• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis dan Macam Luka

N/A
N/A
fino nauval

Academic year: 2023

Membagikan "Jenis dan Macam Luka"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Here is where your presentation begins

Jenis dan

Macam

Luka

(2)

Definisi Luka

Luka didefinisikan sebagai gangguan atau kerusakan kontinuitas struktur dan fungsi anatomis jaringan biologis, termasuk lapisan epitel kulit,

mukosa, dan jaringan. Berbagai jenis trauma dapat menyebabkan hal ini, seperti akibat kerusakan fisik atau termal.

Mekanisme Trauma pada tubuh:

Ada benda atau massa yang mengenai tubuh, benda harus memliki berat, ada akselerasi (percepatan), dan deselerasi. Baru terjadi terjadi impact (hantaman) hingga menimbulkan kerusakan kontiunitas yaitu LUKA dan keluar darahh. Setelah itu terjadi retraksi pembuluh darah ke arah distal dan proksimal. Terjadi vasokonstriksi pada ujung pembuluh darah distal dan proksimal. Sehingga terjadi proses pembekuan darah pada ujung proksimal dan distal. Bila tekanan pembuluh darah besar, dibutuhkan hemostasis ekternal, contoh: bisa menggunakan torniquet, balut tekan, penekanan dengan jari, klem hemostasis, cauter atau

harmonic,

(3)

Klasifikasi Luka

Berdasarkan waktu

penyembuhan

01 luka 02 Berdasarkan

tingkat

kontaminasi luka

03 04 Berdasarkan

penyebab luka

Berdasarkan tingkat

kedalaman luka

(4)

Berdasarkan Waktu Penyembuhan Luka a) Akut

Penyembuhan secara Primer

→ masa penyembuhan luka sesuai dengan kaidah proses healing normal dan terjadi secara tepat waktu yang diperkirakan.

Contoh : luka tusuk, luka sayat, luka operasi yang dibuat oleh ahli bedah

b) Kronis

Penyembuhan secara sekunder dan terstier adalah luka yang berlangsung lama atau timbul kembali karena mengalami kegagalan proses healing atau gagal merespon terhadap treatement dalam jangka waktu penyembuhan yang diperkirakan normal. Tindakan dilakukan yaitu Re-Eksisional Debridement setiap hari di ruang perawatan atau di rumah.

Contoh : ulkus dekubitus, ulkus diabetic

(5)

Berdasarkan Tingkat Kontaminasi Luka a) Clean Wound (Luka

Bersih)

Luka dianggap bersih ketika tidak terinfeksi, tidak ada peradangan, dan tertutup. Selain itu, luka ini tidak masuk ke saluran pernapasan, pencernaan, genital, atau saluran kemih.

b) Clean-contaminated (Luka Bersih

Terkontaminasi)

Luka pada saluran pernapasan, pencernaan, genital, atau saluran kemih. Namun, dalam kondisi yang terkendali dan memiliki kontaminasi yang biasa. Tidak terinfeksi, dan tidak ada peradangan akut.

(6)

Berdasarkan Tingkat Kontaminasi Luka c) Contaminated (Luka

Terkontaminasi)

Luka mencakup luka terbuka baru, luka akibat kecelakaan dan prosedur bedah dengan pelanggaran dengan teknik aseptik atau semburan banyak dari gastrointestinal.

Terdapat inflamasi akut, nonpurulen. Kemungkinan relatif infeksi : 10-17%

d) Dirty-Infected (Luka Kotor atau Infeksi)

Luka dimana terdapat organisme yang bisa menyebabkan infeksi pascaoperatid pada lapang operatif sebelum pembedahan. Luka mencakup luka traumatik yang sudah lama dengan jaringan terkelupas dan luka yang melibatkan infeksi klinis yang sudah ada atau visera yang mengalami perforasi.

Kemungkinan relatif infeksi : >27%

(7)

Berdasarkan Tingkat Kedalaman Luka Stage 1

Superfisial hanya melibatkan lapisan epidermis.

Stage 3

Full Thickness yaitu luka yang sampai pada lapisan

epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot.

Partial Thickness yang

mempengaruhi epidermis dan dapat meluas ke bagian atas dermis.

Stage 2 Stage 4

Full Thickness yang telah mencapai lapisan otot, tendon, dan tulang dengan adanya destruksiatau

kerusakan yang luas.

(8)

Berdasarkan Penyebab Luka

Penyebab luka : - Trauma Mekanis - Trauma Elestrik - Trauma Termis - Trauma Kimia

Jenis Luka

●Vulnus Contusum (luka memar)

●Vulnus Excoratio (luka lecet)

●Vulnus Scissum (luka sayat)

●Vulnus Laceratum (luka robek)

●Vulnus Punctum (luka tusuk)

●Vulnus Sclopetorum (luka tembak)

●Vulnus Morsum (luka gigitan)

●Vulnus Combustio (luka bakar)

●Luka bakar listrik

●Luka bakar kimia

(9)

Deskripsi Luka

1. Bentuk Luka : regular atau irregular

2. Ukuran luka : Panjang x lebar x tinggi (kedalaman luka) 3. Tepi luka : tajam, tumpul, dan tidak beraturan

4. Dinding luka : jaringan kutis,subkutis, 5. Dasar luka : vasia, otot, tulang

(10)

Penatalaksanaan Luka

Prinsip

Debridement adalah membuang jaringan debris pada daerah tepi luka atau pinggiran luka dengan melakukan eksisi.

Teknik

Debridement eksisional :

1. Membuang jaringan debris atau nekrotik dengan cara eksisi sampai batas jaringan yang viable atau sehat, ditandai dengan keluar darah.

2. Irigasi jaringan debris didalam luka dengan menggunakan cairan fisiologis atau dengan air mengalir, kemudian dilakukan dilution atau melarutkan zat-zat atau mikroorganisme secara kimiawi, fungsi

lainya yaitu membuat suasana anaerob menjadi aerob sehingga kuman anaerob mati.

3. Evakuasi corpus allienum

(11)

Penjahitan luka

1. Dari dasar luka

2. Tidak boleh terjadi tension

3. Tidak boleh ada rongga mati/ death space

4. Pilihan bahan benang : absorbable dan non absorbable

Death space dapat menimbulkan :terkumpulnya cairan sehingga terbentuknya media agar darah yang dapat menyebabkan infeksi

Fase-fase penyembuhan luka

5. Fase inflamasi: terjadi luka hingga keluarnya mediator inflamasi 6. Fase proliferasi : penggandaan sel di tempat luka

7. Fase maturase atau remodelling :

(12)

Faktor-factor penyembuhan luka

Eksterna;

1. Perawatan luka dan kebersihan luka 2. Obat-obatan

3. Nutrisi (gizi yang baik)

4. Usia (usia pada masa pertumbuhan lebih cepat sembuh) 5. Geografis (daerah panas leboh cendrung lama sembuh) Internal :

6. Gangguan pembuluh darah, aliran darah, dan factor pembekuan darah

7. Riwayat penyakit metabolic (DM, Hipertensi, dll) 8. Riwayat penyakit autoimun (lupus)

9. Riwayat penyakit degenerative dan keganasan.

(13)

Vulnus Contussum

Vulnus Scissum/

Insivum (Luka Sayat)

Vulnus Laceratum

(laserasi/robek)

(14)

Vulnus Punctum Vulnus Schlopetorum

(Luka Tembak) Vulnus Morsum (Luka Gigitan)

Vulnus Excoriasi (Luka

Lecet)

(15)

Etiologi Luka

Bakar

Pada Anak (%) Air panas 55%

Kontak 21%

Api 13%

Listrik 1%

Kimia 1%

Lainnya 1%

Pada Dewasa (%)

Api 44%

Air panas 28%

Kontak 13%

Kimia 5%

Gesekan 5%

Listrik 2%

Lainnya 3%

(16)

■Pada anak, kepala dan leher secara komparatif lebih besar dibandingkan dewasa,sedangkan pinggul dan tungkai lebih kecil.

■Dalam masa pertumbuhannya, setiap tahun di atas usia satu tahun, ukuran kepala anak berkurang sekitar 1% dan ukuran tungkai bertambah 0. 5%

dibandingkanluas permukaan tubuh.

■Proporsi dewasa tercapai saat seorang anak mencapai usia sepuluh tahun.

Rule of Nine

(Luas Luka

Bakar)

(17)

Kedalaman Luka Bakar

(18)

Derajat Luka Bakar

(19)

Derajat Luka Bakar

(20)

Derajat Luka Listrik

(21)

Derajat Luka Listrik

(22)

Luka Bakar Kimia

a) Asam

•Penyebab: Asam pikrat, sulfasalisilat, tannic,

trichloroacetic, cresylic, asetat, format, klorida dan flourida (kaca dan elektronik).

•Nyeri hebat

•Penampilannya bervariasi mulai dari eritema (dangkal) hingga eskarhitam (dalam)

b) Alkali

•Penyebab: Natrium, kalium, amonium, lithium, barium dan kalsiumhidroksida (sabun

deterjen, pembersih dren, dan penghilang cat)

•Kerusakan jaringan tidak secepat zat asam, namun kerusakan

jaringan terjadi dalam kurun waktu panjang karena terjadi likuifaksi(pencairan) yang

menyebabkan kerusakan lebih dalam

(23)

Luka Bakar Kimia

(24)

Luka Akibat Suhu Dingin (Frostbite)

DERAJAT CEDERA SUHU DINGIN - I : HIPEREMIA, OEDEM

- II : NEKROSIS KULIT DAN SUB KUTIS

- III : II + NYERI 1 BULAN, KEROPENG

- IV : MUMIFIKASI, RUSAK SELURUH JARINGAN,

DEMARKASI JELAS 1 BULAN

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Fosfor terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Tanah

2 | 2021 QUESTONLINE.ORG.ZA Books REGULARS | BOOKS Pollinators, Predators & Parasites: The ecological roles of insects in southern Africa By Clarke Scholtz, Jenny Scholtz & Hennie