Integrasi nilai moral dalam pendidikan karakter yaitu nilai moral mengenai sifat tanggung jawab dan kedisiplinan siswa. Karena terdapat materi moral dalam agama Islam dan pendidikan karakter di SMP N 5 Kota Bengkulu.
Identifikasi Masalah
Sebagaimana permasalahan yang terlihat di atas, penulis akhirnya tertarik untuk membahas desain penelitian dengan membahas “Integrasi Nilai Moral Dalam Pendidikan Karakter (Studi Karakter Tanggung Jawab dan Disiplin Siswa SMP N 5 Kota Bengkulu)”. Aspek kompetensi yang ingin dicapai dalam pendidikan karakter yaitu Karakter Tanggung Jawab dan Disiplin Siswa SMP N 5 Kota Bengkulu C.
Perumusan Masalah
Bagaimana langkah-langkah implementasi pengajaran nilai moral dan integrasinya ke dalam pendidikan karakter mengenai karakter tanggung jawab dan disiplin siswa di SMP N 5 Kota Bengkulu. Bagaimana hasil evaluasi pembelajaran terpadu pendidikan karakter mengenai karakter tanggung jawab dan disiplin siswa di SMP N 5 Kota Bengkulu.
Tujuan Penelitian
Pengertian Nilai Akhlak
Sedangkan menurut Chabib Toha sendiri, nilai adalah suatu kualitas yang melekat pada sesuatu (sistem kepercayaan) yang telah dikaitkan. Sesuai dengan pernyataan di atas, Ibrahim Anis mengatakan dalam Mu’jam al-Wasith bahwa akhlak adalah: Ciri-ciri yang tertanam dalam jiwa yang dengannya berbagai macam perbuatan, baik buruk, lahir tanpa pemikiran dan pertimbangan. , dalam Kitab Dairatul Ma'arif, akhlak secara singkat diartikan sebagai : Sifat-sifat orang yang terpelajar.17.
PENDIDIKAN BUDI PEKERTI 1. Pengertian Budi Pekerti
Macam-Macam Budi Pekerti
Sebagai orang yang lebih muda kita seharusnya menghormati dan menghargai orang yang lebih tua. Di mana sahaja kita berjumpa, beri salam dan datanglah ke tempat orang yang lebih tua daripada kita.
Metode Pendidikan Budi Pekerti
Dimana para siswa tersebut lebih baik dari segi fisik dan keterampilan dibandingkan dengan anak-anak panti asuhan. f) Metode kliring nilai. Artinya, senantiasa memberikan nasehat dengan lemah lembut namun tegas agar peserta didik kembali berperilaku baik dan berakhlak mulia. i) Pendidikan dengan hukuman.
Pendidikan Karakter
Pengertian Pendidikan Karakter
Dengan demikian, Pancasila merupakan payung nilai-nilai karakter yang artinya nilai-nilai pendidikan karakter harus memperhatikan keberagaman Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Menurut Kirschenbaum, pendidikan karakter sangat diperlukan dalam mengembangkan keterampilan pribadi dalam mengambil keputusan dan memilih berbagai hal dalam hidup, misalnya pekerjaan, persahabatan, penggunaan waktu luang, kesehatan, penggunaan uang (perilaku konsumsi), kehidupan beragama.45. John Dewey menyatakan bahwa pendidikan karakter pada hakikatnya dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai: kejujuran dan tanggung jawab untuk memperkuat kecenderungan sehingga menjadi kebiasaan.
Pendidikan karakter didasarkan pada budi pekerti dasar manusia yang bersumber dari nilai-nilai moral agama yang bersifat universal (mutlak) atau dikenal dengan istilah emas rule. Pendidikan karakter menekankan kebiasaan perilaku dan menganjurkan pengajaran nyata tentang kebajikan (nilai) karakter tertentu.
Tujuan Pendidikan Karakter
Selain itu, nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dikembangkan dan dimasukkan ke dalam setiap mata pelajaran masing-masing mata pelajaran. Penentuan nilai diambil berdasarkan skala prioritas dimana nilai-nilai pendidikan karakter nampaknya berkaitan dengan nilai-nilai mata pelajaran pendidikan karakter. Sikap dan perilaku manusia untuk menunaikan tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakannya terhadap dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan hidup (alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.
51 Gregorius Hariyanto, Kamus Indonesia Latin, Postula Stella Maris Malang, 2011, hal.hidup, perilaku tersebut tercipta melalui proses perkembangan keluarga, pendidikan dan pengalaman. Ahmad Salim, (Jurnal, 2015), dengan judul Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Swasta Mts Kulon Progo Kabupaten Yogyakarta, yang mempunyai kesamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan penelitian kualitatif.
Kerangka Berpikir
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan yaitu dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data, informasi dan sumber data. Menurut Lexy J Moelong, Metode Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa perkataan tertulis atau lisan orang dan perilaku yang diamati.56 Penulis menggunakan metode ini untuk mendeskripsikan data dengan cara menganalisis data yang diperoleh sehingga menggambarkan integrasi nilai-nilai moral agama ke dalam pendidikan karakter (penelitian tentang karakter tanggung jawab dan disiplin siswa di SMP N 5 Kota Bengkulu).
Sumber Data 1. Data Primer
Fokus Penelitian
Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara
Wawancara semi terstruktur adalah suatu proses wawancara yang menggunakan pedoman wawancara yang berasal dari pengembangan tema dan mengajukan pertanyaan serta menggunakannya secara lebih fleksibel di luar pedoman yang telah ditentukan.59. Wawancara dilakukan dengan cara meminta langsung informan untuk menggali dan memperoleh informasi terkait data yang dibutuhkan. Wawancara menggunakan pedoman wawancara agar peneliti dapat mengembangkan pertanyaan penelitian sesuai kebutuhan informasi yang diinginkan.
Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang terdokumentasi pada suatu lokasi dalam bentuk catatan atau data tertulis lainnya yang relevan dengan tujuan penelitian.61 Dokumentasi dapat berbentuk tulisan, dari gambar-gambar yang diperoleh dari lokasi penelitian.
Uji Keabsahan Data
Teknik Analisis Data 1. Reduksi Data
Riwayat Singkat Sekolah
SMP N 5 Pagar Dewa Kabupaten Bengkulu Utara, Kecamatan Talang Empat, Bengkulu Utara berdiri pada tahun 1981 dan masuk wilayah Kota Bengkulu pada tahun 1989. Dibangun di atas lahan seluas 1.119 M2, secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.62 SMP N 5 Kota Bengkulu berdiri pada tanggal 7 November 1982. Seperti sekolah menengah pada umumnya, SMP N 05 Kota Bengkulu berlangsung selama tiga tahun ajaran dimulai dari kelas VII sampai IX. Bengkulu mempunyai wilayah daratan.
Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Visi
Keadaan Siswa
Sarana dan Prasarana SMP N 5 Kota Bengkulu
Dari tabel diatas dapat kita lihat keadaan sarana dan prasarana di SMP N 5 Kota Bengkulu untuk proses pembelajaran; ini sudah memadai dan dapat menjadi tempat berlangsungnya pembelajaran.
Hasil Penelitian
Bagaimana langkah perencanaan pengintegrasian nilai- nilai akhlak dalam pendidikan budi pekerti tentang
Komponen RPP yang dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai karakter adalah komponen kompetensi inti dan penilaian sikap. Dalam KI-2 nilai-nilai karakter diwujudkan melalui menghargai dan menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), sopan santun, percaya diri, berinteraksi efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan seseorang. interaksi dan keberadaan. Dalam AI-3, nilai-nilai karakter diwujudkan dengan memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait dengan fenomena dan peristiwa yang tampak.
Dalam AI-4, nilai-nilai karakter diwujudkan dengan cara mencoba, mengolah, menyajikan, dalam ranah konkrit (menggunakan, menganalisis, menyusun, memodifikasi, dan mencipta) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang diharapkan. apa yang diajarkan di sekolah dan sumber lain yang mempunyai kesamaan pandangan/teori. Dalam alat penilaiannya, guru memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter, misalnya nilai-nilai karakter tanggung jawab dan kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran nilai karakter tanggung jawab dan disiplin siswa dan
Itu adalah siswa Kelas VII E ketika saya bertanya kepadanya mengapa saya mengenakan seragam putih dan biru pada hari Rabu. Itu adalah siswa kelas VII J yang saya tanya kenapa saya tidak menyerahkan tugas saya" karena saya tidak menyerahkan tugas dari guru, jadi saya... Dalam hal integrasi dalam pendidikan karakter, siswa sudah menunjukkan perbedaan. tanda-tanda perilaku/karakter yang dituangkan dalam indikator dan sudah mulai konsisten Yang dimaksud dengan konsistensi adalah telah menerapkan karakter tanggung jawab dan disiplin sesuai aturan yang ada di sekolah.
Misalnya saja salah seorang siswa kelas VII (A) yang menerapkan kedisiplinan, misalnya selalu masuk pelajaran dan berseragam. Mengenai karakter tanggung jawab diri, siswa kelas VII sudah menerapkannya, misalnya. telah menyelesaikan tugas dari guru, menyerahkan tugas tepat waktu dan menyelesaikan tugas penilaian sesuai jadwal.Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui mengenai karakter siswa kelas VIII SMPN 5 Kota Kota Bengkulu bahwa semua siswa mereka memiliki karakter, disiplin dan tanggung jawab.
Bagaimana hasil evaluasi pembelajaran terintegrasi dalam pendidikan budi pekerti studi tentang karakter
Di akhir pembelajaran, hal-hal yang dilakukan guru dalam kaitannya dengan pendidikan karakter memberikan soal pilihan ganda atau uraian yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, kemudian anak mengerjakan atau menuliskan hasil observasi tentang materi yang disampaikan guru. Yang kedua adalah penerapan kesadaran tanggung jawab dan kedisiplinan siswa selama berada di sekolah maupun di luar sekolah, misalnya saja di rumah atau di sekolah, selalu salat 5 waktu tepat pada waktunya. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa hasil evaluasi pembelajaran terpadu pendidikan karakter pembelajaran karakter tanggung jawab dan kedisiplinan peserta didik belum sepenuhnya membaik karena faktor sekolah daring. Tentu saja hal itu membuat siswa melupakan kebiasaan di sekolah dan usaha gurunya nanti saat new normal. Ketika siswa masuk, kami akan memberikan apa yang telah mereka pelajari sebelumnya dan kemudian mempraktikkannya di dalam dan di luar sekolah. Alangkah baiknya jika Anda menunjukkan bahwa Anda terus menerus dan konsisten berpartisipasi dalam penyelesaian tugas kelompok.
Cukuplah bila menunjukkan adanya upaya kerja sama dalam kegiatan kelompok, namun masih belum mantap/konsisten. Baik bila menunjukkan adanya upaya kerja sama dalam kegiatan kelompok, namun masih belum mantap/konsisten.
Bagaimana langkah perencanaan pengintegrasian nilai-nilai akhlak dalam pendidikan budi pekerti
Kita ajarkan kepada para santri lalu kita kembangkan bagaimana Rasulullah SAW melakukan teladan tersebut dan kita sebarkan kepada mereka. Dan diajarkan kepada siswa agar siswa dapat menerapkannya di sekolah maupun di luar sekolah. Namun hasil tersebut menunjukkan bahwa guru sepenuhnya mampu mengintegrasikan nilai-nilai kelas ke dalam perencanaan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter oleh guru, nampaknya ada nilai-nilai karakter yang dimasukkan dalam langkah-langkah pembelajaran. Namun nilai-nilai karakter tersebut tidak sama persis dengan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam RPP.
Bagaimana hasil evaluasi pembelajaran terintegrasi dalam pendidikan budi pekerti studi tentang karakter
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam evaluasi pembelajaran Pendidikan Karakter dilakukan oleh guru melalui tes non verbal yang sesuai dengan teknik penilaian dalam RPP yang telah dibuat. Dalam pembelajaran sangat penting adanya evaluasi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin di sekolah serta dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran melalui observasi. Halter mengatakan bahwa sesuai dengan kajian teori yang diperoleh menurut Zuriah, penilaian karakter siswa tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi dapat dilakukan dengan mengamati interaksi sosial siswa. Integrasi pendidikan karakter di kelas VII SMP Negeri 5 Kota Bengkulu selama Siswa Pendidikan Karakter mendapat respon yang sangat positif, hasil positif juga terlihat dari siswa yang merasa lebih nyaman belajar dengan mengikuti pendidikan karakter terpadu.
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengajaran Pendidikan Karakter di SMP Negeri 5 Kota Bengkulu tertuang dalam RPP, nilai-nilai karakter diintegrasikan dalam komponen RPP yang meliputi: komponen inti dan penilaian. Integrasi pendidikan karakter dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam proses pembelajaran baik pada tahap pelaksanaan kegiatan pokok maupun pada tahap penutup.
Saran
Sikap jujur dan tanggung jawab siswa SMP N 5 Kota Bengkulu telah menunjukkan hasil yang positif, misalnya siswa selalu datang ke sekolah tepat waktu dan selalu meningkatkan kualitas sikap bertanggung jawab, selalu bersemangat mengikuti kegiatan rutin di SMP N 5 Kota mengambil Bengkulu dan mematuhi peraturan dan ketentuan yang dibuat oleh sekolah. Saran yang dapat diberikan kepada guru Pendidikan Karakter khususnya di SMP Negeri 5 Kota Bengkulu adalah terus konsisten dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Karakter. Penelitian ini dapat dijadikan masukan yang bermanfaat bagi guru dalam pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran Pendidikan Karakter.
Kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman dan meneruskan kepada guru-guru lainnya, sebagai bahan pertimbangan dalam integrasi pendidikan karakter dalam perencanaan. Siswa SMP N 5 Kota Bengkulu diharapkan meningkatkan kualitas sikap tanggung jawab, selalu rajin mengikuti kegiatan rutin di SMP N 5 Kota Bengkulu dan menghargai.