Oleh karena itu, dalam rapat konsultasi banyak lahir draf RaPerda dari pihak eksekutif. Selain eksekutif, komunikator politik dalam audiensi juga berasal dari kelompok masyarakat itu sendiri.
Evolusi Saluran Interaksi di Era Internet
Individu akan sangat sulit untuk mengukur, menjelaskan, bahkan mengetahui apakah presentasi diri di ruang virtual merupakan representasi diri yang sebenarnya di ruang nyata. Analogi inilah yang secara sederhana dapat menggambarkan bagaimana metode dan bentuk interaksi berbeda antara ruang nyata dan virtual.
Benedictus Arnold Simangunsong
Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana kita menghitung kedekatan atau tidak jika visual berada dalam ruang virtual, yang disebut juga media termediasi. Oleh karena itu, dapat dikatakan kedekatan atau tidaknya ruang virtual ditentukan oleh kedekatan seseorang dengan ruang nyata, interaksi yang dilakukan dengan bantuan teks, sehingga kesan yang ditampilkan dapat “dipertimbangkan”.
Pengguna Media Interaktif Sebagai Kenyataan Maya
Studi Resepsi Khalayak Suarasurabaya.net Sebagai Media Interaktif
Ido Prijana Hadi
Internet dan Wacana Khalayak Global
Kemudian dengan wawancara, peneliti mendapatkan keakraban dan pengalaman sehari-hari selama mengakses situs Suara Surabaya.net. Informan merasa rutin mengakses Suara Surabaya.net (SS.net) karena sangat membutuhkan informasi tentang Surabaya dan memiliki ekspektasi terhadap informasi terkini (terkini) yang tidak dapat diperoleh dari media lain. Perilaku media yang biasa mengakses SS.net biasanya pada malam hari, bahkan hingga tengah malam.
Berita dapat diakses secara langsung, bahkan pengguna dapat berpartisipasi dalam memberikan data melalui e-mail kepada editor SS.net. SS.net menawarkan interaktivitas yang diperoleh melalui hyperlink dan mekanisme umpan balik (Kritik, komentar, pertanyaan) yang melibatkan pengguna. Meski berada di luar kota Surabaya, pengguna dapat terus terinformasikan situasi dan kondisi di Surabaya melalui hyperlink Bagian Berita Terbaru dan Wisata Kota di SS.net.
Pada umumnya kebiasaan mengakses SS.net dilakukan oleh para informan pada malam hari, pada waktu senggang atau di kantor. Media SS.net menilai mereka 'lebih dekat' dibanding media online lainnya karena mampu memenuhi ekspektasi untuk mendapatkan informasi tentang Surabaya dan sekitarnya. Media online SS.net sebagai portal berita yang menyajikan berita lokal dari Surabaya, Jawa Timur dan Nasional.
Strategi Komunikasi Pemasaran Program Interaktif di Media Radio
Farid Rusdi
- Situation
- Objectives
- Strategy
- Tactics
- Actions
- Control
Radio Trijaya (Radio Sindo, September 2011-sekarang) merupakan salah satu radio swasta di Jakarta yang mengikutsertakan masyarakat dalam hampir setiap programnya. Pada akhirnya peneliti akan menarik kesimpulan dan membuat rekomendasi tentang proses strategi komunikasi pemasaran program interaktif di radio Trijaya. Harga: Harga iklan di radio Trijaya di atas rata-rata radio swasta di Jakarta.
Pengelola radio memperkirakan sasaran pendengar Radio Trijaya adalah para profesional muda, pada jam-jam tersebut ketika mereka sedang berkendara untuk bekerja mendengarkan radio. Selain itu, radio Trijaya berupaya mengemban tugas mendidik masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bangsa dan negara, dengan kata lain menjadi warga negara yang baik. Tujuan diadakannya program interaktif di Radio Trijaya, seperti disampaikan Station Manager Trijaya, Tias Anggoro, adalah untuk memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpendapat terhadap suatu topik sehingga Radio Trijaya dapat menjadi saluran komunikasi publik.
Jika melihat visi dan misi radio Trijaya, tujuan diadakannya program interaktif di radio Trijaya adalah untuk menarik pendengar sesuai segmentasinya untuk kepentingan menarik pengiklan. Strategi promosi yang dilakukan melalui pull strategy berupa promosi melalui radio exposure (RE) di media milik sendiri yaitu radio Trijaya. Manajemen Trijaya Radio ingin memposisikan dua programnya, Indonesian First Channel dan Jakarta First Channel, sebagai program talk show yang berkualitas.
Kebijakan Komunikasi di Indonesia
Pemerintah Republik Indonesia bersama DPR sepakat menerbitkan UU No. Selain itu, keterbukaan informasi yang dapat difasilitasi melalui kerangka hukum yang kuat juga diharapkan dapat mendorong transparansi penyelenggaraan negara yang pada akhirnya akan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Namun dalam praktiknya, implementasi undang-undang ini selama ini sangat lamban, terbukti dengan indikator-indikator sederhana yang mudah dilihat dan diukur, dengan asumsi kesiapan organ.
Agusly Irawan Aritonang
Bagan 2
Undang-undang ini mewajibkan setiap badan publik memiliki Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Artinya, PPID merupakan ujung tombak dari setiap badan publik untuk melayani permintaan informasi dari pemohon informasi publik. Namun PPID di badan publik sampai dengan 3 tahun setelah undang-undang ini diundangkan atau 1 tahun setelah undang-undang ini resmi diundangkan belum juga muncul.
Keputusan ini mengakibatkan PPID dipegang oleh Kepala Dishubkominfo DIY dibantu oleh para Asisten PPID di masing-masing badan publik di tingkat provinsi. Baik UU maupun PP menyatakan bahwa PPID diangkat oleh kepala badan publik di negara masing-masing. Kehati-hatian badan publik dalam pelaksanaan undang-undang ini juga dipengaruhi oleh masih adanya kerancuan teknis operasional.
Berdasarkan undang-undang dalam Pasal 19, tugas ini dilakukan oleh PPID badan publik, dimana PPID wajib melakukan penyelidikan terhadap akibat dari informasi yang dikecualikan sebelum memutuskan untuk memberikan informasi publik atau tidak. Alasan menerima dan menolaknya juga harus dicantumkan secara tertulis dalam tanggapan badan publik atas permintaan informasi publik. Untuk mewujudkan pelayanan yang cepat, tepat, dan sederhana, setiap badan publik mengangkat pejabat pengelola informasi dan dokumentasi.” Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan.
Sistem Kendali dan Strategi Penanganan (Manajemen) Krisis Dalam Kajian Public Relations
Bahkan ada yang paham bahwa sebagai sebuah lembaga (dilembagakan) seperti departemen, seksi, departemen dan badan pelayanan, ini kurang tepat, tapi juga tidak salah. Namun akan menjadi masalah ketika kita membahas bagaimana sebenarnya bentuk, fungsi, jenis Humas, terutama untuk membedakan antara apa itu Humas dan bukan Humas. Bahkan Public Relations atau dalam bahasa awam di Indonesia disamakan dengan istilah Public Relations yang merupakan katarsis untuk mempercepat pembentukan citra di berbagai bidang.
Sebagai contoh; Dalam tahapan politik, calon legislatif atau pimpinan membutuhkan peran back-up di Humas, seperti media relations. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan Humas telah bersinggungan dengan isu atau substansi kajian yang berbeda, bahkan dalam bidang pemasaran terdapat kombinasi atau percampuran yang dianggap mematikan unsur-unsur pemasaran kontemporer yaitu periklanan. Mari kita lihat buku Al dan Laura Ries, The Decline of Advertising and the Rise of Public Relations; menunjukkan kekuatan Humas tidak hanya dalam hal pembentukan citra tetapi
Arief Fajar
Sehingga para praktisi dan juri Humas dapat dengan jelas mengatakan bahwa Humas merupakan bagian terpenting dalam membangun, memelihara dan melestarikan suatu organisasi; bukan lagi kotak kaca untuk organisasi cacat atau pembuat gambar. Sekilas Humas Sementara itu banyak sekali definisi Humas, dalam tulisan ini definisi yang akan dijadikan tolak ukur tentunya berkaitan dengan Humas di instansi pemerintahan. Public Relations dipahami sebagai fungsi manajemen yang membangun dan memelihara hubungan yang baik dan bermanfaat antara suatu organisasi dengan publiknya yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya organisasi itu.
Dengan demikian, akibat dari kedua versi tersebut, keberadaan humas dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh bagaimana manajemen organisasi tersebut memahami urgensi membangun hubungan yang sinergis dengan khalayaknya. Pada tipe sistem organisasi tertutup; fungsi PR bukanlah bagian yang dominan dan hanya menjalankan keputusan manajemen. Sedangkan tipe dan sistem organisasi yang bersifat open Public Relations pada tipe organisasi ini berperan utama sebagai mediator atau komunikasi dua arah antara organisasi dengan publiknya.
Dalam kajian kehumasan, komunikasi krisis merupakan bagian dari kampanye kehumasan, yang diukur untuk merespon situasi krisis yang dapat menghancurkan reputasi perusahaan atau disebut krisis kehumasan (public relations crisis). 1 Berdasarkan kajian dan adaptasi catatan Ulula Azmi dkk., 2009, Peran Humas dalam Penanganan Krisis Lingkungan (Studi Kasus: Pencemaran Teluk Buyat), Materi Presentasi Kuliah Magister Ilmu Komunikasi - Sekolah Pascasarjana, Universitas Sahid Jakarta, http://www. Berikut dapat disimpulkan tentang gambaran komunikasi krisis dalam kajian kehumasan mengenai sistem pengendalian dan pengembangan strategi manajemen krisis (manajemen).
Komunikasi Ritual pada Budaya Bertani Atoni Pah Meto di Timor-Nusa Tenggara Timur
Komunikasi ritual merupakan fungsi komunikasi yang digunakan untuk memenuhi identitas manusia sebagai individu, sebagai anggota komunitas sosial dan sebagai salah satu unsur alam semesta. Individu yang melakukan komunikasi ritual meneguhkan pengabdiannya kepada tradisi keluarga, suku, bangsa, ideologi atau agamanya. Beberapa bentuk komunikasi ritual antara lain akad nikah, siraman, doa (sholat, misa, pembacaan kitab suci), upacara bendera, momen olah raga, dan sebagainya.
Ritual lain seperti sembahyang, baca kitab suci, haji, wisuda, lebaran atau perayaan natal juga merupakan ritual pengumuman. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual ini menegaskan kembali komitmen mereka terhadap tradisi keluarga, suku, bangsa, negara, ideologi atau agama mereka. Komunikasi ritual seringkali bersifat ekspresif, artinya mengungkapkan perasaan terdalam seseorang, misalnya seorang anggota Paskibraka menangis saat mencium bendera pusaka merah putih.
Yang menjadi hakekatnya bukanlah kegiatan ritual, melainkan rasa takdir bersama yang menyertainya, yang artinya ada rasa siapa diri kita.
Yermia Djefri Manafe
Menurut Mulyana (2005:25), komunikasi ritual erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif, yaitu komunikasi ritual yang biasanya dilakukan secara kolektif. Ritus lain seperti doa (sholat, doa, misa), pembacaan kitab suci, ziarah, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, Idul Fitri (Idul Fitri) atau Natal, juga komunikasi ritual. . Menyadari bahwa ritual merupakan salah satu cara komunikasi, maka muncullah istilah komunikasi ritual.
Komunikasi ritual juga tidak secara langsung ditujukan untuk menyebarkan informasi atau pengaruh, melainkan untuk menciptakan, menghadirkan kembali, dan merayakan ilusi bersama. Pesan yang disampaikan dalam komunikasi ritual biasanya bersifat laten dan membingungkan/ambigu, tergantung pada pergaulan dan simbol komunikasi yang digunakan bukanlah simbol yang dipilih oleh partisipan melainkan disediakan oleh budaya yang bersangkutan. Penggunaan simbol dalam komunikasi ritual bertujuan untuk menyimbolkan gagasan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan keramahtamahan, perayaan atau upacara pemujaan dan persekutuan.
Komunikasi ritual ini tidak akan pernah selesai/tidak memiliki batas waktu (timeless) dan tidak akan berubah (immutable). Dalam kehidupan masyarakat, komunikasi ritual ini memegang peranan penting, terutama dalam hubungan sosial. Komunikasi ritual erat kaitannya dengan kegiatan berbagi, kerjasama, silaturahmi, silaturahmi dari suatu komunitas yang memiliki kepercayaan yang sama.
Panduan Penulisan Artikel