• Tidak ada hasil yang ditemukan

Iwan Saputra - ADOC.PUB

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Iwan Saputra - ADOC.PUB"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

  • Batasan Masalah…
  • Rumusan Masalah

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Konflik

Sementara itu, Abdul Syani (1987:34) berpendapat bahwa konflik muncul dari persaingan, baik antar individu maupun antar kelompok. Selain itu, konflik dapat timbul dari perbedaan emosional antara orang-orang dalam suatu proses interaksi sosial, perbedaan emosional muncul dari kepentingan sosial. Abdul Syani (1987:34) berpendapat bahwa konflik timbul dari persaingan antar individu atau antar kelompok, selain itu konflik dapat timbul dari perbedaan emosional antar manusia.

Bentuk-Bentuk Konflik

Konflik antar kelas sosial, yaitu konflik yang biasanya disebabkan oleh perbedaan kepentingan, selain konflik yang disebabkan oleh persaingan untuk mencapai status tertentu, misalnya kepentingan karyawan dengan majikan, atau persaingan antar karyawan dalam memperebutkan status yang lebih tinggi. Konsekuensi konflik yang merupakan integrasi kelompok dengan cara ini sering terlihat pada kelompok minoritas dalam suatu masyarakat, di mana solidaritas sosial kelompok minoritas ini sangat bergantung pada posisi bersama mereka dalam masyarakat yang lebih luas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konflik selalu hadir dalam kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu disebut sebagai unsur penting dalam interaksi, yang darinya sama sekali tidak mungkin disimpulkan bahwa konflik selalu bersifat jahat, memecah belah dan merusak dalam setiap tatanan kehidupan bermasyarakat di suatu negara. masyarakat.

Unsur-Unsur Konflik

Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa terdapat kendala bagi masyarakat Nagari Lubukulang Aling dalam usahanya. Upaya masyarakat Lubukulang Aling untuk mengatasi konflik tambang emas tersebut adalah dengan mempertemukan kedua pihak yang bertikai. Berdasarkan temuan penelitian, upaya masyarakat Nagari Lubuk Lagi Aling dalam penyelesaian konflik.

Upaya apa yang sudah Anda lakukan untuk menyelesaikan konflik tambang emas di Kanagarian Lubuk Re-Aling? Apa kendala dalam penyelesaian konflik pertambangan emas di Kanagarian Lubuk Realing. Apakah ada dari masyarakat yang melaporkan kepada Bapak tentang masalah penambangan emas di Kanagarian Lubuk Ulang Aling.

Menurut Anda, apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan konflik pertambangan emas di Kanagarian Lubuk Re-Aling? Upaya apa yang sudah Anda lakukan untuk mengatasi konflik tambang emas di Kanagarian Lubuk Re-Aling? Apakah pihak Anda pernah menawarkan solusi terkait konflik tambang emas di Kanagarian Lubuk Ulang Aling?

Bagaimana upaya yang dilakukan masyarakat untuk menyelesaikan konflik tambang emas di Lubuk Ponovi Aling Kanguru. Bagaimana Anda menyelesaikan masalah penambangan emas di Kangar, Lubuk Ulang Aling? Bagaimana langkah masyarakat terkait keberadaan tambang emas di Lubuk Re-Aling Kanagar.

Tabel 3.1  Informan Penelitian
Tabel 3.1 Informan Penelitian

Faktor-Faktor Terjadinya Konflik

Resolusi Konflik

Penyelesaian konflik ini merupakan upaya mentransformasikan solusi dari konflik yang muncul guna mencapai kesepakatan baru yang lebih dapat diterima oleh pihak-pihak yang berkonflik. Sementara itu, campur tangan pihak ketiga yang memiliki hubungan buruk dengan salah satu pihak yang berkonflik dapat menyebabkan eskalasi konflik. Sebaliknya, hubungan baik antara pihak ketiga dan pihak yang berkonflik dapat meredakan konflik, karena pihak ketiga dapat bertindak sebagai mediator.

Jenis lain yang tidak berkaitan dengan hal-hal di atas dapat dilihat sebagai permainan yang memungkinkan setiap pihak yang terlibat untuk menang. Kontrol tersebut diwujudkan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan tumbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan antara pihak-pihak yang berseberangan atas persoalan yang dipertentangkan. Kedua pihak yang berkonflik setuju untuk menerima atau “dipaksa” untuk menerima kehadiran pihak ketiga yang akan menyediakan.

Pihak yang menggunakan paksaan di masa lalu adalah pihak yang kuat, pihak yang merasa pasti menang, bahkan mampu menghancurkan musuh. Pihak inilah yang menentukan syarat menyerah dan damai yang akan diterima oleh pihak yang lebih lemah. Oleh karena itu, dalam hal ini tidak ada penyelesaian akhir, tidak ada pihak yang dinyatakan kalah atau menang.

Gaya kolaboratif adalah upaya negosiasi untuk mencapai solusi yang sepenuhnya memuaskan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.

Kerangka Konseptual

Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Informan Penelitian

Jenis dan Sumber Data

  • Jenis Data
  • Sumber Data

Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dengan informan yang sengaja ditentukan yaitu Wali Nagari, Ketua KAN, Humas di perusahaan, Ketua Jorong, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku, arsip dan dokumen terkait penyelesaian konflik pertambangan emas di kanagar Lubuk Lagi Aling.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

  • Teknik pengumpulan data
  • Alat Pengumpulan Data

Penulis mencari dan mempelajari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yaitu pemeriksaan dan perawatan arsip kantor Wali Nagari.

Uji Keabsahan Data

  • Teknik Ketekunan Pengamatan
  • Teknik Trianggulasi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan memeriksa derajat kepercayaan informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda (Patton, dalam Lexy J. Moleong. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan melihat apakah informasi yang diperoleh dari kepala desa itu sama atau tidak). berbeda, seperti informan utama dengan informan berikutnya, kemudian metode segitiga yaitu informasi antara satu informan dengan informan lainnya, pernyataan semua informan dengan observasi dan percakapan pribadi dengan publik, untuk mengetahui tingkat kejenuhan informasi.

Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan pendapat dan pandangan orang yang berbeza seperti orang biasa, orang berpendidikan menengah atau tinggi, orang kaya, orang kerajaan.

Teknik Analisis Data

Dengan kata lain, pengorganisasian data dalam bentuk tertentu sehingga terlihat lebih lengkap. Dengan kata lain, setiap kesimpulan masih diverifikasi selama penelitian yang melibatkan interpretasi peneliti.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Temuan khusus

Penyebab konflik di Kenagian Lubuk Lagi Aling adalah karena kepentingan bersama dari berbagai pemegang kekuasaan yang ingin menguasai pertambangan emas. Sehingga dapat dipahami bahwa penyebab konflik pertambangan emas di Lubuk Lagi Aling adalah karena adanya kepentingan berbagai pemegang kekuasaan yang ingin menguasai pertambangan tersebut, sehingga masyarakat sulit untuk menyelesaikan permasalahan pertambangan tersebut. Dengan demikian, penyebab terjadinya konflik pertambangan emas di Kenagarian Lubukulang Aling adalah karena kesamaan kepentingan berbagai pihak untuk mencari keuntungan dari hasil tambang.

Dari wawancara di atas dapat dipahami bahwa tindakan yang dilakukan masyarakat untuk menyelesaikan konflik tambang emas di Kanagarian Lubuk Lagi Aling adalah melalui aksi unjuk rasa dengan tujuan menuntut pelarangan tambang emas yang dikelola investor dan pelarangan penambangan emas. penambangan yang akan dilaksanakan. Dari Gambar 4.6 diatas dapat dilihat bahwa kendala penyelesaian konflik pertambangan di Kenagarian Lubuk Lagi Aling adalah situasi yang tidak menguntungkan di lokasi tambang, situasi disini berarti ada kesalahpahaman antara masyarakat dengan investor karena tidak menerima tanah. . Persoalan konflik tambang emas di Lubuk Lagi Aling dan kendala yang dihadapi masyarakat dalam mencari solusi masih menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.

Dari wawancara di atas dapat dipahami bahwa kendala masyarakat Kenagarian Lubuk Lagi Aling dalam upaya penyelesaian sengketa pertambangan emas adalah masalah perizinan. Dari wawancara di atas dapat dipahami bahwa upaya masyarakat dalam menyelesaikan konflik pertambangan emas di Kenagarian Lubuk Lagi Aling ditujukan untuk musyawarah guna mencapai kesepakatan guna menciptakan kenyamanan dan keharmonisan di antara beberapa pihak yang bertikai. Dari wawancara di atas dapat dipahami bahwa tindakan masyarakat Lubuk Lagi Aling dalam mengatasi konflik adalah dengan menyatukan kedua belah pihak yang bertikai.

Gambar 4.5 di atas menunjukkan bahwa masyarakat Nagari Lubuk Lagi Aling melakukan upaya untuk menghindari kesalahpahaman antara pemilik tanah (Basri) dan investor (Zulfikar) dengan membuat perjanjian kerjasama. Keterampilan negosiasi dan tawar-menawar melengkapi gaya kompromi, begitu pula yang dilakukan masyarakat Lubuk Lagi Aling dalam menyelesaikan konflik tambang emas dengan mencari jalan tengah untuk menyelesaikan konflik tersebut. Sehingga dapat dipahami bahwa upaya masyarakat Nagari Lubuk Lagi Aling dalam menyelesaikan konflik pertambangan emas adalah dengan terlebih dahulu menyelidiki permasalahannya kemudian dicarikan solusinya dengan mempertemukan kedua pihak yang berkonflik dan mengadakan musyawarah dengan mediasi tokoh adat.

Gambar 4.1 Sawah masyarakat.       Lokasi tambang emas
Gambar 4.1 Sawah masyarakat. Lokasi tambang emas

Pembahasan

Hal inilah yang terjadi di Kenagarian Lubuk Lagi Aling bahwa penyebab konflik penambangan emas di Kenagarian adalah karena kepentingan kekuatan yang berbeda ingin menguasai penambangan dan mencari keuntungan, sehingga masyarakat sulit untuk mengambil penyelesaian penambangan. masalah. Seperti yang terjadi di Kenagarian Lubuk Lagi Aling yaitu munculnya konflik antara masyarakat dengan investor karena penolakan masyarakat untuk menggarap tanahnya dan masalah ganti rugi. Konsisten dengan temuan penelitian, kendala bagi masyarakat Kenya Lubuk Lagi Aling terkait penyelesaian konflik adalah sebagian besar masyarakat tidak memahami penyelesaian perangkat Nagari dan tokoh adat.

Sejalan dengan temuan penelitian, kurangnya harmonisasi hubungan antar masyarakat desa Lubukulang Aling menjadi kendala dalam penyelesaian konflik pertambangan emas. Sesuai dengan temuan penelitian, bahwa upaya masyarakat Nagari Lubuk Lagi Aling dalam menyelesaikan konflik tambang emas adalah melalui musyawarah untuk mencapai kesepakatan guna menciptakan kenyamanan dan keharmonisan di antara berbagai pihak yang berkonflik. Sesuai dengan temuan penelitian, bahwa upaya masyarakat Nagari Lubuk Lagi Aling dalam menyelesaikan konflik pertambangan emas adalah dengan membuat perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak (masyarakat pemilik tanah dan pihak investor) dengan tujuan untuk menghindari kesalahpahaman diantara kedua belah pihak, dan surat perjanjian ditandatangani oleh kedua belah pihak tanpa ada paksaan dan dalam keadaan sadar oleh kedua belah pihak, jika ditemukan di kemudian hari.

Sesuai dengan temuan penelitian, bahwa upaya yang dilakukan masyarakat Nagari Lubuk Lagi Aling untuk menyelesaikan konflik pertambangan emas adalah dengan terlebih dahulu melihat permasalahan kemudian mencari solusi dengan mempertemukan kedua pihak yang berkonflik dan mengadakan musyawarah yang dimediasi oleh adat. pemimpin. Serta melakukan pola perbincangan bersama agar permasalahan ini tidak berlarut-larut dan tidak merugikan salah satu pihak yang bermasalah dalam re-aling lubuk kanagarian. Masyarakat yang berkonflik harus memiliki kesadaran akan pentingnya hubungan yang rukun dan harmonis, agar tidak menimbulkan masalah yang besar diantara kedua pihak yang berkonflik, sehingga dapat kembali menjalin hubungan baik antar sesama masyarakat lubuk re-aling Kanagarian.

Apakah menurut anda ada masyarakat yang menggandeng investor dalam pengelolaan perusahaan tambang emas di Kanagarian Lubuk Ulang Aling.

PENUTUP

Saran

  • Daftar informan penelitian
  • Jumlah penduduk berdasarkan Desa
  • Jumlah Penduduk berdasarkan umur
  • Jumlah penduduk berdasarkn mata pencarian
  • Tingkat pendapatan penduduk berdasarkan KK
  • Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
  • Sarana dan prasarana penduduk

Orang-orang yang melakukan penambangan harus lebih memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan oleh tambang emas. Agar permasalahan yang timbul tidak menjadi konflik terbuka, penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan cara mempertemukan kedua belah pihak (masyarakat dan investor) untuk membahas harapan yang diinginkan, yaitu mencari jalan keluar dengan mengutamakan kepentingan yang lebih dominan daripada yang kurang. kepentingan dominan mengesampingkan kepentingan agar tidak ada pihak yang dikorbankan dalam permasalahan yang timbul di Kanagarian Lubuk Lagi Aling.

Gambar

Tabel 3.1  Informan Penelitian
Gambar 4.1 Sawah masyarakat.       Lokasi tambang emas
Gambar 4.2 Demo yang dilakukan masyarakat
Gambar 4.6 Ladang pinang masyarakat yang terkenak imbas  pertambangan emas
+4

Referensi

Dokumen terkait

Menurut (Arsyad, 2013), berpendapat bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, motivasi