Implementasi dan Penggunaan Algoritma Base64 dalam Pengamanan File Video
Supiyandi, Hermansyah, Khairani A. P. Sembiring
Fakultas Sains dan Teknologi, Prodi Sistem Komputer, Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan, Indonesia Email: 1[email protected], 1[email protected]
Abstrak−Data-data pribadi sering kali menjadi sasaran orang yang tidak bertanggung jawab untuk disalahgunakan.
Pencurian yang dilakukan adalah untuk mendapatkan keuntungan dari orang yang memiliki data tersebut. Selain pencurian file-file kerja, pencurian juga dilakukan terhadap file video. Pencurian file ini bertujuan untuk mengetahui apa isi video tersebut. Seseorang memiliki video rekaman pribadi yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Penyalahgunaan file video akan berakibat fatal bagi pemilik video tersebut. Teknik kriptografi diperlukan dalam pengamanan video. Algoritma Caesar Cipher dapat membantu pengguna dalam mengamankan file video tersebut. Algoritma Base64 dapat digunakan untuk mengganti format ASCII 256 menjadi Base64 sehingga mudah untuk dikirimkan atau disimpan dalam suatu media penyimpanan. Algoritma ini akan membuat struktur file tersebut menjadi lebih sederhana agar dapat ditampilkan dan disimpan. Dengan menerapkan algoritma Base64 dan Caesar Cipher pada file video, keamanan dan kerahasiaan file tersebut akan terjamin.
Kata Kunci: Keamanan, Base64, Enkripsi, Dekripsi, ASCII
Abstract−Personal data is often the target of people who are not responsible for being misused. Theft is done is to benefit from people who have the data. In addition to theft of work files, theft is also carried out on video files. Theft of this file aims to find out what the contents of the video. Someone has a private recorded video that cannot be known by others. Misuse of video files will be fatal for the owner of the video. Cryptographic techniques are needed in video security. Caesar Cipher's algorithm can help users secure the video file. The Base64 algorithm can be used to change the ASCII 256 format to Base64 so that it is easy to send or store in a storage medium. This algorithm will make the file structure simpler so that it can b e displayed and saved. By applying the Base64 and Caesar Cipher algorithms to video files, the security and confidentiality of these files will be guaranteed.
Keywords: Security, Base64, Encryption, Decryption, ASCII
1. PENDAHULUAN
Keamanan informasi sangat penting saat ini, bagaimana cara mengamankan data tentu membutuhkan teknik salah satunya adalah penggunaan kriptografi, algoritma IDEA adalah salah satu algoritma kriptografi yang dapat digunakan untuk mengamankan pesan, dan dalam penelitian ini proses algoritma IDEA ditampilkan secara bertahap untuk memfasilitasi pengembangan algoritma IDEA dalam berbagai keperluan.[1]
Sekarang ini pengguna teknologi informasi yang menggunakan komputer sebagai media nya sangat meningkat. Keamanan yang efektif dari suatu sistem tekhnologi informasi sangat diperlukan untuk kegiatan sehari-hari, masalah keamanan dan kerahasiaan merupakan salah satu aspek penting dari suatu pesan, data, atau informasi. Salah satunya citra, citra (image) merupakan salah satu bentuk multimedia yang penting. Citra menyajikan informasi secara visual dan informasi yang disajikan oleh sebuah citra lebih kaya daripada yang disajikan secara tekstual. Salah satu cara untuk mengamankan citra adalah dengan proses enkripsi, Enkripsi adalah proses mengubah plaintext menjadi teks tersandi.[2]
Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesatnya mendorong masyarakat untuk terus menciptakan suatu terobosan baru disegala bidang disipin ilmu pengetahuan. Penggunaan sistem baru yang lebih praktis dan cepat pelayanannya serta dapat memberitahukan kenyamanan bagi pengguna adalah suatu tren tersendiri dizaman yang demkian modern.[3]
Dalam Penelitian sebelumnya adalah tujuan oleh Phillip I Wilson dan Mario Garcia. Dengan menambahkan beberapa bit padding acak ke setiap byte, seseorang dapat meredakan retensi statistik yang ditemukan di sebagian besar pesan. Fungsi satu arah akan menentukan jumlah pad yang tepat untuk menghilangkan bit pesan yang dapat dibedakan dari bit acak yang empuk. Metodologi ini secara moderat meningkatkan ukuran ciphertext, tetapi secara signifikan meningkatkan keamanan cipher[4][5].
Menurut Thomas(2004) dalam jurnal yang dikutip[6]. Pembangkit bilangan acak atau random number generator adalah suatu algoritma yang digunakan untuk menghasilkan urutan-urutan atau sequence dari angka- angka sebagai hasil dari perhitungan dengan komputer yang diketahui distribusinya sehingga angka-angka tersebut munculsecara randomdan digunakan terus-menerus.
Eksperimen untuk semua jenis dapat dilakukan juga, sebelum proses EoF file akan dikonversi menjadi printablet dengan menggunakan metode Base64, proses steganografi dengan teknik EoF dapat melakukan akan dengan teks pengodean Base64. Perbaikan selanjutnya metode Base64 dan EoF dapat digabungkan dengan kompresi lgoritma, sehingga pengkodean base64 menghasilkan kompres oleh algortitme dan kemudian disematkan ke file dengan menggunakan EoF.[7]
Kriptografi merupakan ilmu mengenai teknik enkripsi dimana data diacak menggunakan suatu kunci enkripsi menjadi sesuatu yang sulit dibaca oleh seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi. Dekripsi menggunakan kunci dekripsi untuk mendapatkan kembali data asli. Proses enkripsi dilakukan menggunakan suatu algoritma dengan beberapa parameter.[8]
Menurut Wahyu (2016) yang dikutip oleh Gunadhi, et al.[9]–[11] Transformasi base64 merupakan salah satu algoritma untuk encoding dan decoding suatu data ke dalam format ASCII, yang didasarkan pada bilangan dasar 64 atau bisa dikatakan sebagai salah satu metoda yang digunakan untuk melakukan encoding (penyandian) terhadap data binary. Kriptografi transformasi base64 banyak digunakan di dunia Internet sebagai media data format untuk mengirimkan data, penggunaan tersebut dikarenakan hasil dari encode base64 berupa plaintext, maka data ini akan jauh lebih mudah dikirim, dibandingkan dengan format data yang berupa binary. Algoritma base64 menggunakan kode ASCII dan kode index base64 dalam melakukan proses enkripsi ataupun dekripsinya.
Dalam melakukan enkripsi pada URL website, kode index base64 perlu dimodifikasi. Simbol “+” dimodifikasi menjadi “-” dan simbol simbol “/” menjadi “_”.
Enkripsi merupakan suatu proses algoritma yang mengubah data awal menjadi data yang berupa string secara acak, tanpa enkripsi suatu informasi dapat dimonitor oleh seseorang dari jarak jauh. Base64 sejatinya bukan enkripsi, namun hanyalah sebuah standar penyandian (encoding).[12]
Salah satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan komputer adalah menjamin kerahasiaan data. Informasi yang merupakan hasil pengolahan dari data, mempunyai nilai yang berbeda bagi setiap orang.
Seringkali sebuah informasi menjadi sangat berharga, dan tidak semua orang diperkenankan untuk mengetahuinya. Namun selalu saja ada pihak yang berusaha untuk mengetahui informasi dengan cara-cara yang tidak semestinya bahkan bermaksud untuk merusaknya.[13]
Menurut Jossefson (2006) yang dikutip oleh Gunadhi [9] Tabel index base64 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Kode Index Base64[9]
Value Encoding Value Encoding Value Encoding Value Encoding
0 A 16 Q 32 g 48 w
1 B 17 R 33 h 49 x
2 C 18 S 34 i 50 y
3 D 19 T 35 j 51 z
4 E 20 U 36 k 52 0
5 F 21 V 37 l 53 1
6 G 22 W 38 m 54 2
7 H 23 X 39 n 55 3
8 I 24 Y 40 o 56 4
9 J 25 Z 41 p 57 5
10 K 26 a 42 q 58 6
11 L 27 b 43 r 59 7
12 M 28 c 44 s 60 8
13 N 29 d 45 t 61 9
14 O 30 e 46 u 62 -
15 P 31 f 47 v 63
(pad) =
2. METODE PENELITIAN
2.1 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian adalah bagaimana alur penelitian itu dilakukan. Tahapan dilakukan dengan cara mengelompokkan tugas menjadi beberapa fase, yaitu:
a) Studi pustaka, dalam skripsi ini penulis ambil dari beberapa sumber seperti jurnal dan buku.
b) Pengumpulan data, dalam skripsi ini penulis mengumpulkan data dengan cara mencari dan mengunduh video dengan ukuran maksimal 30Mb.
c) Analisa sistem, masalah yang diangkat dalam skripsi ini ialah bagaimana cara mengamankan suatu file video dengan menggunakan algoritma Base64.
d) Analisa sistem usulan, penulis akan membuat suatu sistem yang dapat digunakan dalam mengenkripsi dan mendekripsi file video agar dapat dikirimkan secara lebih aman.
e) Analisa kebutuhan, untuk membuat sistem ini penulis membutuhkan beberapa perangkat keras dan perangkat lunak seperti software visual studio code dan laptop.
f) Metode, metode algoritma yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini ialah metode Base64.
g) Desain sistem, penulis memulai proses mendesain sistem dengan menggunakan UML agar terlihat alur proses data file video yang akan dienkripsi ataupun didekripsi.
h) Pembuatan sistem, penulis membuat sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.Net 2010.
i) Implementasi, setelah pembuatan sistem selesai, penulis mengimplementasikan sistem dengan cara mencoba dan melakukan evaluasi apakah terdapat kesalahan atau sudah berjalan dengan benar.
Tahapan di atas, dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Tahapan Penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Metoda Base64
Analisa sistem adalah penguraian sistem informasi yang terbagi ke dalam bagian-bagian komponen dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi sehingga diharapkan atau dapat diusulkan. Kegiatan analisa adalah sebuah sistem informasi dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah yang akan muncul, yang mungkin akan terjadi sehingga menjadi kebutuhan yang diharapkan serta perkembangan teknologi. Saat ini banyak dari proses pengiriman video tidak dienkripsi sehingga file video tersebut mudah dilihat oleh siapapun. Dengan tidak amannya pengiriman file video ini seringkali informasi file tersebut dapat dilihat secara umum oleh siapapun sehingga tingkat kerahasiaan informasi tersebut tidak terjaga.
Atas dasar ini penulis akan membuat suatu sistem yang dapat mengenkripsi dan mendekripsi suatu file video sehingga informasi yang terkandung di dalamnya menjadi lebih aman. Teknik encoding Base64 sebenarnya sederhana, jika ada satu (string) bytes yang akan disandikan ke Base64 maka caranya adalah sebagai berikut:
Misal kita ingin menyandikan teks MAN
a. Ubah huruf-huruf yang akan dienkripsi menjadi kode-kode ASCII Text Content : M – A – N
ASCII : 77 – 97 - 110
Kode-kode ASCII tersebut diubah lagi menjadi kode biner b. Text Content : M – A – N
ASCII : 77 – 97 – 110
Bit Pattern : 01001101 – 01100001 - 01101110
c. Bagi kode biner tersebut menjadi hanya 6 angka per blok dan berjumlaah kelipatan 4 blok.
d. Jika angka biner tidak berjumlah 6 angka dan 4 blok maka akan ditambah kode biner 0 sehingga mencukupi menjadi 4 blok.
e. Blok-blok tersebut ubah kembali menjadi kode desimal (data dibaca sebagai index) Text Content : M – A – N
ASCII : 77 – 97 – 110
Bit Pattern : 010011 – 010110 – 000101 – 101110
Studi Pustaka
Pengambilan Data
Analisa Sistem:
Rumusan; Tujuan;
Manfaat
Analisa Sistem yang Diusulkan dan
Kebutuhan
Desain Antarmuka
Implementasi Sistem
Index : 19 – 22 – 5 – 46
f. Hasil kode index tersebut diubah menjadi huruf yang ada pada index Text Content : M – A – N
ASCII : 77 – 97 – 110
Bit Pattern : 010011 – 010110 – 000101 – 101110 Index : 19 – 22 – 5 – 46
Base64 Encoded : T – W – F – u
g. Jika nilai blok adalah hasil tambahan (0) maka hasil dari index tersebut bernilai ‘=’
Text Content : M – “(Kosong)” – “(Kosong)”
ASCII : 77 – “(Kosong)” – “(Kosong)”
Bit Pattern : 010011 - 010000 – 000000 – 000000 Index : 19 – 16 – (Kosong) – (Kosong)
Base64 Encode : T – Q - = - = 3.2 Analisa Sistem Enkripsi
Berikut ini adalah use case diagram yang digunakan dalam melakukan proses enkripsi file video :
About
Enkripsi
Dekripsi
Keluar
Enkripsi Caesar Cipher
Enkoding Base64
Simpan File
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
Buka File
<<extend>>
Gambar 2. Use Case Diagram Proses Enkripsi 3.3 Analisa Sistem Deskripsi
Berikut ini adalah use case diagram yang digunakan dalam melakukan proses dekripsi file video:
About
Dekripsi Enkripsi
Keluar
Dekoding Base64
Dekripsi Caesar Cipher
Simpan File
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
Buka File
<<extend>>
Gambar 3. Use Case Diagram Proses Deskripsi 3.4 Implementasi Sistem
Pada tahap implementasi penulis akan menjelaskan bagaimana sistem dapat digunakan oleh pengguna. Pada penggunaan sistem, pengguna dapat mulai mengenkripsi video dengan cara memilih video yang akan dienkripsi terlebih dahulu. Format video yang dapat digunakan pengguna ialah format *.mp4. Setelah pengguna menentukan video mana yang akan dienkripsi, tahap selanjutnya ialah pengguna dapat masuk ke dalam sistem lalu memilih file video tersebut. Untuk mulai mengenkripsi, pengguna dapat menekan tombol enkripsi. Setelah proses enkripsi berhasil, sistem akan menampilkan hasil enkripsi ke pengguna untuk dapat diunduh oleh pengguna. Pada proses dekripsi, pengguna dapat memilih file video yang telah dienkripsi sebelumnya lalu menekan tombol dekripsi untuk memulai proses dekripsi. Setelah proses dekripsi selesai, sistem akan menampilkan hasil yang nantinya file video yang telah berhasil didekripsi dapat diunduh oleh pengguna.
3.5 Kebutuhan Spesifikasi Minimum Software dan Hardware
Untuk menjalankan sistem yang telah penulis buat, minimum spesifikasi untuk software dan hardware yang harus digunakan adalah sebagai berikut:
1. Hardware (Perangkat Keras)
Untuk menjalankan sistem ini, penulis menggunakan laptop dengan spesifikasi RAM 2GB, Processor Intel Core i3, Hard drive 500GB dan Display 14”.
2. Software (Perangkat Lunak)
Sedangkan pada sisi software, penulis menggunakan beberapa perangkat lunak yaitu:
a. Microsoft Windows 7 b. Google Chrome
c. Microsoft Visual Studio 2010 d. Microsoft Word 2016 3.6 Hasil Tampilan Sistem
Berikut merupakan hasil tampilan dari program aplikasi yang telah dibuat oleh penulis tentang aplikasi enkripsi dan dekripsi file video dengan menggunakan algoritma base64.
a. Tampilan Halaman Menu Utama
Halaman Menu Utama merupakan halaman utama sebuah program aplikasi di mana pengguna dapat menemukan beberapa fungsi atau dapat berpindah ke halaman-halaman yang lain pada program aplikasi tersebut. Gambar 4 adalah hasil tampilan menu utama.
Gambar 4. Halaman Menu Utama b. Tampilan Halaman Enkripsi
Gambar 5 merupakan tampilan dari halaman enkripsi video. Pada tampilan ini pengguna dapat memilih file video dengan format *.mp4 dengan cara menekan tombol pilih file. Setelah file video berhasil dipilih, tahap selanjutnya ialah pengguna dapat menekan tombol enkripsi untuk mulai proses enkripsi. Setelah proses enkripsi berhasil, sistem akan menampilkan hasil enkripsi video yang nantinya dapat diunduh oleh pengguna.
Gambar 5. Halaman Enkripsi c. Tampilan Halaman Dekripsi
Gambar 6 ini merupakan tampilan dari halaman dekripsi. Pada tampilan ini pengguna dapat memilih file video yang telah dienkripsi sebelumnya dengan menekan tombol pilih file. Setelah file video berhasil dipilih, pengguna dapat menekan tombol dekripsi untuk memulai proses dekripsi. Setelah proses dekripsi berhasil, sistem akan menampilkan hasil dekripsi yang nantinya dapat diunduh oleh pengguna.
Gambar 6. Halaman Dekripsi d. Halaman About
Gambar 7 merupakan tampilan dari halaman about atau tentang aplikasi. Pada tampilan ini nantinya pengguna dapat melihat penjelasan singkat mengenai sistem enkripsi dan dekripsi video.
Gambar 7. Halaman About
4. KESIMPULAN
Berikut merupakan kesimpulan yang penulis buat berdasarkan pembahasan pada implementasi dan penggunaan algoritma base64 dalam pengamanan file video:
1 Sistem enkripsi ini menggunakan metode enkripsi dan dekripsi base64 dalam memproses file video yang dipilih oleh pengguna dengan batas maksimal ukuran video yaitu 20 MB.
2 Penggunaan metode base64 dalam proses enkripsi dan dekripsi ini dinilai efektif karena base64 memiliki proses yang mudah dan cepat namun aman sehingga metode ini memiliki tingkat kelayakan tinggi untuk dijadikan acuan sebagai mengamankan file video.
3 Pembuatan sistem enkripsi dan dekripsi video ini dimaksudkan untuk mengamankan file video yang akan dikirim dan diterima oleh pengguna sehingga kerahasiaan data yang ada di dalamnya menjadi lebih aman dan terjamin.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini.
REFERENCES
[1] R. Rahim, Mesran, M. Syahrizal, and A. P. U. Siahaan, “Data Security with International Data Encryption Algorithm,”
Journal Online Jaringan COT POLIPD (JOJAPS), vol. 8, no. 1. pp. 63–68, 2017.
[2] U. R. S. Lubis, Mesran, and T. Zebua, “Implementasi algoritma chua chaotic noise pada enkripsi citra rgb,” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. I, no. 1, pp. 220–224, 2017.
[3] Supiyandi and B. Fachri, “Aplikasi Pengolahan Citra Perbaikan Kualitas Image Citra Digital Menggunakan Metode Harmonic Mean Filter,” J. Tek. dan Inform., vol. 5, no. 1, pp. 58–62, 2018.
[4] P. Wilson and M. Garcia, “A Modified Version of the Vigenère Algorithm,” Int. J. Comput. Sci. Netw. Secur., vol. 6, no. 3, pp. 140–143, 2006.
[5] S. D. Nasution, G. L. Ginting, M. Syahrizal, and R. Rahim, “Data Security Using Vigenere Cipher and Goldbach Codes Algorithm,” Int. J. Eng. Res. Technol., vol. 6, no. 01, pp. 360–363, 2017.
[6] S. D. Nasution, “Penerapan Metode Linier Kongruendan Algoritma,” Pelita Inform. Budi Darma, vol. IV, no. 1, pp.
94–102, 2013.
[7] R. Rahim et al., “Combination Base64 Algorithm and EOF Technique for Steganography,” J. Phys. Conf. Ser., vol.
1007, no. 1, 2018.
[8] O. K. Sulaiman, M. Ihwani, and S. F. Rizki, “MODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS TANDA TANGAN DIGITAL DENGAN DATA ENCRYPTION STANDARD (DES) ALGORITHM,” InfoTekJar (Jurnal Nas. Inform.
dan Teknol. Jaringan), vol. 1, no. 1, pp. 14–19, 2016.
[9] E. Gunadhi and A. P. Nugraha, “Penerapan Kriptografi Base64 Untuk Keamanan URL (Uniform Resource Locator) Website Dari Serangan SQL Injection,” J. Algoritm., vol. 13, no. 2, pp. 391–398, 2017.
[10] A. Y. Nugroho1, “Pembuatan aplikasi kriptografi algoritma base 64 menggunakan php untuk mengamankan data text,”
Semin. Nas. Inform., vol. 1, no. 1, pp. 134–139, 2015.
[11] R. Aulia, A. Zakir, and D. A. Purwanto, “Penerapan Kombinasi Algoritma Base64 Dan Rot47 Untuk Enkripsi Database Pasien Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem,” InfoTekJar (Jurnal Nas. Inform. dan Teknol. Jaringan), vol. 2, no. 2, pp. 146–151, 2018.
[12] A. Rahmawati and A. Rahman, “Sistem Pengamanan Keaslian Ijasah Menggunakan Q R - Code dan Algoritma,” JUSi, vol. 1, no. 2, pp. 105–112, 2011.
[13] R. Minarni, “Implementasi Algoritma Base64 untuk Mengamakan SMS p ada Smartphone,” Build. Informatics, Technol. Sci., vol. 1, no. 1, pp. 28–33, 2019.