• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Umar dan Kaco (2017: 9) bahwa “PTK bertujuan untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani kegiatan belajar mengajar”. Model PTK merupakan penelitian proses pengkajian berdaur yang terdiri dari dua siklus, di mana setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Daur penelitian tindakan kelas ditujukan sebagai perbaikan atas hasil refleksi terhadap tindakan sebelumnya yang dianggap belum berhasil, maka masalah tersebut dipecahkan kembali dengan mengikuti daur sebelumnya melalui tahapan yang berurutan.

Penelitian ini mengikuti model Kurt Lewin yang terdiri dari perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

B. Subjek Penelitian

Sasaran dan sekaligus menjadi subyek dalam penelitian ini adalah murid kelas III SDN Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar, dengan jumlah murid sebanyak 30 orang. Adapun pelaksanaannya pada proses pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning

28

(2)

(CTL). Murid diamati sejak awal pembelajaran, kegiatan inti, evaluasi dan penugasan.

C. Sumber Data

Sumber pengambilan data dalam penelitian ini berasal dari murid dan guru dengan deskripsi sebagai berikut :

1. Data murid. Data yang diperoleh berupa aktivitas murid pada proses pembelajaran dan data hasil tes belajar murid selama pembelajaran mulai dari tes hasil belajar pada setiap siklus maupun data dari lembar observasi murid.

2. Data guru. Data yang diperoleh berupa lembar observasi guru selama pembelajaran matematika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini direncanakan dalam beberapa siklus (bergantung hasil peningkatan belajar murid) di kelas III direncanakan semester II tahun pelajaran 2020/2021. Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan yakni penelitian tindakan kelas, maka rencana tindakan yang akan dilakukan terdiri atas beberapa siklus.

Prosedur kegiatan dalam setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi atau evaluasi dan refleksi. Dimana dalam tahap perencanaan sampai melakukan tindakan terdapat empat langkah utama yang akan dilakukan yaitu: identifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah, perencanaan penelitian tindakan kelas, dan

(3)

melakukan penelitian tindakan kelas. Secara skematik desain penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut:

Gambar3.1. Desain penelitian Tindakan Kelas (Umar dan Kaco, 2017) Secara lebih terperinci, prosedur penelitian tindakan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah meliputi

1) Menelaah materi pelajaran matematika kelas III semester II SDN Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Mengidentifikasi masalah dalam

pembelajaran matematika Perencanaan Siklus I

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi

Perencanaan Siklus II

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi

Simpulan Siklus N

(4)

3) Mendalami materi pokok dan membuat lembar kerja murid (LKM) untuk dua pertemuan dan akan dibagikan kepada empat kelompok. LKM yang dibuat sesuai dengan dua indikator pembelajaran yang tertera pada RPP.

4) Menyiapkan format observasi untuk melihat kondisi atau keadaan proses pembelajaran berlangsung melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

5) Membuat alat evaluasi berupa lembar tes yang digunakan pada akhir siklus.

b. Pelaksanaan Tindakan :

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah kegiatan belajar mengajar untuk mengimplementasikan materi dan model pembelajaran pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Adapun perincian kegiatan pelaksanaan tindakan tersebut adalah :

a) Kegiatan Awal

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan membaca doa belajar.

2) Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar.

3) Guru menginformasikan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang akan digunakan pada pembelajaran.

(5)

b) Kegiatan Inti

1) Guru memulai pembelajaran dengan menguraikan contoh masalah.

2) Murid diberi kesempatan menyelesaikan masalah dengan memilih atau membangun strategi sendiri (disampaikan batasan waktu).

3) Guru memfasilitasi, antara lain dengan menyiapkan alat peraga atau media yang lain seperti lembar kerja ataupun lembar tugas.

4) Setelah batasan waktu yang diberikan habis, beberapa murid menjelaskan caranya menyelesaikan masalah (informal). Tidak mengintervensi murid selama belum selesai mengutarakan idenya.

5) Selanjutnya murid dikelompokkan menjadi beberapa kelompok.

6) Guru memberikan soal LKM kepada murid secara berkelompok dan diberi waktu untuk menyelesaikan soal LKM yang diberikan oleh guru.

7) Guru memberikan perhatian kepada setiap kelompok dan memberi bantuan jika diperlukan.

8) Guru memberikan motivasi kepada murid untuk mengemukakan pendapat dalam kegiatan diskusi maupun dalam melakukan presentase di depan kelas.

9) Guru memberikan waktu kepada murid untuk menyelesaikan soal LKM kemudian mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

10) Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya

(6)

11) Murid diharapkan dapat menentukan apakah penyelesaian sudah benar atau belum, dengan memeriksa kembali jawaban yang akhirnya dapat menginterpretasikan penyelesaian tersebut terhadap permasalahan yang terdapat dalam soal LKM.

12) Guru meminta murid merenungkan materi yang baru saja dipelajari 13) Guru secara perlahan membawa murid ke pembelajaran formal.

c) Kegiatan Akhir

1) Guru membimbing murid menyimpulkan apa yang telah dipelajari dalam pembelajaran sesuai tujuan akan dicapai.

2) Guru melakukan refleksi terhadap setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pembelajaran.

3) Guru memberikan tugas/latihan secara individu untuk dikerjakan dirumah.

4) Pada akhir siklus pertama dilangsungkan tes untuk mengukur penguasaan materi pembelajaran melalui pendekatan CTL.

c. Tahap observasi

Selama kegiatan berlangsung, guru melakukan pengamatan terhadap seluruh aktivitas dan kinerja kelompok murid dengan menggunakan lembar (format) observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Untuk kejadian dicatat oleh peneliti dengan bantuan teman sejawat. Hasil tes pada akhir siklus pertama menjadi bahan untuk melakukan evaluasi

(7)

terhadap kekurangan-kekurangan pembelajaran matematika pada siklus kedua.

d. Tahap refleksi

Pada akhir siklus dilakukan refleksi terhadap hasil belajar yang diperoleh murid. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus pertama akan diperbaiki pada siklus selanjutnya.

2. Siklus II

Siklus kedua dilakukan dengan tetap mengacu pada prosedur kegiatan yang sama pada siklus pertama yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi atau evaluasi dan refleksi. Hanya saja, pada siklus kedua aktivitas perencanaan dan tindakan senantiasa bertolak pada upaya perbaikan atau koreksi terhadap kekurangan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus pertama sehingga inovasi tindakan pada siklus kedua lebih berorientasi pada tindakan korektif untuk mencapai hasil yang lebih maksimal sebagaimana diharapkan dari intervensi tindakan.dan seterusnya pada siklus selanjutnya jika dibutuhkan.

E. Instrumen Peneletian

Instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan tes, observasi, dan angket.

Tiga teknik tersebut diuraikan sebagai berikut:

(8)

1. Tes Hasil Belajar

Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang hasil belajar murid terhadap mata pelajaran matematika. Tes dilaksanakan pada akhir setelah diberikan serangkaian tindakan.

2. Lembar Observasi

Obsevasi dilaksanakan oleh orang yang terlibat aktif dalam pelaksanaan tindakan yaitu guru yang mengajar di kelas III Pada pengamatan ini peneliti bertindak sebagai observer digunakan pedoman pengamatan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting.

3. Wawancara

Wawancara dilaksanakan dengan subjek penelitian pada setiap akhir pembelajaran dan direkam, yang akan digunakan sebagai bahan refleksi untuk tindakan selanjutnya. Wawancara dimaksud untuk (a) mengetahui secara lebih mendalam terhadap latar kesulitan yang dihadapi murid dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan, (b) mengetahui sejauh mana murid telah benar-benar menunjukan kinerja yang diharapkan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara kuantitatif dan kualitatif. Teknik secara kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dari murid sebagai subyek penelitian sedangkan teknik secara kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan hasil observasi aktivitas murid dan guru pada hasil

(9)

interaksi antara guru dan murid selama pembelajaran melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

Alat yang digunakan sebagai sumber pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan lembar obervasi.

1. Tes

Menurut Sukmadinata (2016: 223) bahwa “tes hasil belajar kadang-kadang disebut juga tes prestasi belajar, mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai murid selama kurun waktu tertentu”. Oleh karena itu, data tentang hasil belajar murid diambil dengan menggunakan tes akhir setiap siklus dalam bentuk ujian. Tes yang digunakan merupakan tes yang dikembangkan sendiri oleh peneliti.

2. Observasi

Instrumen penilaian aktifitas belajar yang digunakan berupa format observasi model checklist (√). Instrumen tersebut dikembangkan sendiri oleh peneliti, yang terdiri atas 5 aktifitas belajar murid, yaitu: a) kehadiran, b) menanggapi pertanyaan guru/teman, c) mengajukan pertanyaan, d) membuat kesimpulan materi, dan e) mengumpulkan tugas.

Cara pengambilan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data tentang kondisi pembelajaran selama tindakan penelitian diambil dengan menggunakan lembar observasi yang dikembangkan sendiri oleh peneliti.

(10)

2. Data tentang kualitas pembelajaran matematika murid diambil dengan menggunakan tes pada akhir setiap siklus dalam bentuk ulangan harian.

3. Data mengenai tanggapan murid terhadap pembelajaran yang dilaksanakan digunakan soal refleksi.

4. Data tentang kehadiran, keaktifan/kesungguhan murid mengikuti kegiatan belajar dengan cara pengamatan (observasi).

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya sehingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian (Sanjaya, 2018: 86). Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk melihat data hasil tes belajar murid, atau digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar murid sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan. Sedangkan analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru.

Menurut Miles dan Huberman (Rahmi, 2012: 23) data hasil belajar murid dapat ditafsirkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

NA = Jumlah Nilai Perolehan x 100 Jumlah Nilai Maksimal

Analisis kuantitatif dapat digunakan teknik kategorisasi dengan berpedoman pada skala angka 0-100 seperti pada Tabel 3.2 di bawah ini.

(11)

Tabel.3.2. Kategori Standar Hasil Belajar

No. Nilai Kategori

1 85 ≤ X ≤ 100 Sangat Tinggi

2 75 ≤ X < 85 Tinggi

3 65 ≤ X < 75 Sedang

4 45 ≤ X < 65 Rendah

5 0 ≤ X < 45 Sangat Rendah

(Sumber: Depdikbud, 2016: 35) H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengukur aktivitas murid dan hasil belajar murid melalui hasil tes pada setiap akhir siklus dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning mengalami peningkatan yang nyata sehingga dapat dikategorikan baik. Dengan hasil belajar murid mencapai minimal 75 ke atas dan secara klasikal ketuntasan belajar murid mencapai minimal 80%.

Referensi

Dokumen terkait

KISTI Data Insights 검색과 쇼핑 데이터는 WHO 팬데믹 선언의 효과는 물론 발표 시기나 각국의 대중 인 식 제고 활동에 대한 평가를 가능하게 해주었고, 우리나라 젊은 세대의 코로나19에 대 한 대응의 재평가가 필요할 수 있음을 보였으며, 자기 주도적 야외 활동을 중심으로 한 레저 산업의 변화를 실시간으로 관찰할

E-mail: publishing@hmpg.co.za EDITOR Vanessa Burch DEPUTY EDITOR Juanita Bezuidenhout EDITORIAL BOARD Adri Beylefeld, University of the Free State Juanita Bezuidenhout, Stellenbosch