Namun pada campuran susu kambing segar dan yoghurt terdapat protein spesifik dengan berat molekul 36 KDa, yaitu: kasein α-S2. Profil protein spesifik yang hanya terdapat pada campuran susu kambing segar dan yoghurt terdapat pada berat molekul 36 KDa, yaitu: kasein α-S2. Komposisi protein susu sapi dan susu kambing secara keseluruhan sama, namun keduanya memiliki pita protein.
The best treatment for increasing the relative number of CD8+ cells either at the beginning or at the end is Treatment A4. Based on ANOVA, the number of CD8+ progenitor cells at baseline and endpoint in different treatments was significantly different (p<0.05). The highest relative number of B220+ cells in either the initial phase or the terminal phase is also found in Treatment A4 (P.
Profil Gr-1 dan CD34 Mencit yang Diinfeksi Staphylococcus aureus Pacsa Pemberian Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia)
Profil tikus Gr-1 dan CD34 yang diinfeksi Staphylococcus aureus Pacsa pada ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia). Buah mengkudu digunakan sebagai bahan obat alternatif karena mempunyai potensi sebagai antimikroba, antikanker, anti inflamasi dan antioksidan (Franzie, 2012). Senyawa kimia yang terkandung dalam buah mengkudu adalah asam amino, antrakuinon, glikosida, flavonoid, alkaloid, tanin, komponen fenolik dan asam sitrat [15].
Senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan steroid pada buah mengkudu dengan tingkat pemasakan yang berbeda-beda dapat berperan sebagai agen antibakteri [16]. Terdapat dua kelompok perlakuan yaitu kelompok infeksi dan kelompok non infeksi. Keduanya diberi ekstrak air buah mengkudu selama 20 hari kemudian diinfeksi S. Dosis ekstrak buah mengkudu yang aman bagi manusia adalah 500-1000 mg per hari [21], dikonversikan ke mencit dengan cara dikalikan 0,0026 (berat mencit 20 mg).
Berdasarkan hasil analisis CellQuest, jumlah relatif Gr-1 adalah 1,95% pada kelompok kontrol normal tidak terinfeksi, sedangkan dosis 100 mgkgBB-1 menghasilkan peningkatan CD34 sebesar 3,37%. Persentase jumlah relatif sel CD34 pada setiap perlakuan dilakukan dengan flow cytometry dan dianalisis dengan program CellQuest (analisis organ paru menggunakan antibodi anti CD34 berlabel PE, I = ekspresi CD34, A = tidak terinfeksi, B = terinfeksi, K = kontrol, D1 = dosis 25 mgkg BB-1, D2 = dosis 100 mgkg BB-1, D3 = dosis 300 mgkg BB-1). Senyawa yang terdapat pada buah mengkudu adalah karbohidrat, protein, asam amino, lemak, minyak, antrakuinon, glikosida, flavonoid, alkaloid, tanin, fenol, asam sitrat.
Pengaruh pemberian fraksi air buah Mengkudu (Morinda citifolia L.) terhadap kadar serum glutamat piruvat transaminase pada tikus BALB/C yang diinduksi vaksin hepatitis B.
Effectivity of Polyscias obtusa Simplicia as Immunomodulator on CaecaTonsil of Broiler Post Infection of Salmonella typhimurium
Then the absorbance was calculated with a spectrophotometer at a wavelength of 600 nm and the number of cells was measured with a hemocytometer. In addition, the flow cytometer calculated the relative number of total cells and the number of cells detected by antibody labeling. Comparison of the Relative Cell Count of CD4+ on the Tonsil Organ of the Starter and Finisher Groups Results in Fig.
While in finishing group, the relative number of CD4+ significant difference in the treatment group 0.08 % dose compared to the treatment of mill feed. Obtusa simplicia in the artificial feed increased the relative number of CD4+ caeca tonsil of broilers with optimum doses of 0.08. The actual difference between the relative number of CD4+ starter and finisher group is said to be due to flavonoids as immunomodulatory properties that can be transformed into immunosupressans to the average index of phagocytic macrophages, when given in large doses and for long periods.
Comparison of relative cell number of CD8+ in Caeca tonsil organ in starter and finisher group The results in fig. 4 shows that there is no significant difference in the relative number of CD8+ in all treatment groups in both the starter and post-treatment groups (p> 0.05). . The duration of treatment led to significant difference results on the relative numbers of CD4 + and CD8 + cells.
The best treatment for increasing the number of CD4+ T lymphocytes and CD8+ cells was artificial feeding with a dose of Polyscias obtusa 0.08%.
Aktivitas Imunomodulator Polyscias obtusa Terhadap Sistem Imunitas Pada Bone Marrow Broiler Setelah Pemberian Salmonella typhimurium
Jumlah relatif CD4+ dan CD8+ menggunakan analisis flow cytometry untuk setiap pengobatan pada awal menunjukkan perbedaan yang signifikan. Jumlah CD4+ relatif tertinggi dicapai pada kelompok perlakuan pakan pabrik sebesar 4,47%, sedangkan jumlah CD8+ relatif tertinggi dicapai pada kelompok perlakuan P. obtusa dosis 0,08% yaitu 10,91%. Jumlah relatif CD4+ dan CD8+ berdasarkan analisis flow cytometry untuk setiap pengobatan pada fase akhir menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Kelimpahan relatif B220+ menggunakan analisis flow cytometry untuk setiap perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada awal. Jumlah relatif B220+ menggunakan analisis flow cytometry untuk setiap perlakuan menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pada fase akhir. Jumlah relatif B220+ tertinggi dihasilkan dari kelompok perlakuan P. obtusa dosis 0,16% sebesar 9,34%, sedangkan jumlah relatif B220+ terendah dihasilkan dari kelompok pakan perlakuan pabrik yang terinfeksi S.
Hasil pada tahap awal menunjukkan jumlah relatif CD4+ paling tinggi yaitu pada perlakuan kontrol negatif sebesar 3,4%. Hasil baseline menunjukkan jumlah CD8+ relatif tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol negatif sebesar 6,47%, sedangkan jumlah CD8+ relatif terendah terdapat pada perlakuan kontrol positif sebesar 3,09%. Hasil pada tahap awal menunjukkan jumlah relatif B220+ terendah terdapat pada perlakuan kontrol positif yaitu 0,47% dan jumlah relatif tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol positif.
Jumlah relatif B220+ tertinggi pada tahap finishing sebesar 5,51% pada perlakuan dengan pakan 0,16% ransum, dan jumlah relatif B220+ terendah sebesar 3,80% pada perlakuan kontrol positif (Gambar 7).
To Increase Growth and Post Larvae Immunity of Tiger Shrimp (Penaeus monodon Fab.) to Vibrio harveyi infection
To increase the growth and postlarval immunity of tiger shrimp (Penaeus monodon Fab.) against Vibrio harveyi infection. Feed formulation for tiger shrimp (Penaeus monodon Fab.) by adding Chaetoceros seratosporum known chemical composition with different dosages. Laboratory-scale feed formula assessments were conducted to analyze the growth and immunity of tiger shrimp (Penaeus monodon Fab.) against Vibrio harveyi infection using the experimental Complete Randomized Design method.
Survival rate, specific growth rate, feed conversion ratio (FCR) and protein efficiency ratio (PER) were analyzed using ANOVA. Survival rate, specific growth rate, feed conversion ratio (FCR) and protein efficiency ratio (PER) of tiger prawn (P. monodon Fab.) are shown in Table 3 as below. Post-larval survival rates of tiger prawns (Penaeus monodon Fab.) were maintained for 30 days in feeding experiments using plankton meal of C.
Survival rate, growth rate, feed conversion ratio (FCR) and protein efficiency ratio (PER) of Post-larval of Tiger Shrimp (Penaeus monodon Fab.). Based on these comparisons, it was concluded that the best growth rate, feed conversion and protein efficiency ratio (7, 99 %BW-1day-1, 1.22 and 2.02 respectively), were obtained using C. Based on the results, this study concluded that the use of diatom Chaetoceros ceratosporum in feed formula increases growth and immunity of post-larvae shrimp (Penaeus monodon Fab.).
Effect of feed protein content on the growth of post-larvae of Tiger shrimp (Penaeus monodon Fab.).
Pengamatan Jaringan Lambung Kijing Taiwan (Anodonta woodiana Lea) Yang Terdedah Pestisida Diazinon 60 EC Pada Beberapa Konsentrasi
Pengamatan jaringan lambung tanaman gooseberry Taiwan (Anodonta woodiana Lea) yang dipapar pestisida Diazinon 60 EC dalam beberapa konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi jaringan lambung Kijing Taiwan (A. woodiana) yang hidup pada air yang mengandung Diazinon 60 EC dalam beberapa konsentrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental yaitu dengan pemberian dosis pestisida Diazinon 60 EC yang berbeda.
Ketebalan dinding lambung kijing yang tidak menerima pestisida berkisar antara 1,3 – 3,3 µm dan divertikula pencernaan mengelilingi dinding lambung. Hasil pemaparan pestisida Diazinon pada konsentrasi 0,875x10-6 ppm dan 1,75x10-6 ppm selama satu minggu menunjukkan bahwa lambung Kijing menunjukkan tanda-tanda kerusakan yaitu disekitar lambung seperti mulai keluar lendir. terbentuk sampai Lambung teramati agak menebal (edema) dengan ketebalan dinding lambung bervariasi antara 6,6-12 µm dan 6,6-17,3 µm. Sedangkan lambung kijing yang dipapar konsentrasi 3,5x10-6 ppm pada minggu pertama menunjukkan penebalan (edema) dengan ketebalan bervariasi antara µm.
Pembesaran dinding lambung dan divertikula diduga disebabkan oleh penumpukan enzim asetilkolin akibat terhambatnya enzim kolinesterase oleh kontaminasi diazinon 60 EC. Hasil observasi minggu kedua menunjukkan dinding lambung kijing semakin menebal, silia juga rusak. Setelah terpapar pestisida, dinding lambung kijing akan mengalami beberapa jenis kerusakan, yaitu: pembengkakan (edema); jarak pencernaan; silia di perut tampak menyatu (fusion); dan pembengkakan amandel (hiperplasia).
Setelah terpapar pestisida selama dua minggu, dinding lambung menebal, divertikula pencernaan mengalami penyusutan (atrofi) serta kerusakan dan nekrosis.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Teripang Holothuria sp
Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila Secara In vitro
Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai pemanfaatan teripang sebagai antibakteri dan kajian lebih mendalam mengenai potensi bioaktif antibakteri pada teripang, yang dapat mengendalikan pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila. Larutan ekstrak teripang kasar digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer yaitu pengujian antimikroba dengan cara mengukur diameter zona resistensi di sekitar kertas cakram yang sudah mengandung senyawa antimikroba sesuai dengan konsentrasi perlakuan [9]. Pada Aeromonas hydrophila konsentrasi 0,50 mg.ml-1 sudah tampak agak jernih, hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri dapat dihambat (bakteriostatik) oleh ekstrak mentimun dengan jumlah 2,75,101 bakteri CFU.plate-1 dan pada konsentrasi 0,55 mg.ml -1 tampak sangat jelas, menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri terhenti dan bersifat bakterisida.
Efek penghambatan yang terjadi pada koloni bakteri Aeromonas hydrophila disebabkan oleh senyawa aktif yang terkandung dalam teripang, di antaranya adalah triterpenoid. Hasil Uji Spektrofotometri Inframerah Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak teripang (Holothuria sp.) dapat mendeteksi 12 puncak dengan Shimadu FT-IR = 8400 S, dan hasil identifikasi dapat dilihat pada Gambar 3 berikut. Hasil uji spektrofotometri ultraviolet. Hasil analisis ekstrak teripang pelarut n-heksana secara spektrofotometer UV-Vis memberikan tiga puncak serapan.
Amino acid sequence and carbohydrate binding analysis of the N-acetyl-D-galactosamine-specific C-type lectin, CEL-I, from the Holothuroidea, Cucumaria echinata. All forms of published corrections may also be peer-reviewed at the discretion of the editors. Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution License, which allows others to share the work with acknowledgment of the work and first publication in this journal.
Authors may enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., by placing it in an institutional repository or publishing it in a book), with acknowledgment of its original publication in the magazine. this diary.
Title Typed in Bold, Capitalize each First Letter of Each Word, Except Conjunctive, Scientific name should not be Abbreviated
Calibri 14 Bold Center, should not exceed 12 words, except conjuctive)
Title typed in bold, every first letter of every word capitalized, except subjunctive. Scientific name may not be abbreviated. Combination Halftone, combine figure and text (image with text) and colored image or in grayscale format. Black and white figures must be in grayscale mode, while colored figures must be in RGB mode.
If the figures come from a third party, it must have the transfer of copyright from the sources. References printed in numbered list (number format 1,2,3,…), listed sequentially as they appear in the text (Vancouver system or author number style). Manuscript citation print only the reference number (not author and year), example: Obesity is an accumulation of fat in large amounts that would cause excess body weight (overweight) [1].
The conclusion of the study results is written briefly, precisely and solidly, without further new interpretation. This section can also be written about research news, advantages and disadvantages of the research, as well as recommendations for future research. (Calibri 10 Justify). This section describes gratitude to those who have helped both substantively and financially.
Importance of CD80/CD86-CD28 interaction in the recognition of target cells by CD8+CD122+ regulatory T cells.