• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENGARUH SIKAP KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI CV. BERLIAN SARI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENGARUH SIKAP KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI CV. BERLIAN SARI MEDAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan di CV.Berlian Sari Medan, diperoleh hasil bahwa kinerja karyawan belum maksimal, hal ini terlihat dari keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang disebabkan oleh beberapa karyawan dengan tingkat sikap kerja yang menurun sehingga menyebabkan keterlambatan. dalam proses produksi dan menurunkan kinerja yang berdampak buruk bagi perusahaan. Menurut Mangkunegara (2013:97), setiap pegawai harus mempunyai sikap kerja dalam melaksanakan pekerjaannya agar dapat bekerja dengan baik dan efektif. Apabila pegawai pada suatu instansi mempunyai sikap kerja yang rendah dalam melaksanakan pekerjaannya maka instansi tersebut mengalami kerugian karena pegawai tersebut tidak bekerja dengan maksimal.

Di sisi lain, sikap kerja yang tinggi dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja pegawai dan memberikan hasil kerja yang optimal baik secara kualitatif maupun kuantitatif sehingga tujuan organisasi tercapai. Berdasarkan studi awal yang dilakukan di CV.Berlian Sari Medan mengenai sikap kerja, terdapat beberapa karyawan yang mengalami sikap kerja yang menurun. Berdasarkan penelitian awal di CV.Berlian Sari Medan diketahui bahwa motivasi muncul karena perusahaan kurang memperhatikan motivasi karyawannya.

Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, sehingga peneliti memfokuskan penelitian hanya pada tiga variabel independen yaitu sikap kerja dan motivasi, kemudian pada satu variabel dependen yaitu kinerja karyawan pada CV.Berlian Sari Medan. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan memberikan masukan bagi pengembangan pengetahuan dan strategi yang relevan terkait manajemen sumber daya manusia di CV.Berlian Sari Medan mengenai sikap dan motivasi terhadap kinerja. Kinerja pegawai merupakan salah satu permasalahan utama dalam suatu organisasi, karena tercapai atau tidaknya tujuan organisasi atau perusahaan tergantung pada tingkat kinerja yang dicapai oleh pegawai tersebut.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai merupakan hasil atau derajat keberhasilan seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.

Indikator Kinerja Karyawan

Mutu Pelayanan (Quality of Work), yaitu mutu pekerjaan yang dilakukan, baik memuaskan penggunanya atau tidak, sehingga dijadikan sebagai standar suatu pekerjaan. Inisiatif (inisiatif), yaitu setiap pegawai mampu menyelesaikan permasalahan pekerjaannya sendiri, sehingga tidak terjadi kelembaman dalam bekerja. Dari pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa indikator kinerja adalah kualitas kerja, kuantitas, tanggung jawab, kerjasama, komunikasi, kemampuan dan inisiatif.

Sikap Kerja

  • Pengertian Sikap Kerja
  • Faktor yang Meempengaruhi Sikap Kerja
  • Indikator Sikap Kerja
  • Pendekatan SikapKerja

Dengan demikian, seorang pegawai dapat dikatakan memiliki disiplin kerja yang tinggi apabila ia konsisten, konsekuen, berpegang teguh pada prinsip dan bertanggung jawab terhadap tugas yang dipercayakan kepadanya. Menurut Mangkunegara, sikap kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk menegakkan pedoman organisasi. Lebih lanjut Rivai menyatakan bahwa sikap kerja merupakan suatu alat yang digunakan manajer untuk berkomunikasi dengan karyawannya agar bersedia mengubah perilakunya dan sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kemauan seseorang untuk mematuhi segala peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kemudian menurut Siagian, disiplin pegawai merupakan suatu bentuk pelatihan yang berupaya untuk meningkatkan dan membentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku pegawai agar para pegawai tersebut dengan sukarela berusaha bekerja sama dengan pegawai lain dan meningkatkan prestasi kerjanya. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Stres Kerja adalah kepatuhan atau ketaatan pegawai terhadap aturan-aturan yang berlaku dalam suatu organisasi atau perusahaan. Karyawan akan mematuhi seluruh peraturan yang berlaku jika mereka merasa mendapat jaminan kompensasi yang sepadan dengan kerja keras yang telah mereka sumbangkan kepada perusahaan.

Keteladanan pemimpin sangatlah penting, karena dalam lingkungan perusahaan seluruh karyawan akan selalu sadar bagaimana pemimpin dapat menjaga kedisiplinan dirinya dan bagaimana ia dapat menumbuhkan kesadaran akan kesediaan seseorang untuk mentaati segala peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kemudian menurut Siagian, sikap kerja pegawai merupakan suatu bentuk pelatihan yang berupaya untuk meningkatkan dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai, sehingga pegawai tersebut dengan sukarela berusaha bekerjasama dengan pegawai lain dan meningkatkan prestasi kerjanya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Stres Kerja adalah kepatuhan atau ketaatan karyawan terhadap aturan-aturan yang berlaku dalam suatu organisasi atau perusahaan, sehingga meningkatkan kesadaran dan kemauan seseorang untuk mematuhi seluruh aturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Apabila seorang pegawai melakukan pelanggaran disiplin kerja, maka pihak manajemen harus berani bertindak sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukannya. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan pengawasan yang akan mengarahkan para karyawannya agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan benar dan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Berikanlah pujian yang pantas dan tepat waktu agar karyawan pun ikut bangga atas pujian tersebut.

Pemenuhan Standar Ketenagakerjaan, pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya wajib menaati seluruh standar ketenagakerjaan yang ditetapkan sesuai dengan peraturan dan petunjuk kerja agar kecelakaan kerja tidak terjadi atau dapat dihindari. Mematuhi seluruh peraturan perusahaan, dalam melaksanakan pekerjaannya karyawan wajib mentaati seluruh peraturan perusahaan yang ditetapkan sesuai dengan peraturan dan petunjuk kerja guna terciptanya kenyamanan dan kelancaran kerja. Tanggung jawab pekerjaan dan tugas, tanggung jawab yang diberikan kepada individu jika tidak sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan oleh perusahaan maka karyawan tersebut mempunyai sikap kerja yang tinggi.

Tingkat ketidakhadiran salah satu kriteria dalam menentukan tingkat sikap pegawai, semakin tinggi frekuensi kehadiran atau semakin rendah tingkat ketidakhadiran maka pegawai tersebut mempunyai tingkat sikap kerja yang tinggi. Menurut Mangkunegara, pendekatan sikap kerja ada tiga, yaitu pendekatan sikap kerja modern, pendekatan sikap kerja tradisional, dan pendekatan sikap kerja berorientasi pada tujuan.

Motivasi

  • Pengertian Motivasi
  • Tujuan dan Manfaat Motivasi
  • Faktor-faktoryang mempengaruhi Motivasi
  • Indikator Motivasi

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah suatu cara mengelola tenaga dan potensi bawahan agar mau bekerja sama secara produktif agar berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Dalam proses menjalankan pekerjaan dalam suatu organisasi, motivasi sangat dibutuhkan oleh setiap individu didalamnya karena memberikan tujuan dan manfaat yaitu semangat bagi mereka. Motivasi adalah pembekalan dorongan yang menimbulkan semangat kerja seseorang sehingga mau bekerja sama, bekerja efisien dan berintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.

Motivasi merupakan gerak dan dorongan yang dimiliki setiap pegawai, yang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Keinginan untuk hidup mencakup kebutuhan antara lain untuk: memperoleh kompensasi yang layak, pekerjaan tetap, dan kondisi kerja yang aman dan nyaman. Keinginan untuk mendapatkan pengakuan antara lain meliputi; penghargaan terhadap prestasi dan adanya hubungan kerja yang serasi dan seragam.

Lingkungan kerja adalah seluruh sarana dan prasarana yang ada disekitar pegawai dalam melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan untuk mendorong karyawannya bekerja dengan baik. Setiap orang akan rela bekerja keras dan mengorbankan apa yang dimilikinya untuk perusahaan, jika yang bersangkutan merasa ada kepastian kerja yang jelas untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Sistem dan prosedur kerja tersebut disebut aturan yang berlaku dan harus mengatur serta melindungi karyawan. Prestasi kerja dalam lingkungan kerja pada umumnya diidentikkan dengan maskulinitas, sehingga terdapat perbedaan prestasi kerja antara laki-laki dan perempuan. Unsur dinamis dalam pekerjaan adalah unsur yang keberadaannya dalam proses kerja tidak stabil, kadang kuat, atau sebaliknya.

Memberikan insentif, diukur dengan memberikan imbalan pada waktu-waktu tertentu, untuk merangsang kerja dan prestasi kerja. Mempertahankan harga diri, diukur dengan kondisi kerja yang baik, promosi dan persamaan hak karyawan. Pemenuhan kebutuhan spiritual diukur dengan kebebasan dalam penerapan hukum agama, penyelenggaraan ibadah dan saling menghormati antar umat beragama.

Memperhatikan tempat kerja, diukur dari kenyamanan di tempat kerja, pencahayaan yang baik, terhindar dari polusi dan bahaya. Menciptakan persaingan yang sehat, diukur dari produktivitas, prestasi kerja, pengembangan karir, penghargaan, kinerja pegawai, penghargaan dan hukuman.

Penelitian Terdahulu

Penempatan pegawai pada lokasi yang tepat, diukur dengan seleksi sesuai kebutuhan, dengan memperhatikan pendidikan, kemampuan dan pengalaman.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  No.  Nama
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama

Kerangka Konseptual

Pengaruh Sikap Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Pengaruh motivasi terhadap Kinerja Karyawan

Sutrisno (2014:87) menyatakan bahwa motivasi adalah tentang mendorong gairah kerja bawahan agar mau bekerja keras dengan menggunakan seluruh kemampuan dan keterampilannya untuk meningkatkan tujuan perusahaan.

Pengaruh Sikap Kerja dan motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Hipotesis

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  No.  Nama
Gambar 2.4                    Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu, demi tercapainya tujuan, maka suatu hotel perlu melakukan suatu program untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan agar mampu bekerja dengan baik, dan

Asuransi Astra Buana Medan lebih memperhatikan program pemberian insentif kepada karyawannya agar setiap karyawan memiliki rasa semangat dalam bekerja demi tercapainya

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA UMN AL WASHLIYAH MEDAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

89 ABSTRAK Ayu Nadhira Sofhie, NPM : 71190312055, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Karyawan di Universitas Muslim Nusantara UMN Al Washliyah Medan..

PENGARUH MOTIVASI DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.PALUTA INTI SAWIT MEDAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Sidang Meja Hijau Di Fakultas

berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial motivasi berpengaruh positif dan siginifikan terhadap kinerja karyawan.. secara parsial bahwa stress kerja berpengaruh

dapat mempegaruhi dan meningkatkan kinerja Pegawai.Menurut Gibson dalam warsito, 2008 : 99 Kinerja individual karyawan dipengaruhi oleh faktor motivasi, kemampuan dan lingkungan

BERSAMA Banjarmasin sudah berusaha semaksimal mungkin agar karyawan- karyawannya termotivasi dan bersemangat untuk bekerja maka sangat penting karyawan memotivasi dirinya sendiri