Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 17 April 2023
Nur Susilatmi
CGP A7 Kab. Kendal Jawa Tengah
Pengambilan Keputusan berdasarkan Nilai-Nilai Kebajikan
Dalam pendidikan guru, jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001).
Dalam pembelajaran modul 3.1. Tentang Pengambilan keputusan berbasis Nilai- Nilai kebajikan sebagai pemimpin saya menggunakan model refleksi 4 C (Connection, Challenge, Concept, Change). Model refleksi ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran.
Connection (Keterkaitan)
Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak?
Dalam mempelajari modul 3.1 diharapkan sebagai guru penggerak secara aktif menetapkan tujuan, membuat rencana dan menentukan cara untuk mencapai nya dalam meningkatkan kompetensi dan kematangan dirinya . Guru Penggerak mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal.
Capaian umum dalam mempelajari modul ini sebagai calon guru penggerak mampu melakukan pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan , mampu memahami dan menerapkan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan.
Calon guru penggerak mampu menerapkan strategi pengambilan keputusan untuk menghindari adanya isu kode etik kepemimpinan sekolah dan konflik kepentingan.
Challenge ( Tantangan)
Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini?
Dalam mempelajari materi pada modul ini, Dalam tugas Demonstrasi kontekstual calon guru penggerak mewawancarai 2-3 kepala sekolah sebagai narasumber. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mendasar dari pendapat narasumber dengan praktik yang dijalankan selama ini. Pada praktik yang dijalankan biasanya pengambilan keputusan didasarkan pada diskusi /musyawarah dengan pihak yang terlibat dan pengambilan keputusan berdasarkan hasil musyawarah yang dapat diterima semua pihak. Para pemimpin pembelajaran diwawancarai tidak secara terinci dan belum melakukan 4 paradigma berpikir, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian dalam mengambil keputusan secara runtut. Sedangkan menurut narasumber dalam pengambilan keputusan harus berdasarkan nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin dan dapat dipertanggungjawabkan serta berpihak kepada murid.. Sebelum pengambilan keputusan harus dilakukan analisa dari permasalahan apakah termasuk bujukan moral atau dilema etika. Kemudian menganalisis permasalahan dilema etika berdasarkan 4 paradigma berpikir 3 prinsip dan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan dalam bujukan moral akan lebih mudah karena sudah jelas benar salahnya. Tetapi dalam mengambil keputusan tentang dilema etika harus melalui langkah-langkah pengambilan keputusan karena dalam kasus dilema etika merupakan pengambilan keputusan dua kebenaran yang saling bertentangan.
Concept (Konsep yang dipelajari)
Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak?
Dalam modul 3.1. Dipelajari tentang Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Dalam modul ini berisi konsep Bagaimana pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin pada kasus-kasus dilema etika. Perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral serta paradigma apa saja yang terkandung dalam sebuah kasus dilema etika. Prinsip-prinsip yang mendasari pemikiran seorang dalam mengambil suatu keputusan sebagai seorang pemimpin. Bagaimana kita menganalisis efektivitas sebuah proses pengambilan keputusan yang telah diambil dan bagaimana kita menguji keputusan yang diambil?
Sekolah sebagai institusi moral berkontribusi terhadap terbangunnya budaya, nilai-nilai dan moralitas dalam diri setiap murid. Dalam menjalankan perannya, pemimpin pembelajaran akan menghadapi berbagai situasi untuk mengambil keputusan dimana ada nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar namun saling bertentangan. Sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan harus didasarkan pada 3 prinsip yaitu nilai-nilai kebajikan, bertanggung jawab dan berpihak kepada murid. Pemimpin harus memahami tentang dilema etika dan bujukan moral.
Dilema etika (benar vs benar) adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi
bertentangan. Sedangkan bujukan moral (benar vs salah) yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah.
Ada 4 paradigma berpikir dalam dilema etika :
1. Individu lawan kelompok ( Individual Vs Community) 2. Rasa Keadilan lawan rasa kesalahan (Justice vs Mercy) 3. Kebenaran lawan Kesetiaan ( Truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang ( short term lawan long term) Konsep pengambilan dan pengujian keputusan ada 9 yaitu
1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3. Mengumpulkan fakta - fakta yang relevan dengan situasi ini.
4. Pengujian benar salah ( uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi, uji panutan/idola.
5. Pengujian Paradigma benar lawan Benar.
6. Melakukan prinsip Resolusi 7. Investigasi opsi trilema 8. Buat keputusan
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan.
Change (Perubahan)
Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini?
Setelah mempelajari materi dalam modul 3.1. Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin ada pemikiran yang berubah dalam diri saya.
Sebelum mempelajari modul dalam pengambilan keputusan hanya berdasarkan pada musyawarah mufakat dan meminimalisir dampak negatif dari keputusan yang diambil.
Pengambilan keputusan belum sepenuhnya berdasarkan 3 prinsip terutama berpihak kepada murid dan belum melakukan refleksi dari keputusan yang diambil. Setelah mempelajari materi pada modul ini saya memahami bagaimana langkah-langkah mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan, harus berdasarkan keberpihakan kepada murid dan mengedepankan nilai-nilai kebajikan universal. Saya harus siap terus berlatih mengambil keputusan dengan langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Saya memahami bagaimana mengambil keputusan pada masalah-masalah dilema etika. Saya percaya dengan melakukan analisis sesuai dengan 3 prinsip 4 paradigma berpikir dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan akan diperoleh keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan dapat diterima semua pihak dan meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.
Salam Guru Penggerak