Jurnal Praktikum Preskripsi Potio Nigra dan Salep 2 4 Potio Nigra
Resep
Kelengkapan Resep (Berdasarkan IMO hal 11)
1. Terdapat nama dokter, SIP, Alamat, No Telp, Alamat kantor Dokter 2. Terdapat tempat dan tanggal pembuatan resep
3. Tidak ada nomor resep
4. Terdapat nama obat dan kekuatan obat 5. Terdapat signatura
6. Tidak ada garis penutup dan paraf dokter 7. Terdapat nama, umur, BB, serta Alamat pasien
dr. Henny Kusumawati SIP: 889/35.03/X/2026
Praktik : Kantor:
Jl. Panjaitan 30 Jember RS Bina Sehat Telp. 0331-334456 Telp. 0331-376543
Jember, 18 Maret 2025
R/ Potio Nigra Contra Tussim ml 60 S.t.d.d.C I
Pro: Ny.Sikuna (27 th, 40 kg)
Alamat : Jalan Suka mundur 21 Sumbersari
Formula Baku (Berdasarkan Formularum Medicamentorum Selectum (FMS) hal 45) R/ Succus Liq. 10 g
Ammonil Chloride. 6 g
SASA. 6 g
Aquades ad 300
S 4-5 ddc
4. Narkotika/Psikotropika -
5. Permasalahan dan Penyelesaian
b. Ammonuim Chloride Ketika dicampurkan dengan larutan panas dapat terurai menjadi ion ammonium maka pencampuran ammonium chloride dilakukan setelah succus liq dingin c. Succus Liq sukar larut pada air dingin, maka pelarutan dilakukan dengan suhu panas d. SASA mudah menguap. Maka penambahan SASA dilakukan terakhir
e. sediaan tidak sesuai dengan formula baku (seharusnya 300 ml) maka perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan 300 sebagai bahan pembagi dikali dengan diperlukan yaitu 60 ml. Contoh : Ammonium Chloride 6 g/300 x 60 ml = ()
6. Dosis Lazim (Berdasarkan FI 3) A. Ammonuim Chloride
DM dewasa = 10 g/hari DL /dosis = 0.5-1 g DL/hari = 2-4 g
g ammonium chloride = 6 g/300ml x 60ml =1.2 g DP 1 kali = 15ml/60ml x1.2 g = 0.3
DP 1 hari = 0.3 x 3 = 0.9 g DP terhadap DL
/dosis (dibawah rentang) (Underdose) /hari (dibawah rentang) (Underdose)
% DP terhadap DM
0,9/10 x 100% = 90% (TOD)
Perhitungan bahan
a. Jumlah sediaan yg diminta = 60 ml
b. Jumlah sediaan menurut formula baku (300ml) b.1. Succus Liq = (10 g/ 300ml) x 60ml = 2 g b.2. Ammonium Cl = (6 g/300ml) x 60ml = 1.2 g b.3 SASA = (6 g/ 300ml) x 60ml = 1.2g
b.4 Aquadest add 100 (sampai 100)
b.4.1 Aquades panas (Succus) = 2x 10ml = 20 ml b.4.2 Aquades dingin (Ammonii cl) = 1.2x 10ml = 12ml
Pemerian (berdasarkan FI 6)
a. Ammonii Cl = Merupakan hablur tidak berwarna atau serbuk putih, rasa agak asin dan bersifat higroskopis
b. Succus Liq = Serbuk Coklat, bau lemah khas, rasa manis khas c. SASA = Zat cair tidak berwarna, bauk has seperti ammonia Caker
Disiapkan alat bahan
Dikalibrasi Botol dan diberi tanda atau label
Ditimbang Succus Liq 2 g lalu disisihkan dengan perkamen Ditimbang Ammonii Cl 1.2 g lalu disisihkan dengan perkamen
Dimasukkan succus liq kedalam mortir dan digerus sambil dilarutkan dengan air panas sedikit sedikit sampai larut
Dimasukkan ammonia cl kedalam beaker glass berisi air dingin
Ditimbang SASA menggunakan cawan porselen sebanyak 2,4 g (ditara dulu). Selagi menunggu Succus Liq dingin.
Dimasukkan Succus Liq kedalam botol setelah dingin lalu disusul Ammonii Cl menggunakan corong kaca
Dimasukkan SASA kedalam botol kemudian bilas sisa Succus dan Ammonii Cl dengan sisa air lalu dimasukkan kedalam botol
Ditambahkan Aquades hingga batas kalibrasi lalu botol ditutup dan dibeli etiket serta label lalu dimasukkan kedalam klip
Etiket dan label
Indikasi : ekspektoran dan mengobati batuk berdahak Kontraindikasi : gangguan fungsi hati dan ginjal yang parah
Efeksamping : overdosis : mual muntah diare insomnia lesu dan gangguan pencernaan BUD : 14 hari setelah peracikan . 26 – 03 – 25 09 – 04 – 25
Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok makan 15 ml setelah makan Cara penyimpanan : Disimpan dengan suhu 20 – 25 asC
Foto Sediaan Pembahasan
Penimbangan Ammonii CL menggunakan kaca arloji karena higroskopis
Penimbangan SASA menggunakan cawan porselen dan Succus Liq tidak boleh dicampur bersamaan
SASA ditambahkan terlebih dahulu sebelum aquades sampai tanda batas Daftar Pustaka
Anief, M., 2022. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press.
Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia Ed. III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Depkes RI, 2020. Farmakope Indonesia Ed. VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Lacy, C., (2006). Lexi Comp’s Drug Information Handbook 17th Edition. Hudson,Ohio : Lexi Comp
Mims.com. (2020). Ammonium chloride. [online] Available at:
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ammonium-chloride?mtype=generic [Accessed 22 Mar. 2025].
Salep 2-4 1. Resep
2. Kelengkapan Resep
a. Terdapat nama dokter, SIP, Alamat, No Telp, Alamat kantor Dokter b. Terdapat tempat pembuatan resep
c. Tidak ada nomor resep dan tanggal pembuatan resep d. Terdapat signatura
e. Terdapat garis penutup dan paraf dokter f. Terdapat nama, umur, serta Alamat pasien a.
dr. Yoga Jaelani, Sp.KK SIP: 851/35.03/X/2026
Praktik : Kantor:
Jl. Kalimantan 30 RS Kaliwates Jember Telp. 0331-334456 Telp. 0331-385661
Jember,
R/ Salep 2-4 10
S.u.e.
Pro: Wanto (30 tahun)
Alamat : Dusun Mayangsari, Jember
Formula Baku
R/ Acid Salicly 2 Sulfur Praecipitatum 4 Vaselin Flavum ad 100 S.u.e
Narkotika dan Psikotropika -
Permasalahan dan Penyelesaian
a. Asam salisilat berbentuk kristal dan sukar larut dalam air. Maka asam salisilat digerus di mortir dan ditambahkan spirtus
b. Sulfur Precipitatum praktid tidak larut dalam air. Maka sulfur precipitatum digerus terlebih dahulu sebelum ditambahkan kedalam campuran asam salisilat dan vaselin c. Sulfur Precipitatum sukar larut dalam spirtus. Maka sulfur precipitatum ditambahkan
sedikit demi sedikit ke dalam bahan obat setelah spiritus factor menguap.
d. sediaan tidak sesuai dengan formula baku (seharusnya 100 g) maka perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan 100 sebagai bahan pembagi dikali dengan diperlukan yaitu 10 g
Dosis Lazim -
Perhitungan bahan
a. Asam Salisilat : 2 g/100 g x 10 g = 0.2 g / 200 mg b. Sulfur Precipitatum : 4 g/100 g x 10 g = 0.4 / 400 mg c. Spiritus Fostror : q.s = etanol 96%
d. Vaselin Flavum : 10 gram – (0.2 +0.4)
= 9.4 gram Pemerian (Berdasarkan FI 6)
a. Asam Salisilat : hablur putih dan biasanya berbentuk jarum halus. Rasa agak manis.
Tajam dan stabil diudara. Tidak berbau
b. Sulfur Precititatum : Serbuk amoff, sangat halus, pucat, tidak berbau dan tidak berasa c. Vaselin Vlavum : Massa seperti lemak, hamper tidak berbau, berasa, warna
kekuningabn hingga hamper merah
Cara Kerja
Disiapkan alat bahan
Ditimbang Vaselin Flavum sebanyak 9.4 gram dan disisihkan diatas perkamen (dilipat dulu) Ditimbang asam salisilat 200 mg dan Sulfur Precititatum sebanyak 400 mg lalu disisihkan di kertas perkamen
Dimasukkan asam salisilat kedalam mortir dan etanol ditambahkan hingga tepat larut Ditambahkan vaselin flavum sehingga etanol menguap kemudian masukkan sulfur precipitatum sedikit demi sedikit dan diaduk hingga homogen
Dimasukkan salep ke dalam pot salep dan di tap tap terlebih dahulu hingga tidak terdapat rongga udara
Diberi etiket biru dan label
Etiket dan label
KIE dan BUD (MIMS Online)
Indikasi : iritasi pada kulit, antifungi, skabies
Kontraindikasi : penderita diabetes, pasien yang sedang mengalami persiapan pengangkatan kutil
Efek samping obat : rasa terbakar pada kulit, kulit kemerahan dan pengelupasan kulit BUD : 1 bulan setelah diracik. 26 – 03 – 24 -> 26 – 04 – 24
Cara pemakaian : oleskan secukupnya pada kulit yang sakit Cara penyimpanan : disimpan di tempat yang kering dan sejuk Peringatan : jangan ditelan dan jauhkan dari jangkauan anak anak I
Foto Sediaan Pembahasan
Penambahan etanol harus tepat karena mempengaruhi tekstur salep Jangan lupa menggerus sulfur karena masih berbentuk serbuk Pencampuran vaselin bertahap dan secukupnya
Anief, M., 2022. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press.
Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia Ed. III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Depkes RI, 2020. Farmakope Indonesia Ed. VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Lacy, C., (2006). Lexi Comp’s Drug Information Handbook 17th Edition. Hudson,Ohio : Lexi Comp
Mims.com. (2024). Salicylic acid. [online] Available at:
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/salicylic-acid?mtype=generic [Accessed 19 Apr.
2025].
-
dr. Ahmad Baskara SIP: 749/35.03/X/2024
Praktik : Kantor:
Jl. Kalimantan 30 Jember RS Bina Sehat Telp. 0331-334456 Telp. 0331-376543
Jember,
R/ Emulsum oleum olivae 100 S.t.d.d.C I
Pro: Ny.Anita
Alamat : jalan merbabu timur 89 Jember
Jurnal Praktikum Preskripsi Emulsi dan Aromaterapi Resep
Kelengkapan Resep
a. Terdapat nama dokter, SIP, Alamat, No Telp, Alamat kantor Dokter b. Terdapat tempat pembuatan resep
c. Terdapat Nama dan Jumlah sediaan
d. Tidak ada nomor resep dan tanggal pembuatan resep
e. Terdapat signatura
f. Tidak Terdapat garis penutup dan paraf dokter g. Tidak Terdapat umur pasien
h. Terdapat Nama dan Alamat pasien
Formula baku
Formula baku dari resep oleum olivae adalah sebagai berikut (IMO, Hal 134) R/ Oleum Olivae 20
PGA 20
Syr. Simplex 20
Aquae 200
Narkotika dan Psikotropika A. Narkotika : -
B. Psikotropika : -
Permasalahan dan Penyelesaian
A. Oleum Olivae tidak dapat larut dengan air. Maka, sediaan dibuat dengan bentuk emulsi dengan zat pengemulsi/surfaktan/emulgator yang cocok yaitu PGA (IMO hal.132) B. Jumlah aquadest untuk melarutkan emulgator PGA tidak diketahui. Maka, rumus untuk
mengetahui berapa ml emulgator yang digunakan adalah 3/2 dikali berat PGA (IMO Hal.134)
C. Sediaan emulsi yang diminta pada resep hanya 100 ml. Maka, perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan 260 sebagai bahan pembagi dikali dengan diperlukan pada formula baku yaitu 20 g. Contoh : Oleum Olivae 100 ml/260 ml x 20 g = ___
Dosis Lazim dan Dosis Maksimum
Tidak diperlukan karena pada resep tertera bahwa pasien sudah dewasa dan terdapat formula bakunya juga
Perhitungan Bahan A. Oleum Olivae
- Jumlah sediaan pada formula baku = 260 ml - Oleum Olivae pada formula baku = 20 g - Jumlah sediaan yang diminta = 100 ml
- Oleum Olivae yang diminta = 100/260 x 20 g = 7,6 ~ 7,7 g B. PGA
- Jumlah sediaan pada formula baku = 260 ml
- PGA pada formula baku = 20 g
- Jumlah sediaan yang diminta = 100 ml
- PGA yang diminta = 100/260 x 20 g = 7,6 ~ 7,7 g C. Syrup Simplex
- Jumlah sediaan pada formula baku = 260 ml - Syr. Simplex pada formula baku = 20 g - Jumlah sediaan yang diminta = 100 ml
- Syr. Simplex yang diminta = 100/260 x 20 g = 7,6 ~ 7,7 g D. Aquadest
- Aquadest Seluruhnya = 100/260 x 200 ml = 76 ~ 77 ml - Aquadest Untuk Melarutkan PGA = (3/2 x bobot PGA)
= 3/2 x 7,7 g = 11,55 ml ~ 12 ml
Pemerian
1. Oleum Olivae = Cairan kucing pucat atau kuning kehijauan ; bau lemah, tidak tengik;
rasa khas pad suhu rendah (FI 3 hal 458)
2. PGA (Gumni Arobice) = Hampir tidak berbau ; rasa tawar, seperti lender, bentuk bulat telur atau berupa pecahan bersegi-segi warna putih kekuningan (FI 3 hal 279)
3. Syr. Simplex = Cairan jernih, tidka berwarna; manis; tidak berbau ( FI 3 567) 4. Aquadest
Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan 2. Disetarakan timbangam
3. Dikalibrasi botol 100 ml dan berikan tanda
4. Ditimbang Oleum olivae sebanyak 7,7 g dengan cawan porselen yang telah ditara sebelumnya lalu sisihkan
5. Ditimbang PGA sebanyak 7,7 g dengan kertas perkamen dan sisihkan 6. Diambil aquadest untuk melarutkan PGA sebanyak 12 ml
7. Dimasukkan PGA dan Oleum Olivae kedalam mortir dan digerus hingga homogen 8. Ditambahkan aquadest 12 ml sedikit demi sedikit lalu digerus hingga terbentuk
korpus emulsi berwarna putih susu (ditandai juga dengan bunyi spesifik saat penggerusan)
9. Ditimbang Syr. Simplex sebanyak 7,7 g dengan cawan porselen yang sudah ditara sebelumnya, kemudian langsung dimasukkan kedalam mortir yang berisi campuran oleum dan PGA lalu diaduk hingga homogen
10. Ditambahkan sedikit aquadest yang telah diambil untuk kalibrasi, sisakan sedikit untuk membilas mortir dan stamper
11. Dituang hasil campuran kedalam botol yang telah dikalibrasi dengan menggunakan batang pengaduk
12. Dibilas Mortir dan stamper lalu dimasukkan kedalam botol hingga tepat tanda 13. Ditutup botol dengan rapat dan diberi etiket dan label serta diberi sendok takar
Etiket Dan label
KIE
a. Indikasi : Pencahar lemak atau laktasif (untuk mengatasi sembelit), antikonstipasi b. Kontraindikasi : diare
c. Efek samping : dapat menyebabkan alergi
d. Cara pemakaian : diminum 3 kali satu sendok takar 15 ml atau sendok makan e. Waktu penggunaan : setelah makan
f. Cara penyimpanan : Simpan di tempat yang kering dalam wadah tertutup g. Perlu diperhatikan : 1. Kocok dahulu sebelum diminum
2. jauhkan dari jangkauan anak anak
h. BUD : Sediaan emulsi adalah formulasi oral yang mengandung air (water containing oral formulation) sehingga BUDnya tidak lebih dari 14 hari jika disimpan pada suhu dingin yang terkontrol
Pembahasan
1. Penggerusan PGA dan Oleum harus dilakukan dengan cepat dan konstan. Berhaisl tidaknya ditentukan dengan suara spesifik yang akan muncul. Jika tidak digerus dengan benar, campuran bahan akan menjadi seperti bubur
2. Pengambilan aquadest untuk PGA juga harus diperhatikan agar jumlahnya sesuai.
3. PGA dan oleum langsung dimasukkan kedalam mortir lalu digerus cepat dan konstan, lalu sedikit demi sedikit air ditambahkan
4. Perhitungan dan penimbangan bahan harus diperhatikan dengan teliti dan seksama agar diperoleh sediaan yang memberikan efek terapeutik kepada pasien
5. Pada emulsi ini perbandingan air lebih banyak daripada minyak
6. Penggerusan PGA dilakukan terlebih dahulu sebleum penambahan oleum Daftar Pustaka
IMO FI 3 FI 6 MIMS
dr.
Tiara Rahayu
SP KP 55.65.V.876 SID 099/DU/IX/2024
Alamat Praktek:
Jl. Sumatra 389 Jember Telp. 0331-354688
Jember, R/ Camphora 0,5
Menthol 1 Oleum Gondopuro 1 Cassia Oil 1 Esens 4 Oleum kayuputih ad 20
S.U.E Gosokkan pada bagian yang sakit
da : 10
Pro. Katerina Aromaterapi Resep
Kelengkapan Resep
a. Terdapat nama dokter, SIP, Alamat, No Telp, tanpa Alamat kantor Dokter b. Terdapat tempat pembuatan resep
c. Terdapat Nama dan Jumlah sediaan
d. Tidak ada nomor resep dan tanggal pembuatan resep e. Terdapat signatura
f. Tidak Terdapat garis penutup dan paraf dokter g. Tidak Terdapat umur pasien dan Alamat pasien h. Terdapat Nama pasien
Formula baku __
Narkotika dan Psikotropika Narkotika : -
Psikotropika : -
Permasalahan dan Penyelesaian
- Pencampuran camphora dan menthol akan menyebabkan inkompabilitas farmasetik yaitu penurunan titik lebur. Maka solusinya yaitu menthol dan camphora dicampur dan dibiarkan meleleh
- Camphora dan Menthol bersifat higroskopis. Maka penimbangan dilakukan menggunakan kaca arloji setangkup
- Sediaan berbentuk aromaterapi, maka sediaan dimasukka kedalam pot kaca dengan roll on
Dosis Lazim dan Dosis Maksimum Tidak diperlukan
Perhitungan Bahan
Camphora 0,5 ~ 500 mg Menthol 1 g
Oleum Gondopuro 1 g Cassia Oil 1 g Esens 4 g
Oleum kayuputih ad 20 – (0,5 + 1 + 1 + 1 + 4 ) = 12,5 g
Pemerian
Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan 2. Disetarakan timbangam
3. Ditimbang Menthol sebanyak 1 g dengan kaca arloji setangkup yang telah ditarasebelumnya lalu sisihkan
4. Ditimbang Camphora sebanyak 500 mg dengan kaca arloji setangkup yang ditara sebelumnya lalu sisihkan
5. Dicampur kedua bahan dan dibiarkan meleleh
6. Ditimbang oleum gondopuro sebanyak 1 g dengan cawan porselen lalu dimasukkan kedalam mortir lalu diaduk hingga homogen
7. Ditimbang cassa oil sebanyak 1 g edngan cawan porselen lalu dimasukkan kedalam mortirl dan diaduk hingga homogen
8. Ditimbang esens sebanyak 4 g dengan cawan porselen lalu masukkan kedalam mortir dan diaduk hingga homogen
9. Ditimbang oleum minyak kayu putih sebanyak 12,5 g dengan cawan porselen lalu dimasukkan kedalam mortir dan diaduk hingga homogen
10. Campuran dituang kedalam beaker glass dan dimasukkan kedalam pot kaca dengan roll on. Kemudian pot kaca diberi etiket dan label
Etiket Dan label
KIE
i. Indikasi : analgesic (Pereda nyeri), antiiritan, memberikan efek tenang, relaksasi dan menghilangkan rasa pegal
j. Kontraindikasi : pasien yang memiliki kulit sensitive dan lukanterbuka k. Efek samping : dapat menyebabkan alergi, asma, konjugativitas l. Cara pemakaian : digosokkan ke bagian yang sakit
m. Waktu penggunaan : saat diperlukan
n. Cara penyimpanan : Simpan di tempat yang kering dalam wadah tertutup o. Perlu diperhatikan : 1. Jangan ditelan
2. jauhkan dari jangkauan anak anak
p. Cara mengenali obat rusak atau kadaluarsa : 1. BUD nya melewati tanda batas
q. 2. Kemasan sudah rusak
3. Berbau tidak sedap, terdapat perubahan warna
r. BUD : Sediaan aromaterapi adalah formulasi tropical/dermal/ mulcosal (water containing tropical) Sehingga BUDnya tidak lebih dari 3 bulan
Pembahasan
Pengambilan bahan harus dilakukan dengan seksama dna teliti
Penimbanhan methol dan camphora menggunakan kaca arloji setangkup karena higroskopis
7. Perhitungan dan penimbangan bahan harus diperhatikan dengan teliti dan seksama agar diperoleh sediaan yang memberikan efek terapeutik kepada pasien
8. Pada mortir, camphora dan menthol dibiarkan begitu saja karena campuran tersebut bersifat euteretik yang mna titik lebur campuran akan menurun
9. Esens yg digunakan adalah esens citri (jeruk) Dafpus
IMO FI FI
JURNAL PRAKTIKUM PRESKRIPSI
VANISHING CREAM DAN CALAMINE LOTION VANISHING CREAM
Resep
Kelengkapan resep
i. Terdapat nama dokter, SIP, Alamat, No Telp, tanpa Alamat kantor Dokter j. Terdapat tempat pembuatan resep
k. Terdapat Nama dan Jumlah sediaan
l. Tidak ada nomor resep dan tanggal pembuatan resep m. Terdapat signatura
n. Tidak Terdapat garis penutup dan paraf dokter o. Tidak Terdapat umur pasien dan Alamat pasien p. Terdapat Nama pasien
dr.Bagas Kumoro SIP: 712/35.03/IX/2024
Jl. Sumatra 13 Jember Telp.324736
Jember,
R/ Vanishing cream 10
Asam salisilat/methol/champor 200 mg
S.u.e
Pro:Bambang
Formula Baku - FMS hal 100
R/ Acid Stearin 142 Gliceryn 100 Natr. Biborat 2,5 Triaethanolamin 10 Aquadest 750 Nipagin q.s m.f. cream
- IMO hal
R/ Acidi Stearinci 15 Cerae Albi 2 Vaselini Albi 8 Trieethanolamini 1,5 Propylene Glycoli 8 Aq Dest 65,5 4.) Narkotika dan Psikotropika -
5.) Permasalahan dan penyelesaian
a. Asidi Stearinci dan cerae albi berbentuk padat, maka, dilakukan peleburan aside stearinci dengan cerae albi bersamaan dengan vaselini albi
b. Sediaan cream tidak dapat Bersatu karena ada fasa minyak dan air, maka pencampuran dilakukan pada suhu mortir yang hangat
c. Jika triethanolamine dicampur dengan fasa minyak pada suhu yang berbeda menyebabkan saponifikasi. Maka, dilakukan peleburan dengan air panas didalam mortir hangat dan diaduk perlahan
Dosis Lazim -
Perhitungan bahan
Asidi Stearinci = 15/100 x 10 = 1,5 g Cerae Albi = 2/100 x 10 = 0,2 g Vaselini Albi = 8/100 x 10 = 0,8 g Triethanolamini = 1,5/100 x 10 = 0,15 g Propylene Glycol = 8/100 x 10 = 0,8 g
Aqdest = 10 – (0,8+ 0,8 + 0,15 + 0,2 + 1,5)
= 6,55 ml As Salisilat = 200 mg
Pemerian (FI 6)
Asidi Stearinci = Zat padat, mengkilat, hablur putih/kuning pucat (hal 160)
Cerae Albi = Zat padat, lapisan tips bening, berbau khas namun lemah (hal 261) vaselini Albi = Massa lunak
etiket dan label KIE