Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang telah memberikan segala perhatian dan dorongannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang telah memberikan segala perhatian dan dorongannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kemunculan berbagai media sosial turut berperan dalam penyebaran berita palsu (Hoax) dengan sangat cepat melalui komunitas pengguna dan penggemar media sosial, bahkan hingga ke seluruh penjuru dunia. Hal ini sejalan dengan pendapat Ketua Umum Komunitas Siber Indonesia (ICLC), Teguh Arifiyadi14. UU ITE sangat bermanfaat bagi masyarakat dan pengguna tidak perlu khawatir dengan penggunaan media sosial yang benar. Dengan adanya UU ITE, masyarakat pengguna media akan berpikir dua kali terhadap informasi yang ingin dibagikan, membagikan informasi atau berita kepada orang lain, membagikan, menyalin dan masyarakat lebih selektif dalam berbagi informasi.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk membahas skripsi ini penulis harus mengidentifikasi permasalahan penipuan (fake news) yang mencakup banyak aspek, baik aspek sosial yang mencakup hubungan manusia dengan orang atau masyarakat maupun lingkungan sosial, budaya yang mencakup ilmu-ilmu budaya, dan aspek hukum yang mencakup hukum positif. dan hukum Islam.. Apa sanksi bagi yang membuat dan menyebarkan berita bohong dalam perspektif hukum ITE dan hukum Islam?
Tujuan dan Kegunaan penelitian
Untuk dijadikan bahan pertimbangan masyarakat dalam etika penggunaan media sosial dan masyarakat dapat melihat sanksi atau hukuman yang diakibatkan oleh penyebaran berita bohong di media sosial.
Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan
Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah yang ditulis oleh Asiyah, M.HI, Dosen Tetap Sekolah Tinggi Islam (STAI) Muara Bulian, dengan judul “Berita Palsu dalam Perspektif Hukum Islam”. Sementara itu, M. Ravil Marwan Ahyad yang berjudul An Analysis of Spread of Fraud News in Indonesia mengemukakan bahwa berita bohong muncul akibat perkembangan globalisasi dan teknologi, berbeda dengan skripsi yang akan penulis ulas tentang Fraud dan Dampaknya. dampaknya terhadap masyarakat.
Sitematika Penulisan
45 Materi Penerapan UU ITE dalam menanggulangi berita bohong (hoax) pada Direktorat Cybercrime (Dittipidsiber) Bareskrim Polri. 47 Materi Penerapan UU ITE dalam menanggulangi berita bohong (hoax) pada Direktorat Cybercrime (Dittipidsiber) Bareskrim Polra.
Buhtan ( – /Kebohonhgan Besar)
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang berdebat dengan Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah memberikan kepada orang tersebut pemerintahan (kekuasaan). Dan janganlah kamu mengikuti orang yang banyak mengumpat dan menghina, 11. Orang yang banyak mencela, orang yang senantiasa menebar fitnah.
Sebab Sebab Timbulnya Hoaks
Sama halnya dengan orang yang menerima dan menyebarkan berita bohong setelah informasi yang dibagikan mendapat tanggapan dan/atau apresiasi dari orang lain. Malas dalam menemukannya merupakan hal yang tidak bisa dihindari bagi seorang penyebar hoax karena orang tersebut malas dalam mencari informasi yang benar dan realita.
Jenis Jenis Hoax
Hoax Virus, hoax jenis ini biasanya dikembangkan oleh hacker dan disebarkan melalui email atau aplikasi chatting. Hoax semacam ini biasanya melibatkan virus berbahaya di komputer atau smartphone Anda yang sebenarnya tidak terinfeksi.
Bahaya yang Ditimbulkan Oleh Berita Hoax
- Teknik Pengumpulan Data
- Jenis data
- Teknik Analisis Data
- Buhtan ( – /Kebohonhgan Besar)
Faktanya, kata Al Kadzib lebih umum dibandingkan dengan kata as-shidq yang merupakan lawan kata dari al kadzib. Ibnu Manzhur dalam kitab lisan al-Arab mengatakan: (al-kadzib/.. bohong adalah kebalikan dari kata al-Sidq/kebenaran. Sa'dy Abu Habib dalam kitabnya al-Qamus al-Fiqh Lughatan wa terminologi mengatakan bahwa al kadzib menurut para ahli, sunnah wal jamaah adalah melaporkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ada, baik disengaja, dilupakan, atau salah.202 Sedangkan menurut ulama Mutazilah dan Ibadiyah, yaitu: melaporkan sesuatu, yang sengaja bertentangan dengan kenyataan.
Al Jurjany mengatakan dalam kitabnya al Ta'rifat bahwa al kadzib (pembohong berita) tidak sesuai dengan kenyataan, ada orang yang menyatakan bahwa al kadzib tidak melaporkan apa yang diberitakan dalam berita.
Bahaya yang Ditimbulkan oleh Berita Bohong
Masyarakat yang mampu memanfaatkan teknologi akan semakin sempurna dalam menjalankan misi khilafah, dan teknologi juga akan membawa titik terendah ketika penggunaan informasi dan transaksi elektronik digunakan secara tidak bertanggung jawab dengan menyerang bahkan merusak harkat dan martabat manusia. Ada unsur kesengajaan yang dilakukan pembuat berita palsu dalam menyebarkan berita tersebut. 222 Rezim hukum siber di Indonesia menandai lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, diundangkan pada tanggal 21 April 2008 oleh Presiden Indonesia.
Berita palsu/informasi palsu (Hoax) biasanya bertujuan untuk menghasut dan menghasut kebencian terhadap individu dan/atau kelompok masyarakat, baik itu suku, agama, aliran agama, keyakinan/kepercayaan, ras, antargolongan, warna kulit, suku, gender, penyandang disabilitas. , hingga orientasi seksual.226 Setiap orang yang melakukan tindakan dan menyebarkan berita palsu (fake news) melalui media sosial dan dunia maya (cyberspeec) dapat dikenakan berbagai undang-undang seperti UU Penerangan dan.
Sanksi Bagi Pembuat Dan Penyebar Hoaks Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam Islam
Hukuman bagi penyebar berita bohong atau hoax dalam hukum positif telah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik Tahun 2008. Dalam UU ITE Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 45A ayat. 1: “Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp satu miliar rupiah).Penyebaran atau penyiaran berita bohong atau bohong juga tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
Sanksi penyiaran berita bohong atau bohong juga tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
Analisis Perbandingan
Sedangkan pasal 28 ayat (1) UU No. ITE 11 Tahun 2008 “setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik. ITE mengatakan “setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik. Dari uraian tersebut diatas dapat penulis temukan analisis hukum terhadap penciptaan dan penyebaran berita palsu (fake news) serta sanksi bagi pelakunya, yaitu: perbuatan menciptakan (memproduksi) dan menyebarkan (menyebarluaskan) berita palsu (fake news) yaitu. tidak sesuai dengan kejadian nyata tidak sesuai dengan fakta merupakan perbuatan yang melanggar hukum positif (UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 yang apabila melanggar Pasal 28 akan dikenakan hukuman penjara pidana penjara enam tahun dan/atau denda Rp miliar).
Oleh karena itu, sebagaimana dijelaskan dalam UU ITE, sanksi pembuatan dan penyebaran berita bohong adalah pasal 45 (2), bahwa setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana. dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp satu miliar).
Undang-Undang
Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,
Informasi elektronik adalah suatu atau kumpulan data elektronik, termasuk namun tidak terbatas pada tulisan, elektronik, termasuk namun tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rencana, foto, pertukaran data elektronik (ED4, surat elektronik), telegram, teleks. , telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang diolah mempunyai arti atau dapat dimengerti oleh orang yang dapat memahaminya.
Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan Komputer, jaringan
Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses,
Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau
Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan,
Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang,
Jaringan Sistem Elektronik adalah terhubungnya dua Sistem Elektronik atau lebih, yang bersifat tertutup
Agen Elektronik adalah perangkat dari suatu Sistem Elektronik yang dibuat untuk melakukan suatu tindakan
Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang memuat Tanda Tangan Elektronik dan
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah badan hukum yang berfungsi sebagai pihak yang layak dipercaya, yang
Lembaga Sertifikasi Keandalan adalah lembaga independen yang dibentuk oleh profesional yang diakui, disahkan, dan
Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik yang dilekatkan, terasosiasi
Penanda Tangan adalah subjek hukum yang terasosiasikan atau terkait dengan Tanda Tangan Elektronik
Komputer adalah alat untuk memproses data elektronik, magnetik, optik, atau sistem yang melaksanakan fungsi
Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan Sistem Elektronik yang berdiri sendiri atau dalam jaringan
Kode Akses adalah angka, huruf, simbol , karakter lainnya atau kombinasi di antaranya, yang merupakan kunci
Kontrak Elektronik adalah perjanjian para pihak yang dibuat melalui Sistem Elektronik
Pengirim adalah subjek hukum yang mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
Penerima adalah subjek hukum yang menerima Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dari Pengirim
Nama Domain adalah alamat internet penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat, yang
Orang adalah orang perseorangan, baik warga negara Indonesia, warga negara asing, maupun badan hukum
Badan Usaha adalah perusahaan perseorangan atau perusahaan persekutuan, baik yang berbadan hukum
Pemerintah adalah Menteri atau pejabat lainnya yang ditunjuk oleh Presiden
INFORMASI, DOKUMEN DAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK Pasal 5 1) Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau cetakannya merupakan alat bukti yang sah. Dalam hal terdapat ketentuan selain yang diatur dalam Pasal 5 ayat (4) yang mengharuskan informasi berbentuk tertulis atau asli, maka informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dianggap sah sepanjang informasi yang terkandung di dalamnya dapat diakses. . . ditampilkan, integritasnya terjamin dan dapat dianggap menjelaskan suatu situasi. Setiap orang yang menuntut hak, memperkuat hak yang ada, atau mengingkari hak orang lain berdasarkan adanya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik harus menjamin bahwa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang dimilikinya berasal dari sistem elektronik yang memenuhi persyaratan. persyaratan peraturan perundang-undangan.
Penandatangan harus mengikuti prinsip kehati-hatian untuk mencegah penggunaan data yang tidak sah terkait dengan pembuatan tanda tangan elektronik;
Penanda Tangan mengetahui bahwa data pembuatan Tanda Tangan Elektronik telah
Penandatangan tanpa penundaan harus menggunakan cara yang direkomendasikan oleh penyedia Tanda Tangan Elektronik atau cara lain yang sesuai dan harus segera memberitahukan kepada seseorang yang dianggap oleh Penandatangan dapat mempercayai Tanda Tangan Elektronik atau pihak yang mendukung layanan Tanda Tangan Elektronik apabila: Penyelenggara Sertifikasi Elektronik berkewarganegaraan Indonesia; dan B. 4) Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Indonesia adalah badan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang disusun menjadi karya intelektual, situs web, dan karya intelektual yang termasuk di dalamnya dilindungi sebagai hak kekayaan intelektual berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa izin mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang mengandung ancaman kekerasan atau intimidasi yang ditujukan secara pribadi. Setiap orang dengan sengaja dan melawan hukum atau melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang mengakibatkan rusaknya Sistem Elektronik dan/atau mengakibatkan Sistem Elektronik tidak berfungsi.
Setiap orang dengan sengaja dan melawan hukum atau melawan hukum memanipulasi, membuat, mengubah, menghapus, memusnahkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik agar Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik tersebut diperlakukan seolah-olah merupakan data asli.
PENYIDIKAN
- PASAL DEMI PASAL Pasal 1
- Ayat 1
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- Ayat (1)
- melakukan pengawasan dan pengendalian dalam korporasi;
Setiap orang yang memenuhi unsur-unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat . Setiap orang yang memenuhi unsur-unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat Ketentuan ini berarti bahwa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dapat dijadikan dasar timbulnya suatu hak.
Undang-undang ini memberikan peluang pemanfaatan teknologi informasi oleh pejabat pemerintah, masyarakat, badan usaha, dan/atau masyarakat.
SALINAN
Transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya. Sistem elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi menyiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau mendistribusikan informasi elektronik. Penyelenggaraan sistem elektronik adalah penggunaan sistem elektronik oleh penyelenggara pemerintahan, masyarakat, badan usaha, dan/atau masyarakat.
Kode akses adalah angka, huruf, simbol, karakter lain, atau kombinasinya, yang merupakan kunci untuk mengakses komputer dan/atau sistem elektronik lainnya.