• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ir = tg θ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Ir = tg θ"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan izin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ujian komprehensif ini dengan baik. Makalah ujian komprehensif ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana Teknik Pengairan di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ujian komprehensif ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ujian komprehensif ini.

Latar Belakang

Abrasi atau pengikisan pantai disebabkan oleh adanya pengangkutan sedimen di sepanjang pantai sehingga mengakibatkan berpindahnya sedimen dari suatu tempat ke tempat lain. Angkutan sedimen sepanjang pantai terjadi apabila arah datangnya gelombang membentuk sudut dengan garis pantai normal. Salah satu pantai yang mengalami kerusakan cukup parah hingga mengakibatkan sebagian masyarakat berpindah ke tempat yang jauh dari bibir pantai adalah Pantai Tope Jawa, Kabupaten Takalar.

Menurut warga setempat, dulunya beberapa deretan rumah berdiri di sepanjang pantai saat ini, namun kini rumahnya telah berpindah. Jika melihat kondisi yang terjadi di lokasi penelitian, dapat dibayangkan betapa hebatnya tingkat abrasi yang terjadi. Permasalahan yang paling banyak terjadi di kawasan pantai ini adalah seringnya terjadinya erosi pantai (coastal abrasion) yang menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai, dan pada saat air pasang, air dapat naik hingga ke jalan-jalan pemukiman, terutama pada musim hujan barat, dengan gelombang besar.

Untuk itu perlu adanya kajian mengenai pengelolaan erosi pantai dengan memilih bangunan pantai yang paling efektif dalam mengurangi erosi pantai, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul “STUDI PENANGANAN ABRASI PANTAI MENGGUNAKAN SEAWALLDI TOPE JAVA, TAKALAR DAERAH.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Batasan Masalah

Manfaat Penulisan

Sistimatika Penulisan

Pantai

Penanganan Abrasi Pantai

Gelombang

Teori gelombang Airy (teori amplitudo kecil) diturunkan berdasarkan persamaan Laplace untuk aliran irrotasional dengan syarat batas dasar laut dan permukaan air (Triatmadja B, 1996. Teori Stokes mengembangkan teori orde dua untuk gelombang yang mempunyai tinggi gelombang kecil, namun Panjang dan cepat rambat gelombang untuk teori gelombang Stokes sama.. dengan teori gelombang Airy yaitu.

Jika tinggi gelombang dari suatu rekaman diurutkan dari nilai tertinggi ke nilai terendah atau sebaliknya, maka dapat ditentukan nilai Hn yang merupakan rata-rata dari n persen gelombang tertinggi. Bentuk yang paling umum digunakan adalah H33 atau rata-rata ketinggian 33% tertinggi dari nilai gelombang yang terekam; yang juga disebut sebagai ketinggian signifikan gelombang Hs. Parameter A dan B pada persamaan 24 dihitung dengan metode kuadrat terkecil untuk setiap jenis distribusi yang digunakan.

Dimana Aˆ dan Bˆ merupakan estimasi skala dan parameter lokal yang diperoleh dari analisis regresi linier. Tinggi gelombang signifikan untuk periode ulang yang berbeda dihitung dari fungsi frekuensi distribusi probabilitas dengan rumus sebagai berikut.

Angin

Distribusi Kecepatan Angin

Distribusi kecepatan angin dibagi menjadi tiga wilayah berdasarkan ketinggian di atas permukaan, antara lain wilayah geostropik yaitu di atas 1.000 m, wilayah Ekman yang berada pada ketinggian 100 m hingga 1.000 m, wilayah yang tegangannya konstan. , yang berada pada ketinggian 10 m sampai 100 m.

Konversi Kecepatan Angin

Biasanya, pengukuran angin dilakukan di darat, meskipun rumus pembangkitan gelombang menggunakan data angin di atas permukaan laut. Hubungan antara angin di atas laut dan angin di atas daratan di dekatnya diberikan oleh: RL = UW/UL seperti pada gambar di bawah ini. RL = nilai yang diperoleh dari grafik hubungan kecepatan angin darat dan laut.

Fetch

Pada daerah pembentukan gelombang, gelombang yang ditimbulkan tidak hanya searah dengan arah angin, tetapi juga berbeda sudut terhadap arah angin, sehingga panjang derek diukur dari titik pengamatan dengan interval 6°.

Design Water Level (DWL)

Pasang Surut

Tipe pasang surut

Elevasi muka air pasang surut

Prakiraan pasang surut akan dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang yaitu 18,5 tahun, yang pada rentang waktu tersebut diyakini seluruh variasi harmonik yang ada telah tertutupi seluruhnya. Untuk menghitung rata-rata air tertinggi (MHHWS) atau biasa disebut HWS digunakan persamaan sebagai berikut. O1: komponen utama bulan (diural) P1: komponen utama matahari (diural) M4: komponen utama bulan (diural kuaterner) MS4: komponen surya bulan.

Batimetri dan Topografi

Aspek Perlindungan dan Pengamanan Pantai 1. Kriteria perencanaan

  • Tembol Laut (Seawall)

Perlindungan alam berupa gundukan pasir yang dapat berperan sebagai pemecah energi gelombang yang efektif dan bukit pasir yang merupakan cadangan pasir dan berperan sebagai dinding. Seperti membangun pemecah gelombang di lepas pantai yang dapat meredam energi gelombang ke arah pantai sehingga angkutan sedimen sejajar pantai akibat gelombang dapat dikurangi. Bentuk perlindungan pantai dengan membuat struktur pengaman pantai buatan adalah dengan struktur keras dan struktur lunak.

Struktur kaku dirancang dengan kondisi stabil dan permanen, tahan terhadap gelombang, tahan terhadap arus dan angkutan sedimen yang lengkap. Oleh karena itu, struktur keras memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pergerakan atau sedimentasi pasir alami. Sedangkan alternatif penggunaan struktur lunak diharapkan struktur dapat bergerak secara dinamis, sesuai dengan kondisi gelombang dan arus.

Contoh struktur lunak antara lain: nutrisi pantai dan revegetasi wilayah pesisir untuk meningkatkan stabilitas pantai. Termasuk golongan pertama adalah bangunan yang terbuat dari tumpukan batu, yang bagian luarnya diberi lapisan pelindung dari batu besar, balok beton, atau batu buatan dari beton dengan bentuk khusus seperti tetrapoda, hewan berkaki empat, tribar, dolos dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk dalam tipe kedua adalah bangunan dari pasangan batu, counter beton, tiang pancang beton, dinding tiang pancang baja atau beton, dan lain sebagainya.

Tanggul laut merupakan salah satu jenis konstruksi pertahanan pantai yang ditempatkan sejajar atau hampir sejajar dengan garis pantai, memisahkan langsung permukaan tanah dari air laut dan dapat digunakan untuk perlindungan pada pantai yang berlumpur atau berpasir. Fungsi utama dari konstruksi pertahanan pantai jenis ini antara lain: perlindungan bagian pantai yang mengarah ke darat langsung setelah konstruksi dari erosi akibat gelombang dan arus serta sebagai penopang tanah setelah konstruksi. Seawall adalah struktur masif yang dirancang untuk menahan gaya gelombang yang relatif tinggi secara umum.

W : Berat minimum batu (ton) H : Tinggi gelombang rencana (m) KD : Koefisien kestabilan batu lapisan pelindung Θ : Sudut kemiringan dinding laut. Ketebalan lapisan pelindung kaki = 1t – 2t sedangkan berat lapisan batu pelindung yang digunakan sekitar ½ dari yang digunakan pada dinding laut. Besarnya gaya yang bekerja pada tembok laut akibat tekanan aktif tanah (tanggul tanah reklamasi) bergantung pada sifat fisik partikelnya.

Waktu dan Tempat Penelitian

Rencana waktu penelitian adalah 2 bulan yaitu bulan Februari sampai dengan bulan Maret dimana pada bulan pertama yaitu pada awal bulan Februari dilakukan kajian pustaka, pada bulan kedua yaitu bulan Maret dilakukan tahap pengumpulan data dan pengelolaan data.

Jenis dan Sumber Data

Peralatan Survey

Metode Penelitian

Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang ada (peneliti sebagai pihak kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Badan Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, majalah, dan lain-lain.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Peramalan Gelombang

Periode balik gelombang dapat dihitung dari hasil perhitungan tinggi gelombang dimana tinggi gelombang dihitung mulai dari nilai tinggi gelombang maksimum sampai dengan nilai minimum.Hasil perhitungan periode balik gelombang digunakan untuk menentukan rencana tinggi gelombang .direncanakan. tinggi gelombang (Hr) di laut dalam untuk tahun berikutnya.

Data pasang surut

Analisis peta topografi dan bathymetri

Bagan Alir Penelitian

Deskripsi Data

Perhitungan Fetch

Berdasarkan kondisi geografis lokasi penelitian, arah angin yang dapat menimbulkan gelombang di lokasi penelitian adalah angin yang bertiup dari arah timur, tenggara, dan selatan.

Perhitungan tinggi dan periode gelombang berdasarkan fetch dan UA

Berdasarkan kecepatan maksimum yang terjadi setiap bulannya, nilai RL ditentukan dengan menggunakan grafik hubungan antara kecepatan angin offshore dan onshore (lihat Gambar 14). Pada data gelombang dengan tinggi 1 – 2 meter dan arah angin barat laut terdapat 18 data, yaitu jika dihitung berdasarkan jumlah datanya.

Arus Gelombanng

Pasang Surut

Berdasarkan tabel di atas, kecepatan arus yang diperoleh adalah 0,063 m/s sampai 0,086 arah barat laut, di barat nilainya antara 0,063 sampai 0,064 dan di barat daya nilainya antara 0,075 sampai 0,081. Oleh karena itu, dapat dikatakan kecepatan arus di lokasi penelitian. Adapun jenis pasang surut air laut di pantai Tope Jawa adalah sebagai berikut. Berdasarkan nilai Formzhal (0.25

Gelombang di Lokasi Bangunan

Oleh karena itu, kedalaman air pada saat air pasang adalah 0,45 m, pada kedalaman tersebut gelombang telah pecah, sehingga gelombang rencana ditentukan sebagai berikut.

Elevasi Struktur

Tinggi muka air rencana

Run Up pada tembok laut

Pasangan Batu

Tekanan tanah pasif tidak diperhitungkan karena bangunan terletak di tepi pantai, sehingga tekanan tanah pasif tidak dapat bekerja secara efektif. Besarnya gaya aktif dan momen yang diperlukan Besarnya gaya aktif dan momen yang diperlukan.

Perbandingan hasil tinjauan

Struktur desain seawall sebelumnya

Tinjauan desain seawall yang baru

Dengan adanya reflektor gelombang, gelombang akan dipantulkan kembali ke laut, dan tidak mengganggu fasilitas di balik tembok. Pada perencanaan sebelumnya tidak terdapat struktur pelindung kaki sehingga material dasar laut berupa pasir atau lumpur sangat mudah terkikis, hal ini dapat menyebabkan struktur tembok laut runtuh dan terbalik. Saluran drainase harus dibuat pada sisi tembok laut yang menghadap ke darat agar aliran air dapat terkendali, dan tidak mengalir ke bawah tembok laut dan melalui pondasi kemudian mengalir ke laut.

Saluran drainase tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan, hanya melayani wilayah sekitar tanggul laut saja, sehingga tidak diperlukan lagi. Berdasarkan analisis dan perhitungan yang mengacu pada teori dan rumus empiris serta parameter yang ada, maka pada perencanaan Tanggul Laut (Seawall) Pantai Tope Jawa Kabupaten Takalar diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

Saran

Dr.Ir.Dipl.HE., 1992, Dasar-dasar Teknik Pesisir Perencanaan Bangunan Pantai Jilid II, Biro Penerbitan KMTS Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta. Bambang Triatmodjo, untuk pekerjaan struktur bawah air sebagai pelindung pantai pasir buatan, Bantuan penelitian, Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik Gadjah Mada, 2011.

Referensi

Dokumen terkait