REFERAT
TRAUMA OKULI
Oleh
Nurul Hikmah Erwin 216100802047
Pembimbing:
dr. Yudika Iwan Kaharap, Sp.M
Program Pendidikan Profesi Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran UPR/RSUD dr.Doris Sylvanus
Palangkaraya
2024
1BAB I. PENDAHULUAN
Trauma Okuli
• Cedera pada mata kerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf mata dan rongga orbita gangguan fungsi mata
• Penyebab : kecelakaan di rumah, kekerasan, ledakan, cedera olahraga dan kecelakaan lalu lintas
Epidemiol ogi
• Trauma okula penyebab utama kehilangan penglihatan terdapat 55 jt pasien trauma mata per tahun 750.000 – 1,6 jt perlu rawat inap dan menyebabkan kebutaan permanen
• Indonesia trauma pada mata terjadi sekitar 0,6% trauma mata merupakan 6 jenis trauma terbanyak
Klasifikasi
• klasifikasi trauma mekanik (trauma tumpul dan trauma tajam), trauma fisis (sinar inframerah, sinar ultraviolet dan sinar-x) dan trauma kimia (bahan asam dan basa).
• kedaruratan mutlak di bidang ocular emergency
ANATOMI OKULI
Bagian Luar
Bagian Dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TRAUMA OKULI
tindakan sengaja/tidak menimbulkan perlukaan mata/cedera yang terjadi pada mata kerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf mata, dan rongga orbita
Kerusakan ini akan memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi mata sebagai indra penglihat kasus gawat darurat mata
Pria > wanita
WHO (1998) kebutaan unilateral 19 juta orang 2,3 juta penurunan visus bilateral dan 1,6 juta kebutaan bilateral USEJR16 % di AS
SKIPP (1993-1995) penyebab kebutaan 0,15% dari total nasional
Patofisiol ogi
coup
Counterco up
Equatorial global
repositition ing
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
Trauma Tertutup
• Kontusio
• Laserasi lamellar Trauma Terbuka
• Ruptur
• Laserasi
• Trauma penetrasi
• Trauma perforasi
• Intraocular foreign body (IOFB)
TRAUMA MATA
TRAUMA MATA MEKANIK
TRAUMA MATA FISIS
TRAUMA MATA KIMIA
• Trauma Tumpul
• Trauma Tajam
• Sinar Inframerah
• Sinar Ultraviolet
• Sinar Ionisasi dan Sinar X
• Trauma Asam
• Trauma Basa
Definisi
dapat diakibatkan benda yang
keras/benda yang tidak keras, dimana benda tersebut dapat mengenai mata dengan keras (kencang) ataupun lambat
Konkusio, kontusio
Jenis :
trauma tumpul pada palpebra,
konjungtiva, kornea, uvea, lensa, retina dan koroid, saraf optik.
1. Trauma Tumpul
TRAUMA MEKANIK
Trauma tumpul palpebra Emfisema palpebra
Hematoma palpebra
Suatu benturan tumpul bisa mendorong mata ke belakang merusak struktur pada permukaan dan struktur mata bagian belakang
Hematoma kaca mata keadaan sangat gawat terjadi akibat pecahnya
a.oftalmika
Kompres dingin hangat
teraba sebagai pembengkakan dengan krepitasi akibat adanya udara di dalam jaringan
palpebra yang longgar
adanya fraktura dinding orbita menimbulkan hubungan
langsung antara rongga orbita dengan ruang hidung atau sinus- sinus sekeliling orbita
Trauma tumpul palpebra Luka laserasi palpebra
Perdarahan palpebra
Perdarahan berat palpebra menjadi bengkak, kebiru-biruan karena jaringan ikat palpebra halus
menimbulkan hematoma kacamata menjalar ke belakang eksoftalmus
Dapat menimbulkan luka laserasi dapat disertai edem
Bersihkan luka tutup dengan pembalut basah steril bengkak << baru dijahit
Hiperemia konjungtiva dan
perdarahan subkonjungtiva Trauma tumpul kornea
Edem konjungtiva, kemotik konjungtiva, hematoma subkonjungtiva
Terapi :
-dekongestan untuk mencegah pembendungan cairan didalam selaput lendir konjungtiva
-Insisi
-kompres hangat
Edem kornea, erosi kornea, erosi kornea rekuren
Kegawatdaruratan pada mata
dapat menyebabkan ulserasi dan edem kornea mengganggu visus
Tx : AB topikal, midriatikum untuk relaksasi iris dan <<
sakit
Iridodialise/iridoreksis/robeka
n iris Robekan sklera
robekan pada akar iris sehingga pupil agak ke pinggir letaknya
Px : terdapat warna gelap selain pada pupil pada dasar iris terdapat iridodialisa
Oftalmoskopi warna merah pada pupil dan juga pada tempat iridodialisa yang merupakan refleks fundus
Robekan kecil dijahit
Robekan besar enukleasi bulbi
Perdarahan di dalam bilik
mata depan (hifema) Trauma tumpul lensa
Kelainan lensa Hifema : terkumpulnya darah
dalam bilik depan bola mata (camera oculi anterior)
Terapi : istirahat, tempat tidur ditinggikan 30 derajat pada kepala, koagulasi, mata ditutup
Dislokasi lensa oleh karena ruptur di zonula zinni, dapat sebagian (subluksasi) dan dapat pula total
(luksasi)
Ptosis
Lagoftalmus : kelopak mata tidak dapat menutup sempurna,
paresis N.VII
Ptosis : kelopak mata tidak dapat membuka sempurna, akibat
edem/perdarahan palpebra, lumpuh m.levator palpebra
Ruptur koroid
mengakibatkan kelainan pada retina koroid dan saraf optik
edema retina, perdarahan retina, ablasi retina maupun atrofi saraf optik
Perdarahan vitreous vitrektomi Kelainan gerakan mata Trauma undus oculi
Perdarahan badan
kaca(vitreus) Perdarahan retina Edem/Ruptur retina Berasal dari badan
siliar, koroid dan retina
pemeriksaan USG untuk mengetahui keadaan di bagian posterior mata
pecahnya pembuluh darah
Bila terdapat di lapisan serabut saraf tampak sebagai bulu ayam
Bila letak lebih keluar tampak sebagai bercak yang berbatas tegas
di daerah polus anterior dekat makula/di perifer Tampak seolah-olah retina dilapisi susu
Bila terjadi di makula, visus sentral sangat terganggu dengan skotoma sentralis
Eksoftalmus Enoftalmus Pupil midriasis Disebabkan
perdarahan retrobulber
istirahat di tempat tidur
diberi koagulansia.
disertai pulsasi dan
“souffles”aneurism a arteriovena antara arteri karotis interna dan sinus kavernosa
Disebabkan robekan besar pada kapsula
tenon yang
menyelubungi bola mata di luar sklera,fraktur dasar orbita.
Funduskopi : terlihat atrofi saraf optik visus sangat menurun
foto tulang tengkorak
disebabkan
iridoplegia akibat serabut saraf yang mengatur otot sfingter pupil
Dalam waktu itu mata terasa silau
2. Trauma Tembus Definisi
Trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk kedalam bola mata maka akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus
Jenis :
Luka palpebra, orbita, bola mata, benda asing
LUKA
PALPEBRA
Bila pinggiran palpebra luka dan tak dapat
diperbaiki koloboma palpebra akuisita
Bila besar dapat
mengakibatkan kerusakan kornea oleh karena mata tak dapat menutup
dengan sempurna
• dapat merusak bola mata, merusak saraf optik,
kebutaan atau merobek otot luar mata timbul paralise dari otot dan diplopia
• Mudah terkena infeksi,
menimbulkan selulitis orbita (orbital phlegmon) karena adanya benda asing/
hubungan terbuka dengan rongga-rongga di sekitar orbita
Luka orbita
LUKA MENGENAI KONJUNGTIVA
Harus dihentikan - luka dengan atau
tanpa perforasi
- luka dengan atau tanpa benda asing
kecil : dapat sembuh dengan spontan
Besar : perlu dijahit pemberian antibiotik lokal dan sistemik
untuk mencegah
infeksi sekunder
LUKA KORNEA
Bila tanpa perforasi : erosi atau benda asing tersangkut di kornea
Tes fluoresin (+)
Jaga jangan sampai terkena infeksi
Antibiotika, kemoterapeutika berspektrum luas, lokal dan sistemik, benda asing diangkat setelah diberi anastesi lokal (pantokain 1 %)
neovaskularisasi limbuskortison
lokal/subkonjungtiva
LUKA
SKLERA
perdarahan badan kaca,
keluarnya isi bola mata, infeksi dari bagian dalam bola mata, ablasi retina
Luka kecil, tanpa infeksi sekunder dibersihkan, antibiotik
lokal,sistemik,ditutup
Luka yang besar bersihkan, jaringan yang keluar dipotong, luka dijahit, beri atropin, mata ditutup
enukleasi
prognosis buruk endoftalmitis,
panoftalmitis ptisis bulbi pada mata yang terkena trauma
oftalmia simpatika
bila luka besar + prolaps dari isi bola mata enukleasi bulbi
Luka corpus siliar
2. TRAUMA KIMIA
Definisi
Trauma yang mengenai bola mata akibat terpaparnya bahan kimia yang dapat merusak struktur mata tersebut.
Jenis : 1. Trauma Kimia Asam : asam sulfat
2. Trauma Kimia Basa : Ammonia, Potassium
hidoksi
TRAUMA
ASAM Memberikan akibat yang
gawat
Alkali menmbus cepat kornea,bilik mata depan hingga retina
Semen,soda
kuat,amonia,NaOH,CaOH,caira n pembersih rumah tangga
Lebih destruktif merusak kornea dan lensa
saponifikasi
Berat kerusakan tergantung volume dan konsentrasi
Disebabkan zat kimia bersifat asam, pH <7
Kurang berbahaya
As.hidroklorida (HCl), as.nitrat, as.asetat
(CH3COOH) as.kromat (Cr2O3), as.hidroflorida
Luka superfisial
Trauma
Basa/Alkali
1. Sinar Inframerah
saat menatap gerana matahari dan pada saat bekerja dipemanggangan
Absobsi sinar inframerah oleh lensa keratitis
superfisial, katarak kortikal anterior-posterior, koagulasi pada koroid dan eksfoliasi kapsul lensa
Tidak ada pengobatan mencegah
Steroid sistemik dan lokal mencegah terbentuknya jaringan parut pada makula/ mengurangi gejala radang
Trauma Sinar
2. Trauma Fisik
2. TRAUMA SINAR ULTRAVIOLET (LAS)
terdapat pada saat bekerja las, menatap sinar matahari atau pantulan sinar matahari diatas salju
segera merusak epitel kornea segera
membaik, tidak akan memberikan gangguan tajam penglihatan yang menetap
sikloplegia, antibiotika l okal, analgetik dan
mata ditutup untuk 2-3 hari,biasanya sembuh
dalam 48 jam
3. SINAR IONISASI DAN SINAR X
katarak dan rusaknya retina
terjadi pemecahan diri sel epitel secara tidak normal sedang sel baru yang berasal dari sel germinatif
Terapi : antibiotika topikal dengan steroid dan sikoplegik satu kali sehari
bila terjadi simblefaron pada konjungtiva dilakukan
tindakan pembedahan
TRAUMA PADA MATA
-Benda asing pd kornea -Abrasi kornea-Laserasi kornea -Perforatum kornea
-Hifema
-Uveitis traumatik - Iridodialisa
--midriatk traumatika
-
kerusakan zonula -katarak-
ruptur sklera Ruptur khoroid-ablatio retina
-
perdarahan vitreus-
neuropati optik traumatikaANAMNESA
• Ditanyakan mengenai proses terjadi trauma
• Apakah ada terjadi penurunan penglihatan
• Apakah trauma disertai dengan keluarnya darah dan rasa sakit dan apakah sudah dapat pertolongan sebelumnya
Penegakan
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
1. Menilai tajam penglihatan
2.Pemeriksan motilitas mata dan sensasi kulit periorbita
3.Pemeriksaan permukaan
kornea,konjungtiva,pupi l
4. Kamera okuli anterior
Pemeriksaan Penunjang
1. Slit lamp
2. Tes fluoresein 3. Tonometri
4. Pemeriksaan fundus 5. Pemerikasaan
oftalmoskopi dan
teknik imaging
lainnya (USG, CT-
scan, x-ray)
Empat tujuan utama dalam mengatasi kasus trauma mata adalah 1. memperbaiki penglihatan
2. mencegah terjadinya infeksi
3. mempertahankan struktur dan anatomi mata,
4. mencegah sekuele jangka panjang
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN SEGERA
Apabila jelas tampak ruptur bola mata pembedahan + antibiotika parenteral spektrum luas dan pakaian pelindung Fox ( atau sepertiga bagian bawah corong kertas ) pada mata
Analgetik,antiemetik,dan antitoksin tetanus
jangan menggunakan obat-obatan penghambat
depolarisasi neomuskular meningkatkan secara
transien di dalam bola mata herniasi isi intra okuler
PENGOBATAN TRAUMA TEMBUS BOLA MATA
• robekan pada konjungtiva >1 cm penjahitan untuk mencegah terjadinya granuloma
• antibiotika sistemik/IV, pasien dipuasakan untuk tindakan pembedahan
• anti tetanus profilaksis,analgetik,dan kalau perlu penenang
• Sebelum dirujuk,mata tidak boleh diberi
salep,steroid local,dan beban pada bola mata
• Sisa-sisa lensa dan darah dikeluarkan dengan aspirasi dan irigasi mekanis atau virektomi atau peralatan virektomi
• Bedah vitreoretinal bila ada luka kornea yang besar keratoprostesis Landers Foulks temporer sebelum melakukan penanaman kornea
• Enukleasi dan Eviserasi primer bila bola mata
mengalami kerusakan total
PENCEGAHAN TRAUMA MATA
1. Trauma tumpul sebisanya dihindari 2. Diperlukan perlindungan pekerja
3. Mengerti bahan apa yang ada ditempat kerja 4. Menghindari sinar dan percikan bahan las
dengan memakai kacamata
5. Awasi anak yang sedang bermain
BAB 3. KESIMPULAN
Trauma okuli trauma atau cedera pada
matakerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf mata dan rongga orbita mengganggu fungsi mata
akibat kecelakaan di rumah, kekerasan, ledakan, cedera olahraga, dankecelakaan lalu lintas
Secara umum : trauma okuli perforans dan trauma okuli non perforans
klasifikasi trauma okuli berdasarkan mekanisme trauma
trauma mekanik (trauma tumpul dan trauma tajam), trauma radiasi (sinar inframerah, sinar ultraviolet, dan sinar X) dan trauma kimia (bahan asam dan basa)
Tentukan apakah kasus true emergency / urgent case diagnosa dan pertolongan cepat dan tepat
kedaruratan mutlak di bidang ocular emergency
TERIMA KASIH
Click icon to add picture