Al-Ariyah Menurut Hukum Ekonomi Syariah. Studi kasus pada petani ubi kayu di Desa Labuhan Ratu IX Labuhan Ratu Lampung Timur). AL-ARIYAH MENURUT HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Pada Petani Ubi Kayu Di Desa Labuhan Ratu IX Labuhan Ratu Lampung Timur) ABSTRAK. Dari latar belakang diatas maka peneliti mengajukan pertanyaan penelitian yaitu “Bagaimanakah al-ariyah di desa Labuhan Ratu IX menurut Hukum Ekonomi Syariah?”.
Desa Labuhan Ratu IX merupakan sebuah kawasan yang terletak di Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur. Mengenai tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum ekonomi Islam terhadap praktik Al-Ariyah di Desa Labuhan Ratu IX. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan pemahaman masyarakat Islam khususnya masyarakat desa Labuhan Ratu IX.
Dalam hal ini informasi yang dibutuhkan adalah pencarian data tentang amalan al-ariyah di desa Labuhan Ratu IX. Penelitian deskriptif dalam bentuk kualitatif dalam pembahasan tesis ini merupakan penelitian yang akan mengarah pada fakta-fakta yang muncul terkait dengan praktik al-ariyah di desa Labuhan Ratu IX. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data tentang proses pelaksanaan penelitian ini dan untuk memperoleh informasi tentang amalan al-ariyah yang dipraktikkan di Desa Labuhan Ratu IX.
38 Informasi dari dokumen desa Labuhan Ratu IX tentang sejarah desa Labuhan Ratu IX, 26 Juli 2017. 42 Informasi dari dokumen desa Labuhan Ratu IX tentang struktur organisasi desa Labuhan Ratu IX, 26 Juli 2017. 47 Hasil wawancara dengan Bapak . Mugi dan Mr. Yanto, petani di Desa Labuhan Ratu IX, 26 Juli 2017.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di desa Labuhan Ratu IX, implementasi al-ariyah terjadi jika dilihat dari sudut pandang Hukum Ekonomi Islam bahwa ada prinsip tauhid, setiap perbuatan manusia pasti mencerminkan nilai-nilai ketuhanan. . AL-ARIYAH MENURUT HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Pada Petani Ubi Kayu Di Desa Labuhan Ratu IX Labuhan Ratu Lampung Timur) REVIEW.
PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari sumber pertama.32 Sumber data primer penelitian ini adalah pembeli (tengkulak) dan beberapa petani singkong di desa Labuhan Ratu IX yang mengamalkan al-ariyah dengan teknik snowball sampling. … Untuk menjawab pertanyaan penelitian, peneliti dalam penelitian ini memperoleh sumber data primer melalui wawancara dengan para tengkulak dan beberapa petani, antara lain Bapak. Haryanto dan Bpk. Sukamto sebagai petani di desa Labuhan Ratu IX. Pihak-pihak yang akan diwawancarai adalah para perantara dan beberapa petani antara lain Bpk. Haryanto dan Bpk. Sukamto sebagai petani di desa Labuhan Ratu IX.
Desa Labuhan Ratu IX dulunya merupakan salah satu desa pemerintah desa Labuhan Ratu VI atau lebih dikenal dengan Proyek Pancasila. Desa Labuhan Ratu IX berbatasan langsung dengan Taman Nasional Way Kambas dan perkebunan buah terbesar di Lampung yaitu PT NTF (Nusantara Tropical Fruit) dan. Setelah melalui proses yang panjang dan dengan dukungan masyarakat, desa Labuhan Ratu IX diresmikan pada tanggal 4 April 2005 oleh Bupati Lampung Timur.
41 Data dokumen desa Labuhan Ratu IX terkait visi dan misi desa Labuhan Ratu IX, 26 Juli 2017. 45 Hasil wawancara dengan Pak Haryanto, Pak Sukamto dan Pak Warsino, petani di desa Labuhan Ratu IX, 26 Juli 2017 46 Hasil wawancara dengan mr. Budi & Bpk. Sugito, Petani di Labuhan Ratu IX, 26 Juli 2017.
49 Hasil wawancara dengan Bpk. Tonom dan Mr. Yusufom, petani di Labuhan Ratu IX, 27 Juli 2017. Dalam praktiknya, berdasarkan hasil survei alariyah yang dilakukan di desa Labuhan Ratu IX, transaksi tersebut tidak didasarkan pada gotong royong atau lebih dengan tujuan mencari nafkah. keuntungan dari salah satu pihak (dalam hal ini broker), sehingga jika jual beli dilakukan dengan cara tersebut, maka merupakan transaksi yang diperoleh secara curang. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat keras azabnya", sehingga menurut peneliti peminjaman yang terjadi di desa Labuhan Ratu IX tidak sesuai dengan prinsip hukum ekonomi syariah, hal ini dikarenakan niat dari perantara ya Pemberian pinjaman pupuk kepada petani tidak didasari keinginan untuk membantu orang lain tetapi untuk memfasilitasi tengkulak untuk mendapatkan barang tanpa mempertimbangkan apakah petani dirugikan oleh praktik ini atau tidak.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa al-ariyah yang terjadi di desa Labuhan Ratu IX merupakan bentuk pinjam meminjam yang tidak didasari oleh keinginan untuk saling membantu, hal ini dikarenakan tujuan dari perantara yang menawarkan Pinjaman Sampah adalah untuk memudahkan para tengkulak mendapatkan barangnya tanpa mempertimbangkan apakah petani dirugikan atau tidak dalam praktik ini, sehingga hal tersebut tidak sesuai dengan prinsip Hukum Ekonomi Islam. Sebaiknya para tengkulak di Desa Labuhan Ratu IX yang melakukan amalan al-ariyah sebelum bertransaksi, menempatkan unsur tolong-menolong sebagai tujuan utamanya, bukan sekedar mencari keuntungan.
LANDASAN TEORI
Pengertian Al-Ariyah
Dasar Hukum Al-Ariyah
Rukun dan Syarat Al-Ariyah
Macam-macam Al-Ariyah
Konsekuensi Hukum Akad Al-Ariyah
Hukum Ekonomi Syariah
- Pengertian Hukum Ekonomi Syariah
- Prinsip Hukum Ekonomi Syariah
Jenis dan Sifat Penelitian
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Al-Ariyah Menurut Hukum Ekonomi Syariah
Selain melakukan wawancara dengan perantara, peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa petani ubi kayu di desa Labuhan Ratu IX untuk mengetahui apakah petani tersebut melakukan jual beli secara paksa atau sukarela dan apakah ada kesepakatan. antara perantara (yaitu orang yang memberikan pinjaman) di muka. pupuk bagi petani pembayaran pasca panen) dengan petani terkait sehubungan dengan jual beli yang dilakukan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan tengkulak, ia mengatakan bahwa ia memulai jual beli sekitar dua tahun yang lalu, yang memberikan pinjaman pupuk kepada petani, meminta petani untuk menjual hasil panennya kepada tengkulak tersebut, dan jika petani menolak untuk menjual hasil panen tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak. Haryanto, Bpk. Sukamto dan Bpk. Warsino sebagai petani yang merasa ditipu, ia mengaku menjual hasil panen singkongnya kepada tengkulak karena merasa terbantu oleh tengkulak yang telah memberikan kredit pupuk kepada petani sehingga ketika panen, tengkulak meminta petani untuk menjual hasil panennya kepada tengkulak. perantara, petani terpaksa menerima.
Selain itu, Pak Mugi dan Pak Yanto mengatakan bahwa dia melakukan jual beli di bawah paksaan karena pada saat itu. Berdasarkan wawancara dengan Pak Jumadi beliau mengatakan hal tersebut tentunya terjadi karena para tengkulak telah membantu petani dengan memberikan pinjaman pupuk maka sah-sah saja tengkulak meminta petani untuk menjual hasil panen singkongnya kepada tengkulak tersebut karena jika tengkulak yang melakukan tidak meminjamkan pupuk kepadanya, maka ia tidak akan dapat membeli pupuk secara tunai karena kekurangan uang, sehingga jual beli tersebut dapat dikatakan atas dasar rasa terima kasih petani kepada perantara. Berdasarkan wawancara dengan Bpk. Tony dan Bpk. Yusuf mereka mengatakan bahwa ia terpaksa menjual hasil panennya kepada tengkulak, karena menurut penjelasannya.
Kemudian wawancara dengan Pak Tino mengatakan bahwa pihak yang bersedia memberikan pinjaman pupuk hanyalah tengkulak, sedangkan tengkulak lainnya hanya melakukan pembelian tanpa memberikan pinjaman pupuk terlebih dahulu, dan menurut pemaparannya, jika membeli pupuk secara tunai, sehingga tidak mampu karena alasan keuangan, sedangkan jika harus mengajukan pinjaman dari pihak lain, tidak menutup kemungkinan memberikan pinjaman kepada koperasi kelompok tani desa setempat itupun disertai dengan bunga yang harus dibayarkan setiap bulan. , jadi berutang kepada tengkulak merupakan kesempatan baginya untuk mendapatkan pupuk dengan pembayaran sebelum masa panen.50. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan perantara dan beberapa petani di desa Labuhan Ratu IX, jual beli tersebut sebenarnya disetujui oleh petani karena petani merasa telah dibantu oleh perantara yang telah memberikan pinjaman pupuk, namun kebanyakan petani merasa dirugikan dan dibohongi. . Prinsip maslahah dalam praktek al-ariyah yang berlangsung di Desa Labuhan Ratu IX justru membawa keuntungan bagi kedua belah pihak karena petani telah diberikan pinjaman pupuk tanpa bunga dan petani diberikan waktu jika tidak mampu membayar jatuh tempo. gagal panen sedangkan tengkulak diuntungkan karena memudahkan tengkulak mendapatkan barang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di desa Labuhan Ratu IX, bahwa al-ariyah yang berlangsung di desa Labuhan Ratu IX merupakan bentuk pinjam meminjam yang tidak didasari oleh keinginan untuk membantu, melainkan keinginan dari tengkulak. agar lebih mudah mencari barang sehingga praktek ini dipandang sebagai sesuatu yang lebih menguntungkan bagi tengkulak daripada petani, sedangkan tengkulak dan petani harus merasakan sama-sama diuntungkan tanpa ada yang merasa dirugikan, itu karena jika petani menjual hasil panennya ke pabrik bukan tengkulak maka petani akan mendapatkan harga jual yang lebih tinggi karena jika keuntungan dikalikan dengan hasil panen petani maka petani akan mendapatkan lebih banyak keuntungan yang dapat digunakan untuk membayar pupuk. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa al-ariyah yang terjadi di desa Labuhan Ratu IX merupakan bentuk pinjam-meminjam yang tidak didasari oleh keinginan untuk saling tolong-menolong, sedangkan Al-Qur’an menjelaskan bahwa masyarakat dianjurkan untuk saling membantu. tolong menolong dalam hal kebaikan, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Maidah ayat 2: “Dan tolonglah dirimu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan menolong dalam dosa dan permusuhan. Sebaiknya petani yang melakukan transaksi tersebut tidak merasa kasihan kepada tengkulak jika sebelumnya tidak ada kesepakatan untuk menjual hasil panen kepada tengkulak, maka jika tengkulak mengatakan tidak akan memberikan hutang.
Analisis Al-Ariyah di desa Labuhan Ratu IX Menurut Hukum
PENUTUP
Saran
Kajian Tesis Etika Bisnis Islam Mengenai Tata Niaga Tengkulak (Studi Kasus di Desa Sribasuki Kecamatan Batang Hari Kabupaten Lampung Timur, 2013). Skripsi Larangan Praktek Jual Beli Dalam Tinjauan Sosiologis Hukum Islam (Studi di Desa Mertelu dan Desa Tegalrejo Kabupaten Gunung Kidul)”. Kajian Skripsi Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Hasil Pertanian Dengan Cara Tebas Di Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo.
Bagaimana Anda untung dari jual beli jual beli yang Anda gunakan. Bagaimana dengan keuntungan yang Anda dapatkan melalui jual beli dengan Perantara seperti yang Anda lakukan.