• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Jumlah Penduduk Per RT Desa Nalui Tahun 2022 Kartu Keluarga Penduduk Laki-laki Perempuan Rt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "1 Jumlah Penduduk Per RT Desa Nalui Tahun 2022 Kartu Keluarga Penduduk Laki-laki Perempuan Rt"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

Sebelum harga komoditas dinaikkan untuk memenuhi kebutuhan lain, Ibu Ernawati masih bisa membeli kebutuhan pokok. Kenaikan harga komoditas, ditambah dengan banyaknya kebutuhan lain yang harus dipenuhi membuat ibu Asmiati merasa sangat resah. Menurut Ibu Nurul, kenaikan harga komoditas berdampak besar pada perekonomian rumah tangganya, tentunya karena sulitnya memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Ibu Erma mengatasi dampak kenaikan harga sembako dengan meminimalkan kebutuhan terpuaskan dan mengurangi stok perlengkapan dapur. Sebelum harga sembako naik, ibu Sala lebih mudah mendistribusikan dan memenuhi kebutuhan lainnya. Menurut ibu Eka, kenaikan harga kebutuhan pokok berdampak signifikan terhadap perekonomian rumah tangganya, karena uang yang diberikan harus digunakan hanya untuk kebutuhan pokok.

Menurut Ibu Diah, kenaikan harga kebutuhan pokok memang mempengaruhi perekonomian, banyak atau sedikit pendapatan, jika harga barang naik akan sulit untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Kenaikan harga sembako berdampak besar terhadap perekonomian rumah tangga, kenaikan harga sembako dengan besarnya pendapatan yang diperoleh membuat kebutuhan dapur sulit terpenuhi. Kenaikan harga sembako sangat mempengaruhi perekonomian rumah tangga, sulit memenuhi kebutuhan dapur Bu Ngatinem dan harus berhemat bahan dapur.

Bahkan sebelum harga kebutuhan pokok naik, ekonomi keluarga hampir tidak berkontribusi terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok. Menurut Ibu Muliya, kenaikan harga bahan pokok berdampak besar pada perekonomian rumah tangganya, sehingga dia harus hemat menggunakan rempah-rempah. Sebelum kenaikan harga-harga sembako, ekonomi Ibu Janah cukup stabil karena ia dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan lainnya.

Menurut Ibu Nurul, kenaikan harga kebutuhan pokok sangat mempengaruhi perekonomian keluarganya, karena sulitnya memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sebelum harga sembako naik, keadaan ekonomi Bu Nurul cukup stabil, pemenuhan kebutuhan lainnya masih terjangkau. Sebelum terjadi kenaikan harga sembako, tentu lebih mudah bagi keluarga Dewi untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

Sebelum terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok, ibu Sala merasa lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Sebelum harga sembako naik, ibu Eka merasa lebih mudah membagi dan memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Menurut Ibu Diah, kenaikan harga barang kebutuhan pokok mempengaruhi perekonomian, pendapatan banyak atau sedikit, jika harga barang naik maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

Kenaikan harga kebutuhan pokok mempengaruhi perekonomian keluarga, karena masih banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi selain kebutuhan sembako.

Analisis Data

Dampak Kenaikan Harga Bahan Pokok

Minimnya daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok merupakan dampak yang diakibatkan oleh rendahnya pendapatan masyarakat Desa Nalui khususnya buruh tani dan petani karet dimana harga karet mengalami penurunan seperti yang dijelaskan informan 14 bahwa harga karet lebih rendah. hanya sekitar Rp. 7.500/kg, sedangkan buruh tani memiliki penghasilan yang tidak pasti, jika tidak ada permintaan bantuan dari pemilik sawah, mereka tidak akan mendapatkan penghasilan. Minimnya daya beli masyarakat terhadap barang-barang kebutuhan pokok disebabkan karena pendapatan yang diperoleh tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan pokoknya akan barang, sehingga masyarakat lebih menghemat pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya. Dalam hal ini, Abu Yusuf berpendapat bahwa harga tidak hanya bergantung pada permintaan, tetapi juga pada kekuatan penawaran.

Dalam kaitan ini, Al-Ghazali juga menyatakan bahwa peran penting pemerintah adalah menjamin keamanan jalur perdagangan demi kelancaran perdagangan dan pertumbuhan ekonomi. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pendapatan masyarakat Desa Nalui Kecamatan Jaro dan Kabupaten Tabalong tergolong berpenghasilan rendah, hanya sebagian kecil yang berpenghasilan sedang. Hal ini juga sesuai dengan kelompok pendapatan penduduk menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yang menjelaskan bahwa pendapatan penduduk dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu kelompok pendapatan sangat tinggi rata-rata > Rp.

Dari klasifikasi pendapatan penduduk yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), terlihat bahwa rata-rata pendapatan penduduk Desa Nalui Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong jika diukur berdasarkan klasifikasi dari BPS dapat disebut sebagai kelompok berpenghasilan menengah ke bawah, hal ini juga dapat dilihat dari kasat mata. Di zaman sekarang ini, ketika bahan makanan pokok yang dibutuhkan masyarakat untuk menunjang kehidupan sehari-hari harganya cukup mahal, sementara pendapatan rata-rata penduduknya rendah, membuat masyarakat merasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, masih banyak masyarakat Desa Nalui yang hidup di bawah golongan kaya.

Pendapatan yang merupakan pendapatan dari masyarakat harus seimbang dengan biaya hidup yang dikeluarkan setiap hari. Pendapatan yang tidak seimbang dengan pengeluaran berarti masyarakat tidak dapat dikategorikan sejahtera, karena tujuan kesejahteraan pada dasarnya dilihat dari tingkat pendapatan yang tentunya harus seimbang dengan pengeluaran. Hal ini juga sejalan dengan kesepakatan para ahli ekonomi klasik (Cahyadi, 2017) yang menjelaskan bahwa kesejahteraan dapat diketahui melalui tingkat pendapatan, pernyataan ini juga didasarkan pada teori ekonomi konvensional yang menyatakan bahwa kesejahteraan merupakan fungsi dari kombinasi konsumsi. barang atau jasa yang konsumsinya akan meningkat seiring dengan tingkat pendapatan seseorang (p.3).

Apalagi di saat seperti sekarang ini, bahan makanan pokok yang harganya tidak stabil dan cukup mahal, dibarengi dengan biaya pendidikan, kesehatan dan kebutuhan lainnya, tentu saja mempengaruhi perekonomian dan tingkat kesejahteraan rumah tangga. Dari hasil wawancara tersebut terlihat jelas bahwa pendapatan masyarakat di desa Nalui tidak merata, mengingat sebagian besar pekerjaan mereka dilakukan oleh petani yang pendapatannya tidak tetap. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan keluarga, selain pendapatan keluarga, mereka harus mencari pekerjaan lain, karena biaya hidup semakin meningkat, terutama bagi mereka yang memiliki banyak uang, anggota keluarga, sehingga rumah tangga. pengeluaran juga akan tinggi. Barang-barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat kini semakin mahal seiring dengan turunnya harga-harga, walaupun tidak berlangsung lama, hal ini menimbulkan banyak keresahan bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat desa Nalui, hal ini tidak hanya karena pendapatannya tidak mencukupi, tetapi kebutuhan hidup yang harganya meroket, sembako yang harganya mahal membuat masyarakat sulit untuk memenuhinya beserta kebutuhan rumah tangga lainnya sehingga kesejahteraan sulit tercipta.

Dampak Kenaikan Harga Bahan Pokok Terhadap Tingkat Kesejahteraan menurut Ekonomi Islam

Masyarakat desa Nalui menjadikan agama sebagai pedoman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari baik itu bekerja maupun yang lainnya. Sampel penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa masyarakat desa Nalui yang berprofesi sebagai petani padi telah menerapkan nilai-nilai ajaran Islam seperti penentuan upah atau sistem kerjanya kepada para pekerja pertanian. Sebagai pedagang, penduduk desa Nalui juga telah menerapkan nilai-nilai Islam seperti tidak mengurangi berat barang yang dijual dan tidak menjual dengan harga di atas 50% dari modal.

Masyarakat desa Nalui dapat dikatakan cukup sejahtera dalam hal ini dikarenakan adanya kegiatan pertanian di desa Nalui yang dapat menyerap tenaga kerja meskipun bukan pekerjaan tetap dan kegiatan pengupasan kemiri yang dilakukan oleh pedagang kemiri membuat banyak masyarakat yang memiliki pekerjaan setiap harinya. . Dimana kesejahteraan dapat tercapai jika kebutuhan sandang, pangan dan papan dapat terpenuhi dengan baik, misalnya pada masyarakat desa Nalui dapat memenuhi kebutuhan sandang pangan dan papan dengan baik, dan semuanya tercukupi, demikian masyarakat desa Nalui , baik untuk mensyukuri nikmat yang telah mereka terima, dianugerahkan oleh Allah SWT dan tergolong sejahtera. Karena di Desa Nalui untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg harus antre, karena itu sering terjadi keributan karena warga berebut untuk mendahulukan gas elpiji.

Dari contoh ini dapat dipahami bahwa masyarakat desa Nalui masih belum cukup berhasil dalam arti sosial. Dalam prakteknya, banyak masyarakat di desa Nalui yang bisa mendapatkan pekerjaan melalui jalur legal seperti bertani, berdagang dan lain-lain. Namun dalam kehidupan masyarakat di Desa Nalui masih banyak masyarakat miskin yang dapat dikatakan tidak berhasil. Ini bukan karena penduduk desa Nalui tidak bekerja, melainkan karena pendapatan yang mereka peroleh untuk kebutuhan sehari-hari. relatif rendah.

Dan dilihat dari indikator kesejahteraan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), masyarakat Desa Nalui, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong juga sepi. Pendapatan Ditinjau dari pendapatan masyarakat Desa Nalui masih relatif rendah karena masih banyak masyarakat Desa Nalui yang rata-rata pendapatan per bulannya < Rp. Konsumsi Dalam hal konsumsi atau pengeluaran pada masyarakat desa masih banyak yang tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan sehari-hari karena harus menyeimbangkan pengeluaran dengan pendapatan.

Penghasilan yang kecil dengan pengeluaran yang besar ini akan merusak perekonomian desa, sehingga mereka harus mengatur keuangan keluarga dengan baik. Keadaan tempat tinggal dari segi tempat tinggal orang Nalu dapat dikatakan makmur karena mempunyai rumah sendiri dan keadaan tempat tinggalnya layak untuk ditinggali. Fasilitas Perumahan Dalam hal fasilitas perumahan, masyarakat Desa Nalui dapat dikatakan sejahtera karena perlengkapan dan fasilitas rumah tangga cukup lengkap.

Referensi

Dokumen terkait

Penduduk Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci dengan jumlah penduduk 20.206 yang terdiri dari 10.391 laki-laki dan 10.120 perempuan (Proyeksi BPS), dimana rata-rata