• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam membentuk sikap toleransi pada siswa di SMK Negeri 6 Kota Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam membentuk sikap toleransi pada siswa di SMK Negeri 6 Kota Malang"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

Dengan kenyataan di atas maka sangat penting dilakukan internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah yang dapat diimplementasikan melalui pembelajaran pendidikan agama Islam. Bahan ajar pendidikan agama Islam diduga masih bersifat normatif-indoktrinatif, cenderung menekankan klaim kebenaran dan belum sepenuhnya mengajarkan inklusivitas dalam beragama.

Gambar 1.1 Tren peristiwa dan tindakan 2014-2020
Gambar 1.1 Tren peristiwa dan tindakan 2014-2020

Fokus Penelitian

Sedangkan berdasarkan observasi peneliti pada saat menjadi pengajar pengganti di lembaga ini selama kurang lebih 2 bulan, ditemukan beberapa siswa yang beragama Kristen, Katolik, Hindu Budha dan Konghucu. Fenomena tersebut merupakan salah satu kondisi yang menunjukkan adanya sikap keterbukaan dan penerimaan terhadap perbedaan dikalangan mahasiswa di lembaga tersebut.

Tujuan Penelitian

Menjelaskan perencanaan dan strategi internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dengan membentuk sikap toleransi pada siswa SMKN 6 Malang. Mendeskripsikan implementasi internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam membentuk sikap toleransi pada siswa SMKN 6 Malang.

Manfaat Penelitian

Penelitian Terdahulu dan Orisinilitas Penelitian

Jurnal, Ahmad Muzakki, “Penelusuran Nilai-nilai Islam Wasathiyah dalam Buku Pesantren Sebagai Modalitas Mewujudkan Perdamaian Dunia”. 4 Jurnal, “Syamsul Hadi, Internalisasi Nilai-nilai Islam Wasathiyah dan Wawasan Kebangsaan di Kalangan Santri Santri di Lasem.”.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu dan Orisinalitas Penelitian  No
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu dan Orisinalitas Penelitian No

Definisi Istilah

  • Internalisasi
  • Nilai
  • Islam Wasathiyyah
  • Toleransi

Berdasarkan penelitian terdahulu pada Tabel 1.1, “kedudukan penelitian yang dilakukan peneliti berada pada aspek fokus dan tujuan penelitian, karena pada penelitian terdahulu belum jelas mengenai internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah pada diri terbentuknya moderasi beragama di sekolah.” “Sehingga penggunaan Islam Wasathiyyah menjadi tafsir umat Islam yang mempunyai sikap proporsional dan mengutamakan keadilan dalam berpikir dan bertindak.”

KAJIAN PUSTAKA

Konsep Toleransi

  • Pengertian Toleransi
  • Prinsip-prinsip Toleransi Beragama
  • Tujuan Toleransi Beragama

Dengan begitu, rasa curiga dan takut bisa dihindari, dan semua pihak bisa terhindar dari membandingkan kelebihan tradisi agama masing-masing yang berpotensi melukai perasaan, dengan mencari kelemahan tradisi agama lain. 22". Oleh karena itu, setiap pemeluk agama harus mengedepankan nilai-nilai kebaikan agamanya masing-masing.

Internalisasi Nilai

  • Tahap Transformasi Nilai
  • Tahap Transaksi Nilai
  • Tahap Transinternalisasi

Nilai-nilai yang diberikan masih sebatas pada aspek kognitif dan belum dipahami oleh siswa. Tahap ini merupakan tahap awal dimana seorang pendidik mulai merencanakan internalisasi nilai-nilai Islam wasathiyyah.

Moderasi atau Wasathiyyah

  • Pengertian Moderasi atau Wasathiyyah dalam Bahasa
  • Hakikat Wasathiyyah
  • Nilai-nilai Islam Wasathiyyah
  • Nilai Toleran (Tasamuh)
  • Nilai Keadilan (‘adalah)
  • Nilai Keseimbangan (tawazun)
  • Nilai Kesetaraan
  • Penerapan Wasathiyyah
  • Langkah-langkah Utama Guna Mewujudkan Wasathiyyah

Jadi, selain umat Islam, santri agama lain juga bisa mendapat pelajaran terkait nilai-nilai Wasathiyyah Islam. Kuraisy Shihab untuk dapat menerapkan nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam konteks ini di lembaga pendidikan khususnya bagi guru pendidikan agama Islam, memerlukan upaya sungguh-sungguh yang dibuktikan dengan (a) pengetahuan/pengalaman yang baik dan akurat, (b) emosi yang seimbang. dan dikendalikan. , dan (c) Kewaspadaan dan kehati-hatian yang terus-menerus.51'. Internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam pembentukan sikap toleransi pada siswa SMK Negeri 6 Malang.

Bagaimana rencana internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam pembentukan sikap toleransi di SMK Negeri 6 Malang. Bagaimana implementasi internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam pembentukan sikap toleransi di SMK Negeri 6 Malang. Apa implikasi internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam membentuk sikap toleransi di SMK Negeri 6 Malang.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Latar Penelitian
  • Data dan Sumber
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Observasi
    • Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview)
    • Alat untuk Wawancara dan Dokumentasi
  • Teknik Analisis Data
    • Kondensasi Data
    • Data Display (Penyajian Data)
    • Conclusion Drawing/verification
  • Keabsahan Data
    • Observasi yang dilakukan secara terus menerus
    • Triangulasi sumber data, metode, dan penelitian lain
    • Pengecekan anggota (member check)
    • Diskusi teman sejawat (reviewing)
    • Pengecekan terkait kecukupan referensi
    • Kredibilitas
    • Dependabilitas (ketergantungan)
    • Konfirmabilitas (kepastian)

Internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah menjadi salah satu alternatif dalam membentuk sikap toleran pada siswa SMK Negeri 6 Malang.'. Implikasi internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah terhadap pembentukan sikap toleran pada siswa di SMK Negeri 6 Malang. Implikasi internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah terhadap pembentukan sikap toleran pada siswa di SMK Negeri 6.

Perencanaan Internalisasi Nilai-Nilai Islam Wasathiyyah Dalam Membentuk Sikap Toleran Pada Siswa SMK Negeri 6 Malang. Implementasi Internalisasi Nilai-Nilai Islam Wasathiyyah Dalam Membentuk Sikap Toleran Pada Siswa SMK Negeri 6 Malang. Implikasi Internalisasi Nilai-Nilai Islam Wasathiyyah Dalam Membentuk Sikap Toleran Pada Siswa SMK Negeri 6 Malang.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN TEMUAN PENELITIAN

Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah Berdirinya Lembaga SMK Negeri 6 Malang
  • Visi dan Misi SMK Negeri 6 Malang
  • SDM Guru dan Tenaga Kependidikan
  • Sarana dan Prasana SMK Negeri 6 Malang

Salah satu akibatnya adalah dipindahkannya STM Negeri Malang dari Jalan Tanimbar ke Mondoroko Singosari yang merupakan bagian dari Kabupaten Malang. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Kota Malang berkomitmen untuk mendirikan SMK Negeri 6 Malang dengan fokus pada teknologi industri.” SMK Negeri 6 Malang resmi diresmikan dan mendapat izin berdasarkan rekomendasi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur dengan nomor yang dikeluarkan pada tanggal 5 Juni 2003.

Sebelumnya, pendirian SMK Negeri 6 Malang ditetapkan berdasarkan keputusan Direktur Pendidikan Kejuruan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional nomor 152/CS.2/PS/2002 tanggal 5 Agustus Tahun 2002 yang mengubah fungsi BLP Malang menjadi tempat pelaksanaan. kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 6 Malang." Ruang Simdig, Ruang Multimedia, Ruang Technical Support khusus jurusan TKJ, RPL dan SIJA, Ruang Autocad untuk jurusan DPIB dan KJIJ, Ruang CADD untuk jurusan TPM dan Ruang PLC untuk jurusan TITL. Ruang Instalasi Jaringan Listrik, Ruang Elektronik, Ruang Listrik Otomotif, Ruang Mesin Bubut dan CNC, Ruang Gambar Manual dan Ruang Teaching Factory.

Paparan Data

  • Perencanaan Internalisasi Nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam
  • Pelaksanaan Internalisasi Nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam

Dengan melakukan perencanaan yang tepat diharapkan internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah di sekolah dapat terlaksana dengan baik dan siswa dapat memahami serta menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi Internalisasi Nilai-Nilai Islam Wasathiyyah Dalam Membentuk Sikap Toleran Pada Siswa SMK Negeri 6 Malang. Sikap Toleran Pada Siswa SMK Negeri 6 Malang. Dalam konteks ini peneliti mencari informasi bagaimana implementasi internalisasi nilai-nilai Wasathiyyah Islam dalam membentuk sikap toleran pada peserta didik.

Meninjau wawancara di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses penerapan nilai-nilai guru pendidikan Islam di SMK Negeri 6 Malang, mereka tidak hanya memberikan informasi sebatas pemahaman pribadi saja, namun juga berpedoman pada pedoman Al-Quran dan Hadits serta tidak keluar dari RPP-desain pembelajaran. Dampak atau implikasi internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah di SMK Negeri Malang merupakan representasi dari perencanaan dan pelaksanaan internalisasi nilai-nilai yang dilakukan oleh guru PAI. Berdasarkan wawancara di atas terlihat bahwa sikap toleransi yang terbentuk melalui proses internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah merupakan pengenalan nilai secara bertahap mulai dari memasukkan informasi dengan nasehat hingga memberikan contoh sikap toleran dalam bentuk kompromi. , berkeadilan dan tidak berlebihan, sehingga peserta didik tidak hanya diajarkan secara lisan, namun ada tindakan nyata yang tampil sebagai keteladanan di lapangan.

Hasil penelitian

Implementasi Internalisasi Nilai-Nilai Islam Wasathiyyah Dalam Membentuk Sikap Toleransi Pada Siswa SMK Negeri 6 Malang. Membentuk sikap toleransi pada siswa SMK Negeri 6 Malang. Implikasi internalisasi nilai-nilai Wasathiyyah Islam dalam membentuk sikap toleransi pada siswa SMK Negeri 6 memberikan dampak yang signifikan terhadap pembentukan sikap toleransi yang kuat pada siswa. Selain itu, implikasi internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam membentuk sikap toleransi pada siswa SMK Negeri 6 Malang adalah menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan harmonis.

Lebih lanjut, implikasi internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah juga dapat membantu siswa di SMK Negeri 6 Malang bersiap menghadapi tantangan nyata. Perencanaan internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam membentuk sikap toleransi pada siswa SMK Negeri 6 Malang tertuang dalam Silabus dan RPP sesuai Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Implementasi internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam membentuk sikap toleransi pada siswa di SMK Negeri 6 Malang tercermin dalam program sekolah dan pembelajaran di kelas.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Perencanaan Internalisasi Nilai-nilai Islam Wasathiyyah Dalam

Peneliti fokus mendidik dan menanamkan nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam membentuk sikap toleran siswa di SMK Negeri 6 Malang. Mencari data dan informasi terkait perencanaan dan implementasi internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam membentuk sikap toleran pada siswa di SMK Negeri 6 Malang. Mengingat penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka peneliti akan menyajikan data berupa gambaran tentang internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah dalam membentuk sikap toleran siswa di SMK Negeri 6 Malang.

Pertama, dengan internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah, siswa SMK Negeri 6 Malang diajarkan untuk menghargai dan menghargai perbedaan yang ada di masyarakat. Selain itu, internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah juga membantu peserta didik terhindar dari radikalisme, terorisme, dan ekstremisme. Dengan demikian, melalui internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah, SMK Negeri 6 Malang memberikan kontribusi yang signifikan dalam membentuk sikap toleransi yang kuat pada diri siswa.

Internalisasi nilai-nilai Islam wasatiyyah membantu seseorang menjadi lebih baik dan terintegrasi dengan masyarakat.

Implikasi Internalisasi Nilai-nilai Islam Wasathiyyah Pada Siswa di SMK

PENUTUP

Simpulan

Hal ini sejalan dengan tahap transformasi nilai dimana guru pada tahap ini ikut terlibat dalam menyampaikan nilai-nilai baik dan buruk kepada siswa. Hal ini sesuai dengan teori internalisasi pada tahap transaksi nilai, yaitu proses pendidikan nilai melibatkan komunikasi dua arah antara guru dan siswa yang berlangsung secara interaktif. Melalui transaksi nilai, guru dapat mempengaruhi siswa melalui contoh perilaku yang ditunjukkan.

Di sisi lain, siswa juga mempunyai peran dalam menentukan nilai-nilai yang sesuai dengan dirinya dan bertujuan agar anak dapat lebih menghayati dan cepat menerapkan nilai-nilai tersebut, karena pengalaman langsung cenderung lebih mudah diingat dibandingkan sekedar berbicara. Implikasi internalisasi nilai-nilai Islam Wasathiyyah terhadap pembentukan sikap toleransi pada siswa di SMK Negeri 6 Malang, berdasarkan observasi peneliti dalam penelitian, siswa SMK Negeri Malang merupakan siswa yang notabene tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang agama, berbeda dengan pesantren atau pondok pesantren, siswa SMK Negeri 6 lebih bersifat multikultural, ditandai dengan keberagaman budaya dan agama yang ada, namun di tengah keberagaman tersebut tampak dampak yang ditimbulkan oleh sebuah Rangkaian program pembelajaran yang dihasilkan cukup berdampak terhadap sikap toleransi dikalangan siswa, hal ini ditandai dengan tidak adanya kasus intoleransi baik antar siswa, guru ataupun lingkungan sekolah. Hal ini sesuai dengan apa yang ada pada tahap transinternalisasi yang melibatkan komunikasi verbal, sikap mental, dan kepribadian yang terpancar dari diri pendidik.

Implikasi

Saran

Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Akhlak Keagamaan Dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi (Jurnal Cakrawala Pendidikan n.d. Internalisasi Nilai-Nilai Islam Moderat di Pondok Pesantren Bandar Lampung. Peneliti Bagaimana proses dan pelaksanaan internalisasi yang memasukkan nilai-nilai yang ditemukan dalam agama kristen untuk membentuk sikap toleransi terhadap siswa, walaupun harus belajar bergaul dengan orang lain, begitulah menurut saya.

Peneliti Apakah ada cara tertentu pak. Njengena, memperkenalkan dan menyampaikan nilai-nilai Wasathiyyah? Peneliti Menurut Njenen, apa saja nilai-nilai Islam wasathiyah atau nilai-nilai moderat dan toleran. Selain itu, termasuk nilai-nilai toleransi, saya beberapa kali mempelajari sesuatu setelah kasus di kelas, misalnya. Kompromi jika ada perbedaan pendapat, maka sambil mengerjakan tugas bisa bekerja sama atau berdiskusi atau Syuro, hal ini dianggap sebagai sikap moderat atau wasathiyah.

Peneliti Bagaimana teori dan nilai-nilai yang disampaikan dapat menjadi karakter siswa? Peneliti Betapa pentingnya nilai-nilai ajaran Islam yang mengajarkan siswa tentang toleransi dan moderasi.

Gambar

Gambar 1.1 Tren peristiwa dan tindakan 2014-2020
Gambar 1.2 Tren peristiwa dan tindakan 2017-2019
Gambar 1.3 Tren intoleransi non muslim
Gambar 1.4 Kondisi toleransi siswa di Jakarta dan Bandung Raya (2016-2017)  Survei  Nasional  yang  dilakukan  oleh  Pusat  Pengembangan  Islam  dan  Masyarakat  (PPIM)  menggambarkan  situasi  yang  serupa  dalam  hal  toleransi  dan  intoleransi  di  kal
+2

Referensi

Dokumen terkait

1) Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Mengembangkan Sikap Sosial Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV di MI Nahdlatul Ulama Darussalam Desa Durian