JENIS-JENIS WAWANCARA DALAM PSIKOLOGI, WAWANCARA LAINNYA DAN METODE WAWANCARA
BEHAVIOR EVENT INTERVIEW
Jenis-jenis Wawancara
◦Wawancara Terpimpin: Biasanya dilakukan dengan cara “memandu” orang lain selama berlangsungnya kegiatan penggalian informasi. Jenis pertanyaan juga cenderung berupa pertanyaan tertutup, dimana pertanyaan ini akan dijawab dengan cukup singkat. Biasanya jenis wawancara ini digunakan untuk mendapatkan respon dari daftar pertanyaan yang banyak sehingga efektivitas waktu bisa lebih terpelihara
◦Wawancara Bebas: Wawancara ini lebih cenderung membebaskan responden untuk memberikan jawabannya. Pertanyaan yang digunakan biasanya juga menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti misalnya diawali dengan kata
“bagaimana”. Wawancara bebas umumnya memerlukan ketelitian dari pewawancara dalam menangkap poin –poin penting yang disampaikan oleh responden.
◦Wawancara Bebas Terpimpin: Bisa dikatakan sebagai bentuk kombinasi dari wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Awal mula, pewawancara mungkin akan memberikan pertanyaan terbuka kepada responden. Manakala responden sudah bebas mengungkapkan apa yang menjadi pendapat atau masalahnya, maka pewawancara akan mengarahkan pertanyaan-pertanyaan tertutup
◦Wawancara Psikodiagnostika: Jenis wawancara ini berguna ini menggali banyak informasi untuk mengetahui permasalahan apa yang sedang dihadapi oleh seseorang. Proses ini mungkin akan membutuhkan keterampilan berkomunikasi yang baik. Pendekatan dengan sikap yang simpati, empati, dan mendengarkan merupakan teknik wawancara yang sebaiknya dipakai supaya klien bisa bebas berbicara.
◦Wawancara Tradisional: Merupakan bentuk wawancara lain yang memiliki sifat konvensional. Proses wawancara biasanya dilakukan hanya dengan tanya jawab.
Unsur psikologi masuk hanya terkait dengan proses tanya jawab di sana.
Pewawancara mungkin tidak akan memperhatikan unsur lain karena hanya berfokus pada jawaban-jawaban yang akan dirumuskan sebagai kesimpulan terkait dengan permasalahan psikologi nantinya.
◦Wawancara Persuasif: Biasanya akan memberikan ajakan-ajakan tertentu.
Proses wawancara tidak hanya sekedar mencari informasi dari klien, tetapi juga menghubungkan informasi dari klien untuk kemudian dijadikan sebagai jembatan agar terjadi perubahan sikap yang mengarah kepada solusi klien.
◦Wawancara Informatif: Dilakukan untuk menggali lebih banyak informasi dari seseorang. Ini merupakan proses dimana wawancara akan dilakukan dengan berfokus pada klien. Setiap jawaban klien akan dielaborasi (dikembangkan) sedemikian rupa sehingga jawaban tersebut bisa semakin rinci.
Wawancara Kelompok Fokus
Kelebihan:
a) Sinergisme b) Snowballing c) Stimulation d) Security
e) Spontanitas
Kekurangan:
a)Peneliti sulit mengendalikan data yang
dikumpulkan, karena bersifat sangat dinamis dan interaktif.
b)Teknik wawancara kelompok fokus mudah dilaksanakan tetapi sulit untuk melakukan interpretasi data.
c)Memerlukan moderator yang memiliki keterampilan tinggi.
d)Sulit mengumpulkan responden dalam waktu dan tempat tertentu.
e)Kesulitan mencari tempat yang memudahkan responden untuk mengeluarkan pendapatnya.
Salah satu teknik dalam mengumpulkan data kualitatif dimana sekelompok orang berdiskusi dengan pengarahan dari
seorang moderator atau fasilisator mengenai suatu topik dan diskusi dirancang untuk menggali persepsi tentang suatu hal
dalam suasana yang permisif dan tidak mengancam.
Wawancara Mendalam (In-Depth Interview)
Kelebihan:
a)Topik/pembahasan masalah yang ditanyakan bisa bersifat kompleks atau sangat sensitif.
b)Dapat menggali informasi yang lengkap dan mendalam mengenai sikap, pengetahuan, pandangan responden mengenai masalah.
c)Responden tersebar. maksudnya bahwa siapa saja bisa mendapatkan kesempatan untuk diwawancarai namun berdasarkan tujuan dan maksud diadakan penelitian tersebut.
d)Alur pertanyaan dalam wawancara dapat menggunakan pedoman atau tanpa menggunakan pedoman. Jika menggunakan pedoman, alur pertanyaan yang telah dibuat tidak bersifat baku tergantung kebutuhan dilapangan.
Kekurangan:
Adanya keterikatan emosi
antar keduanya
(pewawancara dan orang yang diwawancarai), untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antar pewawancara dan yang diwawancarainya.
Adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur
Terstruktur
◦ Adalah wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam melakukan wawancara, selain pewawancara membawa intsrumen atau berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai pedoman untuk wawancara, juga dapat membawa alat penunjang lainnya, seperti tape recorder, handphone dan lain-lain yang dapat membantu dalam pelaksanaan wawancara menjadi lancar.
Tidak Terstruktur
◦ Merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis-
garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan.
Wawancara Terbuka dan Tertutup
Terbuka
◦ Adalah wawancara yang dilaksanakan dengan tidak merahasiakan sebuah infomasi tentang narasumbernya serta mempunyai beberapa pertanyaan yang tak terbatas maupun tidak terikat jawabannya.
Tertutup
◦ Adalah kegiatan wawancara yang dilaksanakan secara tertutup. Pewawancara harus bisa menjaga ataupun merahasiakan identitas maupun
informasi tentang
narasumbernya dengan cara
memalsukan maupun memberi
inisial sebuah nama
narasumber. Wawancara
tertutup dapat pula diartikan
menjadi wawancara yang
beberapa pertanyaannya
terbatas dan sudah tersedia
jawabannya yang berbentuk
pilihan
Metode Wawancara Behavior Event Interview
BEI memiliki beberapa karakteristik adalah sebagai berikut :
a)Job Related
b)Situational and Experience Question c)Behavioral Response
d)Behavioral Observation
e)Integration of Observation and Data Interview
Metode BEI (Behavior Event Interview) pertama kali diperkanlkan pada tahun 1970-an oleh David McClelland dan Bill Byham. Teknik wawancara ini
memfokuskan pada bukti perilaku untuk memprediksikan kinerja kandidat karyawan ataupun karyawan di masa depan. Dengan metode BEI, calon karyawan akan bercerita tentang pengalaman dan tindakannya di masa lalu secara nyata. Dari hal-hal tersebut, kita bisa menilai kemampuan kandidat tanpa
harus menanyakan secara langsung.
Kelebihan
a)Mampu mengelompokkan keahlian secara efektif dan sesuai harapan perusahaan.
b) Melihat kemampuan karyawan dalam menangani suatu masalah.
c)Mampu memberikan
gambaran mengenai perilaku yang terlihat maupun tidak.
Kekurangan
a)Wawawancara dengan metode BEI membutuhkan waktu cukup lama sehingga biayanya pun lebih mahal.
b)Agar mendapatkan hasil interview terbaik, pewawancara perlu dilatih terlebih dahulu.
c) Terlalu fokus pada kondisi kritis sehingga beberapa aspek kerja sering terlewatkan.
d)Kurang efektif untuk menganalisis pekerjaan dalam jumlah banyak dengan waktu singkat.