• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intan Dwi Cahayni 13103241088

N/A
N/A
tinna utami

Academic year: 2023

Membagikan "Intan Dwi Cahayni 13103241088"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Diagnosis Permasalahan Kelas

Kontak mata anak belum terbentuk dengan baik sehingga anak kurang mampu memperhatikan pengajaran yang diberikan guru.

Fokus Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan penelitian

Manfaat Hasil Penelitian

LANDASAN PUSTAKA

Tujuan Membaca

Menurut H.G. Tarigan adalah tujuan membaca untuk mencari dan memperoleh informasi, termasuk isi, untuk memahami makna membaca. Selain itu, menurut Wardani, tujuan utama membaca usia dini adalah agar anak mengenal tulisan sebagai lambang atau lambang bahasa sehingga anak dapat mengekspresikan tulisan tersebut.

Pengertian Membaca Permulaan

Masri Sarep Putra (2008: 4) menyatakan bahwa membaca awal masih menekankan pada pengkondisian siswa untuk masuk dan mengenal materi sehingga belum dapat memahami materi secara mendalam. Berdasarkan pendapat dari berbagai ahli dapat disimpulkan bahwa mulai membaca adalah suatu kegiatan membaca yang terprogram pada tahap awal untuk mengenal lambang bunyi berupa huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana, yang ditekankan sebagai dasar dalam membaca. kegiatan.

Aspek- aspek Membaca

Menurut Dalman, pembacaan awal ini meliputi: (1) mengenal bentuk huruf; (2) pengenalan unsur kebahasaan; (3) pengenalan terhadap hubungan/kesesuaian pola ejaan dan bunyi (kemampuan mengucapkan bahan tertulis); dan (4) kecepatan membaca lambat. Keterampilan mekanik mungkin dianggap tingkat rendah.

Tahap-tahap Membaca

Pada tahap ini, anak usia prasekolah sudah mampu menggunakan tiga sistem bahasa, seperti fonem (bunyi huruf), semantik (makna kata), dan sintaksis (kaidah kata atau kalimat) secara bersamaan. Pada tahap ini, anak mulai belajar membaca ketika anak memasuki kelas satu sekolah dasar, atau sekitar usia 6 tahun.

Pengertian Anak Autis

Menurut Pamuji (2007:2), anak autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan fungsi otak, sehingga anak mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial, berkomunikasi dengan lingkungan, serta gangguan perilaku dan keterlambatan akademik. Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat dipastikan bahwa anak autis adalah anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang atau kelompok.

Karakteristik Anak Autis

Artinya, anak autis kesulitan menggunakan bahasa tubuh dalam interaksi sosial dengan orang lain. Selain komunikasi dan interaksi sosial, anak autis juga mempunyai hambatan perilaku.

Pembelajaran Anak Autis

Membuat lembar observasi dan penilaian peningkatan kemampuan membaca awal anak autis dengan metode global. Anak berhasil mengalami peningkatan kemampuan membaca awal setelah mengikuti pembelajaran dengan metode global.

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir  D.  Hipotesis Tindakan
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir D. Hipotesis Tindakan

Pengertian Metode Global

Pembelajaran Membaca Permulaan dengan Metode Global

Kelebihan dan Kekurangan Metode Global

Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti akan menggunakan metode global untuk meningkatkan keterampilan membaca awal anak autis di Kelas B TK SLB Citra Mulia Mandiri. - Langkah-langkah proses awal pembelajaran membaca metode global pada anak autis adalah :. Dengan menggunakan metode global, hasil tes kemampuan membaca awal anak meningkat menjadi 71% atau kriteria cukup.

Hasil tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil tes kemampuan membaca pra tindakan awal. Secara keseluruhan, kemampuan membaca awal anak autis meningkat pada Siklus I sebagai hasil observasi partisipan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca awal anak autis di TK kelas B di SLB Citra Mulia Mandiri dapat ditingkatkan dengan metode global.

Kerangka Berpikir

Pertanyaan Penelitian

Desain Penelitian Tindakan

Desain penelitian yang akan dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan model desain penelitian Kemmis dan McTaggart. Model penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah model siklus yang akan dijalankan secara berulang-ulang dan terus menerus hingga diperoleh hasil yang meningkat.

Waktu Penelitian

Deskripsi Tempat Penelitian Penelitian

Subjek dan Karakteristiknya

Oleh karena itu, para peneliti dan guru berkolaborasi untuk mengambil langkah-langkah guna meningkatkan keterampilan literasi dini dengan menggunakan metode global. Pada Siklus II, selain mengamati partisipasi belajar anak dan kinerja guru, juga mengamati hasil tes kemampuan membaca awal anak. Pada siklus II terjadi peningkatan kemampuan membaca awal sebesar 86% yang berarti anak sudah mencapai kriteria baik dan anak mampu membaca dua atau dua kata.

Pencapaian kemampuan membaca awal pada siklus II meningkat sebesar 15% dibandingkan siklus I, dari 71%.

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen tes identifikasi kemampuan pramembaca  permulaan
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen tes identifikasi kemampuan pramembaca permulaan

Skenario Penelitian

Teknik dan Instrumen Pengumpulan

Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui kemampuan membaca awal, yang digunakan sebelum (pre-test) dan sesudah (trial) suatu penerapan atau tindakan yang dilakukan dengan metode global pada anak autis. Data yang diamati adalah partisipasi anak dalam kegiatan pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode global dan keberhasilan guru dalam bekerja dan menggunakan metode global dalam kegiatan pembelajaran membaca permulaan. Metode Global Belajar Membaca Tes Kemampuan Belajar Membaca Awal diberikan kepada anak autis untuk belajar membaca terlebih dahulu.

Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca anak terlebih dahulu sebelum diberikan tindakan (pre-test) dan setelah diberikan tindakan (post-test). Instrumen tes lengkap untuk mengukur kemampuan anak autis pada pembelajaran awal membaca dapat dilihat pada rubrik penilaian terlampir. Lembar observasi kinerja guru digunakan sebagai pedoman dalam melakukan observasi, untuk memperoleh data yang lebih lengkap dalam proses pengajaran membaca awal pada anak autis dengan menggunakan metode global.

Kriteria Keberhasilan Tindakan

Kriteria keberhasilan ini diperoleh dari guru kelas dan melalui diskusi antara peneliti dengan guru kelas.

Teknik Analisis Data

Dengan demikian, untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca awal melalui metode global pada anak autis dapat digunakan perbandingan skor kemampuan awal dan skor setelah pemberian tindakan, serta peningkatan kemampuan membaca awal dilihat secara nyata. , sehingga peningkatannya terlihat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal Pratindakan

Pada penelitian pratindakan, guru mengajarkan topik kebutuhan dengan subtopik pangan tanpa menggunakan metode global. Berdasarkan hasil observasi awal terlihat bahwa kemampuan membaca anak pada tahap awal masih terlihat mengalami kesulitan dan kemampuan anak masih rendah yang menandakan bahwa anak belum mampu membaca suku kata, kata atau kalimat. Beberapa huruf anak masih ada yang digantikan dengan huruf lain, yang mana dalam kriteria penilaian kemampuan membaca awal anak termasuk dalam kriteria cukup, karena anak hanya memperoleh hasil 63% dan anak tidak bisa membaca dua. kata-kata tanpa bantuan gambar.

Hasil pretest kemampuan membaca awal Dari hasil observasi pra tindakan, kemampuan membaca awal membaca suku kata, kata dan kalimat belum mencapai kriteria keberhasilan. Dengan menggunakan metode global diharapkan kemampuan membaca awal anak meningkat sesuai kriteria kinerja yaitu anak dapat membaca dua kata tanpa bantuan gambar dan/atau mencapai skor 76% dengan kriteria predikat baik.

Tabel 5. Hasil Pre-Test Kemampuan Membaca Permulaan  No  Indikator kemampuan membaca permulaan  Persentase
Tabel 5. Hasil Pre-Test Kemampuan Membaca Permulaan No Indikator kemampuan membaca permulaan Persentase

Data Hasil Tindakan Siklus I

Kemudian guru meminta anak menempelkan kalimat “Nina makan roti” di papan flanel kemudian guru membimbing anak membaca kalimat tersebut. Dan pada setiap langkahnya, guru membimbing anak membacakan kata, suku kata, dan huruf kepada anak. Langkah-langkahnya masih sama, yaitu meminta anak menempelkan kartu kalimat, kartu kata, kartu suku kata, kartu huruf pada papan flanel dan guru membimbingnya dalam membacanya.

Selanjutnya guru melakukan langkah-langkah metode global yaitu meminta anak menempelkan gambar tersebut pada papan flanel, kemudian menempelkannya pada kartu kalimat, kartu kata, kartu suku kata, kartu huruf dan guru membimbing anak membaca. Guru membuat kalimat “Toni pakai baju” kemudian meminta anak menempelkan gambar tersebut di papan flanel, menempelkan kartu kalimat, kartu kata, kartu suku kata, kartu huruf dan membimbing anak dalam membacanya. Setelah semuanya beres, guru meminta anak tersebut untuk mengeluarkan kartu tersebut dari papan flanel, namun anak tersebut tidak mau dan kembali marah.

Tabel 6. Hasil tes kemampuan membaca permulaan dari Pra-Tindakan  sampai siklus I
Tabel 6. Hasil tes kemampuan membaca permulaan dari Pra-Tindakan sampai siklus I

Data Hasil Tindakan Siklus II

Kemudian guru meminta anak menempelkan kartu kata tersebut dan membimbing anak membacanya dengan mengganti huruf “s”. Kemudian guru meminta anak membaca kartu suku kata, pada suku kata “pi” anak langsung membaca “piring”. Terakhir, guru meminta anak untuk melampirkan kartu pos dan anak dapat melakukannya tanpa permintaan dari guru, meskipun ada beberapa surat yang diganti.

Kemudian guru meminta anak menempel pada kartu suku kata tersebut dan membimbing anak membaca kartu suku kata tersebut. Terakhir, guru meminta anak untuk membaca kartu pos tersebut dan anak dapat langsung membaca tanpa ada perintah dari guru. Guru meminta anak berpegang pada suku kata dan membimbing anak membaca suku kata.

Pembahasan

Peningkatan yang terjadi pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor tersebut antara lain: media yang digunakan, kondisi tubuh anak, lingkungan belajar, motivasi anak dan minat belajar. Ketika kondisi fisik anak sedang tidak baik atau merasa tidak enak badan, emosi anak akan menjadi tidak stabil sehingga menyebabkan proses belajar sering terganggu. Selain itu lingkungan belajar di dalam kelas juga sangat berpengaruh, jika kondisi kelas nyaman dan tenang maka anak akan lebih nyaman dan konsentrasi dalam belajar.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca awal anak autis di Kelas B TK SLB Citra Mulia Mandiri meningkat dari siklus I ke siklus berikutnya.

Temuan Penelitian

Keterbatasan Penelitian

Pada kondisi pra tindakan rata-rata pencapaian sebesar 63% atau predikat cukup, anak tidak mampu membaca dua kata atau tiga kata tanpa bantuan gambar, dan meningkat sebesar 8% menjadi 71% atau predikat cukup, anak mampu membaca dua kata atau tiga kata dengan bantuan gambar dan dorongan dari guru dan pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 15% menjadi 86% atau predikat sangat baik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa anak telah berhasil mencapai kriteria keberhasilan yaitu tercapainya gelar sangat baik dan kemampuan membaca dua kata atau tiga kata tanpa bantuan gambar. 106 kartu bergambar yang sesuai tulisan Anak dapat mengubah kalimat menjadi kata Anak dapat mengubah kata menjadi suku kata.

Keterampilan bahasa dasar: Anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara verbal, memiliki kosa kata dan mengenali simbol-simbol yang mewakili dirinya. Islam: Anak mampu menunaikan ibadah, diajarkan menaati aturan, dapat hidup bersih, dan berperilaku terpuji. Keterampilan sensorik: Anak mampu melakukan aktivitas fisik yang terkoordinasi dalam konteks kelenturan dan kesiapan menulis, keseimbangan, ketangkasan dan keberanian berolahraga.

SIMPULAN DAN SARAN

Implikasi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, peneliti menyampaikan beberapa implikasi yaitu: kemampuan membaca awal anak autis dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode global. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca dini anak autis, dimungkinkan untuk lebih mengembangkan metode global dalam pembelajaran kedua yang dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik anak.

Saran

Meminta anak memilih kartu bergambar Mengajak anak menirukan membaca tulisan Mengarahkan anak membaca kartu bergambar disertai tulisan Mengarahkan anak membaca. Guru meminta anak menempelkan kartu kalimat tersebut pada flip chart kemudian memerintahkan anak membaca kalimat tersebut. Guru meminta anak menempelkan kartu kata di bawah kartu kalimat pada flip chart dan kemudian memerintahkan anak membaca kata tersebut.

Guru meminta anak menempelkan kartu suku kata di bawah kartu kata pada flip chart kemudian memerintahkan anak membaca suku kata tersebut. Anak menempelkan kartu suku kata tersebut di bawah kartu kata yang ada di buku kemudian guru membimbing anak membaca suku kata tersebut. Anak meletakkan kartu huruf di bawah kartu suku kata di dalam buku kemudian guru membimbing anak membaca huruf tersebut.

Gambar

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir  D.  Hipotesis Tindakan
Gambar 2. Model PTK dari Kemmis dan McTaggart  (Suharsimi Arikunto, dkk, 2006:16)
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen tes identifikasi kemampuan pramembaca  permulaan
Tabel 2. Kisi-kisi instrumen observasi partisipan membaca permulaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil observasi, hasil penilaian kemampuan membaca permulaan, dan hasil belajar pada siklus II, selanjutnya dievaluasi untuk melakukan tindakan bahwa aktivitas

Dari hasil observasi, hasil penilaian kemampuan membaca permulaan, dan hasil belajar pada siklus II, selanjutnya dievaluasi untuk melakukan tindakan bahwa aktivitas

Berdasarkan hasil pencapaian seluruh subyek setelah diberikan tindakan sebanyak 2 siklus, peneliti mampu membuktikan bahwa kemampuan membaca permulaan dapat

Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II, kegiatan pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik, dimana hasil observasi kemampuan membaca permulaan Melalui

Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II, kegiatan pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik, dimana hasil observasi kemampuan Kognitif Melalui Kegiatan bermain

Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II, kegiatan pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik, dimana hasil observasi kemampuan Kognitif Melalui Kegiatan bermain

Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II, kegiatan pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik, dimana hasil observasi kemampuan membaca permulaan

Lampiran 01 LEMBAR OBSERVASI IDENTIFIKASI KESULITAN MEMBACA PERMULAAN Nama Siswa : Jenis Kelamin : Kelas : No Indikator Jawaban Deskripsi Ya Tidak 1 Siswa mampu mengenal