• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT TRAUMA CAPITIS

N/A
N/A
Assyifa Cindykia

Academic year: 2023

Membagikan "PPT TRAUMA CAPITIS "

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

TRAUMA CAPITIS

(2)

PENDAHULUAN

(3)

DEFINISI

Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat gangguan emosional yang hebat (Brooker, 2001)

Trauma kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat cedera baik

secara langsung maupun tidak langsung pada kepala. (Brunner &

Suddarth 2001)

Trauma kapitis adalah cedera yang ditimbulkan akibat hentakan ke daerah kepala yang menyebabkan luka terbuka atau luka tertutup

dan dapat mengangu fungsi otak. Cedera yang disebebkan bisa ringan, sedang , dan berat. Trauma kapitis juga dapat memberi gejala

dalam jangka waktu panjang. (Brain Injury Association Of America).

(4)

ANATOMI DAN FISIOLOGI

(5)
(6)
(7)

SISTEM PEREDARAN DARAH

(8)

NERVUS KRANIALIS

(9)

KLASIFIKASI CEDERA KEPALA

Berdasarkan Etiologi Benturan

MEKANISME

Berdasarkan Gejala Klinis,

Disabilitas dan Life Treathening

BERAT- RINGAN

Berdasarkan Kelaian yang Terjadi Akibat Benturan Pada Organ atau Jaringan Kepala

MORFOLOGI

(10)

MEKANISME CEDERA KEPALA

TRAUMA TUMPUL TRAUMA TEMBUS

(11)

BERAT-RINGANNYA CEDERA KEPALA

CEDERA KEPALA RINGAN (CKR)

Pusing dan Sakit Kepala

Penurunan Kesadaran (-), Bila Ada < 10 Menit

Gangguan Neurologis (-)

GCS 13-15

CEDERA KEPALA SEDANG (CKS)

Gejala CKR + Muntah, Kejang dan Amnesia Retrograd

Penurunan Kesadaran (+), > 10 Menit

Gangguan Neurologis Mulai Muncul

GCS 9-12

CEDERA KEPALA BERAT (CKB)

Gejala Sama Seperti CKS Namun Dalam Tingkat Yang Lebih Berat

Penurunan Kesadaran Yang Progresif (Semakin Lama Semakin Menurun

Ditemukan Fraktur Tulang Tengkorak dan Kerusakan Jaringan Otak

GCS < 8

(12)

MORFOLOGI CEDERA KEPALA

FRAKTUR TULANG TENGKORAK

LESI

INTRAKRANIAL

(13)

FRAKTUR TULANG TENGKORAK

Fraktur Linear

Comminuted Fraktur

Depressed

Fraktur Coumpound Fraktur

Fraktur dasar Tengkorak

(14)

FRAKTUR LINIER

(15)

COMINUTED FRAKTUR

(16)

DEPRESSED & COMPOUND

FRAKTUR

(17)

FRAKTUR DASAR TENGKORAK

(18)

LESI

INTRAKRANIAL

Perdarahan Epidural

Perdarahan subdural

Perdarahan Subarachnoid

Perdarahan Intracerebral Contusio

Cerebri Commotio

Cerebri

(19)

EPIDURAL HEMATOM

(EDH)

(20)

SUBDURAL HEMATOM

(SDH)

(21)

SUBARACHNOID HEMATOM (SAH)

(22)

INTRACEREBRAL HEMORRAGIK

(23)

CONTUSIO & COMMOTIO CEREBRI

(24)

PATOFISIOLOGI CEDERA KEPALA

Macam-macam Jenis Benturan

Kepala diam dibentur oleh benda yang

bergerak

Kepala yang bergerak membentur benda

yang diam

Kepala yang

bersandar pada benda yang lain dibentur oleh benda yang bergerak

(kepala tergencet)

Benturan Yang

Menyebabkan Coup &

Counter Coup

Rear end Impact Backward motion of head

Forward

motion of head

(25)

MEKANISME COUP DAN COUNTER-COUP

Forward Motion of Head Backward Motion of Head

(26)

MEKANISME COUP DAN COUNTER-COUP

Keadaan ini terjadi ketika

pengereman mendadak pada mobil atau pada kendaraan yang di tabrak dari belakang

Otak pertama kali akan

menghantam bagian depan dari tulang kepala meskipun kepala pada awalnya

bergerak ke belakang

Sehingga trauma terjadi pada otak bagian depan

(27)

Pemeriksaan Forensik

Pemeriksaan korban hidup Pemeriksaan korban hidup

Pemeriksaan korban mati/Autopsi

(28)

Pemeriksaan

(29)

ANAMNESIS

• Mekanisme kejadian

• Riwayat benturan kepala

• Amnesia

• Riwayat pingsan

• Muntah

(30)

PEMERIKSAAN FISIK

(31)

KESADARAN

(32)

TANDA VITAL

(33)

PEMERIKSAAN NEUROLOGI

• Nervus Olfaktorius (N. I)

• Nervus Optikus (N. II)

(34)

• Nervus Okulomotorius (N.III), Nervus Trokhlearis (N.IV), Nervus Abdusen

(N.VI)

• Nervus Trigeminus (N.V)

(35)

• Nervus Fasialis (N.VII)

(36)

• Nervus Vestibulo-Kokhlearis (N.VIII)

• Nervus Glosofaringeus (N.IX) dan Nervus Vagus (N.X)

(37)

• Nervus aksesorius (N.XI)

• Nervus Hipoglosus (N.XII)

(38)

PEMERIKSAAN LUAR

• BENDA TAJAM

• BENDA TUMPUL

* LUKA MEMAR

* LUKA LECET

* LUKA ROBEK

(39)

PEMERIKSAAN FISIK

TRAUMA KEPALA

(40)

Gambaran klinis

Gambaran klinis

(41)

Pemeriksaan Fisik Trauma Kapitis

A. Airway B. Breathing C. Circulation C. Spine

(42)

Pemeriksaan Neurologi

Eye Verbal Motorik

4 :Spontan 3 : Buka mata dengan dipanggil 2 : Buka mata dengan

rangsang nyeri

1 : Tidak buka mata

5 : Komunikatif

4 : Dapat membuat satu kalimat

namun tidak communicative 3 : Satu katadengan rangsang nyeri 2 : Suara erangan denganrangsang nyeri

1 : Tidak bersuara

6 : Menurut perintah 5 : Melokalisir rangsang nyeri

4 : Tidak dapat menggapai lokalisasi rangsang

nyeri

3 : Dekortikasi/fleksi abnormal

2 : Deserebrasi/ekstensi abnormal

1 : Tidak bereaksi Tingkat Kesadaran : Glasgow Coma Scale

Cedera kepala ringan (GCS : 13 – 15 ) Cedera kepala sedang (GCS : 9 - 12 ) Cedera kepala berat (GCS : =< 8 )

(43)

Pemeriksaan Mini Neurologis

2. Pupil : Bentuk, ukuran :

isokor/anisokor/dilatasi maksimal,

refleks cahaya

(44)

Pemeriksaan Mini Neurologis

(45)

Epidural hematom

(46)
(47)

Surat Permintaan Visum

• Pasal 133 ayat 1 KUHAP  Penyidik diberi kewenangan untuk dapat meminta bantuan

dokter pada kasus korban luka, keracunan atau mati.

• Permintaan penyidik ini harus dilakukan secara tertulis (pasal 133 ayat 2 KUHAP)  Surat

Permintaan Visum et Repertum (SPV).

Pemeriksaan korban mati/Autopsi

(48)

Contoh Surat Permintaan Visum

(49)

Pemeriksaan Autopsi

1. Ada tidaknya label mayat serta segel

2. Data-data yang berkaitan dengan identitas jenazah:

a. pakaian yang dikenakan b. perhiasan

c. bentuk hidung, telinga, mata d. data identifikasi khusus

e. data gigi geligi f. golongan darah

3. Data-data perubahan postmortem.

4. Luka-luka serta ada tidaknya patah tulang.

1. Ada tidaknya label mayat serta segel

2. Data-data yang berkaitan dengan identitas jenazah:

a. pakaian yang dikenakan b. perhiasan

c. bentuk hidung, telinga, mata d. data identifikasi khusus

e. data gigi geligi f. golongan darah

3. Data-data perubahan postmortem.

4. Luka-luka serta ada tidaknya patah tulang.

a. Pemeriksaan Luar

a. Pemeriksaan Luar

(50)

Cedera yang biasa ditemukan pada trauma kepala:

Luka memar (Kontusio, hematom)

Luka lecet (Abrasi, ekskoriasi)

Luka robek (laserasi)

Luka iris atau sayat

Luka bacok

Patah tulang

(51)

Membuka kulit kepala Membuka tempurung kepala

b. Pemeriksaan dalam

(52)

Perdarahan Epidural

(53)

Perdarhan Subdural

(54)

Perdarahan Subaracnoid

(55)

Penilaian tulang-tulang basis kranii

• Ada tidaknya patahan, dengan perhatian khusus pada sekitar os petrosus  tulang yang paling sering patah.

• Jika patahan tak begitu jelas  tepi potongan tulang frontal dan oksipital ditekan dengan

telapak tangan ke arah luar secara berbarengan.

Jika ada patahan  sela patahan akan melebar dan mudah terlihat.

(56)

Memeriksa Jaringan Otak

Pengirisan lokal pada lokasi  perdarahan subaraknoid atau subdural  ada tidaknya kontusio didaerah tersebut.

Kontusio serebri  bintik-bintik perdarahan  substansia grisea segitiga dengan basis pada permukaan otak.

(57)

Pemeriksaan kadar alkohol

Darah

Urin

Pemeriksaan Toksikologi

(58)

kesimpulan

Trauma kapitis  cedera yang ditimbulkan akibat hentakan ke daerah kepala  luka terbuka atau luka tertutup dan dapat mengangu fungsi otak.

Cedera kepala

Ringan

Ringan Sedang Sedang Berat Berat

(59)

Dokter Pada penganganan kasus cedera kepala dokter harus lebih gejala timbul beberapa waktu

setelah terjadi trauma awal pemeriksaan terkadang tidak dapat diidentifikasi.

Masyarakat Pengguna kendaraan bermotor di sarankan memakai helm full face kepala tetap

terlindungi dan menghimbau masyarakat mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

Pemerintah Menghimbau aparat kepolisian lalu lintas - memperketat penertiban ber lalu lintas mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.

Saran

(60)

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Trauma psikologis adalah jenis kerusakan jiwa terjadi sebagai akibat dari peristiwa traumatik.Ketika trauma yang mengarah pada gangguan stres pasca trauma, kerusakan

Trauma thorax adalah luka atau cedera mengenai rongga thorax yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yang disebabkan

Trauma tajam abdomen adalah luka pada permukaan tubuh dengan penetrasi ke dalam rongga peritoneum yang disebabkan oleh tusukan benda tajam..

Cedera kepala (trauma capitis) adalah cedera mekanik yang secara langsung atau tidak langsung mengenai kepala yang mengakibatkan Luka di kulit kepala,

Trauma kepala merupakan salah satu penyebab tersering anak dibawa ke dokter atau unit gawat darurat. Hanya sebagian kecil dari anak yang mengalami trauma kepala mengalami cedera

Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung,

Luka kepala terbuka akibat cedera kepala dengan pecahnya tengkorak atau luka penetrasi, besarnya cedera kepala pada tipe ini ditentukan oleh massa dan bentuk dari benturan,

KESIMPULAN Trauma okuli  trauma atau cedera pada matakerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf mata dan rongga orbita mengganggu fungsi mata akibat kecelakaan di rumah,