Volume 14 Nom or 2 Desember 2S13 rssl\ 1411-6502
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAI{ ILMU PENCETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERT MAKASSAR
2013
CffiWCA J+rnaf ff"*& {dt*";e fu*p"dd;f#*^ {**,;e
CHEMICA
Volume 14 Nomor2 Desember 201 3
rssN
1411-d502Jumal Tengah Tahunan : Juni-Desember Website : http//ojs.uam.ac.id/irdex.phplchemica
CHEMICA
adalah jumal yang memuat informasi ilmiah bidang kimia dan pendidikan kimia berupa hasil penelitian, telaahpustaka, opini, makalahteknis, dankajianbukuKefuaDewan Penyuntltg Dewan Penelaah
Prof. Dr.rer.nat. H. Muharranr.
M.Si
Prof. Dr. Suddiag,M.S (UNM)Prof. Dr. Nuuuk H' Soekamto, M.Si (UNHASI Dr. H. Tabrani Gani. M.Pd{UNMI
Dr.rer.nat. H. Asrial' M.Si (UNJA) Dr" Muh. Danial. M.Si {UNM)
Dewan Penlunting Dra. Hj. Sumiati Side, M.Si
Drs. Darminto,M.Si Drs. H. Muh. Yunus, M.Si
Dra. Hj. Army Auliatu M,Si Jusniar, S.Prl" M.Pd
Dr.rer.nalH.A.Zaeri,M.Si(UNHALU.) lwanDini'S.Si,M.Si Dr.rer.aat. H. AhmedMudzakt, M.Si tUP0
Dr. Ramlawati, M.Si {UNM)
3lXffi:tr31i*,*,'*on'
diterbitkan oleh Junrsan Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar (IINM) dua kali dalam setrahuu sebagai wahana infonnasi ilmiah bidang kioiadanpendidikankimia berupa hasil-hasil pe.nelitiao dantelaahpustaka
PenerimililnNas*ah
Redaksi menerjma naskah dari peneliti, pengajar guru, dosen. mahasiswq dar praktisi dalam bidang kimia dan pendidikankimiaNaskah dapaidiupload Oi atamatwet, mengirim tra$ahpala3lryat email ataumengirimkan
toS*g
berupa ftle dalamip
U*rirtu print out naskah ke alamat redaksi Nulkuh yang diterima dan disetujui ada]ah riskah-y*g***"r,rhi
semua sy-arat yang ditentukan, persetujuan dari tim redaksi, hasil penilaian dewan penynrnting Oan Oeian penelaah. Naskah yang disetujui dib€bat*fln biaya cetak Rp. 250.000,- termasuk ongkosLiri*dao dunexarnplarjurnal. Bagi tulisancetakwama"biayacetak dibebankanpadapenulis.
L*nganan
Untuk berlangganan jurnal dalam satu tahun adalah seb*gai berikut;
Untuk lembali dan -institusi:
Rp. 150.000,- dan pembayaran berlangganan dapat dengan cara ransfer ke Bank BRI cabang sungguminasa Gowa an. Iwan Dini nomor rekening 5 0840 I 00 I 220507.
Alemot freils*si dan Pensrbit
Jurusan Kimia, Fekultas MIPA UNM
Jl. Dg" Tata Parangtambung, Makas;ar 90224 Indonesia Telp. 041 l-840295; Fax: O4l 1840295;
Website: http//oj s.uum.ac. i#index.php/chemica E-mail ; [email protected]
Tahun pertanra terbit: 2000
CHEMICA
Volume I 4 Nomor 2 Desember 20 13
ISSN 14114502
Jurnal Tengah Tahunan : Jutti-Desember
\\'cbsitc: hnpiiois unnr.ac.idindcr php/chentica
- DAFTAR ISI
No.
Judr:I1"
Penerapan Fetdskaian Keteranrpilan Proses Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Sisr,ra di Kelas XI lPA D SMA Negeri 3 PalernbangRy.ssa lliyanitha, Harlono. datt Sofa
Z.
Pengaruh Jumlah Perekat Kanji terhadap Nitai Kalor Briket Arang Tempurung Kelapa Sudding dan Rnltnratati ....3^
Penerapan Model Pembelajaran Mind Ir,Iapprng (Peta Pikiran) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kimia pada Kelas X SI"-L{ Negeri 9 PalembaugRakhmi Ahadiati, A. Rachman lbrohim, elan M. Hadeli
L
...,.. ...4.
Identifikasi Stnrkw Seny'arva Bioaklif pada Eksh'ak Klorolbrm Tumbuhan Lantana Camara Linn.Muhsrram,]*'an Dini. dan Sifli liaika ...
5.
Upav: Meningkatkar Aktiritas Belajar Sis$.a Kelas XI lA4 SMA Negeri 9 Makassar melalui Model Learning Cycle 5E (Sardi pada Materi Pokok Kesetirnbangar Kimia)Muhaedah Ras1,id, Anrry Aulialt, dan Nur Ainun Istiqantah
6.
Pengaruh Pemberian Kuis di Akhir Pcrtemuan Pada Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Bclajar Sisua Kelas X SMA Negeri 2 Wafansoppeng Sttdi pada L{ateri Pokok Ikataa Kirnia Fince Sale *pa.lvfuhsntm*r{ Anv;ar. Casz Siix F*rimalz Rartt*dh*tti7.
Pengembangan Media Pembelajaran Zooming Presentation Berbasis Fun Chemistry pada Materi Pokok Laju ReaksiNur Raisah Madtleppungtng .... ... ..
8.
Upa1.a Peningkatan Ketuntasan Hasil Bela-iar Kec*patnn Reaksi dcngan Pearbelajaraa Remedial pada Sisrva Kelas XII TA 2{il-1i2014 SMK Kehutanar }iegeri lr,{a}rass;r9.
Pengaruh Pcmberian Kuis pada Awal Peurbciaiaran melalui lvlodel Pembelajaran Langsung terhadap Hasil Belajar Sis*a Kelas X MAN 2 Parepare (Studi pa& Materi Pokok Reaksi Redoks)St. Humaeralt
$arif
i0.
Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Teaching terhadap Peningkalan Hasil Belajar Siswa Kelas XI iPA SMA Negeri 1 Sungguminasa (Studi pada Pokok Bahasan Kesetirnbangan Kimia)Hal*man
1* 12
1-3
-
1920 -34
rf-+l
43-54
5-i
-
6667 *76
77 *83
84-91
92
-
101Keterangan sampul: Grafik hubungail antara jumlah perekat terhadap nilai lialor bnket arang tompurung kelapa.
difiaktogrrm arang te$p*rurtg- diagram batatg pcrsentase molilnsi sisua- aktivitas cian ketuntasan belajar sisua- spektrum iR isolat D'l
Website: http//oj s.unru.ac.id/index. phplc hemica
Pengoruh Pemberion Kuis di Akhir Pertemuo.n Podo Pembelaioron lnkuiri rerbimbing Terhodop Hosil Belojor Siswo Ke/os X Si\4A Negeri 2 Wotonsoppeng Studi pado Moteri pokok lkoton Kimio
Pengaruh Pemberian
Kuis di Akhir pertemuan
padapembelajaran Inkuiri rerbimbing
TerhadapHasil Belajar
SiswaKelas x s-MA
Negeri 2 watansoppeng
Studi padaMateri pokok Ikatan Kimia
The
Effect of Presenting euiz atthe End of Meeting in
aGuided Inquiry Learning strategy Towards Students,Achievlment in class
x sMA Negeri 2 watansoppeng A Study on chemicar Bonding '.rlP""
t'2'3) Salempa, 2)Muhammad Anwar, 3)Sitti Fatimah RamadhaniJurusan Kimia Fakurtas Matematika dan lrmu
rr"l"tiiuon,lto*
Univers it as N eger i Makass ar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, 041 1840295
ABSTRAK
Penelitian
ini
adalah penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kuis pada akhir pertemrunpldu
pernbelajaraninkuiri
terbimbing terhadaphasil belajar siswa kelas K SMA Negeri
2 Watansoppeng. Variabel bebas dalam penelitianini
adalah pembelajaran inkuiri terbimbing dengan memberikan kuisdi
akhir pertemru, dun tanpa kuis serta variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada materi pokok ikatan kimia.Populasi penelitian ini adalah siswa kelas
x sMA
Negeri2
watansoppeng yang berjumlah 196 siswa yang tersebar dalam 8 kelas. Teknik pengambila, ru*p"-i yaitu random sampling. Sampel penelitianterdiri
dariz ielai
yaitu kelas Xs sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 24 orang dan kelas X+ sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 22orang.
Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes hasil belajar pada materi pokok ikatan kimia berupapost-test yang
dianalisis menggunakan u-ji-1.Hasil
analisis statistika inferensial diperoleh tnitung (4,41))
tnbet (1,6814) padaa :
0,05. Disimpulkan bahwa pemberiankuis di akhir
pertemuan pada pembelajaraninkuiri
terbimbing berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelasX
SMA Negeri 2 Watansoppeng pada materi pokok ikatan kimia.Kata kunci: kuis, inkuiri terbimbing, hasil belajar siswa, ikatan kimia
ABSTRACT
The
researchis a
quasi-experimentthat
aimedto know the
effectof
presenting quiz
at the
endof
meetingin a
guidedinquiry
learning strategytowards
students' achievementin class X SMA 2
Watansoppeng. The independent variableof this
researchis the
guidedinquiry
learning with presenting quiz at the end of the meeting, and the one without quiz, the dependent variable is students' achievement in learning chemical bonding. The population is classX
SMA 2 Watansoppeng which consistedof
196 students. The sampleof
this research consistedof
two classes, namely class Xs as the experiment classwith 24 students and class X+ as tl-re control class
with
22 students. They were selected randomly. The dataof
the research were gathered by testing students' achievementin
learning chemical bonding at the endof the
leaming process whicli was then analyzed by using t-test. The results showed that presenting quiz at the end of the meeting in a guided inquiry learning strategy gave positive effect toward student's achievement in (trotrutorr: 4.41> tnt,te:1,6814,u:
0,05).Keywords: qttiz, guided inquiry, students' achieyement, chemical bonding
55
Jurnol Chemico Vol. I 4 Nomor 2 Desember 201 3, 55 - 66
Pengoruh Pemberion Kuis di Akhir Pertemuon Podo Pembelojoron tnkuiri Terbimbing Terhodop Hosil Belojor Siswo Kelos X SMA Negeri 2 Wotonsoppeng Studi podo lttoteri pokok lkoton Kimio
56
PENDAHULUAN
Pembelajaran
IPA
yangdikehendaki kurikulum 1,994
dankurikulum
2004, yaitu pembelajaran yangtidak mengabaikan hakikat IPA,
yang mencakupproduk ilmiah,
proses ilmiah,dan sikap ilmiah. Salah'
satu permasalahandi
dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran.Dalam proses pembelajaran,
siswadidorong untuk
mengembangkan kemampuanberpikir" Kenyataan
yangterjadi dalam pembelajaran di
kelas,siswa diarahkan kepada
kemampuanuntuk menghafal inforrnasi.
Siswa dipaksauntuk
mengingat dan menimbun berbagaiinformasi tanpa dituntut
untukmemahami
informasi
danmengaplikasikan informasi
tersebutdalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
mengakibatkan ketika anak
lulus
sekolah, mereka hanyapintar
secarateoritis
tetapi sangatmiskin
aplikasi.Belajar kimia tidak cukup
denganhafalan saja, tetapi perlu
pemahamankonsep yang lebih mendalam.
Banyak konsepkimia
yangbersifat
abstrak yang harus diserap siswa dalam r,r,aktu terbatas (Chang,2005). Hal ini
menjadikanilmu
kimia merupakan salah satu
lnatapelajaran yang
pemahaman konsepnyabukan hanya dengan hafalan.
Padaumumnya siswa cenderung
belajardengan hafalan daripada secara aktif mencari untuk
membangun pemahaman mereka sendiri terhadap konsep kimia.Berdasarkan hasil
wawancara dengansiswa kelas XI SMA Negeri
2 Watansoppengtahun ajaran
201312014,70%
sisr.va beranggapanbahrva
materiikatan kirnia sangat sulit
dipairami.Alasannya, siswa sulit
membedakansenyawa yang berikatan ion
dengansenyawa yang berikatan
kovalen.Apalagi iika ditambah materi
ikatankovalen tunggal, rangkap dua.
rangkaptiga, koordinat, polar dan
nonpoiar,sehingga siswa tambah sulit
untukmembedakan
jenis ikatan dari
senyawadan berdampak terhadap minat
belajarsiswa. Hal ini dapat dilihat dari
70ohsiswa yang melakukan kegiatan
yangtidak diharapkan selama
proses pembelajaran berlansung, misa.lnyatidak
bersungguh-sungguh dalam belaj ar, siswa
yang cenderung ribut di kelas,
ada beberapa siswayang
mengerjakan tugas pelajaranlain
dan kurang memperhatikan pembelajaranyang
sedang berlangsung.Bila
siswadiberi latihan
soal yang agaksulit,
siswatidak
mencoba mengerjakan soal dantidak
termotivasiuntuk
mencaripenyelesaian dari soal. Siswa
lebihsenang menunggu guru
menyelesaikansoal.
Salah satu masalah yang dihadapi guru sekarang, seperti yang diungkapkanguru SMA Negeri 2
Watansoppengkhususnya dalam pembelajaran kimia siswa kelas X, yaitu sulitnya
memberipemahaman konsep kepada
sisw-aterkhusus pada materi pokok
ikatankimia. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil ujian
semesterganjil
kelasX
tahun 201212013dari
196 siswa tersebar dalam7
kelas,ada
131 siswayang
dinyatakantuntas tanpa remedial atau sekitar
670/odan 65 orang dinyatakan tuntas
setelah remedial atau sekitar 33Yo.Hal ini
belum mernenuhi standar ketuntatan kelas yaitu 80% darijumlah siswa.
Adapun standarkelulusan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMA
Negeri 2 Watansoppengyartu75.
Guru mata pelajaran
harusmemperhatikan faktor-faktor
terpentingclalam pembelajaran seperti
model,pendekatan, strategi, metode
ataupunteknik dalam
kegiatanbelajar
mengajar.Salah satu
teknik yang
dapat digunakanuntuk
meningkatkanhasil belajar kimia siswa adalah dengan memberikan
kuis pada setiap akhir perlerruan.Jurnol ChemicoVol. l4 Nomor 2 Desember 2013,55 - 66
51
Pengoruh Pemberion Kuis di Akhir Pertemuan Podo Pembeloioron lnkuiri Terbimbing Terhadap Hosil Belojor siswo Kelos X SMA Negeri 2 Wotonsoppeng Studi podo Moteri Pokok lkoton Kimio
Istilah kuis dalam
bahasa Inggrisberhubungan dengan interogasi
danmempert;yakan hal terjadi
sedangkandalam Kamus Besar Bahasa
Indonesiakuis
mengandungarti (1) ujian
lisan atautertulis Yang singkat, (2)
b.eruPaperlombaan adu cePat
menjawabpertanyaan. Teknik
motivasi yang dapatOitakrlut dalam pembelajaran
adalah memberikan tes (tes singkat atau kuis dantes
evaluasi)dan
memberikannilai
darites tersebut sebagai pemacu siswa untuk belajar
lebih
giat (Depdiknas, 2002)'Ketika siswa mengetahui
akandiberikan kuis, mereka akan
berusahauntuk mendapatkan nilai yang
baik'fUt berfungsi mengetahui sampai
di manadan
sejauh manahasil
pengajaranyang telah aU*.rt* (evaluasi
proses)'sejauh mana tingkat
penguasaan slswateihadap bahan yang telah
diberikandalam rentang waktu tertentu
(evaluasiproduk) dan untuk
mendapatkan umpanfalik dari
anakdidik
(Djamarah' 2006)'Saat proses pembelajaran, siswa
akant".*oiiruti untuk
fokus belajar danrajin menyelesaikan soal-soal,
sehingga*.*p.r*,rdah
Pamahamanmateri
dansiswa akan mengingatnya lebih
lama'Pemberian kuis
di
akhir pertemuan secara Lerkelanjutan akan membuat siswa lebihbersemangat dan aktif
mengikutipelajaran. Hal ini searah
dengani"r"titiun
sebelumnya,yaitu
pemberiantuis Pada setiaP Pertemuan
daPatmeningkatkan hasil belajar
siswa(Gholimi, 2013 dan SYarif'
2012)'ierdasarkan penelitian
Setiyaningsih (2009) danBismirking
(2010)' peml"reriankuis interaktif juga
dapat meningkatkanmotivasi belajar iit*u'
Pemberian kuisini dipadukan dengan
pembelajaran langsung.-
Palam Penelitian ini, salah
satustrategi pembelajaran yang .
dapatdipadirkan dengan pemberian
kuis
yaitustrategi pembelajaran inkuiri
(SPD'Inkuiri
berasal dari bahasa InggrisInquiri yang diartikan
sebagai proses bertanyaa"rlun mencari tahu jawaban
terhadappertanyaan ilmiah yang
diajukannya' Fertanyaanilmiah
merupakan pertanyaanyang mengarahkan Pada
kegiatanpenyetidikan terhadap
objek
pertanyaan'iuai, int.,iri adalah
suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasidengan melakukan observasi dan
atau eksperimenuntuk
mencarijawaban
ataumemecahkan masalah
terhadaPpertanyaan atau rumusan masalah dengan
tertanya dan mencari tahu
(Suyanti'2010). Strategi
pembelajaran.inkuiri
(SPil adalah rangkaian
kegiatanpemLelajaran yang menekankan
padairo... berpikir kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawabandari
suatu masalahyang
dipertanyakan'Proses berpikir itu sendiri
biasanyadilakukan melalui tanya jawab
antaragr.r,
Autsiswa.
Strategi pembelajaranini
Ierirrgjuga
dinamakan strategi heuristic'yuriU.*tal dari
bahasaYunani'
yaituh'ruiirk in
yang berarti saya menemukan (SanjaYa,2006).PeneraPan
SPI diharaPakn
daPat merubah kegiatan pembelajaran menjadistudents centered Yang
daPatmeningkatkan
minat
siswauntuk
belajar-"r.rirrk",
sendiri jawaban dari masalahyang dipertanyakan sehingga
siswat.*"rti"
uttif A* hasil
belajarnya lebihbaik. Hal ini
searah dengan penelitiansebelumnYa, Yaitu
Penerapanp.t"U"tuiutan inkuiri dapat
memotivasi,ir*u
untuk belajar (Tuan, 2005)'Berdasarkan
tingkat
kompleksitasdalam inkuiri, Rezba, Auldridge'
dan Rhea(Idrus, 2011)
dan Banchi-andBell (2008)
menYatakanbahwa ada
emPatiingf.ut
SPI dalamilmu
pendidikan yaituintiriri konfirmasi
(confirmationinquiry)'
inkuiri terstruktur (structured inquiry)'
lurnol ChemicoYol.
l4
Nomor 2 Desember 2013' 55 - 66Pengaruh Pemberion Kuis di Akhi Pertemuon Podo Pembelojoron lnkuiri Terbimbing Terhodap Hosil Belajor Siswo Kelos X SMA Negeri 2 Wotonsoppeng Studi podo Moteri Pokok lkoton Kimio
58
inkuiri terbimbing (guided inquiry)
andinkuiri terbuka (open inquiry).
Padatingkat pertama, inkuiri
konfirmasi merupakantingkat inkuiri yang
paling sederhana dimana siswa mengkonfirmasiprinsip melalui kegiatan yang
hasilnyadiketahui sebelumnya. Pada Inkuiri konfirmasi, siswa diberi
pefianyaan danprosedur (metode) dimana
hasilnyadiketahui sebelumnya, dan
konfirmasihasil
adalahobyek penyelidikan. Inkuiri konfirmasi berguna untuk
memperkuatide yang dipelajari
sebelumnya, untukmengalami proses penyelidikan
ataumencari tahu secara spesifik
seperti mengumpulkan dan merekam data.Pada tingkat kedua, inkuiri terstruktur, pertanyaan dan
prosedur masihdiberikan oleh
guru, namun siswa dapat menghasilkan penjelasan didukung olehbukti
yang telahdikumpulkan.
Padainkuiri terstruktur, tugas
siswamenyelidiki pertanyaan yang
diberikanoleh guru melalui prosedur
yang ditentukan.Pada tingkat ketiga, inkuiri
terbimbing, guru memberikan materi dan isu-isu, yang berfungsi sebagai kendaraaninvestigasi dan siswa
memecahkanmasalah. Masalah digunakan
untuk menantang pemahaman siswa konseptualdan keterampilan,
mengembangkankreativitas,
untuk menemukan pemahamanyang lebih dalam
dan lebih luasdari
subjek, danuntuk
memperoleh beberapapenelitian
keterampilan (Staverdan Bay dalam Vajoczki, 2011).
Gurumemberikan pertanyaan dan
siswamerancang prosedur (metode)
untukmenguji pertanyaan. Hal ini
sangatsukses ketika para siswa
memiliki
banyak kesempatanuntuk belajar dan
berlatih.Siswa merancang prosedur
merekasendiri tidak berarti bahwa peran
guruadalah pasif. Sebaliknya,
siswamembutuhkan birnbingan
mengenaiJurnol Chemico Vol. I 4 Nomor 2 Desember 2013, 55 - 66
apakah investigasi mereka
berencanamasuk akal (Banchi and Bell,
2008).Masalah dikemukakan oleh
gurukemudian siswa bekerja
untukmenemukan jawaban di
bawahbimbingan yang intensif dari
guru.Inkuiri jenis ini cocok untuk
diterapkandalam pembelajaran mengenai
konsep-konsep dan prinsip-prinsip
yangmendasar dalam bidang ilmu
tertentu (Suyanti, 2010).Pada tingkat keempat, inkuiri terbuka, siswa menyelidiki
pertanyaanberhubungan dengan topik
yangdirumuskan melalui prosedur
yang dirancangsiswa itu sendiri.
Memahamisifat dan karakteristik tingkat ini
dapat membantuilmu pendidik
merencanakan dan bergerak secara bertahap dari tingkatyang
sederhanake yang lebih
kompleks (Staver danBay
dalamVajoczki,
2011).Pada
tingkat ini,
pesertadidik
diharuskanuntuk merumuskan masalah
merekasendiri, dan
mengembangkan proseduruntuk menyelidiki dan
memecahkanmasalah. Siswa membuat
pertanyaanpenyelidikan dan menentukan
metode sendiri.Guru membatu
siswa mengembangkan penyelidikannya,sebagai contoh siswa memulai
prosespenyelidikan dengan
menghasilkanpertanyaan-pedanyaan ilmiah
danmengambil keputusan sendiri
tentang desain dan pelaksanaan penyelidikan dan komunikasi hasil (Rooney, 2012).Inkuiri terbimbing
(guidedinquiry) dipilih
sebagaistrategi yang
digunakandalam proses pembelajaran agar
siswalebih mudah memahami
konsep.Pembelajaran dengan strategi
guidedinquiry sebagian besar
perencanaandibuat oleh guru. Guru
memberikanpeftanyaan-pertanyaan
yang mengarahkansiswa untuk
menemukan konsep.pengoruh pemberion Kuis di Akhn Pertemuon Podo Pembelojoron lnkuii Terbimbing Terhodap Hosil Be/oior Siswo Kelas X SMA Negeri 2 Wotonsoppeng Studi podo Materi Pokok lkoton Kimio
59
Strategi pembelajaran
inkuiri
(SPI)mempunyai beberapa kelebihan
dankekurangan pembelajaran
diantaranya sebagaiberikut
(Suyanti,2010).
Adapunkelebihan SPI, yaitr-r:
1)
Dianggap membantu
siswamengembangkan atau memperbanYak
persedian dan
Penguasaanketerampilan dan Proses kognitif
siswa.
2)Strategi penemuan
membangkitkan gairah siswa.3) Memberi kesempatan Pada
siswauntuk bergerak maju
sesuai dengankemampuannya.
4)
Siswa dapat mengarahkan sendiri cara belajarnya.5)
Membantu memperkuat pribadi siswa.6)
Strategi berpusat Pada anak.7) Membantu perkembangan
siswamenuju skeptisisme Yang sehat
danmenemukan kebenaran akhir
danmutlak.
Sedangkan kekurangan SPI adalah:
1) Jumlah
waktu
yang dibutuhkan untuk implementasi.2)
Perubahanperan siswa dalam
proses pembelajaran.3)
Perubahanperan guru dalam
proses pembelajaran.4) Perumusan masalah-masalah
yangsesuai.
5)
Asesmen yangvalid
atas program dan pembelajaran siswa.Hasil belaiar
dapat dikelompokkanmenjadi tiga
ranahyaitu
ranahkognitif, psikomotor dan afektif.
Secara eksplisitketiga ranah ini tidak
dapat dipisahkansatu sama lain. Setiap mata
pelajaran selalu mengandung ketiga ranah tersebut,namun penekanannya selalu
berbeda.Mata pelajaran praktek lebih menekankan pada ranah
psikomotor,
sedangkan matapelajaran pemahaman konseP
lebihmenekankan pada ranah
kognitif.
Ranahpsikomotor berhubungan dengan
hasilbelajar yang
pencapaianr-rya melalur keterampilan manipulasi yang melibatkanotot dan
kekuatanfisik.
Ranahkognitif berhubungan erat dengan
kemampuanberpikir, termasuk di
dalamnYakemampuan menghafal,
memahami,mengaplikasi, menganalisis,
mensitesisdan kemampuan mengevaluasi.
Ranahafektif mencakup
watak perilaku seperti sikap,minat,
konsepdiri, nilai,
dan
moral (Haryati, 2001)'Berdasarkan uraian tersebut, maka
tujuan penelitian ini adalah
untukmengetahui Pengaruh Pemberian
Kuis
diAkhir Perlemuan pada
PembelajaranInkuiri Terbimbing Terhadap
HasilBelaiar Siswa Kelas X SMA Negeri
2Watansoppeng pada
Materi
Pokok Ikatan Kimia.METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah
Penelitianeksperimen semu. Desain
penelitianyang digunakan yaitu post-test
onlygroup
desain.Variabel
penelitianterdiri
atasdua
macamvariabel yaitu
variabel bebas dan variabelterikat.
Adapun yangmenjadi variabel bebas
adalahpembelajaran
inkuiri terbimbing
dengan memberikankuis di
akhir perlemuan dantanpa kuis sedangkan Yang
menjadi variabelterikat
adalah hasil belajar siswakelas X SMA Negeri 2
Watansoppeng.Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara random sampling, dan dari 8 kelas diperoleh
2
kelas,yaitu
kelas X5 sebagai kelas eksperimen denganjumlah
siswa 24 orang dan kelas X+ sebagai kelaskontrol
denganjumlah
siswa 22 otang.Penelitian
ini dilakukan
selama 8 jam pembelajalan dengan alokasi waktu 2x 45 menit tiaP Pefiemuan
sehinggadilaksanakan sebanyak
3 kali
pertemuanuntuk proses
pembelajarandan 1 kali
pefiemuan untuk tes hasil belajar.Jurnol Chemico Vol. t 4 Nomor 2 Desember 201 3, 55 - 66
Pengoruh Pemberion Kuis di Akhir Pertemuon Podo Pembelojoran lnkuiri Terbimbing Terhodop Hosil Belojor Siswa Kelos X SMA Negeri 2 Watansoppeng Studi podo Moteri pokok lkoton Kimio
60
l.
Tahap PersiapanPada tahap persiapan kegiatan
yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:a.
Mengadakan observasike
sekolah danberkonsultasi dengan guru
bidangstudi kimia kelas X SMA Negeri
2Watansoppeng mengenai
keadaansiswa, hasil belajar kimia
siswa,materi pelajaran yang akan diteliti, waktu penelitian
dan kelas yang akan digunakan untuk penelitian.b. Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) untuk tiap kali
pertemuan, baik untuk
kelaseksperimen maupun untuk
kelaskontrol.
c. Meminta izin kepada instansi
yangterkait
sehubungan dengan penelitian yang diadakan.d. Menyusun instrumen atau
alatevaluasi.
e. Melakukan
validasi (validasiisi
dan validasi 2. Tahap pelaksanaanLangkah-langkah
instrumen item).
pelaksanaan
strategi pembelajaran inkuiri
yaitupertama, orientasi merupakan
langkahmembina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif.
Kedua, merumuskan masalah merupakan langkahmembawa siswa pada persoalan
yang mengandungteka-teki.
Persoalan yangdisajikan adalah persoalan
yangmenantang untuk berpikir.
Ketiga,merumuskan hipotesis
merupakanjawaban sementara dari
suatu permasalahan sedangdikaji.
Keempat,mengumpulkan data adalah
aktivitasmenjaring informasi yang
dibutuhkanuntuk menguji hipotesis yang
diajukan.Kelima, menguji hipotesis
adalah prosesmenentukan jawaban yang
dianggapditerima sesuai dengan data
atauinformasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulandata
sehinggaguru
dapatmengembangkan kemampuan berpikir
rasional siswa. Keenam,
merumuskankesimpulan adalah proses
diperoleh hipotesis Teknik mendeskripsikan temuan yang
berdasarkan hasil
pengujian (Suyanti,2010).2. Instrumen Penelitian
dan pengumpulanData
Instrumen penelitian yang
digunakanyaitu hasil belajar yang berupa
tesobjektif yang diberikan setelah
prosespembelajaran ikatan kimia
(Post-test)berupa pilihan ganda. Item
soalberjumlah 30 item yang telah
divalidasiisi dan item. Tingkat kognitif
soal yang diberikan yaitu Cr, Cz dan C:.3.
TeloikAnalisi Data
Teknik analisis data
yangdigunakan adalah analisis
statistikdeskriptif dan analisis data
inferensial.Untuk
mengetahuinilai yang
diperoleh siswa, makaskor
diubahke nilai
dengan menggunakan rumus(Arikunto,
2009):Nilai = skor yang diperoleh siswa x 100 skor maksimum
Statistik deskriptif meliputi
penyajiantabel, diagram, nilai
ruta-rata,nilai tertinggi, nilai terendah,
modus,median, standar deviasi yang
dihitungsecara manual. Data yang
diperolehselanjutnya disajikan dalam
histogramdan polygon. Nilai
perolehan kemudian dikategorikan dalamkategori
tuntas dantidak tuntas. Adapun kategori nilai
ketuntasan siswa SMAN
2Watansoppeng yaitu
>
75 tuntas dan<
7 5tidak tuntas.
Statistik Inferensial
merupakananalisis statistik yang digunakan
untuk menganalisisdata sampel dan
hasilnyadigunakan untuk populasi. Analisis ini digunakan untuk menguji
hipotesisdengan menggunakan uji-r.
Sebelumdilakukan uji-r maka terlebih
dahuludilakukan uji prasyarat normalitas
dan homogenitas.lurnol ChemicoVol. l4 Nomor 2 Desember 20l3, SS - 66
Pengoruh Pemberion Kuis di Akhir Pertemuan Podo Pembelojoron lnkuiri Terbimbing Terhodop Hosil Beloiar Siswo Kelos X SMA Negeri 2 Wotonsop|eng Studi pada Materi Pokok lkoton Kimio
6t
- \-
( ot- Ei)zntlung lr Ei
Keterangan:
f nu,,r : Kai
kuadrat(Chi
Square)Uji normalitas digunakan
untukmengetahui apakah data yang diteliti
berasaldari populasi yang
terdistribusi secaranonnal
atau tidak. Normalitas datadiuji menggunakan rumus
sebagai berikut:hasil belajar siswa kelas X SMAN
2Watansoppeng.
Ht :
Adapengaruh pengaruh pemberian kuisdi
akhir pertemuan pada pembelaj araninkuiri
terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelasX SMAN
2 Watansoppeng.p
t :
rata-rata hasil post-test kelas eksperimenIt2 :
rata-rata hasil post-test kelaskontrol
Pengujian hipotesis
dengan menggunakanuji-l
dengana:0,05
Keterangan:
Xt :
rata-ratahasil post-test kelas eksperimenX2 :
rata-ratahasil post-test kelaskontrol
n1 :
banyaknya data pada kelompokeksperimen
TL2
:
banyaknya data pada kelompokkontrol
dsg : Nilai
deviasi standar gabunganKriteria
pengujian
hipotesis :Pada
o : 0,05
Jika tpxrng)
ttabet,maka F/o
ditolak
da.tHt
diterima berarli pemberiankuis di akhir
pertemuan padapembelajaran inkuiri
terbimbingberpengaruh terhadap
hasil
belajar siswaX SMA Negeri 2
Watansoppeng padamateri pokok ikatan kimia.
Sebaliknyajrka
t1,ix,ng< ttubebmaka.Ilo diterima
dan.F1r ditolak berarti pemberian kuis
di
akhirpertemuan pada pembelajaran inkuiri terbimbing tidak
berpengaruh terhadaphasil belajar siswa X SMA Negeri
2Watansoppeng pada materi
pokok
ikatan kimia.Oi Ei
:
frekuensi observasi:
frekuensi harapanKriteria pengujian normalitas:
Pada
taraf
kepercayaanu : 0,05
danderajat kebebasan
(dk) : k-3,
maka dataterdistribusi normal jika
12r,itung( 12tub"l(Subana,2000).
Uji homogenitas dua
varians digunakan untuk mengetahui apakah datayang diteliti memiliki varians
yanghomogen atau tidak. Uji
homogenitas dihitung menggunakan rumus berikut:Fhitrng Variants Besar Vartans Kecil
Kriteria pengujian
homogenitas :Pada
taraf
kepercayaans : 0,05
databerasal
dari varians yang
homogenjika
Fhitune lFtabet (Subana, 2000)'
Uji hipotesis digunakan
untukmengetahui dugaan
sementara terhadaphipotesis yang telah
dirumuskan.Pengujian hipotesis dilakukan dengan
uji- t
satu pihak dengan berikut :Ho : Ft<fi2 Ht:pt>pz
Keterangan:
Ho: Tidak ada pengaruh
pemberiankuis di akhir pertemuan
padapembelajaran
inkuiri
terbimbing terhadapJurnol Chemico Vol. I 4 Nomor 2 Desember 20 I 3, 55 - 66
Pengoruh Pemberion Kuis di Akhn Pertemuon Podo Pembelojoron lnkuiri Terbimbing Terhodop Hosil Belojor Siswa Ke/as X SMA Negeri 2 Wotonsoppeng Studi podo Moteri Pokok lkoton Kimio
62
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Statistik Deskriptif
Hasil belajar siswa pada
kelas eksperimenyang diberikan kuis di
akhirpeftemuan dengan
menggunakanpembelajaran inkuiri terbimbing
dankelas kontrol yang
menggunakanpembelajaran inkuiri terbimbing
dariperhitungan pada lampiran 9
disajikanpada statistik
deskriptif
Tabel 1 berikut:Tabel
1. StatistikDeskriptif
Hasil Belajarpada Kelas Eksperimen dan
KelasKontrol
Kelas
KelasEksperimen
KontrolSiswa
yallgmencapai kriteria ketuntasan
Dari
tes hasi belajar padaTabel
1bahw"a
nilai tetinggi untuk
kelaskontrol
adalah85 dan nilai
terendahyaitu
40, dan untuk kelas eksperimennilai
tertinggiyaitu 95 dan nilai
terendah60. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan
hasil belajar kelas eksperimenlebih tinggi
darikelas kontrol baik itu nilai
terendahmaupun nilai tertinggi. Hal ini jugu
diperjelas
dari
selisihnilai
terendah yangdiperoleh kelas kontrol dan
kelaseksperimen
dengan nilai KKM
dimanaselisih untuk kelas kontrol
dengannilai terendah 40 dan KKM 75 yaitu
35, berbeda dengankelas
eksperimen yangmemiliki selisih
antaranilai
terendah 60 danKKM
75 hanya 15.Adapun
datanilai kuis
dan hasil belajar kelas eksperimen disajikan dalam Tabel 2 berikut:Tabel 2. Nilai Kuis dan Hasil
Belajar_44m
EksperimenNo.
KuisTest I Kuis
KuisIIIII H1I i{i
Nilai maksimum 95 87.s 71
.0
8l.0
79.8 75Nilai minimum 40
Rata-rata 83,5 70,64
87.s 86.0
87.0Median 84. I '1't,'70.
100.0 93.0 81.5
93.s 85Modus 86 71
\ 10 100.0 100.0 100.0
100.0 95Varians 66
132.24tl 81.5 100.0 94.0
93.8 85Standar deviasi 8.13 1 1.5
12 87
.5 93.0
8 t.0
87 .2 85Jumlah Siswa 24 22
60
94.0 93.0
81.0 89.3 85100.0 100.0
94.0 98.0 85100.0 100.0 100.0
100.081
.5 93.0
94.0 91.5 8587.5
86.0 94.0
89.287.5 71
.0 15.0
77 .813 8
1.0 64.0
87.5
77 .s 7514
87.5 86.0 87.5
87.0 8515
100.0 86.0 100.0
95.3t6
I00.0 86.0 100.0
95.3t7
100.0 86.0
100.0 9s.318 I
00.0 86.0
87.5
91.2t9
87.5
'.l1 .0 81.0
79.8 B520 87
.5
71.0
81.0 79.82t 75.0 57.0 75.0
69.0 6022 87.5
71.0
87.5
82.0 85Z) 81 .0
64.0 87.5
77.s24 81
.5 64.0
8l.0
71 .s 80Berdasarkan
Tabel 2.
dapat diketahuibahwa nilai kuis
berpengaruh terhadaphasil
belajarsiswa. Hal ini
dapatdilihat
pada nilai rata-rata siswa
yangmemperoleh nilai rata-rata kuis
yang tinggijuga
memperolehnilai
hasil belajaryang tinggi, contohnya siswa
dengannilai
rata-ratakuis
100 memperolehnilai
70
13
Jurnol Chemico Vol. I 4 Nomor 2 Desember 20 t 3, SS - 66
Pengoruh Pemberion Kuis di Akhir Pertemuon Pado Pembelajoron lnkuiri Terbimbing Terhodap Hosil Belojor Siswo Kelos X SMA Negeri 2 Wotonsoppeng Studi podo Moteri Pokok lkoton Kimio
63
hasil belajar 95. Begitupun
sebaliknya,siswa yang memperoleh nilai
rata-ratakuis
yang rendahjuga
memperoleh hasilbelajar yang rendah jr.rga,
contohnyasiswa dengan nilai rata-rata kuis
69,0 memperolehnilai
hasil belajar 60.B. Analisis Statistik Inferensial a.
Pengujian prasyarat analisisSyarat
untuk
melakukan pengujianterhadap hipotesis adalah
melakukanpengujian normalitas dan
homogenitasterlebih dahulu. Kedua pengujian ini merupakan asumsi dalam
pengujianhipotesis.
1)
Uji
NormalitasUji normalitas digunakan
statistikuji chi-kuadrat. Dengan kriteria
data berdistribusinormal
jrkaf
nitu,g. f
,ou,,.Dari hasil
perhitungan pada lampiran 10,untuk
kelas eksperimen diperolehf
nuunr:
3,17. Pada tarafkepercayaan (u) :
0,05 dan derajat
kebebasan(dk) :
3diperoleh
nrlaif
too"t: 7,8L Nilai f
nu,nr< f mu
maka disimPulkan bahwasampel pada kelas
eksperimenberdistribusi normal.
Untuk kelas kontrol dari
hasil perhitungan padalampiran
10. diperolehnilai l2hitung:
4,69.Untuk
y2tabel padataraf kepercayaan 0,05 dan dk :
3diperoleh y.2tabel
: 7,87. Nilai l2hitung
sampel
pada kelas kontrol
berdistribusi normal.2) Uji
HomogenitasUji homogenitas dilakukan
untukmengetahui apakah data yang ditelliti memiliki varians yang homogen atat
tidak. Kriteria pengujian
homogenitas,jika
FninngI
Ftabetmaka varians
kelas eksperimen dengan varians kelas kontrolbersifat
homogen. Berdasarkanhasil uji
homogenitaspada lampiran 10
dengan menggunakanvarians dari
kelas kontrol sebagai varians terbesar dan varians kelaseksperimen sebagai varians
terkecildiperoleh nilar
F1,i1ung: 2,0036 dannilai dari Fatet pada taraf
kepercayaan 0,05disimpulkan
bahwavarians
antara kelas eksperimen dengan kelaskontrol
bersifat homogen.b.
Pengujian HipotesisSetelah diketahui bahwa
sampelberdistribusi normal dan berasal
darivarians yang homogen,
dilanjutkan denganuji hipotesis.
Padauji
hipotesisdigunakan uji-r satu pihak,
dengan hipotesis statistikHn: urlut
Ht:pt>pz
Dari lampiran 10 diperoleh nilai thitung :
4,41 dannilai ttabel
padataraf
kepercayaan
0,05 dan db : 44
sebesarI,6814. NTlai
tnitune>
ttub,t.Hal irli
menunjukkan bahwa 11,
ditolak
danHt
diterima dan disimpulkan
bahwa pemberiankuis di akhir
pertemuan padapembelajaran inkuiri
terbimbingberpengaruh terhadap hasil belajar
kimia
siswa.C.
PembahasanPenelitian ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh pemberiankuis
diakhir pefiemuan pada
pembelajaraninkuiri terbimbing
terhadaphasil
belajarsiswa.
Kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen diberikankuis di akhir pertemuan
padapembelajaran inkuiri
terbimbing.Sedangkan kelas kontrol
hanyamenggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing tanpa pemberian
kuis.Berdasarkan hasil analisis
statistik deskriptif, diperoleh bahwa rata-rata hasilbelajar kelas eksperimen
sebesar 83,5dengan standar deviasi 8,13 dan
kelaskontrol 7A,64 dengan standar
deviasi 11,5. Rata-ratahasil belajar
siswa kelaseksperimen lebih
besar daripada kelaskontrol. Hal ini
didukung oleh data siswayang memperoleh nilai ruta-rata
kuislurnol Chemica Vol. 14 Nomor 2 Desember 2013, 55 - 66
64
pengoruh PemberionKuis di Akhir Pertemuon Podo Pembeloiaron lnkuiri Terbimbing Terhadop Hosil Belojor siswo fetos X SivU Negeri 2 WotonsoPpeng Studi podo Moteri Pokok lkoton Kimio
yang
tinggi juga
memperolehnilai
hasilt"t4u, Vu"g tinggi, contohnya
siswadengan niiai rata-rata kuis
100meriperoleh nilai hasil belajar 95' Begitupun sebaliknYa, siswa.
Yangmemperoleh nilai tata-tata kuis
yangrendah juga memperoleh hasil
belajaryang rendah juga, contohnYa
siswaa.t lut nilai rata-tata kuis
69,0meiperoleh nilai hasil belajar 60'
Halini
menunjukkanbahwa
pemberian kuisdi akhir Pertemuan
menggunakanpembelajaran inkuiri
terbimbingmet y"UuUt
an hasil beiajar
siswa- lebih
baik
daripadakeias kontrol yang
hanyamenggunakan pembelajaran inkuiri
terbimbing. Selain itu,
jumiah
siswa yang mencapaikriteria
ketuntasan pada kelas eksperimeniebih
banyakyakni 22
orangdengan persentase ketuntasan
sebesar91,66'A
sedangkankelas kontrol
hanya13 orang dengan persentase
sebesar59,09Yo.
Analisis statistik
inferensialmerupakan analisis statistik
yangdigunakan untuk menganalisis
datasampel dan hasilnya digunakan
untukpopulasi. Analisis ini digunakan
untukmenguji normalitas, homogenitas
dan hipotesis penelitian. Berdasarkan hasiluji
normalitas posttest kelas eksperimen dan kelaskontrol diketahui
bahwa data post-test berdistribusi normal. Uji
homogenitas
menunjukkan bahwa
databerasal dari varians yang
homogen'Setelah diketahui bahwa
samPelberdistribusi normal dan
variansnyahomogen dilanjutkan dengan uji+'
Berdasarkan
hasil uji-t
diperoleh bahwanilai
ttitung)
ttabel, sehingga disimpulkan bahwa pemberian kuisdi
akhir pedemuanmenggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.Hasil belajar Pada
kelaseksperimen yang
diberikan kuis di
akhirpertemuan menggunakan
pembelajaranintr.riri terbimbing lebih
tinggidisebabkan
karena memberikan kuis
diakhir
pertemuan dapat memotivasi siswauntuk belajar lebih
bersungguh-sungguhdan aktif bertanya sampai
siswa benar- benarmengerti. Hal ini
dapatdilihat
darilembar observasi siswa
terlamPir(lampiran 5) bahwa siswa lebih aktif
belalar dan bertanya
di
kelas eksperimendibandingkan dengan siswa di.
kelaskontrol. Strategi
pembelajaraninkuiri terbimbing dan
pemberiankuis
menjadisuatu inovasi baru dalam
rangkamengoptimalkan
hasil
belajar yang fokuspada
pemahamankonseP
dengan carap.rr.*.ru.. Strategi inkuiri.terbimbing sangat cocok untuk diterapkan
dalamp"*b"1u3urutt mengenai
konsep-konsepian ptlniip-prinsip
yang mendasar dalam bidang ilmu-terlentu, dalam halini
materiikatan kimia. Dimana ikatan kimia
merupakan materi mendasar dan konsep- konsep yang abstrak sehingga
jika
siswayang menemukan sendiri
konsePnYamaka
akanlebih mudah dimengerti
dantersimpan dimemorinya dalam
jangka waktu yang lama.Kuis berfungsi
mengetahuisampai
di mana dan
sejauh mana hasilpengajaran Yang telah
dilakukan(evaluasi proses), sejauh mana
tingkat penguasaansiswa
terhadap bahan yangielah diberikan dalam rentang
waktutertentu (evaluasi produk) dan
untukmendapatkan umpan
balik
dari anakdidik (Djamarah, 2006). Ketika
siswamengetahui akan
diberikan kuis,
mereka akarr berusahauntuk
mendapatkannilai yang baik. Saat proses
pembelajaran,iit*u akan tetmotivasi untuk
fokus belajar danrajin
menyelesaikan soal-soal,sehingga memPermudah
Pamahamanmateri dan siswa akan
mengingatnyalebih lama. Pemberian kuis di
akhirpertemuan secara berkelanjutan
akan'
Jurno! ChemicoVol. 14 Nomor 2 Desember 2013,55 - 66Pengoruh Pemberion Kuis di Akhir Pertemuon Poda Pembeloioran lnkuii Terbimbing Terhodop Hosil Belojor Siswo XetJs X Smn Negeri 2 Wotonsoppeng Studi podo Mmeri Pokok lkoton Kimio
65
membuat siswa lebih
bersemangat danaktif
mengikutipelajaran' Hal ini
searahdengan penelitian
sebelumnya, yaitupemberian kuis pada setiap
pertemuandapat meningkatkan hasil
belajarsiswa (Gholami, 2013 dan
SYarif,2012).
Berdasarkan
penelitianSetiyaningsih (2009) dan Bismirking (2010), pemberian kuis interaktif juga dapat meningkatkan motivasi
belajarsiswa.
SIMPULAN
Dari hasil analisis data
danpengujian hipotesis yang telah dilakukan,
kesimpulan dari penelitian ini
adalahpemberian
kuis di akhir
pertemuan padapembelajaran inkuiri
terbimbingLerpengaruh terhadap
hasil
belajarkimia
siswa kelas X SMA Negeri
2Watansoppeng.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2009. Dasar-Dasar
EvaluasiPendidikan YogYakarta:
BumiAksara.
Asril, Z.
2010.Micro
Teaching- Jakarta:Grafindo Persada.
Banchi,
Heather andBell,
Randy. 2008' The manY levelsof
inquirY. Scinceand children. Journal.
NationalResearch Council NRC)
1996'National science
educationstandards. Washington,
DC:National
AcademYPress.
October 2005, diil<ses 10 Juni 2013'Bismirking. 20i0.
Pengaruh PemberianKuis di Awal
Pembelajaran terhadapHasil Belajar
Siswa KelasX SMA Negeri 1
BontomarannuKabupaten Gowa.
SlcriPsi'Makassar:
JurusanKimia FMIPA LiNM.
Brickman, PeggY. 2009. Effects of Inquiry-Based Learning
onStudents' Science LiteracY Skills
and Confidence. International Journal for The ScholarshiP of
Teaching and
Learning, vol' 3,
No'2 (iutY 2009) lssN
1931-4744 @Georgia Southern
UniversitY, diakses 19 Maret 2013.Chang, Raymond. 2005. Kimia
Dasar'Jakarta: Penerbit Erlangga.
Djamarah, S.B. 2006. Strategi Belaiar
Mengaiar. Jakarta: Rineka CiPta' Depdiknas. 2002.Kamus Besar
BahasaIndonesia Edisi Ketiga.
Jakarta:Balai Pustaka.
Dimyati & Mudjiono.
2006'Belajar
danPembelaiaran. Jakarta:
RinekaCipta.
Gholami, Valeh. 2013. The Effect of
WeekiY Quizzes
on
Students' FinalAchievement Score.
I.J-ModernEducation and
ComPuter Science,2013, l, i6-41 Published
OnlineJanuarY 2013 in
MECS(http ://www.mecs-Press.
org/) DOI:
I 0. 58 1 S/ijmecs. 20 I 3.0/.
05,
diaksesI Mei
2013.Haryati, M. 2007. Model dan
TelwtikPenilaian Pada Tingkat
SatuanPendidikan.
lakarta
Gaung Persada Press.Idrus, Nirwan. 2011.
Jordanian CollegeStudents' PercePtions of
InquirYExperiences in
ScienceLaboratories. Journal of
Institutional
ResearchSouth
EastAsia (JIRSEA).
Volume9
Number2,
Oct/Nov2011,
ISSN 1675-6061, diakses22Marct2013.
Rooney, Caitriona. 2012.
How
amI
usinginquiry-based leaming to
imProvemy practice and to
encouragehigher order thinking among
mYstudents of
mathematics?Educational Journal of Living
Theories. Dublin CitY
UniversitYIreland. Volume
5(2):
99-127'Jurnal Chemica Vol. 14 Nomor 2 Desember 2013' 55 '66
Pengoruh Femberion Kuis di Akhir Pertemuan Podo Pembelojoron lnkuii Terbimbing Terhodop Hosil Belojor Siswo Kelos X SIVA Negeri 2 Wotonsoppeng Studi podo Moteri Pokok lkoton Kimio
66
www.ejolts.net.
1,SSN 2009-1788, diakses22Maret2}I3.
Sanjaya,
W.
2006. Strategi PembelajaranBerorientasi Standar
ProsesPendidikan Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.Setiyaningsih. 2009. Penggunaan Metode Pembelajaran
Quiz Interaktif
untukMeningkatkan Motivasi
BelajarBahasa Jawa Siswa Kelas IX
CSMP
Negeri
11 Surakarta SemesterGasal Tahun
200112008.Jurnal Pendidikan ISSN:
1979-6153Yol.
2.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.
Subana,dkk,
2000. Statistik
Pendidikan.Bandung:
CV
Pustaka Setia.Sugiyono, 2008, Metode
Penelitian Pendidikan (Penelitiankuantitatif, kualitatif,dan
R&D),Alfabeta:
BandungSuyanti, Retno Dwi. 2010.
StrategiPembelajaran Kimia.
Medan:Graha
Ilmu.
Syarif, St. Humaerah. 2012.
PengaruhPemberian Kuis pada Awal Pembelajaran melalui
ModelPembelajaran Langsung
terhadapHasil
BelajarKimia
Siswa KelasX
MAN 2 Parepare pada
MateriPokok Reaksi Redoks.
Slcripsi.Makassar:
JurusanKimia FMIPA LINM.
Tuan,
Hsiao-Lin.
2005. Investigating The EffectivenessOf Inquiry
Instruction On The Motivation Of Different Learning
Styles Students.International Journal of
Scienceand Mathematics Education (2005)
3: 541-566 @ National
ScienceCouncil, Taiwan 2005,
diakses 19Maret 2013.
Vajoczki,
Susan. 2011.Inquiry
Learning:Level, Discipline,
Class Size, WhatMatters?
International
JournalJor the Scholarship of Teaching
andLearning
http : //www. geor gias outhern. edu/ij s
otl. Vol. 5, No. I (January
2011)1SS1/ 1931-4744 @
Georgia' Sauthern University, diakses
22Maret 2013.
Yusrafiddin, 1999. Penilaian
dalamProses Pembelajaran.
Jakarta:Rineka Cipta.
Jurnal Chemico Vol.
l4
Nomor 2 Desember 2013, 55 - 66