• Tidak ada hasil yang ditemukan

j f I I t

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "j f I I t"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

K f, j f I I t

ao15

Sabtu, I3 Juni 20/,5

(2)

llkN eot5

Seminor Nqsionor 2or5 Lembogq peneritiqn uNM

"optimo\isosi Hasil-Hasir pene\itian DoIam Menunjong pembangunon BerkelonjLtton',

Ruang Teater Gedung PINISI UNM, tg Juni zotb

PROSI DING, |SSN : 246O-L322

Penasehat/pena nggu ng Jawa b:

Prof. Dr. H. Jufri, M.pd Ketua:

Dr. Mohammad Wijaya, M.Si

Se kreta ris:

Dr. lr. H.1. Hasanah Nur, M.T

Sie prosiding:

Oslan lumaci, S.Si., M.phill, ph.D Dr. Anmacj RtfqiAsrib, M.T

Dr. Svahr-uddrn, lr4-Kes I.- lr,[,.rhani,ri=c' Sy.ahr.ir. S.pd. M. pd S;,arif,;i._lin Si,je, S Si-, N4.Sr. ph D

Di'.,:a;'ic'a .An;:ni. \i.pd

Dr_ lniam Sui4inc, ifi.Si Dr, [,rruiramma.iong, S.Ag.. M.Ag

Dr-. Henira jai.a,

M.f

Abdul Rachman. S.E

Editing:

Ftrniai-,5.pd

Desain Sampul:

Hendra Jaya

(3)

t i

Seminar Nasional 2015 Lembaga Penelitian tNM

"Optimalisasi

Hasil-Hasil

Penelitian Dalam Menunjong Pembangunan Berkelanjutan"

Ruang Teater Gedung PINISI LNM, 13 Juni 2015 PROSIDING,, ISSN : 2460-1322

DAFTAR ISI

Perbandingan Manajemen Pembinaan Olaharaga Mahasiswa Universitas

Negeri

l-7

Makassar dan Universitas Hasanuddin Ar imb i, Universitas Negeri Makassar

Dongeng Sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar

Abdul Azis dan Hajrah, Universitas Negeri Makassar

Dampak Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap Kemiskinan Pada Sepuluh Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan

Akhmad, STIE-YPLIP Makassar

Koneksi Pembelajaran Sainstifik, Berpikir Kreatif, dan Pemecahan Masalah Matematika

Alimuddin dan Syahrullah Asyari, Universitas Negeri Makassar

Penerapan Pemberian Tugas Awal Berbasis Kompetensi Pada Mata Kuliah Termodinamika Dalam Pencapaian Nilai Mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA UNM Nurhayati, Aisyah Azis dan Herman, Universitas Negeri Makassar

Analisis Pelaksanaan Asesmen Pembelajaran Fisika Teknik Pada Program Studi Pendidikan Fakultas Teknik UNM

U. Petrus Palinggi, Marthen Paloboran dan Moh. Ahsan S. Mandra, Universitas Negeri Makassar

Analisis Alternatif Pengendalian Pencemaran Emisi Kendaraan Bermotor Di Kota Makassar

Moh. Ahsan S. Mandra, Universitas Negeri Makassar Sirup Kecombrang Josani Aneka Rasa

Jokebet Saludung, Universitas Negeri Makassar

Ekologi Bentang Alam Dusun Malempo, Resort Mallawa TamanNasional Bantimurung Bulusaraung, Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Wi h ar t o, Universitas Ne geri Makassar

8-1 5

t6-26

27-32

t5-J I

38-42

43-47

48-53

54-60

Model Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis

Educational-Portofolio

6l-74

Suatu Tinjauan

Erma Suryani Sahabuddin, Universitas Negeri Makassar Peran Arsitek Dalam Pembangunan Kota Berkelanjutan Fredy, Universitas Muslim Indonesia

lll

75-78

(4)

Peningkatan Produktivitas Kerja Pada Industri Pengolahan Kayu Melalui Perbaikan Kondisi Kerja Yang Lebih Ergonomis

I

Gede llalryu Antara Kurniawan, Politeknik Negeri Bali

Pengemban gan Model Pembe laj aran Matematika B ilingual : Mendukung Program Guru MIPA Unggulan (PGMIPA-U)

Hamzah Upu dan Salam, Universitas Negeri Makassar

Penentuan Biaya Operasional Kapal Ro-Ro Untuk Pengembangan Model Maritime Fleet Size And Mix Problem (MFSMP) Untuk Operasional Short Sea Shipping Pulau Jawa

Ika Deefi Anna dan Fitri Agustirza, Universitas Trunojoyo Madura

Pengembangan Model Pembelajaran Inquiri Diinterferensi Pendekatan Scientific Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Ilmiah Siswa SMA

Jusniar dan Sumiati Side, Universitas Negeri Makassar

Berbagai Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif Bagi Anak Tuna Grahita Ringan

Evaluasi Faktor Penyebab Banjir Di Kabupaten Maros Flooding Factors Evaluation In Maros Regency

I{asiah dan lchsan Invanni, Universitas Negeri Makassar

IBM Transformasi Kerajinan Tradisonal Bambu Menjadi Industri Kreatif Di Kabupaten Toraja Utara

Onesimus Sampebua dan Markus Rappun, Universitas Negeri Makassar Efektivitas Penerapan Model P r o b I e m B as e d L e arn in g Dengan Memanfaatkan Media Pembelajaran dan Scaffolding Metakognitif Pada Pembelajaran

MatematikaAwl, Universitas Negeri Makassar

Implementasi Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Teks yang Mengintegrasikan Nilai Karakter Bangsa di Sekolah Menengah Pertama

Muhammad Saleh dan Sultqn, Universitas Negeri Makassar

Menakar Kemampuan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual FSD

IINM

Dalam Memahami dan Mempersepsi Kemampaun Olah Bentuk Nirmana Trimatra Karta Jayadi, Abd. Azis Said dan Dian Cahyadi, Universitas Negeri Makassar Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bahasa Inggris Model Terpadu (Integrated) Melalui Pendekatan "Content-Based Instruction (CBI)" Siswa SMK

Di

Sulawesi

Selatan: Studi Pendahuluan

Suhan, Universitas Negeri Makassar

Konsentrasi Gas Rumah Kaca dan Kadar Nitrogen Tanah yang Diberi Pupuk Nitrogen Bergranul Zeolite Dengan Bahan Penghambat Nitrifi kasi

Muhammad Dwi Prasetyo, Yusminah Hala, St. Fatmah Hiola, Hartono, Oslan Jumadi, Universitas Negeri Makassar

R. Neni lriany, Andi Takdir Makkulqwu, BPT Serealia Maros Kazayuki Inubushi, Universitas Chiba, Jepang

79-84

85-93

94-99

100-106

107

-tt4

1 15-1 19

120-125

t26-t31

132-t37

t38-143

t44-t51

t52-157

(5)

ngan

K uk

Memner-ri

lui

Era G

'

^lasionai ikqn MIPA

E

;a: UNY.

s of

Thinii

riculum

6/aI i.a: ASCD

)Lln l.todti I

ltpe

t',[ertittgkaritm

Arins

D'm ,Ler/as I

rir

BLlrilttui'rr..ez

ias ional Gtrru lakarya regi Belaluv iipra.

t1(-u1

l,[uhn

.ltabeta

?gi

Pe Droses P

Group.

t't

Iertrni.rg rndung vlitittrr

andun g:

iuri

Slct,s"

tttl id ikcnt :uliahart rtuk

l:iloi

Hasil 'del P rkana:

i013.

rlitran

IP-!

qnt

2U i

i- tihan Dikk

iltesrated

iuru

IP,{

VOngson'E

BiE

RBAGAI MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF BAGI ANAK TUNA GRAHITA RINGAN

Syahruddin FIK Universitas Negeri Makassar Email : s1'ahruddinsaleh@ymail-com

r{brrrak: Pendidikan jasmani (penjas) adaptif bertujuan untuk memperlakukan siswa tunagrahita rr:.a_:ai manusia yang dapat lebih mandiri dan berprestasi bidang olahraga. Materi pembelajaran

-4.r.

adaptif dapat diberikan berupa aktivitas jasmani berbasis permainan-permainan. Dengan r$;ii-riras jasmani-berbasis permainan, anak tuga grahita dapat melibatkan fungsi optimal dari otak .=r=nn1,i yang bermuara pada pendalikan emosi dan mampu berekplorasi dalam gerakan- .";r-okannya. ,A.duprrl model-model permainan dari hasil identifikasi yang bisa diaplikasikan bagi ar:ir runigrahita ringan acialah permainan beat lhe ball, beat the bucket, voli sarung, collect three, o--*. trlctltl beanbags, continuous cricket, continous tennis, bucket and hoop, corner bowls, hit

I tii

go. Permainan-permainan

ini

sederhana karena cukup mudah dilakukan, menggunakan

:,,-=iitan yang mudah didapat serta sekaligus pembelajaran yang gembira karena dilakukan

-iy-i-Jdrl beimain dan mampu merangsang perkembangan otak kanan bagi anak tuna grahita

i{rra kunci: model-model pembelajaran, penjas adaptif, tuna grahita ringan

)'temiliki

anak tunagrahita

tidak

berarti

.y,ci bagian

dari

orang

tua yang

kurang ng. tetapi selayaknya dengan memiliki iunagrahita

perlu r--'" diberikan

layanan

.irkan

sehingga muaranya akan mampu rc=E€ntuk rasa percaya

diri dan

mengantar sebagai manusia

yang

sama dengan

Er-.;a lainnya

sehingga

anak

tunagrahita

rlqr:r-r melakukan kegiatan keseharian

mereka

ringan dapat ditangani melalui kegiatan pem-

UAII

r-nak tunagrahita (retardasi

mental)

anak yang

secara

nyata

mengalami

dan

keterbelakangan perkembangan

.

rauh dibawah rata-rata, sehingga akan

>'mi

kesulitan dalam tugas-tugas aka-

L

komunikasi maupun

sosial.

Anak tuna

tidak mampu

beradaPtasi terhadaP

lingkungan, yang muncul

selama

=buhan. Hasil dari pengukuran inteligensi, ':rnagrahita

memiliki IQ

kurang

dari

70

a tidak memiliki keterampilan sosial atau j..rkan perilaku yang tidak sesuai dengan

..aak tersebut.

Oleh karena itu,

anak

ahita

memerlukan layanan pendidikan

Kemandirian merupakan

tujuan

dalam

pendidikan yang diberikan kepada penyandang tunagrahita. Kemandirian tersebut dimaksudkan

melalui

proses pendidikan tunagrahita yar.g mampu berpartisipasi

dalam

kehidupan ma- syarakat. Kemandirian

bagi

anak tunagrahita

memberikan harapan bagi keluarga

dan

masyarakat, harapan

ini

akan terwujud apabila layanan dan pendidikan yang diberikan dengan tepat.

Alasan diberikannya pelayanan

pen- didikan kepada anak tunagrahita adaiah karena

pendidikan

merupakan

hak asasi

manusia

thuman

rightl

yang paling tnendasar bagi setiap manusia. Hal

ini

berarti anak tunagrahita mem- punyai hak dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan.

Keterbatasan

anak

tunagrahita ringan adalah adanya gangguan motorik

halls

(fine

motoric).

Gangguan

motorik ini

merupakan

gejala yang umum ditunjukan oleh anak tuna

grahita ringan,

diantaranya

gerak

merespon berupa kemampuan

untuk

menangkap, me- lempar, menendang dan lain-lainnya.

Gangguan motorik pada anak tunagrahita

<=i

mandiri

101

belajaran pendidikan jasmani

adaptif

(penjas

(6)

108

ProsidingSeminar Nasional ISSI'{: 2460-1322

adaptit).

Menurut Abdul

Kadir

Ateng (1992) bahwa pendidikan jasmani adaptif sangat perlu

diberikan kepada anak-anak

berkebutuhan

khusus, karena dapat

meningkatkan per- tumbuhan

dan

perkembangan

jasmani,

per- kembangan gerak, sosial dan intelektualnya.

Penjas adaptif adalah pendidikan jasmani yang

telah

disesuaikan dengan keadaan atau kekhususan anak tunagrahita, diantaranya keter- batasan dalam gerak motorik halus.

Penjas adaptif belum

optimal

ditranfer oleh guru-guru di SLB pada peserta didiknya hal

ini

disebabkan

minimnya

penguasaan guru terhadap

materi dan

perangkat pembelajatan serta kurangnya memanfaat model-model pem- belajaran sehingga akan semakin

sulit

meng-

harapkan kemandirian bagi anak tuna grahita dan

guru

penjas adaptif

yang

mengajar

di

SLB

sebagian besar

tidak memiliki latar

belakang

pendidikan jasmani.

Berdasarkan hal

di

atas, untuk mengatasi persoalan tersebut dapat diupayakan peningkatan

optimalisasi kemampuan anak

tunagrahita ringan

yang

mempunyai

gangguan

motorik

halus (finn motoric) melalui

pembelajaran penjas

adaptif

berbasis bermain dengan mem- pertimbangkan aspek peningkatan kemampuan

fisik.

keterampilan. emosional dan tidak meng- abaikan aspek keamanan dari peserta didik itu sendiri.

TINJAUAN PUSTAKA

a.

Tuna Grahita

Tunagrahita mengacu pada

fungsi

inte- lektual umum yang secara signifikan berada di bawah rata-rata

normal.

Seseorang dikatakan tunagrahita apabila memiliki tiga faktor, yaitu:

(1)

keterhambatan

fungsi

kecerdasan secara

umum

atau

di

bawah rata-rata,

(2)

ketidak- mampuan dalam perilaku adaptif, dan (3) terjadi selama perkembangan sampai usia 18 tahun.

Keterbelakangan

mental yang

biasa

dikenal dengan anak

tunagrahita biasanya dihubungkan dengan

tingkat

kecerdasan se- seorang. Tingkat kecerdasan secara umum biasa- nya diukur melalui tes Inteligensi yang hasilnya

disebut dengan IQ (intelligence

quotient).

Berdasarkan

hasil IQ

para

ahli di

Indonesia

membuat

klasifikasi,

seseorang dapat diiden- tifikasi ketunagrahitaannya, antara lainyang ter- diri atas:

1. Tuna grahita ringan memiliki IQ 50

-

- -

2. Tunagrahita sedang memiliki IQ 30

-

5t-

3. Tunagrahita berat dan sangat berat mem- 'n-

rQ40-2s

Sejalan dengan hal diatas, yang r:-:Iriil focus pengembangan adalah pada anak

u

grahita ringan dengan

pertimbangan

r

tersebut dengan

IQ

50

-

70 masih mamp- rM dididik baik karena kelemahannya hanva:.-d pada minimnya tingkat persepsi kineste,

,

d

anak tersebut.

Disamping itu,

bagi

&r:* r

grahita ringan

ia

dapat mempelajari mate:

d

belajaran/tugas anak

usis 5,5

sampai

- d

yang

mana

hal

tersebut sangat

jauh :*:t

dengan anak tunagrahita sedang (ia dap"

m

pelajari materi pembelajaran/tugas anai

tahun

sampai

2,5 tahun)

apalagi

tu:'i

berat.

b.

Pendidikan Jasmani AdaPtif

Pendidikan jasmani adaptif rela:: ' I dengan pendidikan jasmani biasa. P;- jasmani merupakan salah satu aspek da:-

proses secara keseluruhan. Sedangi'""' didikan jasmani adaptif merupa-kan su""- penyampaian layanan yang bersifat m=- (comprehensifl dan dirancang untuk rr,.- 1

menemukan dan memecahkan masa

':

ranah psikomotor. Hampir semua

jeni'

n

bagi siswa luar biasa

memiliki

mas; dl

ranah psikomotor. Masalah psikomc:-'

akibat dari

keterbatasan kemampu-:

motorik,

keterbatasan dalam kema: :' lajar.

lakukan gerak yang seefektif mungi-- Ma'mun dan

M.

Saputra Yudha.

l

-' I gerak yang baik akan meningkatkan

:-r tubuh

rnenjadi

baik, berarti

anak perkembangan

dalam

melakukan -

gerak.

Perkembangan kemamPua: l berarti

juga

harus dikembangkan .':

geraknya atau meningkatkan

!.j tekniknya (Sukintaka, 1 992)

Gerakan yang dilakukan oleh

i:

merupakan kegiatan Yang bersit:-

(Yanuar Kiram,

1992). Domarr diklasifikasikan menjadi

6

tingk,-

gerak

reflek,

(2)

gerak dasar tu'-.:

kemampuan perseptual,

(4) ken''

(5)

gerak keterampilan,

(6) kc:

(7)

Jikusif (Sugiyanto, 2008). Dari keenam domain :sikomotor tersebut yang akan dibahas adalah larak

dasar

fundamental. Gerak dasar funda-

nental adalah

gerakan-gerakan

dasar

yang :ertembang sejalan

dengan

pertumbuhan dan :ngkat kematangan pada anak-anak. Gerakan ini

wla

dasamya berkembang menyertai gerakan

xd*s

yang sudah

dimiliki

sejak lahir. Gerak

nrr

fundamental dapat disempurnakan melalui ilrmrEs

berlatih yaitu dalam bentuk

latihan uelang-ulang (Rusli Lutan, 2003).

Menurut

Arma

Abdoellah (1996) bahwa

n=rr{idikan

jasmani adaptif

memiliki

tujuan

$agai

berikut:

r

Untuk menolong siswa mengkoreksi kondisi yang dapat diperbaiki.

:

'

Untuk membantu

siswa melindungi

diri

sendiri dari kondisi

apapun

yang

mem- perburuk keadaannya

melalui

Penjas ter- tentu.

:,r

Untuk memberikan kesempatan pada siswa

mempelajari dan berpartisipasi

dalam sejumlah macam

olah

raga

dan

aktivitas jasmani, waktu luang yang bersifat rekreasi.

!

| Untuk

menolong siswa memahami keter- batasan kemampuan jasmani dan mental- nya.

.,

Untuk membantu siswa melakukan penye- suaian sosial dan mengembangkan perasaan memiliki harga diri.

-' Untuk

membantu

siswa

dalam mengem- bangkan pengetahuan

dan

appresiasi ter- hadap mekanika tubuh yang baik.

g Unfuk

menolong

siswa

memahami dan

menghargai macam olahraga

yang

dapat diminatinya sebagai penonton.

Hasil penelitian yang dilakukan

Yus

; r:akarim (2011) menunjukkan bahwa olahraga

drh

disajikan dalam format baru dengan me- 'rfaatkan peralatan yang ada

di

sekolah dan

uql

mudah didapat

di

pasaran, olahraga di-

nnnilkan

menjadi suatu aktivitas

fisik

yang

r -1-e*angkan dengan berbagai ragam olahraga

m

permainan yang melibatkan siswa dengan Eqegai tingkat keterampilan yang berbeda, dan

Gs&

menjadikan

siswa

sebagai

pusat

dari

dq*ffin

tersebut. Olahraga disajikan dengan

mjuk pada

senang bergerak tanpa harus

E:r dipaksa dan takut. Disamping

itu,

rimrukan pula bahwa guru,

Siswa, kepala

rar,hh-

dan orang

tua

merespon pengajaran

mrga

adaptif secara positif.

Syahruddin, Berbagai Model Pembelajaran 109

c.

Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Adaptif

Bagi Tuna Grahita

Menurut

Aunurrahman

(2009)

"model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sisti- matis dalam mengorganisasikan pengalaman be- lajar untukmencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran danpara guru untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelaj arai."

Model

pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang.

Seorang guru yang sangat miskin dengan model pembelajaran

akan

menyusahkan

guru

dan

siswanya. Dengan demikian

mutu

pendidikan akan menjadi rendah. Karena setiap kali sebelum memulai mengajar guru harus dapat menetapkan model pembelajaran yang akan digunakannya.

Apabila

bila

mengacu pada ruang lingkup penelitian

ini

dapat dikemukakan bahwa ke- butuhan pembelajaran Anak tunagrahita adalah

1) Dalam belajar keterampilan membaca, ke- terampilan

motorik,

keterampilan lainnya adalah sama seperti anak normal pada umum- nya.

2)

Perbedaan Tunagrahita dalam mempelajari keterampilan terletak pada karakteristik be- lajarnya.

3)

Perbedaan Karakteristik belajar anak tuna- grahita terdapat padatiga daerah yaitu:

a.

Tingkat kemahirannya dalam keterampilan tersebut.

b.

Generalisasi dan tranfer keterampilan yang baru diperoleh.

c.

Perhatiannya terhadap tugas yang diembannya.

Berdasarkan hal

di

atas, maka yang perlu dikembangkan

adalah model

pembelajaran penjas bdaptif berbasis bermain. Adapun per- mainan yang berhubungan dengan pembelajaran penjas adaptif akan disesuaikan dengan

1) Modifikasi aturan main dari aktifitas pendidikan jasmani.

2)

Modifikasi keterampilan dan tekniknya .

3)

Modifikasi teknik mengajarnya.

4)

Modifikasi lingkungannya termasuk ruang, fasilitas dan peralatannya.

Bermain adalah suatu aktivitas

yang

dilakukan

seseorang

untuk

memperoleh ke- senangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

Sebagai aktivitas yang menyenangkan, bermain memberikan banyak manfaat

bagi yang

me-

(8)

110

Prosiding Seminar Nasional ISSN: 2460-1322

lakukannya.

Dengan bermain, anak

dapat

melakukan segala

hal yang

diinginkan, anak akan terus bermain selama permainan tersebut

menimbulkan

kesenangan

dan anak

akan

berhenti apabila permainan tersebut sudah tidak

*"ny"rungkur.

Menurut Piaget yang dikutip

Yuliani

Nurani Sujino dan

Bambang

Sujino

bahwa

(2010) mengatakan bahwa bermain adalah suatu

kegiatan

yang

dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan

bagi

diri seseorang. Selanjutnya Parten (dalam Yuliani

Nurani Sujino dan

Bambang

Sujino,

2010)

memandang kegiatan bermain sebagai sarana sosialisasi

di

mana diharapkan melalui bermain dapat memberi kesepakatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, ber- kreasi, dan belajar secara menyenangkan. Selain

itu,

kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal tentang

diri

sendiri, dengan siapa ia hidup, serta lingkungan tempat di mana ia hidup'

Selanjutnya bermain adalah kegiatan yang menimbulkan kenikmatan

dan

walaupun ber-

main tidak

sama dengan bekerja

tetapi

anak menganggap

bermain

sebagai sesuatu yang serius. bermain merupakan kebutuhan bagi anak karena melalu bermain anak akan memperoleh pengetahuan

yang dapat

mengembangkan kemampuan dirinya. Bermain merupakan suatu aktivitas yang khas dan sangat berbeda dengan aktivitas yang

lain

seperti belajar dan bekerja yang selalu dilakukan dalam rangka mencapai suatu hasil akhir.

Sejak anak mulai bermain pura-pura maka anak nenjadi mampu berpikir tentang makna-

makna objek yang mereka

representasikan secara independen. Dalam bermain, anak selalu berperilaku

di

atas

usia

rata-ratanya,

di

atas

perilakunya sehari-hari, dalam bermain anak dianggap lebih dari dirinya sendiri. Selanjutnya dijelaskan terdapat dua ciri utama bermain, yaitu pertama semua

aktivitas bermain

represent- tasional menciptakan situasi imajiner yang me- mungkinkan anak untuk menghadapi keinginan- keinginan yang tidak dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata, dan kedua bermain represent- tasional memuat aturan-aturan berperilaku yang harus diikuti oleh anak untuk dapat menjalankan adegan bermain.

Berdasarkan

hal itu,

dapat dikemukakan bahwa

:

(1) bermain adalah sarana melatih ke- terampilan yang dibutuhkan anak untuk menjadi individual yang kompeten,

(2)

bermain adalah

pengalaman

multidimensi

Yang

semua indra dan menggugah kecer;'-an seseorang, serta

(3)

bermain meru.;1ri@'i daraan untuk belajar tentang bagaim::..

nya belajar (learning how to leqrnt.

Dalam kegembiraan bermain.

dan

mengeksplorasi

lingkungan-

:

sesungguhnya tengah mengembangk:-

jenis

kecerdasan dan mempraktikka:.

keterampilan hidup yang sangat be::.ninl kehidupan mereka kelak. Menurut Im,

Ainin

(2011) bahrva upaya

guru

.:.s!r'r+

motivasi dan mengaktifkan peran -.e:-'

siswa dalam kegiatan pembalajaran r jasmani adaptif dengan memperlakui.r:

secara

adil

tanpa diskriminatif. apre.

'".','t'

yang

berprestasi, melibatkan ABK supporter, meminimalisir bantuan Lri-1fir numbuhkan rasa percaya

diri

akan

k;

. yang

dimiliki ABK,

berusahan menq.:;irfit menggali potensi individu siswa. Gur' kan untuk berperan

aktif

dalam pem.E

memupuk

pandangan

Positif

terh=:='

mampuan siswa,

memiliki

oPtimisme

kemampuannya dalam mengajar, bertrl'.:-

dan inovatif

dalam menciptakan rne:-r belajaran, mengoptimalkan

peran

da , pusat sumber dan guru kunjung, meri-::

landasan assessment atau diagnose ai- penyusunan RPP modifikasi.

Adapun rnodel-model Permaina., penjas adaptif yang dapat diberikan b=:

atau anak tunagrahita ringan antara [ain-

1)

Permainan Beat The

Ball

Beet the

ball

merlpakan pennair.ar regu, setiap regu minimal terdiri dari 4 t'i1i'P dimainkan

2 regu, regu

Pemukul o:--

penjaga. Permainan

ini

menyerupal pE kasti, perbedaannya ketika salah seorar.:

pemukul memukul bola dan kena make pemain berlari mengitari setiap base. P

stik kriket modifikasi, bola tenis dr

Langkah-langkah permainan beat

the

'-zi

adalah:

a) Lapangan permainan

berbentuk model layang

-

layang.

b)

Setiap sudut lapangan ditempatkan ct':r=

c)

Kelompok dibagi

2

regu (setiap re=-

nimal4 orang).

d) Permainan dimulai dengan

mel.

undian untuk menentukan siapa yani jadi regu pemukul dan regu penjaga.

(9)

]I

n

.an

Ina K larn

ise

ndidi

an

si

I as1

Lruk

tir

dra tn

Lli

1n - ,-:

r.il.l!

&.i.ilqE

dat-r

'i.relah

terdapat

regu

pemukul

dan

regu :r:itj aga, permainan dapat dimulai.

.r':main

dari regu

pemukul berusaha me-

'rukul bola yang

diarahkan

oleh

regu

\:s.iaga untuk kemudian dipukul

oleh

.r.'inain dari regu pemukul.

:-:ielah pemain dari regu pemukul berhasil '-:-:mukul

bola,

maka semua pemain ter- -'.r.uk pemain yang memukul bola berlari :-:ngintari lapangan disisi luar cone/base.

:"-.',iangkan regu penjaga harus menangkap

:.:la dan bola

harus berhenti

di

setiap

. r.r.:,'base dimana mulai dari base keempat

..';rpai

base pertama

yaitu

tempat pemain -:'lr-t pemukul

tadi

berada saat memukul :.-,la-

r.-',:bila pemain

dari

regu pemukul lebih

1,-:.,1 mengitari lapangan

dan lebih

dulu

.r.:,,'.ai di base pertama maka regu pemukul -,:- j,j.apat poin berdasarkan jumlah pemain

:::.

.ampai terlebih dahulu sebelum bola

.ir.:;i

di base Pertama.

----:'i;-r sebaliknya apablla

bola lebih

dulu

;-:,,ri di

base pertama

dari

pada pemain

-.=. r;nrukul

setelah berhenti disetiap base

--::.r.. :-refilain tersebut dianggap

mati

atau

..:

.:ir:':a

jumlah

pemain

dari regu pemukul r:i:-r j,arilpai 6 mati atau out maka diadakan -=-:--1:i-an posisi yaitu regu penjaga menjadi

--i.

r-.:inukul dan begitupun sebaliknya.

--=,r-t;-,iian posisi regu penjaga dan pemukul -!ar.,l.an sebanyak

3 kali

dan regu yang

-- r:

banvak mendapatkan poin dianggap

_ _-- :: ,f

'':.'=-"ln"o Beat The Bucket

:-.!j, j an-s dipernukan: cone . basket

:,.<-:,.

dan bola tenis. Langkah-langkah -t:.r.:)

htl[

the bucket adalah

;1"*e A melempar bola kepada siswa

B,

C,

ED. {.adian

Siswa B, C, dan D melempar bola

Erran yang berdiri diluar cone (Siswa E,

r ,ir

G)

{-adian Siswa E, G, dan F

berlari

untqwa

bola kedalam keranjang,

5sra

A lari keliling diltar cone,

{.adian

para pemain bergeser ke kiri,

*Tfn

s€terusnya

Syahruddin, Berbagai Model Pembelaiaran 111

3)

Permainan VoIi Sarung (Blanket ball)

Voli

sarung merupakan salah satu jenis permainan

yang

menyerupai permainan bola

volley

hanya saja menggunakan sarung (se- limut).

Alat:

bola plastic, sarung dan

tali

rapia Permainan

ini

dapat dilakukan

di

lapangan

Sepak

Bola

ataupun lapangan

volley.

Dalam permainan ini, ukuran lapangan yang digunakan

tidak mutlak

ukurannya, sesuaikan dengan situasi

dan

kondisi yarg ada. LangkahJangkah permainan voli sarung adalah sebagai berikut

a)

Permainan dilakukan beregu, misalkan regu

A dan regu B.

b)

Jumlah pemain terdiri

dari 4

otang dalam

satu

regu atau

dapat dilakukan

oleh 2 orang dalam 1 regu.

c)

Setiap regu menggunakan sarung, dimana

setiap orang

memegang

salah satu

sisi sarungt yang terdiri dari 4 sisi.

d)

Satu putaran permainan terdiri atas 2 babak.

Babak pertama pemain dianjurkan meng- gunakan tangan kanan dalam memegang sisi blanket, sedangkan pada babak ke 2, pemain dianjurkan menggunakan tangan kiri.

e)

Menentukan regu mana yang akan melaku-

kan

servis

terlebih

dahulu dipandu oleh

wasit. Bola

dilambungkan

kearah

atas,

apabila bola jatuh

ke

salah satu area regu, maka regu tersebut yang berhak melakukan servis terlebih dahulu.

f)

Kemudian permaian dimulai.

g)

10 Jumlah poin dalam permainan

ini

h)

Setiap regu berhak memperoleh poin apabila bola tidak berhasil ditadah oleh regu lawan dan masih dalam arealapangan.

i)

Setelah permainan dimulai, yang berhasil menyelesaikan 10 poin terlebih dahulu maka regu itulah yang berhak menang.

4)

Permainan Collect Three

Collect three

adalah sebuah permainan sederhana

yang dilakukan oleh tiga

orang dengan cara mengoper

bola dari

satu orang

kepada pemain

lain

lalu dioperkan lagi kepada pemain yang terakhir. Pemain terakhir bertugas mengumpulkan (collect)

bola

yang berjumlah

tiga

buah (three)

ke

dalam suatu wadah yang telah ditentukan. Permainan

ini

dapat dimainkan

di

tanah lapang

baik

lapangan tanah, rumput, atau lapangan

tembok. Alat:

bola tenis

3

bh,

bola kaki plastic 3

bh,

cone, simpai (Hula-hop), ranS

L,ka :

(10)

P t',.)si Liing Seminar J{as ional ISSN : 2460- I 322

Stop watch,

dan

Sempritan. Langkah-langkah permainan ini adalah:

a)

Permainan dipimpin oleh salah seorang wasit yang bertugas memulai permainan (dengan sempritan) dan mencatat waktu yang dicapai oleh tim yang bermain

b)

Pemain menempati posisi masing-masing

c)

Permainan dimulai dengan sempritan dari

wasit

d)

Pemain I melempar satu per satu bola

(dimulai dengan bola kecil) ke arah pemain

II

secara menyrsur tanah

e)

Pemain kedua menangkap bola lalu melemparkan bola ke pemain

III

0

Pemain

III

berhrgas mengumpulkan bola- bola tadi ke dalam hula-hup

g)

Setelah 3 buah bola kecil berhasil dikumpulkan dilakukan rotasi pemain dimana pemain I berpindah ke posisi pemain

lI,

pemain

II

berpindah ke posisi pemain

III

sementara pemain

III

berganti ke posisi pemain

I

Pemain yang berada di posisi I melempar bola (besar) ke pemain

II

dan seterusnya Jika semua bola selesai dikumpulkan maka permainan berakhir

Wasit mengumumkan waktu yang dicapai oleh tim yang bermain

Setelah tim pertama bermain giliran tim yang lain bermain dengan cara yang sama Waktu yang diperoleh tim ke dua lalu dibandingkan dengan waktu yang diperoleh sebelumnya oleh tim pertama. Tim dengan perolehan waktu paling singkat keluar sebagai pemenang

5)

Permainan How Many Beanbags

Alat : Bola

tenislkasti, Cones, simpai

(Hulla hoop)

LangkahJangkah permainan ini

adalah:

a)

Permaianan

ini

dilakukan

oleh

empat ke- lompok, masing-masing kelompok terdiri atas

masing-masing

dua

orang. Masing-masing kelompok

berdiri di

sudut lapangan yang sudah diberi tanda

b)

sebuah

simpai

ditempatkan

ditengah

la- pangan

dan

didalamnya terdapat beberapa bola tenis/kasti

c)

Selanjutnya, bunyi sumpritan masing-masing pelari pertama berlari mengambil satu bola yang ada ditengah lapangan (dalam simpai) kemudian melemparkan bola ke pelari kedua yang berada di sudut lapangan.

d)

Selanjutnl'a

pelari

peftama

berlari nli-:

hampiri pelari kedua untuk meraih

tanca:-

-

sebagai tanda pergantiatt untuk pclari

k=--

lagi y'ang berlari

kc

tertgah lapangan --

-r

rnengartrbil bola dan ntelemparkan ke :'. =- pertama.

e)

sclaniutnl'a pclari kedua bcrlari

mensl::-=r pelari pcrtarlla untuk nreraih tal)::-:{:

sebagai tanda pergantian, proses it, berjalan sampai

bola yang

ada di lapangan habis.

Dalam variasi pelaksanaan dapat d:

dengan melambungkan

bola

densar

kiri

dan ditangkap pula oleh tangan

I

-

Permainan Continuous Cricket

Alat:

Stick cricket modifikasi.

.

/tenis, cone. Langkah-langkah perrna

-:

nuous cricket sebagai berikut:

a)

Membagi pemain menjadi

2

tim. . -:

saling bertanding.

b)

Setiap

tim terdiri

dari

2t

or&r1. rrjlr;

Dalam permainan, ada

tim r.-

untuk memukul, dan ada pula

'..-

untuk menjaga dan melempar 'r'- . pemukul

c) Dalam

setiap anggota

tim l'.-

=

memiliki

kesempatan sebar.'

-'

kesalahan,

dan akan

dian-i:.:

berganti ke pemain lain

d)

Setelah setiap anggota

tim .---r

kesalahan, maka akan terjac.

:'-i

Yang tadinya memukul

i-dr sebaliknya

yang tadinr; -tr-

memukul.

e)

Dalam permainan,

apa r j

memukul maka

pematr

mengelilingi tiang yano

>--

l

sebelah

kiri tiang, dan "

' -

mukul setelah mengelilir.--

-

. Fungsi

ketiga tians

r

.- -

.3

belakang

pemukul

ad.

'-

apabila

bola ntengen; - :

akan di anggap tttati

g) Dalanr

mclanlhungL.:' gantian. tangan kiri

d.:

1)

Permainan Continuts 6)

h)

r)

i)

k)

mainan

yang

dilakukatr

{

dengan

menggunakan

bd{

Langkah-langkah

pen'.

-

-"

E

berikut

(11)

:r1ari ih tan pelari angan

;an ke

rt

dila

]_qan in kiri

.

Bola arnan

)'ang atau Irl

ng

.-l-dN

dua mati mel rantian

men i"gu

'1al n

bur

;edrakas mbali

rd iakan adi

t._-Nd

I gan tles ikaa ble

;.uaIu

+a

dan

.i:]rf, cone warna merah sebagai pembatas

;i--.

cL-rne

warna biru

bagaikan lapangan :-.:.;rainan.

>:r:lum

menggunakan bat, siswa

A

dengan '-\:'rr::sunakan tangan melempar

bola

tenis L::n!-ah lawannya

(E) dan

demikan juga x:'r;liknva lawan (E) melempar balik kepada

'

l.',a B

\:'.-:ra bergantian setelah melempar sislva

A

.::: ke belakang siswa D

1..;rikian pula sisrva E lari ke belakang siswa

:

r=mbiI menunggu giliran selanjutnya.

i.-:.lih

dilakukan dengan tangarr kanan .- -r., jutkan dengan tangankiri

lr::,ikian

pula setelah semua sisrva :r.-;rkukan beberapa kali (minimal l0 kali)

€i-rr-.:!ran di lanjutkan dengan menggunakan

&

ir.iaksanaan dengan bad dapat mengikuti

a*

-.epefti pada point

B.

artinya dilakukan

:-

-,:rgantian dan y'ang sudah melakukan lari -!ri.iOg temannva.

!r,lr*msinan Bucket and Hoop (Ember dan '\Elp'f,i)

.:':nnainan

ini

biasanya dimainkan oleh 3

:i.-r

:rau lebih. Alat yang

digunakan bat ::;1 !-r._r. bola tenis 3 buah, Keranjang 2 buah

-

--.lahoop

5 buah.

Langkah-langkah per-

- '.,i:, ini adalah sebagai berikut:

-,'.:j. Peftama (A) melambungkan bola.

r.'.iL Kedua (B) memukul bola agar bola

-r:..i

inasuk ke dalam keranjang atau simpai.

-- -r+; ketiga (C) memungut atau mengambil

r :

\ 3T-ls keluar atau kebelakang yang sudah

:

: ';l:,rl oleh anak pertama (A).

:-,.-rrainan ini dilakukan secara berulang- - .ir-i,i atau bergantian sampai semua anak :-':':-ri apatkan giliran.

:::.:laian. Nilai 3 (tiga) apabila Bola masuk

-:

j,'!am keranjang danNilai 1 (satu),

*'ri'i1a Bola masuk ke dalam simpai Ftnmainan Corner Bowls

;.larner bou,/s merupakan suatu permainan

-',-,jriakukan oleh

beberapa orang dengan

::-:,iaunakan 2 ukuran bola berbeda, yaitu bola

;-

.

i;-in bola besar (bola kaki atau bola basket).

.-"-an-langkah permainan

ini

adalah sebagai : 1il

Syahruddin, Berbagai Model pembelajaran 113

a)

Para pemain berada dibelakang bola masing- masing

b)

Setiap pernain yang berdiri

di

depan sambil memegang bola dengan tangankanan.

c) Lalu

pemain yang berada

di

depan meng-

gelindingkan

bola

dengan

tangan

kanan dengan maksud untuk mengena

bola

yang

berada

ditengah-tengah

lapangan

(bola basket) sebanyak tiga kali kesempatan

d)

Selanjutnya dilanjutkan

oileh

pemain yang berdiri belakang yang maju kedepan dengan

maksud

yang

sama

yaittt

mengena bola ditengah sebayak tiga kali kesempatan

e)

Kelompok pemain dinyatakan kalah adalah apabila bola berada pada daerah mana yang paling dominan posisinya berada

f)

Setelah menggunak an kananketika melempar,

setiap

kelompok

juga diwajibkan

untuk menggunakan/mengfungsikan tangan

kiri

yang pelaksanaan dan penentuan pemenang

sama

dengan

ketika

memegang dengan tangan kanan.

10) Permainan

Hit 4

und Go

Hid 4 and go merupakan suatu permainan

yang

dilakukan

oleh

beberapa orang dengan menggunakanbola tenis/ bola tangan, cone serta pemukul baseball/ kriket. Jumlah pemain terdiri

dari

5 orang. Sehubungan dengan jumlah kami

terdiri dari

10 orang

jadi kami

memodifikasi (menambah jumlah pemain menjadi

l0

orang).

Adapun alat yang gunakan adalah bola tenis, cone,

hula

hoop,

dan stik kriket

modifikasi.

LangkahJangkah permainan

ini

adalah sebagai

berikut

a) Si A

sebagai pemukul dan pemain lainnya bertugas memungut bola yang telah dipukul oleh si

A

.

b)

Arah posisi bola yang dipukul si

A di

sekitar lingkarang hula hoop.

c)

Bola yang dipukut oleh si A, empat buah dan setiap selesai memukul bola berlari melingkar cone yang telah ditentukan secara bolak balik

d)

Bola yang dipukul si A diupayakan ditangkap atau diambil oleh pemain penjaga/lapangan dan dimasukkan ke dalam simpai

e)

Setelah ke 4 bola selesai dipukul, maka si

A

akan diganti oleh pemain lainnya.

f)

Semua pemain selayaknya

terlibat

dalam proses memukul bola

ihs

(12)

tl+ P r o s i d i ng S e m inar lr{ a s io na I ISSIT{ : 2 I 6 0- I 3 2 2

KESIMPULAN

Berbagai model-model pembelajaran yang disajikan selayaknya dapat diaplikasikan dalam pembelajaran penjas

adaptif

khususnya bagi

anak tunagrahita ringan dengan

beberapa pertimbangan bahwa model-model pembelajaran tersebut

tidak

memerlukan

alat atat

lapangan

yang luas atau dengan kata lain bahwa alat dan lapangan serta pelaksanaan pemb elajaran dapat dimodifikasi. Selain itu, yang lebih utama adalah siswa diharapkan mampu melakukan permainan- permainan dalam pembelajaran dengan penuh gembira

serta

melibatkan aspek motoriknya khususnyay'ne moloric.

Model-model pembelajaran

ini, dari

sisi keterampilan

belajar

termasuk

dalam

kete- rampilan

tertutup

(closed

skill) dan

terbuka (open

skill). Untuk melatih

kreativitas anak selayaknya kedua bentuk keterampilan belajar

ini

dapat difungsikan sehingga akan memacu perkembangan otak kanan menjadi lebih positif sehingga

akan

memberikan

kreativitas

dan mampu mengendalikan emosi anak.

Model-model permainan tersebut mem- berikan manfaat antara

lain menjalin

keber- samaan anak (kompak), melatih gerak motorik anak (hard motoric dan

fine

motoric), melatih

mental

anak, meningkatkan konsentrasi, me- numbuhkan kreatifitas, mengembangkan

jiwa

kompetitif, dan merangsang unsur-unsur fisik

anak

(kecepatan, kelincahan, keseimbangan, akurasi, dan koordinasi).

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir Ateng. 1992. Asas dan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Amung Ma'mun, Yudha.

M.

Saputra-

Perkembangan Gerak dan Belajar

Jakarta: Departemen

Pendicitr Kebudayaan

Arma Abdoellah.

1996. Pendidikttt Adaptif Jakarta: Ditjen Dikti Aunurrahman.2009. Belajar dan P,

Bandung: Alfabeta

lma Kurrotun Ainin. 2011.

Strrti:F,

belajaran

Pendidikan Jasmr;rit (Peneltian pada Guru Pendidika;r

Adaptif

Sekolah Dasar Surabaya). Ordik Vol. 9 No.

l.

i--

Sugiyanto. 2008. Perkembangatt ri,-a Motorik. Jakarta: Universitas T Sukintaka. 1992. Teori Bermain unt'Lii

Penjaskes.

Jakarta:

Di

didikan dan

kebudayaan didikan Tinggi

Rusli Lutan. 2003.

Asas-asas P' .Iasmani P endekatan P endi d r

i.ts

Sekolah Dasar. Jakarla: Depdi Yanuar Kiram. 1992. Belajov l't[sl,-*it

Ditjen Dikti

Yuliani., Sujino.,

Bambang. 20trJi.

Krecrtif Berbasis

Kecerdtu-ev Jakarta: PT Indeks

Yus S. Yusakarim. 201

l.

Implements

Alternatif

Pendidikan

didikan

Olahraga Adaptft Berkebutuhan Khusus (SPLE ganti dan SPLB B Cicendo) Di Jawa

Barat.

Prelimanary

no. 1 : Jurusan Pendidikan UPI

Referensi

Dokumen terkait

No.s: 02742-3400, 02217-5656, Telefax: 02742-3400 Email Address: [email protected] website:www.powerlinkcenter.com C E R T I F I C A T I O N This is the official result of