• Tidak ada hasil yang ditemukan

Investasi Dalam Saham dan Obligasi

N/A
N/A
KASOGI

Academic year: 2024

Membagikan "Investasi Dalam Saham dan Obligasi"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Saham dan Obligasi

Oleh :

Dr. Riantin Hikmah Widi, Ir., Msi.

(2)

DEFINISI SAHAM

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau tujuan lainnya seperti menebar resiko, memperluas jaringan pasar atau menyediakan supply bahan baku

(3)

Investasi Dalam Saham

Keuntungan diperoleh dari bagian dividen yang dibagikan sesuai dengan penyertaan modal atau bagian sahamnya. Keuntungan lainnya bisa berupa control management yaitu hak menentukan kebijakan atas perusahaan yang dibeli. Control management diperoleh jika kepemilikan saham mencapai jumlah mayoritas.

Perusahaan yang melakukan investasi saham disebut perusahaan induk (parent company), sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham disebut perusahaan anak (subsidiary company). Hubungan keduanya biasa disebut perusahaan yang berafiliasi (parent-subsidiary affiliation).

(4)

Jenis-jenis Saham

1. Saham Biasa

Saham biasa merupakan pemilik sebenarnya dari perusahaan. Mereka menanggung risiko dan mendapatkan keuntungan. Pada saat kondisi perusahaan jelek, mereka tidak menerima dividen. Dan sebaliknya, pada saat kondisi perusahaan baik, mereka dapat memperoleh dividen yang lebih besar bahkan saham bonus. Pemegang saham biasa ini memiliki hak suara dalam RUPS (rapat umum pemegang saham) dan ikut menentukan kebijakan perusahaan. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham biasa akan membagi sisa aset perusahaan setelah dikurangi bagian pemegang saham preferen.

2. Saham Preferen

Sesuai namanya, saham preferen ini mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran dividen dibanding saham biasa. Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut: Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa

(5)

Seorang investor dapat membeli saham di pasar perdana maupun pasar sekunder.

Pada pasar perdana, emiten yang baru go public menawarkan sahamnya kepada investor melalui para penjamin emisi dan agen penjual. Investor dapat membeli langsung melalui para penjamin emisi penerbitan saham tersebut atau melalui agen penjual. Kemudian saham yang dibeli pada pasar perdana dapat diperjualbelikan melalui pasar sekunder atau di bursa efek melalui perusahaan pialang.

(6)

A. Pemilikan Saham Kurang Dari 20%

Dalam akuntansi untuk pemilikan saham kurang dari 20%, perusahaan menggunakan metode biaya

perolehan. Dalam metode biaya perolehan ini, perusahaan mencatat investasi sebesar biaya

perolehannya, dan pendapatan diakui hanya ketika perusahaan menerima diveden tunai.

(7)

Pencatatan Pembelian Saham

Misalkan pada tanggal 1 April 2011, Pt Merapi memberi 3.000 lembar saham PT Kelinci yang bernilai nominal Rp.

3.500,00 per lembar (Pemilikan 10%), biaya komisi

perantara dan pajak untuk transaksi pembelian tersebut adalah Rp. 250.000,00.

Harga Saham (3.000 x Rp. 3.500,00) ………Rp. 10.500.000,00 Biaya Komisi Perantara ………Rp. 250.000,00

---

Biaya Perolehan Saham (3.000 lembar) ………...Rp. 10.750.000,00

(8)

Pencatatan Penerimaan Dividen

Misalkan pada tanggal 30 Juni 2011, PT Merapi menerima deviden dari PT Kerinci sebesar Rp. 450.000,00 (Satu

lembar saham mendapat diveden sebesar Rp.150,00).

Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan dividen adalah sebagai berikut :

30 Juni 2011

Kas………. Rp. 450.000,00

Pendapatan Dividen……….. Rp.450.000,00 ( Untuk mencatat penerimaan deviden dari PT Kerinci )

(9)

Penjualan Investasi Dalam Saham

Misalkan pada tanggal 15 September 2011, PT Merapi menjual seluruh saham PT Kerinci dengan harga Rp.

4.000,00) per lembar. Dalam transaksi tersebut PT Merapi harus membayar komisi perantara dan pajak sebesar Rp. 280.000,00.

Harga Jual Saham (3.000 x Rp. 4.000,00)………Rp.

12.000.000,00

Dikurangi : Biaya komisi perantara dan pajak……….Rp.

280.000,00

---

Hasil penjualan saham………Rp. 11.720.000,00 Biaya perolehan saham………....Rp. 10.750.000,00

---

Laba penjualan saham……….Rp. 970.000,00

(10)

B. Pemilikan Saham Antara 20%

dan 50%

Investsi saham antara 20% dan 50% dicatat dengan metode ekuitas. Dalam metode ini perusahaan investor pada

awalnya mencatat investasi dalam saham biasa yang

diterbitkan asosiasi sebesar biaya perolehannya. Setiap tahun, investor melakukan hal-hal berikut :

1. Mendebet (menambah) akun investasi dan mengkredit (menambah) pendapatan sebesar presentase tertentu dari laba bersih asosiasi.

2. Investor juga mengkredit akun investasi sejumlah deviden yang diterima .

Akun investasi dikurangi sebesar dividen yang diterima

karena pembayaran dividen oleh asosiasi akan mengurangi asset bersih asosiasi.

(11)

Pencatatan Peembelian Investasi Saham

Misalkan pada tanggal 1 Januari 2011, PT Serayu membeli 30% saham biasa yang diterbitkan PT Citarum seharga

Rp. 120.000.000,00. PT Serayu akan mencatat transaksi ini dengan jurnal sebagai berikut :

1 Januari 2011

Investasi saham………. Rp. 120.000.000,00 Kas………..…..

Rp.120.000.000,00

( Untuk mencatat pembelian saham biasa PT Citarum)

(12)

Pencatatan Pendapatan dan Dividen

Untuk tahun 2011, PT Citarum melaporkan laba bersih sebesar Rp. 100.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember 2011 itu juga PT Citarum mengumumkan dan membayar dividen tunai sebesar Rp. 40.000.000,00. PT Serayu akan mencatat hal-hal berikut :

1. Pendapatan sebesar 30% dari laba bersih PT Citarum (30% x Rp.100.000.000,00 = Rp.30.000.000,00)

2. Pengurangan dalam akun investasi sebesar dividen tunai yang diterima (30% x Rp. 40.000.000,00 = Rp.

12.000.000,00)

(13)

C. Pemilikan Saham Lebih Dari 50%

Perusahaan yang memiliki lebih dari 50% saham biasanya yang diterbitkan perusahaan lain disebut perusahaan induk. Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh perusahaan induk disebut perusahaan anak (afiliasi).

Apabila perusahaan memiliki saham biasa perusahaan lain lebih dari 50% maka perusahaan tersebut biasanya menyusun laporan keuangan konsilidasi. Laporan keuangan konsolidasi sangat bermanfaat bagi para pemegang saham, dewan komisaris, dan manajer perusahaan induk.

(14)

Definisi Obligasi

Obligasi perusahaan merupakan

sekuritas yang diterbitkan oleh suatu

perusahaan yang menjanjikan

kepada pemegangnya pembayaran

sejumlah uang tetap pada suatu

tanggal jatuh tempo di masa

mendatang disertai dengan

pembayaran bunga secara periodik.

(15)

 Jumlah tetap yang dibayar pada waktu jatuh tempo (maturity) merupakan pokok pinjaman (principal) obligasi, yang juga disebut nilai nominal atau nilai pari (par value atau face value).

 Pembayaran bunga periodik

disebut kupon (coupon).

(16)

BEDA SAHAM DENGAN OBLIGASI

 Saham biasa menyatakan klaim kepemilikan pada suatu perusahaan, sedangkan obligasi menyatakan klaim kreditur pada suatu perusahaan.

 Banyaknya dan waktu pembayaran kas yang diberikan pada pemegang obligasi, yaitu pokok pinjaman dan kupon, telah ditetapkan ketika obligasi diterbitkan.

Sedangkan banyaknya dan waktu dividen yang dibayar kepada pemegang saham dapat berubah-ubah sepanjang tahun.

(17)

 Obligasi perusahaan diterbitkan tanggal jatuh tempo, yang berarti investor mempunyai batas waktu ketika memegangnya. Sedangkan saham biasa tidak mempunyai jatuh tempo sehingga investor bisa memegangnya selama hidup perusahaan.

(18)

CALL PROVISION

Ketika menerbitkan obligasi, perusahaan juga menyusun bond indenture yang ringkasannya disediakan dalam prospektus.

Bond indenture adalah dokumen legal yang memuat perjanjian tertulis antara perusahaan penerbit obligasi dan pemegangnya. Salah satu isi penting dari bond indenture adalah call provision.

Call provision memberikan hak kepada perusahaan penerbitnya untuk membeli kembali obligasi yang beredar dari para pemegangnya sebelum tanggal jatuh tempo

(19)

CONTOH CALL PROVISION

Sebuah obligasi mempunyai nilai nominal Rp1juta dengan jatuh tempo 10 tahun. Obligasi ini dapat ditarik sebelum jatuh tempo (callable) dalam 5 tahun pada harga call (call price) adalah 110. Harga call ini dipotong sebanyak 2 persen dari nilai nominalnya tiap tahun sampai harga call sama dengan nilai parinya. Jika obligasi ini dihentikan dalam 7 tahun. Berapa banyak yang akan diterima pemegangnya?

Dalam kasus ini, pemotongan adalah dua tahun.

Maka harga call akan menjadi 110% - (2 tahun x 2%) = 106% dari nilai nominal atau Rp1.060.000.

(20)

JENIS OBLIGASI PERUSAHAAN

 Obligasi dengan jaminan (mortgage bonds) Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan menggunakan jaminan suatu aset real. Sehingga jika perusahaan gagal memenuhi kewajibannya, maka pemegang obligasi berhak untuk mengambil alih aset tersebut.

 Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured

bond)

Obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan suatu jaminan aset real tertentu.

(21)

 Obligasi konversi

Obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengkonversikan obligasi tersebut dengan sejumlah saham perusahaan pada harga yang telah ditetapkan, sehingga pemegang obligasi mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain.

 Obligasi yang disertai warrant

Dengan adanya waran, maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah ditentukan.

(22)

Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond )

Obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini umumnya ditawarkan pada harga dibawah nilai parnya (discount).

 Obligasi dengan tingkat bunga mengambang (floating rate bond)

Obligasi yang memberikan tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan fluktuasi tingkat bunga pasar yang berlaku.

(23)

 Putable bond

Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menerima pelunasan obligasi sesuai dengan nilai par sebelum waktu jatuh tempo.

 Junk Bond

Oligasi yang memberikan tingkat keuntungan (kupon) yang tinggi, tetapi juga mengandung risiko yang sangat tinggi pula.

(24)

PERINGKAT OBLIGASI

Tiga komponen utama yang digunakan oleh agen pemeringkat untuk menentukan

peringkat (rating) obligasi:

 Kemampuan perusahaan penerbit untuk memenuhi kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan.

 Struktur dan berbagai ketentuan yang diatur dalam surat hutang.

(25)

 Perlindungan yang diberikan maupun posisi klaim dari pemagang surat hutang tersebut bila terjadi pembubaran/likuidasi serta hukum lainnya yang mempengaruhi hak-hak kreditur.

Referensi

Dokumen terkait

Investor dalam melakukan keputusan investasi selalu dihadapkan pada berbagai alternatif, melakukan investasi dengan membeli sekuritas yang berpendapatan tetap seperti

pada tahap eprtama, perusahaan A membeli surat utang (obligasi) yang diterbitkan oleh perusahaan B. obligasi tersebut biasanya berbentuk obligasi yang dapat ditukar

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Analisis Perbandingan Investasi Saham, Obligasi, Dan Sukuk Pada Perusahaan

Special Revenue Bond adalah Obligasi Daerah yang diterbitkan secara khusus untuk financing proyek- proyek yang ditujukan menghasilkan pendapatan, sehingga pembayaran kupon

Pada saat perolehan, perusahaan hrs mengklasifikasi investasi dalam obligasi dan saham ke dalam salah satu dari ketiga kelompok berikut ini :.. Diperdagangkan, yaitu sekuritas

Meski investor X tadi hanya membayar Rp60 juta, tapi pada saat jatuh tempo nanti (10 tahun kemudian) ia akan menerima pokok obligasi sebesar Rp 100 juta. Jadi dalam kurun 10

1) menyetorkan sejumlah uang yang diperlukan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen pembayaran paling lambat 1 (satu) Hari Kerja

Modul ini membahas tentang karakteristik, kegunaan, dan cara mengevaluasi investasi obligasi, saham, dan