• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isu Akuntansi Sektor Publik

N/A
N/A
Elok

Academic year: 2024

Membagikan "Isu Akuntansi Sektor Publik"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KASUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK (

Kasus Aliran Dana Bank Century)

Dosen Pengampu : Alwiyah, SE, M.Si

Disusun Oleh:

ELOK NUR FADLILA RUKMAWATI NIM. E2B020038

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2022/2023

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan semua rahmat dan hidayahnya kepada kita semuanya. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, Nabi yang akan kita tunggu syafaatnya di hari akhir nanti. Berkat limpahan dan rahmat- nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas ujian tengah semester mata kuliah “Akuntansi Sektor Publik”. Makalah ini disusun sebagai salah satu upaya menjelaskan tentang “Isu Akuntansi Sektor Publik (Kasus Aliran Dana Bank Century)” dengan harapan mampu memberikan pandangan secara luas tentang isu akuntansi sektor publik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, pembahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar makalah ini menjadi lebih baik, guna menjadi acuan pada masa yang akan datang. Semoga hasil penulisan makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua yang akan membacanya.

Semarang, 14 Mei 2023

Elok Nur Fadlila R.

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

BAB II ... 3

PEMBAHASAN ... 3

BAB III ... 7

KESIMPULAN DAN SARAN ... 7

3.1 Kesimpulan ... 7

3.2 Saran ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... 9

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor publik adalah organisasi yang memberikan pelayanan untuk berbagai kebutuhan masyarakat. Sektor publik mencakup lembaga pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Organisasi sektor publik merupakan sektor yang non-profit yang mana artinya bukan mencari keuntungan seperti sektor swasta yang mencari keuntungan, melainkan lebih mementingkan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Namun, banyaknya organisasi sektor publik di salah gunakan oleh oknum tertentu untuk keperluan pribadinya. Maraknya fenomena kasus kecurangan seperti korupsi sangat rentan terjadi di Indonesia, khususnya pada organisasi sektor publik. Kasus korupsi biasa dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan atau kekuasaan, hal ini menunjukkan bahwa hukum di Indonesia masih sangat lemah.

Ada beberapa kasus korupsi yang pernah terjadi di Indonesia. Salah satunya yaitu kasus aliran dana Bank Century yang ramai diberitakan pada tahun 2008. Hiruk pikuk seputar kasus Bank Century, yang kini telah berganti nama menjadi Bank Mutiara, menarik perhatian banyak elemen masyarakat. Tema besar kasus tersebut adalah korupsi. Lakon para legislator / Dewan PerwakilanRakyat (DPR) dalam upaya pembongkaran kasus Bank Century, disimak secara luas oleh masyarakat melalui pemberitaan di berbagai media massa, baik media cetak maupun elektronik.Bahkan masyarakat dapat menyaksikan jalannya persidangan Pansus Hak Angket Bank Century melalui program Breaking News yang disiarkan secara langsung oleh beberapa televisi swasta. Pemerintah (DepKeu)dan Bank Indonesia (BI) yang sementara dituduh sebagai pihak-pihak yang paling bertanggungjawab atas pengucuran dana talangan (bailout) kepada Bank Century yang dinilai telah merugikan negara sekitar Rp 6,76 Trilyun. melakukan pembelaan diri, seolah tidak ada yang keliru dengan mekanisme dan keputusan yang telah diambilnya.

Kasus Bank Century menjadi isu terbesar dalam permasalahan di negeri kita. Kasus ini menggelinding semakin liar setelah terindikasinya keterlibatan pejabat-pejabat negara atas kebijakan untuk menyelamatkan Bank Century. Kasus ini berawal dari pemilik bank Century sendiri yang melakukan perampokan uang nasabah. Pada tahun 2004, dari merger Bank Danpac, Bank Pikko, dan Bank CIC, maka berdirilah Bank Century. Juni 2005, Budi

(5)

2

Sampoerna menjadi salah satu nasabah terbesar Bank Century cabang Kertajaya, Surabaya.

Pada tahun 2008, beberapa nasabah besar Bank Century menarik dana yang disimpan di bank besutan Robert Tantular (pemilik Bank Century) itu, sehingga Bank Century mengalami kesulitan likuiditas. Namun, Budi Sampoerna tak dapat menarik uangnya yang mencapai Rp 2 triliun di Bank Century itu. Selain Boedi Sampoerno ada juga beberapa nasabah besar yang menarik uangnya yaitu PT Timah Tbk, dan PT Jamsostek. Kemudian, 13 November 2008 Gubernur Bank Indonesia Boediono membenarkan Bank Century kalah kliring atau tidak bisa membayar dana permintaan dari nasabah sehingga terjadi rush(bangkrut).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa latar belakang terjadinya kasus aliran dana Bank Century ini?

2. Siapa saja yang terlibat dalam kasus aliran dana bank Century ini?

3. Langkah apa yang tepat untuk mengatasi kasus aliran dana bank Century ini?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui langkah apa yang tepat untuk menyelesaikan masalah aliran dana Bank Century

2. Menambah pengetahuan kita, khususnya di bidang perbankan.

3. Dapat mengetahui pola dari setiap kebijakan yang di ungkapkan oleh para petinggi Negara.

4. Dapat memetik hikmah dari kasus perbankan ini sehingga kita berusaha agar waspada dan tidak mengulangi kasus seperti ini di masa yang akan datang.

(6)

3

BAB II PEMBAHASAN

Tahun 2008, Bank Century mengalami kesulitan likuiditas karenabeberapa nasabah besar Bank Century menarik dananya seperti Budi Sampoernaakan menarik uangnya yang mencapai Rp 2 triliun. Sedangkan dana yang ada dibank tidak ada sehingga tidak mampu mengembalikan uang nasabah dan tanggal30 Oktober dan 3 November sebanyak US$ 56 juta surat-surat berharga valuta asing jatuh tempo dan gagal bayar. Keadaan ini semakin parah pada tanggal 17 November, Antaboga Delta Sekuritas yang dimiliki Robert Tantular mulai tak sanggup membayar kewajiban atas produk discreationary fund yang dijual Bank Century sejak akhir 2007.

Pada 20 November 2008, BI melalui Rapat Dewan Gubernur menetapkan BankCentury sebagai bank gagal berdampak sistemik. Keputusan itu kemudian disampaikan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Kemudian KSSK mengadakan rapat pada 21 November 2008.Berdasarkan audit BPK, rapat tertutup itu dihadiri oleh Menteri KeuanganSri Mulyani sebagai ketua KSSK, Raden Pardede selaku Sekretaris KSSK, KetuaUnit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi (UKP3R) Marsilam Simanjuntak, dan Gubernur BI Boediono sebagai anggota KSSK.Rapat itu kemudian ditindaklanjuti dengan rapat Komite Koordinasi yang dihadiri oleh Ketua KSSK, Gubernur BI, dan Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Peserta rapat sepakat menyatakan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan menerima aliran dana penanganan Bank Century melalui LPS. Dari rapat tersebut diputuskan menyuntikkan dana ke Bank Centurysebesar Rp 632 miliar untuk menambah modal sehingga dapat menaikkan CARmenjadi 8%. Enam hari dari pengambilalihan LPS mengucurkan dana Rp 2,776triliun pada Bank Century untuk menambah CAR menjadi 10%.

Karenapermasalahan tak kunjung selesai Bank Century mulai menghadapi tuntutanribuan investor Antaboga atas penggelapan dana investasi senilai Rp 1,38 triliun yang mengalir ke Robert Tantular.

Membengkaknya suntikan modal dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ke Bank Century hingga Rp 6,7 triliun memaksa keingintahuan Dewan Perwakilan Rakyat. Pada hal awalnya, pemerintah hanya meminta persetujuan Rp 1,3 triliun untuk Bank Century.

Berikut adalah perincian pembengkakan aliran dana bank Century :

(7)

4 1. 23 November 2008

Lembaga Penjamin Langsung (LPS) mengucurkan dana Rp 2,776 triliun kepada Bank Century. Bank Indonesia menilai CAR sebesar 8 persen dibutuhkan dana sebesar Rp 2,655 triliun. Dalam peraturan lembaga penjamin, dikatakan bahwa lembaga dapat menambah modal sehingga CAR bisa mencapai 10 persen, yaitu Rp 2,776 triliun.

2. Pada bulan Desember 2008

Lembaga penjamin mengucurkan untuk kedua kalinya sebesar Rp 2,201 triliun. Dana tersebut dikucurkan dengan alasan untuk memenuhi ketentuan tingkat kesehatan bank.

3. 3 Februari 2009

Lembaga penjamin mengucurkan lagi Rp 1,55 triliun untuk menutupi kebutuhan CAR berdasarkan hasil assessment (penilaian) Bank Indonesia, atas perhitungan direksi Bank Century.

4. 21 Juli 2009

Lembaga penjamin mengucurkan lagi Rp 630 miliar untuk menutupi kebutuhan CAR Bank Century. Keputusan tersebut juga berdasarkan hasil assesment (penilaian) Bank Indonesia atas hasil auditro kantor akuntan publik. Sehingga total dana yang dikucurkan mencapai Rp 6,762 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan kepada DPR bahwa apabila Bank Century ditutup akan berdampak sistemik pada perbankan Indonesia. Pada hari yang sama , Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Riyanto menyatakan bahwa kasus Bank Century sudah ditingkatkan statusnya menjadi penyelidikan. Terdapat banyak kejanggalan ditemukan dalam kasus tersebut. Bahkan KPK berencana menyelidiki seorang petinggi kepolisian yang diduga menerima suap dari kasus itu. Kejanggalan semakin kuat ketika Badan Pemeriksa Keuangan laporan awal terhadap Bank Century sebanyak delapan halaman beredar luas di masyarakat.

Laporan tersebut mengungkapkan banyak kelemahan dan kejanggalan yang serius di balik penyelamatan Bank Century serta diduga ada pelanggaran kebijakan dalam memberikan bantuan ke Bank Century. Akibat kejanggalan temuan tersebut, Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung membentuk tim kecil untuk menggulirkan hak angket guna mengkaji kasus Bank Century. Lima hari kemudian, wacana pembentukan Panitia Khusus Hak Angket DPR untuk mengusut kasus Bank Century menjadi perdebatan di DPR.

(8)

5

Kasus ini berawal dari dugaan penyelewengan dana nasabah oleh Antaboga Sekuritas sebagai pemegang 7.52% saham Bank Century dalam permainan instrumen derivatif yang berkembang ke arah miss-management yang dilakukan oleh pengelola DPK (dana pihak ketiga) Bank Century. Mencuatnya kasus Bank Century sering dikaitkan dengan dampak krisis global yang menerpa lembaga keuangan dunia dan berdampak sistemik pada perbankan Indonesia. Namun data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan bahwa kasus Bank Century sudah terendus sebelum krisis global terjadi. Hal ini mengakibatkan kecurigaan adanya pengalihan isu, sehingga para nasabah dan investor menjadi maklum dengan kasus likuiditas akibat efek krisis global yang berakibat pada Bank Century. Hasil penyidikan BPK menyebutkan bahwa Bank Century sudah cacat dari lahir. Pelanggaran yang terjadi berupa tingkat minimum CAR (Rasio kecukupan modal), Batas maksimal pemberian kredit, dan FPJP (Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek). Dari peristiwa ini terlihat bahwa pihak Bank Century telah melakukan pembodohan publik dengan mengatasnamakan krisis global sebagai alasan untuk menutupi kebobrokan di dalam.

Meskipun Bank Century tergolong kecil, namun kejahatan yang dilakukan orang-orang dalamnya termasuk luar biasa. Mereka bisa meyakinkan petinggi Menkeu, BI, LPS, JPSK, bahkan DPR RI, sehingga mengucurlah dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun. Besarnya dana talangan itu sangat tidak masuk akal. Karena kalaupun Bank Century nanti berhasil diobati dan sehat kembali, paling-paling laku dijual hanya Rp 2 triliun saja. Bayangkan berapa besar kerugian yang akan ditanggung negara untuk bank ini. Tidak hanya kerugian negara, namun pembohongan yang dilakukan pihak terkait dalam kasus mengucuran dana talangan Bank Century dinilai luar biasa. Dana talangan mengalir deras, namun entah mengalir ke mana, di mana diduga masuk ke kantong pribadi oknum tertentu, terutama deposan besar. Dana talangan yang dikeluarkan kepada Bank Century ternyata juga dibawa lari oleh pemegang sahamnya yang pada saat itu sudah berada di luar negeri.

Dalam kasus ini juga terjadi ketidakadilan. Nasabah-nasabah kecil tidak bisa mendapatkan uangnya kembali, sementara nasabah besar (salah satunya Budi Sampoerna yang konon memiliki dana 1,8 triliun) malah dengan mudah mendapatkan dananya. Selama ini kita hanya mendengar dua opsi dalam penyelesaian kasus Century. Opsi pertama, menutup Bank Century dengan menjual asset-aset yang dimilikinya. Opsi ini diduga akan mengakibatkan dampak sistemik berupa dampak tagihan tidak tertagih bagi bank-bank lain dan pemilik dana dan simpanan yang tidak dijamin bagi nasabah di atas Rp 2 milyar serta hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan yang diikuti tindakan rush. Opsi kedua, Bank Indonesia

(9)

6

melalui LPS mem-bailout (dana tanggungan keluar) Bank Century dengan dana mencapai Rp 6,7 trilyun untuk menghindari kasus bila memilih opsi pertama. Kita semua tahu bahwa Gubernur Bank Indonesia dan Menkeu atau Ketua KSSK saat itu akhirnya memilih opsi kedua ini.

Namun sesungguhnya ada opsi ketiga, yaitu pengambilalihan Bank Century oleh Bank yang lebih besar sehingga LPS tidak perlu mengeluarkan dana hingga Rp 6,7 trilyun tersebut.

Direktur utama Bank Mandiri Agus Martowardoyo sebenarnya sudah menawarkan opsi tersebut pada saat rapat KSSK. Namun, entah dengan pertimbangan apa, Gubernur Bank Indonesia dan Ketua KSSK Sri Mulyani tidak menerima tawaran tersebut. Pada hal jika pihak berwenang saat itu mengambil pilihan ini, kita tidak akan menghadapi kasus bank Century seperti saat ini karena opsi ini sebetulnya sudah pernah diterapkan dan berhasil.

Dalam Kasus Century, Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono dan sekarang menjadi Wakil Presiden Kita mengatakan hancurnya Bank Century sebagai bank gagal terjadi karena adanya perampokan dari pemilik bank dan juga imbas krisis global. “Saya kira dua- duanya, perampokan dan krisis,” kata mantan Gubernur BI Boediono pada panitia angket kasus Bank Century di gedung DPR-RI Senayan, Sedangkan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut ada perkara kriminal di Bank Century sehingga tidak layak diselamatkan. Menurut mantan Wapres, masalah yang dihadapi Bank Century bukan lantaran krisis global. Melainkan karena pemiliknya yaitu Robert Tantular merampok dana bank sendiri. "Masalah (Bank) Century itu bukan masalah karena krisis, masalah perampokan, kriminal. Karena pengendali bank ini merampok dana bank sendiri dengan segala cara termasuk obligasi bodong," ujar Kalla.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan kepada DPR bahwa jika Bank Century ditutup akan berdampak sistemik pada perbankan Indonesia. Tetapi jika tidak ditutup, maka Bank Indonesia melalui LPS mem-bailout (dana tanggungan keluar) Bank Century dengan dana mencapai Rp 6,7 trilyun agar bank Century tidak ditutup. Beberapa pihak menyebut langkah ini merupakan langkah istimewa dibanding perilaku kepada bank lain yang pernah mengalami kesulitan likuiditas. Akibatnya, langkah pemerintah dan Bank Indonesia tersebut terus mendapat kritikan. Kasus Bank Century menjadi isu terbesar dalam permasalahan di negeri kita. Kasus ini menggelinding semakin liar setelah terindikasinya keterlibatan pejabat- pejabat negara atas kebijakan untuk menyelamatkan Bank Century. Yang menjadi pertanyaan adalah layakkah bank tersebut diselamatkan?

(10)

7

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Tema besar kasus Bank Century adalah korupsi. Kemunculannya setelahk asus yang disebut sebagai kriminalisasi petinggi KPK, membuat orang bertanya-tanya: skenario apa yang sedang dimainkan? Lakon para anggota Pansus HakAngket Bank Century, perdebatan antarpartai politik, pembelaan diri pihak yang dimintai tanggung jawabnya, dan pemberitaan media yang sangat hangat segera disambut dengan demonstrasi/unjuk rasa masyarakat di seluruh pelosok tanah air. Masyarakat menilai ada yang salah dengan kinerja petingginya. Ada unsur ketidaksetiaan para petinggi negara kepada konsensus bersama yang tidak lain merupakan nilai yang diperoleh dari realitas transendens, yang disebut dengan nama “Tuhan”

oleh masyarakat modern. Fenomena ini harus segera diatasi.

Ternyata masalah sesungguhnya dari Bank Century baru muncul ketika dana bailout mulai bergulir dan kejanggalan dalam neracanya mulai terungkap.Kelemahan manajemen mulai ramai setelah kekacauan reksadana Antaboga Delta sekuritas yang dikeluarkan Bank Century. Dari sini bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya bailout untuk Century memang diperlukan namun dibalik itu ternyata banyak fakta bahwa kinerja dan tata kelola Century yang sangat buruk.Sebuah ironi memang, ketika kita terpaksa menolong orang jahat agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi orang banyak. Namun yang lebih penting adalah bagaimana kita mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa ini

3.2 Saran

Menurut kami dalam menghadapi kasus bank Century perlunya Kerjasama dengan baik antara pemerintah, DPR-RI dan Bank Indonesia. Pemerintah harus bertanggung jawab kepada nasabah Bank Century agar uangnya bisa dicairkan. Kemudian siapa pun pihak pihak yang terbukti bersalah dalam proses penyelidikan dan penyidikan kasus Bank Century, harus segera diproses, diadili,dan dijatuhi hukuman yang sepantasnya. Jika pihak tersebut masih aktif bekerjadi pemerintahan, sebaiknya segera dinon-aktifkan.

BPK sebagai lembaga yang independen dalam tugasnya harus didukung, khususnya dalam menelusuri aliran dana di Bank Century, dan mengumumkan kepada publik pihak-pihak yang terbukti menerimaaliran dana tersebut, lalu audit infestasi BPK harus dilakukan dengan

(11)

8

tuntas dandibantu oleh Polri, kejaksaan, Pemerintah Bank Indonesia. KPK dan PPATK harus didorong untuk menuntaskan kasus ini.Keterlibatan polisi di dalam kasus ini harus ditolak karena mengandung konflikkepentingan. Keterlibatannya sudah sepantasnya ditolak, mengingat kasus BLBIyang nyatanya kandas di tengah jalan ketika ada di tangan polisi, jaksa, dan hakim. Dan seharusnya juga ada trasparansi public dalam menyelesaikan kasus Bank century sehingga tidak terjadi korupsi.

(12)

9

DAFTAR PUSTAKA

Rihat Hutagalung. 2010. Mengapa Tidak Dipilih Opsi Ketiga? (Online) http://berita.Liputan6.com 2009. Hubungan Sri Mulyani dalam Kasus Bank Century. http://berita.Liputan6.com

https://nasional.kompas.com/read/2012/01/06/03125336/Belajar.Lagi.dari.Kasus.Bank.Century?page=

all

https://news.detik.com/opini/d-1247526/kasus-bank-century-dan-risiko-keuangan-negara https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/07/140716_bankcentury_101

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200911182600-12-545502/terpidana-kasus-bank-century- budi-mulya-ajukan-pk

Referensi

Dokumen terkait

Selain standar pelaporan keuangan internasional, katanya, standar akuntansi nasional yang lebih besar jumlahnya kini juga telah selaras dengan undang-undang akuntan

Mata kuliah ini mengkaji konsep-konsep akuntansi sektor publik mencakup karakteristik dan ruang lingkup, akuntansi dana umum, dana khusus, pemupukan modal,

.Akuntansi Sektor Publik Materi Pertemuan ke-5.. De nisi Standar Akuntansi Sektor

PERTEMUAN KE-5, KULIAH PENGGANTI PERTEMUAN KE-3 STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.. De nisi Standar Akuntansi Sektor

Pada makala ini, akan dibahas antara lain perkembangan pemikiran akuntansi; tujuan komparasi; asumsi akuntansi; akuntansi sektor publik versus sektor

Akuntansi keuangan sektor publik adalah salah satu jenis akuntansi maka dalam akuntansi keuangan sektor publik juga terdapat proses pengidentifikasian, pengukuran,

Tuliskan kesimpulan yang dapat mahasiswa ambil dari praktek yang sudah dilakukan.. KA2213 Akuntansi Sektor Publik. Akuntansi Keuangan Sektor Publik 2. Dana Keuangan

Yang membeclakan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Sektor Publik aclalah harus cliperhatikannya penekanan clalam hal siapa yang mengelola sumber clananya clan clari mana