UIA Malaysia dan UIN Malang, yang melakukan penelitian multi-situs dalam buku ini, menunjukkan penerapan ketiga prinsip tersebut, meskipun samar-samar. Dalam buku ini, penulis akan melihat lebih dalam perbedaan dan persamaan pengembangan ilmu di UIA Malaysia dan UIN Malang.
Landasan Pengembangan Ilmu di UIA Malaysia
Lingkaran luar pada diagram di atas mewakili semua disiplin ilmu yang akan dikembangkan di UIA Malaysia. Selanjutnya, UIA Malaysia tumbuh dan berkembang sangat pesat, terutama di bawah kepemimpinan Rektor Abdul Hamid S.
Struktur Kelembagaan dalam Pengembangan Ilmu di UIA Malaysia
Lembaga Pengarah mempunyai kewajipan untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada semua pelajar akidah, akhlak, Syariah, tamadun Islam dan falsafah. Lembaga ini berkewajipan untuk mengembangkan pendidikan dan pengajaran dalam bidang: (a) kaedah dakwah, (b) pandangan alam Islam, (c) Islam, ilmu dan tamadun, (d) etika dan fiqh untuk kehidupan seharian. kehidupan, dan (e) membaca al-Quran.
Latar Belakang Berdirinya UIN Malang
KONSEP
PENGEMBANGAN
ILMU DI UIN MALANG
Landasan Pengembangan Ilmu di UIN Malang
Dari aspek ontologi (hakikat yang dipelajari / hakekat yang ingin diwujudkan),57 UIN Malang ingin mewujudkan manusia “ulul albab”, yaitu manusia yang mengedepankan dzikir, pemikiran dan amal saleh.58 Seperti yang termuat dalam 16 ayat Al-Qur'an yang juga memiliki 16 keistimewaan. Untuk memahami dan mendalami Al-Qur'an, Al-Hadits dan pengetahuan umum membutuhkan alat. Mata kuliah tersebut menjelaskan tentang pokok kajian dalam Islam yaitu Al-Qur'an, Al-Hadits, pemikiran Islam dan sejarah peradaban Islam.
Begitu juga dengan kurikulum UIN Maliki Malang, semua mahasiswa wajib atau diwajibkan (fardhu 'ain) mempelajari sumber-sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits, serta mendalami ilmu lain sebagaimana keahliannya adalah fardhu kifayah. Perguruan tinggi Islam menyadari bahwa Al-Qur'an dan Al-Hadits menjunjung tinggi kedudukan ilmu pengetahuan yang harus dikembangkan melalui pengamatan, percobaan dan penalaran, sehingga keberadaan laboratorium adalah wajib. Model pemikiran yang menempatkan Al-Quran dan Al-Hadits sebagai salah satu pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan universitas Islam sejalan dengan semangat Islam.
Artinya, jika sebuah perguruan tinggi yang awalnya hanya mengembangkan ilmu sekuler, kemudian mengambil referensi dari Al-Qur'an dan Hadits, maka ia adalah perguruan tinggi Islam.
Struktur Kelembagaan dalam Pengembangan Ilmu di UIN Malang
Tujuan didirikannya Fakultas ini antara lain: 1) menghasilkan lulusan bahasa dan sastra yang mantap iman, kedalaman spiritual dan akhlak mulia; Lembaga ini memiliki tujuan antara lain: 1) penempatan dosen sebagai fasilitator yang akan memperkuat potensi pembelajaran; Unit ini memiliki tujuan antara lain: 1) mengajarkan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu manajemen syariah;
Lembaga ini merupakan wujud kerjasama antara UIN Malang dengan atase agama Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta yang diberi nama PUSDA (Markaz al-Dakwah wa Khidmah al-Mujtama'). Lembaga ini merupakan lembaga yang disiapkan UIN Malang untuk mewujudkan cita-cita kampus agar lebih cepat berkembang, lebih maju dan bisa dikatakan kampus yang lebih baik. UIN Malang berpendapat bahwa ma'had harus dibawa ke kampus karena ma'had merupakan penyelenggara pendidikan bahasa, budaya, agama dan pengembangan pendidikan khusus untuk membangun kematangan spiritual, sosial, kearifan dan intelektual mahasiswa. pondok ini berada di bawah tanggung jawab rektor pembinaannya yaitu wakil rektor bidang akademik 97.
Untuk memantapkan upaya pengembangan ilmu, UIN Malang membuat aturan bahwa dosen yang belum menyelesaikan gelar doktornya harus kuliah dan kuliah lagi.
DAMPAK DARI KONSEP PENGEMBANGAN
INTEGRASI ILMU TERHADAP OPERASIONAL PENDIDIKAN
Pendidikan Akal dan Intelektual
UIA Malaysia adalah lembaga integrasi ilmu/Islamisasi ilmu, sehingga permohonan pertama yang diajukan bukan untuk membuka fakultas studi Islam (Islamic studies/dirasah al-Islamiyyah). Kemudian, UIA Malaysia membuka Fakultas Ilmu Pengetahuan Islam dan Ilmu Manusia (Kulliyyah al-Ma'arif al-Wahyu wa al-'Ulum al-Insaniyah), yang menggabungkan ilmu wahyu, ilmu, masyarakat dan humaniora. 128 Wawancara dengan Mohd Kamal Hassan di ISTAC, Kuala Lumpur, 9 Februari 2012 dan juga wawancara dengan Irwandi Jaswir di Gombak, Kuala Lumpur, 8 Februari 2012.
Hal ini diperkuat oleh In'amul Wafi130 dan Arif Dwi Putranto131 yang mengatakan bahwa pada akhir subdiskusi setiap topik harus memiliki perspektif Islam sebagai bentuk integrasi ilmu. Dari perspektif kuantitatif, pemerintah Malaysia melihat hal terpenting UIA Malaysia dapat dengan cepat menghasilkan lulusan sebanyak mungkin, tanpa mengakui pentingnya integrasi pengetahuan. 130 Wawancara dengan In'amul Wafi (mahasiswa S2 jurusan Pendidikan/Pendidikan) di Kampus UIA Malaysia, 10 Februari 2012.
137 Interview med Arif Dwi Putranto og In'amul Wafi i Gombak, Kuala Lumpur, 10. februar 2012.
Pendidikan Jasmani dan Keduniaan
Buku ini memuat fiqh dengan mengambil Al-Qur'an dan Al-Hadits sebagai landasan normatif. Tujuan yang ingin dicapai adalah agar santri/santri/santri mampu menetapkan hukum kegiatan/kewajiban tertentu dengan memasukkan dalil-dalil baik dari Al-Qur'an maupun Al-Hadits beserta bahan bakunya. Selain ta'lim al-Afkar al-Islamiyyah, santri santri juga harus mempelajari dan lulus ta'lim al-Qur'an.
Tujuan yang ingin dicapai adalah pada akhir semester genap, semua siswa mampu membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar, mengingat huruf-huruf tertentu, dan bagi siswa/mahasiswa/mahasiswa yang memiliki kemampuan lebih akan disertakan terjemahan dan kelas tafsir, sehingga memiliki kemampuan menerjemahkan dan menginterpretasikan teknik-teknik dalam al-Qur'an.142. Sarana olah raga ini letaknya terpisah antara mahasiswa laki-laki dan perempuan sehingga dapat menjaga privasi dan tetap menjaga akhlak Islam.145 Selain fasilitas tersebut, ada hal penting lain yang dilakukan UIA Malaysia untuk menjaga kesehatan, yaitu larangan merokok pada kampus. Sebagai sebuah institusi, UIA Malaysia bekerjasama dengan industri, perdagangan dan sektor publik.147 Hal ini dilakukan sebagai upaya agar sektor-sektor tersebut selalu ditekuni oleh mahasiswa alumni UIA Malaysia untuk memikirkan peluang kerja dan pekerjaan bagi mahasiswa, sehingga siswa tidak menjadi siswa yang didiskualifikasi .menganggur.
Hal ini terlihat dengan adanya Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi dan Industri dan Hubungan Masyarakat, Lembaga Hubungan Industrial dan Hubungan Masyarakat dan Pusat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.148 Menurut Mohd Kamal Hassan, pemerintah Malaysia mendukung UIA Malaysia untuk menghasilkan lulusan sebanyak-banyaknya, sehingga dapat dengan cepat mengisi seluruh bidang.
Ontologi
TELAAH
KOMPARATIF TENTANG PENGEMBANGAN ILMU
Epistemologi
Mata kuliah terpadu adalah mata kuliah yang menyatu dengan garis mendatar yang membentuk lingkaran pusat pada diagram di atas. Sedangkan UIN Malang ingin mengembangkan ilmunya dengan sumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadts selanjutnya. Meneliti ilmu yang diperoleh dari Al-Qur'an dan Al-Hadits adalah fardhu 'ain bagi mahasiswa UIN Malang, sedangkan untuk ilmu yang diperoleh dari orang-orang adalah fardhu kifayah.
Ilmu integrasi harus dikuasai, berbekal pengetahuan alat, sehingga yang bersangkutan dapat memahami Al-Qur'an, Al-Hadits, Sirah Nabawiyah, pemikiran Islam, dan. Bahasa Arab dan Inggris harus dikuasai siswa karena bahasa Arab adalah alat untuk memahami Al-Qur'an dan Al-Hadits serta kitab-kitab lainnya sedangkan bahasa Inggris untuk memahami ilmu pengetahuan/pengetahuan umum. Batang padat digunakan untuk menjelaskan ilmu-ilmu yang berkaitan langsung dengan Al-Qur'an dan Al-Hadits, yaitu kajian Al-Qur'an dan Al-Hadits, pemikiran Islam dan Sirah Nabawiyah.
Selain itu, santri santri juga melakukan ta'lim al-Afkar dan ta'lim Al-Qur'an sebagai bagian dari perkuliahan yang diadakan oleh fakultas/jurusan.
Aksiologi
Dalam menjalankan idealisme di atas, UIA Malaysia dan UIN Malang menjabarkannya sesuai dengan konstruksi sosial masing-masing. UIA Malaysia memadukan konsep kegiatan kampus dengan konsep kegiatan di masjid (sholat berjamaah, halaqah dan lain-lain). UIA Malaysia menggambarkan integrasi/Islamisasi sains saat merancang kampus fisik sebagai sarana dan prasarana pendidikan.
Di UIA Malaysia tidak ada Fakultas Agama karena sejak awal dirancang untuk menyatukan ilmu wahyu dan ilmu kemanusiaan. UIA Malaysia mensyaratkan calon mahasiswanya memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan skor TOEFL 550 (paper-based) atau 213 (computer-based), sedangkan UIN Malang tidak mensyaratkan untuk S-1 kecuali untuk kelas internasional. Lain halnya dengan UIA Malaysia yang terus diintervensi oleh pemerintah sehingga mengalami hambatan dalam pengembangan ilmunya (knowledge integration).
Dalam mengembangkan ilmunya, setidaknya setiap shalat Jumat di masjid UIA Malaysia, katib bebas memilih topik khotbahnya, tidak seperti masjid-masjid lain di Malaysia.
Kesimpulan
Meski UIN Malang berstatus perguruan tinggi negeri, namun memiliki kemandirian dalam mengembangkan ilmunya yang tidak dapat ditandingi oleh siapapun, termasuk pemerintah sendiri. Dengan berstatus International Islamic University of Malaysia/IIUM seharusnya memiliki tingkat kemandirian yang tinggi, tanpa ada campur tangan dari siapapun termasuk pemerintah.
BAB VII
PENUTUP
UIN Malang dalam pengembangan keilmuannya juga menggunakan konsep al-Ghazali, antara ilmu agama dan ilmu umum, dan dengan mempelajarinya ada fardhu 'ain dan fardhu kifayah. Bahkan bangunan fisik (ma'had dan kampus) berada dalam satu zona sehingga aktivitas spiritual dan intelektual dapat saling mendukung. Jadi untuk ta'lim, dzikir dan lainnya dilakukan setelah proses akademik selesai (siang dan malam).
Dampak proses pengembangan ilmu terhadap operasional pendidikan (mind, heart and body) antara UIA Malaysia dan UIN Malang berbeda. Kesamaan integrasi ilmu yang dilakukan oleh UIA Malaysia dan UIN Malang adalah membawa dan menggunakan. UIA Malaysia memasukkan semuanya ke dalam proses perkuliahan sebagai akibat dari kurangnya Fakultas Studi Islam.
Meski demikian, ma'had juga menerbitkan sertifikat bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan ta'lim al-Afkar dan ta'lim Al-Qur'an agar dapat melanjutkan studi di fakultas/jurusan tanpa mengulang.
نيقيلا كيت اي ىتح كبر دبعاو
DAFTAR PUSTAKA
106 Integrasi pengetahuan antara wacana dan praktik Dr. Konferensi Dunia Pertama tentang Pendidikan Muslim, di Haidar Daulay. Analisis Konsepsi Al-Attas dan Al-Faruqi tentang Islamisasi Pengetahuan: Implikasinya Bagi Pendidikan Muslim. Isnatullah, Deddy & Sahid Gatara, Asep A. Ilmu Politik dalam Berbagai Perspektif: Kekuasaan, Masyarakat, Hukum dan Agama.
Pembaharuan Pendidikan Tinggi Islam Rasmiento, Pembaruan Pendidikan Tinggi Islam: (Kajian Perubahan Konsep, Kelembagaan dan Budaya Pendidikan di UIN Jakarta dan UIN Malang) Disertasi Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009. Analisis Al-Attas' dan Al- Konsep Faruqi tentang Islamisasi Pengetahuan: Implikasinya bagi Pendidikan Muslim (Malaysia: Tesis dalam Kulliyah Islam Mengungkap Pengetahuan dan Ilmu Manusia IIUM, 1998. Membangun Pengalaman Mengintegrasikan Sains dan Agama UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dalam Wahidul Anam dan Syaifullah (eds ), Implementasi Pendidikan Sains di Lembaga Pendidikan Islam.
Kajian ulang gagasan “Islamisasi sains” sebagai cetak biru pengembangan keilmuan UIN dalam Zainal Abidin Baqir dkk (editor), Integrating Science and Religion: Interpretation and Action.
TENTANG PENULIS
