• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Praktikum Preskripsi

N/A
N/A
Ahmad Ismail Rizqullah 0.2

Academic year: 2025

Membagikan "Jurnal Praktikum Preskripsi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Praktikum Preskripsi Potio Nigra dan Salep 2 4 Potio Nigra

Resep

Kelengkapan Resep (Berdasarkan IMO hal 11)

1. Terdapat nama dokter, SIP, Alamat, No Telp, Alamat kantor Dokter 2. Terdapat tempat dan tanggal pembuatan resep

3. Tidak ada nomor resep

4. Terdapat nama obat dan kekuatan obat 5. Terdapat signatura

6. Tidak ada garis penutup dan paraf dokter 7. Terdapat nama, umur, BB, serta Alamat pasien

dr. Henny Kusumawati SIP: 889/35.03/X/2026

Praktik : Kantor:

Jl. Panjaitan 30 Jember RS Bina Sehat Telp. 0331-334456 Telp. 0331-376543

Jember, 18 Maret 2025

R/ Potio Nigra Contra Tussim ml 60 S.t.d.d.C I

Pro: Ny.Sikuna (27 th, 40 kg)

Alamat : Jalan Suka mundur 21 Sumbersari

(2)

Formula Baku (Berdasarkan Formularum Medicamentorum Selectum (FMS) hal 45) R/ Succus Liq. 10 g

Ammonil Chloride. 6 g

SASA. 6 g

Aquades ad 300

S 4-5 ddc

4. Narkotika/Psikotropika -

5. Permasalahan dan Penyelesaian

b. Ammonuim Chloride Ketika dicampurkan dengan larutan panas dapat terurai menjadi ion ammonium maka pencampuran ammonium chloride dilakukan setelah succus liq dingin c. Succus Liq sukar larut pada air dingin, maka pelarutan dilakukan dengan suhu panas d. SASA mudah menguap. Maka penambahan SASA dilakukan terakhir

e. sediaan tidak sesuai dengan formula baku (seharusnya 300 ml) maka perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan 300 sebagai bahan pembagi dikali dengan diperlukan yaitu 60 ml. Contoh : Ammonium Chloride 6 g/300 x 60 ml = ()

6. Dosis Lazim (Berdasarkan FI 3) A. Ammonuim Chloride

DM dewasa = 10 g/hari DL /dosis = 0.5-1 g DL/hari = 2-4 g

g ammonium chloride = 6 g/300ml x 60ml =1.2 g DP 1 kali = 15ml/60ml x1.2 g = 0.3

DP 1 hari = 0.3 x 3 = 0.9 g DP terhadap DL

/dosis (dibawah rentang) (Underdose) /hari (dibawah rentang) (Underdose)

% DP terhadap DM

0,9/10 x 100% = 90% (TOD)

(3)

Perhitungan bahan

a. Jumlah sediaan yg diminta = 60 ml

b. Jumlah sediaan menurut formula baku (300ml) b.1. Succus Liq = (10 g/ 300ml) x 60ml = 2 g b.2. Ammonium Cl = (6 g/300ml) x 60ml = 1.2 g b.3 SASA = (6 g/ 300ml) x 60ml = 1.2g

b.4 Aquadest add 100 (sampai 100)

b.4.1 Aquades panas (Succus) = 2x 10ml = 20 ml b.4.2 Aquades dingin (Ammonii cl) = 1.2x 10ml = 12ml

Pemerian (berdasarkan FI 6)

a. Ammonii Cl = Merupakan hablur tidak berwarna atau serbuk putih, rasa agak asin dan bersifat higroskopis

b. Succus Liq = Serbuk Coklat, bau lemah khas, rasa manis khas c. SASA = Zat cair tidak berwarna, bauk has seperti ammonia Caker

Disiapkan alat bahan

Dikalibrasi Botol dan diberi tanda atau label

Ditimbang Succus Liq 2 g lalu disisihkan dengan perkamen Ditimbang Ammonii Cl 1.2 g lalu disisihkan dengan perkamen

Dimasukkan succus liq kedalam mortir dan digerus sambil dilarutkan dengan air panas sedikit sedikit sampai larut

Dimasukkan ammonia cl kedalam beaker glass berisi air dingin

Ditimbang SASA menggunakan cawan porselen sebanyak 2,4 g (ditara dulu). Selagi menunggu Succus Liq dingin.

Dimasukkan Succus Liq kedalam botol setelah dingin lalu disusul Ammonii Cl menggunakan corong kaca

Dimasukkan SASA kedalam botol kemudian bilas sisa Succus dan Ammonii Cl dengan sisa air lalu dimasukkan kedalam botol

Ditambahkan Aquades hingga batas kalibrasi lalu botol ditutup dan dibeli etiket serta label lalu dimasukkan kedalam klip

Etiket dan label

(4)

Indikasi : ekspektoran dan mengobati batuk berdahak Kontraindikasi : gangguan fungsi hati dan ginjal yang parah

Efeksamping : overdosis : mual muntah diare insomnia lesu dan gangguan pencernaan BUD : 14 hari setelah peracikan . 26 – 03 – 25  09 – 04 – 25

Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok makan 15 ml setelah makan Cara penyimpanan : Disimpan dengan suhu 20 – 25 asC

Foto Sediaan Pembahasan

Penimbangan Ammonii CL menggunakan kaca arloji karena higroskopis

Penimbangan SASA menggunakan cawan porselen dan Succus Liq tidak boleh dicampur bersamaan

SASA ditambahkan terlebih dahulu sebelum aquades sampai tanda batas Daftar Pustaka

Anief, M., 2022. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press.

Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia Ed. III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Depkes RI, 2020. Farmakope Indonesia Ed. VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Lacy, C., (2006). Lexi Comp’s Drug Information Handbook 17th Edition. Hudson,Ohio : Lexi Comp

Mims.com. (2020). Ammonium chloride. [online] Available at:

https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ammonium-chloride?mtype=generic [Accessed 22 Mar. 2025].

(5)

Salep 2-4 1. Resep

2. Kelengkapan Resep

a. Terdapat nama dokter, SIP, Alamat, No Telp, Alamat kantor Dokter b. Terdapat tempat pembuatan resep

c. Tidak ada nomor resep dan tanggal pembuatan resep d. Terdapat signatura

e. Terdapat garis penutup dan paraf dokter f. Terdapat nama, umur, serta Alamat pasien a.

dr. Yoga Jaelani, Sp.KK SIP: 851/35.03/X/2026

Praktik : Kantor:

Jl. Kalimantan 30 RS Kaliwates Jember Telp. 0331-334456 Telp. 0331-385661

Jember,

R/ Salep 2-4 10

S.u.e.

Pro: Wanto (30 tahun)

Alamat : Dusun Mayangsari, Jember

(6)

Formula Baku

R/ Acid Salicly 2 Sulfur Praecipitatum 4 Vaselin Flavum ad 100 S.u.e

Narkotika dan Psikotropika -

Permasalahan dan Penyelesaian

a. Asam salisilat berbentuk kristal dan sukar larut dalam air. Maka asam salisilat digerus di mortir dan ditambahkan spirtus

b. Sulfur Precipitatum praktid tidak larut dalam air. Maka sulfur precipitatum digerus terlebih dahulu sebelum ditambahkan kedalam campuran asam salisilat dan vaselin c. Sulfur Precipitatum sukar larut dalam spirtus. Maka sulfur precipitatum ditambahkan

sedikit demi sedikit ke dalam bahan obat setelah spiritus factor menguap.

d. sediaan tidak sesuai dengan formula baku (seharusnya 100 g) maka perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan 100 sebagai bahan pembagi dikali dengan diperlukan yaitu 10 g

Dosis Lazim -

Perhitungan bahan

a. Asam Salisilat : 2 g/100 g x 10 g = 0.2 g / 200 mg b. Sulfur Precipitatum : 4 g/100 g x 10 g = 0.4 / 400 mg c. Spiritus Fostror : q.s = etanol 96%

d. Vaselin Flavum : 10 gram – (0.2 +0.4)

= 9.4 gram Pemerian (Berdasarkan FI 6)

a. Asam Salisilat : hablur putih dan biasanya berbentuk jarum halus. Rasa agak manis.

Tajam dan stabil diudara. Tidak berbau

b. Sulfur Precititatum : Serbuk amoff, sangat halus, pucat, tidak berbau dan tidak berasa c. Vaselin Vlavum : Massa seperti lemak, hamper tidak berbau, berasa, warna

kekuningabn hingga hamper merah

(7)

Cara Kerja

Disiapkan alat bahan

Ditimbang Vaselin Flavum sebanyak 9.4 gram dan disisihkan diatas perkamen (dilipat dulu) Ditimbang asam salisilat 200 mg dan Sulfur Precititatum sebanyak 400 mg lalu disisihkan di kertas perkamen

Dimasukkan asam salisilat kedalam mortir dan etanol ditambahkan hingga tepat larut Ditambahkan vaselin flavum sehingga etanol menguap kemudian masukkan sulfur precipitatum sedikit demi sedikit dan diaduk hingga homogen

Dimasukkan salep ke dalam pot salep dan di tap tap terlebih dahulu hingga tidak terdapat rongga udara

Diberi etiket biru dan label

Etiket dan label

KIE dan BUD (MIMS Online)

Indikasi : iritasi pada kulit, antifungi, skabies

Kontraindikasi : penderita diabetes, pasien yang sedang mengalami persiapan pengangkatan kutil

Efek samping obat : rasa terbakar pada kulit, kulit kemerahan dan pengelupasan kulit BUD : 1 bulan setelah diracik. 26 – 03 – 24 -> 26 – 04 – 24

Cara pemakaian : oleskan secukupnya pada kulit yang sakit Cara penyimpanan : disimpan di tempat yang kering dan sejuk Peringatan : jangan ditelan dan jauhkan dari jangkauan anak anak I

Foto Sediaan Pembahasan

Penambahan etanol harus tepat karena mempengaruhi tekstur salep Jangan lupa menggerus sulfur karena masih berbentuk serbuk Pencampuran vaselin bertahap dan secukupnya

(8)

Anief, M., 2022. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press.

Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia Ed. III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Depkes RI, 2020. Farmakope Indonesia Ed. VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Lacy, C., (2006). Lexi Comp’s Drug Information Handbook 17th Edition. Hudson,Ohio : Lexi Comp

Mims.com. (2024). Salicylic acid. [online] Available at:

https://www.mims.com/indonesia/drug/info/salicylic-acid?mtype=generic [Accessed 19 Apr.

2025].

-

(9)

dr. Ahmad Baskara SIP: 749/35.03/X/2024

Praktik : Kantor:

Jl. Kalimantan 30 Jember RS Bina Sehat Telp. 0331-334456 Telp. 0331-376543

Jember,

R/ Emulsum oleum olivae 100 S.t.d.d.C I

Pro: Ny.Anita

Alamat : jalan merbabu timur 89 Jember

Jurnal Praktikum Preskripsi Emulsi dan Aromaterapi Resep

Kelengkapan Resep

a. Terdapat nama dokter, SIP, Alamat, No Telp, Alamat kantor Dokter b. Terdapat tempat pembuatan resep

c. Terdapat Nama dan Jumlah sediaan

d. Tidak ada nomor resep dan tanggal pembuatan resep

(10)

e. Terdapat signatura

f. Tidak Terdapat garis penutup dan paraf dokter g. Tidak Terdapat umur pasien

h. Terdapat Nama dan Alamat pasien

Formula baku

Formula baku dari resep oleum olivae adalah sebagai berikut (IMO, Hal 134) R/ Oleum Olivae 20

PGA 20

Syr. Simplex 20

Aquae 200

Narkotika dan Psikotropika A. Narkotika : -

B. Psikotropika : -

Permasalahan dan Penyelesaian

A. Oleum Olivae tidak dapat larut dengan air. Maka, sediaan dibuat dengan bentuk emulsi dengan zat pengemulsi/surfaktan/emulgator yang cocok yaitu PGA (IMO hal.132) B. Jumlah aquadest untuk melarutkan emulgator PGA tidak diketahui. Maka, rumus untuk

mengetahui berapa ml emulgator yang digunakan adalah 3/2 dikali berat PGA (IMO Hal.134)

C. Sediaan emulsi yang diminta pada resep hanya 100 ml. Maka, perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan 260 sebagai bahan pembagi dikali dengan diperlukan pada formula baku yaitu 20 g. Contoh : Oleum Olivae 100 ml/260 ml x 20 g = ___

Dosis Lazim dan Dosis Maksimum

Tidak diperlukan karena pada resep tertera bahwa pasien sudah dewasa dan terdapat formula bakunya juga

Perhitungan Bahan A. Oleum Olivae

- Jumlah sediaan pada formula baku = 260 ml - Oleum Olivae pada formula baku = 20 g - Jumlah sediaan yang diminta = 100 ml

- Oleum Olivae yang diminta = 100/260 x 20 g = 7,6 ~ 7,7 g B. PGA

(11)

- Jumlah sediaan pada formula baku = 260 ml

- PGA pada formula baku = 20 g

- Jumlah sediaan yang diminta = 100 ml

- PGA yang diminta = 100/260 x 20 g = 7,6 ~ 7,7 g C. Syrup Simplex

- Jumlah sediaan pada formula baku = 260 ml - Syr. Simplex pada formula baku = 20 g - Jumlah sediaan yang diminta = 100 ml

- Syr. Simplex yang diminta = 100/260 x 20 g = 7,6 ~ 7,7 g D. Aquadest

- Aquadest Seluruhnya = 100/260 x 200 ml = 76 ~ 77 ml - Aquadest Untuk Melarutkan PGA = (3/2 x bobot PGA)

= 3/2 x 7,7 g = 11,55 ml ~ 12 ml

Pemerian

1. Oleum Olivae = Cairan kucing pucat atau kuning kehijauan ; bau lemah, tidak tengik;

rasa khas pad suhu rendah (FI 3 hal 458)

2. PGA (Gumni Arobice) = Hampir tidak berbau ; rasa tawar, seperti lender, bentuk bulat telur atau berupa pecahan bersegi-segi warna putih kekuningan (FI 3 hal 279)

3. Syr. Simplex = Cairan jernih, tidka berwarna; manis; tidak berbau ( FI 3 567) 4. Aquadest

Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan 2. Disetarakan timbangam

3. Dikalibrasi botol 100 ml dan berikan tanda

4. Ditimbang Oleum olivae sebanyak 7,7 g dengan cawan porselen yang telah ditara sebelumnya lalu sisihkan

5. Ditimbang PGA sebanyak 7,7 g dengan kertas perkamen dan sisihkan 6. Diambil aquadest untuk melarutkan PGA sebanyak 12 ml

7. Dimasukkan PGA dan Oleum Olivae kedalam mortir dan digerus hingga homogen 8. Ditambahkan aquadest 12 ml sedikit demi sedikit lalu digerus hingga terbentuk

korpus emulsi berwarna putih susu (ditandai juga dengan bunyi spesifik saat penggerusan)

9. Ditimbang Syr. Simplex sebanyak 7,7 g dengan cawan porselen yang sudah ditara sebelumnya, kemudian langsung dimasukkan kedalam mortir yang berisi campuran oleum dan PGA lalu diaduk hingga homogen

(12)

10. Ditambahkan sedikit aquadest yang telah diambil untuk kalibrasi, sisakan sedikit untuk membilas mortir dan stamper

11. Dituang hasil campuran kedalam botol yang telah dikalibrasi dengan menggunakan batang pengaduk

12. Dibilas Mortir dan stamper lalu dimasukkan kedalam botol hingga tepat tanda 13. Ditutup botol dengan rapat dan diberi etiket dan label serta diberi sendok takar

Etiket Dan label

KIE

a. Indikasi : Pencahar lemak atau laktasif (untuk mengatasi sembelit), antikonstipasi b. Kontraindikasi : diare

c. Efek samping : dapat menyebabkan alergi

d. Cara pemakaian : diminum 3 kali satu sendok takar 15 ml atau sendok makan e. Waktu penggunaan : setelah makan

f. Cara penyimpanan : Simpan di tempat yang kering dalam wadah tertutup g. Perlu diperhatikan : 1. Kocok dahulu sebelum diminum

2. jauhkan dari jangkauan anak anak

h. BUD : Sediaan emulsi adalah formulasi oral yang mengandung air (water containing oral formulation) sehingga BUDnya tidak lebih dari 14 hari jika disimpan pada suhu dingin yang terkontrol

Pembahasan

1. Penggerusan PGA dan Oleum harus dilakukan dengan cepat dan konstan. Berhaisl tidaknya ditentukan dengan suara spesifik yang akan muncul. Jika tidak digerus dengan benar, campuran bahan akan menjadi seperti bubur

2. Pengambilan aquadest untuk PGA juga harus diperhatikan agar jumlahnya sesuai.

3. PGA dan oleum langsung dimasukkan kedalam mortir lalu digerus cepat dan konstan, lalu sedikit demi sedikit air ditambahkan

4. Perhitungan dan penimbangan bahan harus diperhatikan dengan teliti dan seksama agar diperoleh sediaan yang memberikan efek terapeutik kepada pasien

5. Pada emulsi ini perbandingan air lebih banyak daripada minyak

(13)

6. Penggerusan PGA dilakukan terlebih dahulu sebleum penambahan oleum Daftar Pustaka

IMO FI 3 FI 6 MIMS

(14)

dr.

Tiara Rahayu

SP KP 55.65.V.876 SID 099/DU/IX/2024

Alamat Praktek:

Jl. Sumatra 389 Jember Telp. 0331-354688

Jember, R/ Camphora 0,5

Menthol 1 Oleum Gondopuro 1 Cassia Oil 1 Esens 4 Oleum kayuputih ad 20

S.U.E Gosokkan pada bagian yang sakit

da : 10

Pro. Katerina Aromaterapi Resep

Kelengkapan Resep

a. Terdapat nama dokter, SIP, Alamat, No Telp, tanpa Alamat kantor Dokter b. Terdapat tempat pembuatan resep

c. Terdapat Nama dan Jumlah sediaan

d. Tidak ada nomor resep dan tanggal pembuatan resep e. Terdapat signatura

f. Tidak Terdapat garis penutup dan paraf dokter g. Tidak Terdapat umur pasien dan Alamat pasien h. Terdapat Nama pasien

(15)

Formula baku __

Narkotika dan Psikotropika Narkotika : -

Psikotropika : -

Permasalahan dan Penyelesaian

- Pencampuran camphora dan menthol akan menyebabkan inkompabilitas farmasetik yaitu penurunan titik lebur. Maka solusinya yaitu menthol dan camphora dicampur dan dibiarkan meleleh

- Camphora dan Menthol bersifat higroskopis. Maka penimbangan dilakukan menggunakan kaca arloji setangkup

- Sediaan berbentuk aromaterapi, maka sediaan dimasukka kedalam pot kaca dengan roll on

Dosis Lazim dan Dosis Maksimum Tidak diperlukan

Perhitungan Bahan

Camphora 0,5 ~ 500 mg Menthol 1 g

Oleum Gondopuro 1 g Cassia Oil 1 g Esens 4 g

Oleum kayuputih ad 20 – (0,5 + 1 + 1 + 1 + 4 ) = 12,5 g

Pemerian

Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan 2. Disetarakan timbangam

3. Ditimbang Menthol sebanyak 1 g dengan kaca arloji setangkup yang telah ditarasebelumnya lalu sisihkan

4. Ditimbang Camphora sebanyak 500 mg dengan kaca arloji setangkup yang ditara sebelumnya lalu sisihkan

(16)

5. Dicampur kedua bahan dan dibiarkan meleleh

6. Ditimbang oleum gondopuro sebanyak 1 g dengan cawan porselen lalu dimasukkan kedalam mortir lalu diaduk hingga homogen

7. Ditimbang cassa oil sebanyak 1 g edngan cawan porselen lalu dimasukkan kedalam mortirl dan diaduk hingga homogen

8. Ditimbang esens sebanyak 4 g dengan cawan porselen lalu masukkan kedalam mortir dan diaduk hingga homogen

9. Ditimbang oleum minyak kayu putih sebanyak 12,5 g dengan cawan porselen lalu dimasukkan kedalam mortir dan diaduk hingga homogen

10. Campuran dituang kedalam beaker glass dan dimasukkan kedalam pot kaca dengan roll on. Kemudian pot kaca diberi etiket dan label

Etiket Dan label

KIE

i. Indikasi : analgesic (Pereda nyeri), antiiritan, memberikan efek tenang, relaksasi dan menghilangkan rasa pegal

j. Kontraindikasi : pasien yang memiliki kulit sensitive dan lukanterbuka k. Efek samping : dapat menyebabkan alergi, asma, konjugativitas l. Cara pemakaian : digosokkan ke bagian yang sakit

m. Waktu penggunaan : saat diperlukan

n. Cara penyimpanan : Simpan di tempat yang kering dalam wadah tertutup o. Perlu diperhatikan : 1. Jangan ditelan

2. jauhkan dari jangkauan anak anak

p. Cara mengenali obat rusak atau kadaluarsa : 1. BUD nya melewati tanda batas

q. 2. Kemasan sudah rusak

3. Berbau tidak sedap, terdapat perubahan warna

r. BUD : Sediaan aromaterapi adalah formulasi tropical/dermal/ mulcosal (water containing tropical) Sehingga BUDnya tidak lebih dari 3 bulan

Pembahasan

Pengambilan bahan harus dilakukan dengan seksama dna teliti

Penimbanhan methol dan camphora menggunakan kaca arloji setangkup karena higroskopis

(17)

7. Perhitungan dan penimbangan bahan harus diperhatikan dengan teliti dan seksama agar diperoleh sediaan yang memberikan efek terapeutik kepada pasien

8. Pada mortir, camphora dan menthol dibiarkan begitu saja karena campuran tersebut bersifat euteretik yang mna titik lebur campuran akan menurun

9. Esens yg digunakan adalah esens citri (jeruk) Dafpus

IMO FI FI

(18)

JURNAL PRAKTIKUM PRESKRIPSI

VANISHING CREAM DAN CALAMINE LOTION VANISHING CREAM

Resep

Kelengkapan resep

i. Terdapat nama dokter, SIP, Alamat, No Telp, tanpa Alamat kantor Dokter j. Terdapat tempat pembuatan resep

k. Terdapat Nama dan Jumlah sediaan

l. Tidak ada nomor resep dan tanggal pembuatan resep m. Terdapat signatura

n. Tidak Terdapat garis penutup dan paraf dokter o. Tidak Terdapat umur pasien dan Alamat pasien p. Terdapat Nama pasien

dr.Bagas Kumoro SIP: 712/35.03/IX/2024

Jl. Sumatra 13 Jember Telp.324736

Jember,

R/ Vanishing cream 10

Asam salisilat/methol/champor 200 mg

S.u.e

Pro:Bambang

(19)

Formula Baku - FMS hal 100

R/ Acid Stearin 142 Gliceryn 100 Natr. Biborat 2,5 Triaethanolamin 10 Aquadest 750 Nipagin q.s m.f. cream

- IMO hal

R/ Acidi Stearinci 15 Cerae Albi 2 Vaselini Albi 8 Trieethanolamini 1,5 Propylene Glycoli 8 Aq Dest 65,5 4.) Narkotika dan Psikotropika -

5.) Permasalahan dan penyelesaian

a. Asidi Stearinci dan cerae albi berbentuk padat, maka, dilakukan peleburan aside stearinci dengan cerae albi bersamaan dengan vaselini albi

b. Sediaan cream tidak dapat Bersatu karena ada fasa minyak dan air, maka pencampuran dilakukan pada suhu mortir yang hangat

c. Jika triethanolamine dicampur dengan fasa minyak pada suhu yang berbeda menyebabkan saponifikasi. Maka, dilakukan peleburan dengan air panas didalam mortir hangat dan diaduk perlahan

Dosis Lazim -

Perhitungan bahan

(20)

Asidi Stearinci = 15/100 x 10 = 1,5 g Cerae Albi = 2/100 x 10 = 0,2 g Vaselini Albi = 8/100 x 10 = 0,8 g Triethanolamini = 1,5/100 x 10 = 0,15 g Propylene Glycol = 8/100 x 10 = 0,8 g

Aqdest = 10 – (0,8+ 0,8 + 0,15 + 0,2 + 1,5)

= 6,55 ml As Salisilat = 200 mg

Pemerian (FI 6)

Asidi Stearinci = Zat padat, mengkilat, hablur putih/kuning pucat (hal 160)

Cerae Albi = Zat padat, lapisan tips bening, berbau khas namun lemah (hal 261) vaselini Albi = Massa lunak

etiket dan label KIE

Referensi

Dokumen terkait

Asam salisilat merupakan salah satu bahan kimia yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi karena dapat