FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN PERJANJIAN SUBSTANSI BERDASARKAN HUKUM BISNIS SYARIAH. Berkuliah di Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan perjanjian kontrak rumah yang terjadi di Astomulyo Punggur Kabupaten Lampung Tengah dalam perspektif Hukum Dagang Syariah. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dalam pelaksanaan kesepakatan borongan yang terjadi di desa Astomulyo kecamatan Punggur terdapat beberapa faktor penghambat yang mengakibatkan pelaksanaan kesepakatan tidak sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati.
Sehingga penelitian dalam hal ini hanya membahas tentang faktor penghambat dalam pelaksanaan perjanjian kontrak rumah yang terjadi di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Dengan perbandingan antara teori dan praktek lapangan maka akan ditarik kesimpulan tentang akad jual beli rumah menurut Hukum Ekonomi Syariah yang terjadi di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa bentuk perjanjian borongan yang dilakukan dengan kontraktor bersifat lisan.
Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Perjanjian Kontrak di Astomuly Kecamatan Punggur Lampung Tengah Kecamatan Punggur Lampung Tengah. Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Perjanjian Kontrak di Astomulyo Kecamatan Punggur Lampung Tengah Astomulyo Kecamatan Punggur Lampung Tengah. Dalam pelaksanaan perjanjian kontraktual yang terjadi di desa Astomulyo kecamatan Punggur terdapat beberapa faktor penghambat yang membuat pelaksanaan perjanjian tidak sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kesepakatan borongan yang terjadi di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah biasanya diselesaikan dengan musyawarah tanpa perlu melimpahkan perkaranya ke pengadilan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
LANDASAN TEORI
Perjanjian Pada Umumnya
- Pengertian Perjanjian
- Rukun dan Syarat Perjanjian
- Asas Hukum Perjanjian
- Macam-macam Perjanjian
Para pihak tidak dapat mengadakan perjanjian yang mengikat pihak ketiga, kecuali dalam Derden beding (janji kepada pihak ketiga pasal 1317 KUH Perdata). Jenis dokumen ini adalah bukti yang sempurna bagi pihak yang berkepentingan maupun pihak ketiga.
Perjanjian dalam Hukum Ekonomi Syariah
- Pengertian Hukum Ekonomi Syariah
- Pengertian Perjanjian dalam Hukum Ekonomi Syariah
- Asas-asas Perjanjian Menurut Hukum Ekonomi Syariah
Untuk itu, dalam beberapa dekade terakhir ini telah diakui adanya keterkaitan yang erat antara ilmu ekonomi dengan hukum, sehingga sering disebut hukum ekonomi. Hukum ekonomi adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur dan mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi dan kehidupan. Dalam pasal 1 kompilasi hukum ekonomi Islam dijelaskan bahwa ekonomi Islam adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh orang perseorangan atau kelompok orang atau badan usaha yang berbadan hukum atau bukan badan hukum untuk memenuhi satuan komersial dan nonkomersial. . kebutuhan sesuai dengan prinsip syariah. .
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan hukum ekonomi syariah adalah hukum yang mengatur dan mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi dan kehidupan berdasarkan prinsip syariah. Perundang-undangan ekonomi syariah di Indonesia pada umumnya hanya tersedia dalam bentuk fikih para fuqaha' atau fatwa khususnya Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), beberapa di antaranya telah menjadi peraturan Bank Indonesia melalui upaya positivisasi fatwa. 23 Asmar Apandi Nasution, Perjuangan Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia, dalam http://syariah.iain-padangsidimpuan.ac.id/perjuangan-Hukum-Ekonomi-syariah-di-indonesia/, diakses pada 18 September 2017, 16.16 WIB.
Perjanjian Borongan
- Pengertian Perjanjian Borongan
- Perjanjian Pemborongan dalam Undang-undang
- Perjanjian Borongan dalam Hukum Ekonomi Syariah
Penulis menyusun garis besar pertanyaan yang akan diajukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mengumpulkan informasi terkait faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan perjanjian kontrak rumah yang terjadi di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Yang akan didokumentasikan dalam hal ini adalah segala hal yang berkaitan dengan proses perjanjian kontrak perumahan, seperti perjanjian kontrak perumahan (apabila pelaksanaan kontrak kontrak perumahan dilakukan secara tertulis) dan profil Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah sebagai tempat berlangsungnya proses perjanjian kontrak rumah. Perjanjian kontrak yang terjadi di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur biasanya dilakukan pada saat seseorang ingin membangun rumah dimana pemberi kontrak sedang mencari kontraktor untuk melakukan pekerjaan konstruksi.
Perjanjian kontrak merupakan perjanjian yang sering dibuat di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Lampung Tengah dimana perjanjian ini biasanya dibuat pada saat seseorang ingin membangun rumah. Dalam kesepakatan borongan yang terjadi di Desa Astomulyo terdapat beberapa kendala yang membuat pelaksanaan kesepakatan borongan tidak dapat berjalan dengan maksimal. Hambatan dalam pelaksanaan perjanjian kontrak di Astomulyo Kecamatan Punggur Lampung Tengah adalah : faktor alam yang tidak menentu, faktor pekerja yang lalai dan material yang terlambat datang. .. dapat menjadi penyebab wanprestasi oleh para pihak dalam perjanjian.
Dalam pelaksanaan perjanjian kontrak yang terjadi di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur, ada yang terlibat wanprestasi karena kesalahan, kesengajaan atau kelalaian kontraktor. Ini adalah faktor karyawan kotor yang tidak masuk kerja. tanpa izin, serta kesalahan dalam proses kerja yang menyebabkan mereka harus melakukan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan kesepakatan borongan yang terjadi di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur terdapat beberapa faktor penghambat yang menyebabkan pelaksanaan kesepakatan tidak sesuai dengan ketentuan. kerangka waktu yang disepakati terlebih dahulu.
METODOLOGI PENELITIAN
- Jenis dan Sifat Penelitian
- Sumber data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknis Analisis Data
Langkah apa yang Anda ambil jika ketentuan dalam perjanjian antara Anda dan kontraktor tidak terpenuhi. Apa kendala dalam pelaksanaan kontrak yang Saudara lakukan sehingga pekerjaan tidak selesai tepat waktu. Bagaimana sikap Anda terhadap tindakan kontraktor yang mengadukan pekerjaan Anda.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah Singkat Kampung Astomulyo Kecamatan
- Keadaan Umum
- Struktur Aparat Pemerintahan
Kampung Astomulyo dibuka oleh kantor transmigrasi pada tahun 1954, ketika peserta transmigrasi tiba hampir bersamaan dengan penebangan hutan di lokasi potensi penduduk transmigrasi, terjadi kerja bakti dan kerjasama antar anggota transmigrasi peserta untuk mempercepat proses pembukaan hutan yang masih alami.hutan rimba.1. Jumlah anggota transmigrasi pada saat itu terdiri dari 300 kepala keluarga (KK) yang umumnya berasal dari Propinsi Jawa Timur antara lain Blitar, Tulung Agung, Trenggalek, Nganjuk, Kediri dan ada juga yang berasal dari Propinsi Jawa Tengah seperti Berdasarkan hasil musyawarah akhirnya diputuskan untuk menamai desa/kelurahan tersebut dengan nama Astomulyo yang berasal dari kata Asto yang berarti tangan dan Mulyo yang berarti mulia.
Jumlah penduduk desa Astomulyo Punggur sebanyak 4438 jiwa, dengan jumlah penduduk Dusun 1 892 jiwa, Dusun II 852 jiwa, Dusun III 989 jiwa, Dusun IV 721 jiwa, Dusun V 984 jiwa. Menurut tingkat pendidikan, jumlah penduduk prasekolah di desa Astomulyo Punggur adalah 597 orang, yang terdiri dari 1022 siswa SD, 1690 siswa SMP, 1072 siswa SMA, dan 57 siswa sarjana. Masyarakat desa Astomulyo Punggur dicirikan oleh struktur dan komposisi yang beragam, dari segi mata pencaharian mayoritas penduduk desa ini adalah petani yaitu 1152 orang, 95 pedagang, 15 PNS dan 23 pekerja.
Penerapan Perjanjian Borongan di Astomulyo Kecamatan
Kesepakatan grosir yang dilakukan sama dengan kesepakatan yang biasa dilakukan di sini, biasanya mereka datang ke rumah kemudian berdiskusi bagaimana pengerjaan grosir tersebut, lalu berapa bayarannya dan berapa lama pengerjaannya. ini. Kemudian, jika pekerjaan tidak selesai sesuai dengan yang telah disepakati dalam perjanjian semula, maka gaji kontraktor dikurangi, tetapi kontraktor harus tetap menyelesaikan pembangunannya. Berdasarkan percakapan di atas dapat dipahami bahwa akibat yang dihadapi oleh pemborong dan tindakan pemborong jika syarat-syarat perjanjian tidak dipenuhi yaitu pemborong meminta ganti rugi berupa pemotongan gaji dan sebagai bentuk tanggung jawab kontraktor. , meskipun upah telah dikurangi, pekerjaan harus dilanjutkan.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa hal tersebut menjadi kendala dalam pelaksanaan kontrak yang dilakukan oleh kontraktor, akibatnya pekerjaan tidak selesai tepat waktu. Biasanya, jika pekerjaan tidak diserahkan sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan di awal, upah borongan dipotong 20%, maka pekerjaan tetap harus kami selesaikan.” 21. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dipahami sikap kontraktor terhadap tindakan yang dilakukan kontraktor yang mengadu yaitu menjelaskan kepada kontraktor bahwa pekerjaan yang dilakukan menghadapi banyak kendala, seperti faktor cuaca, faktor kelalaian pekerja, sehingga pekerjaan hampir selesai harus dipasang kembali akibat kelalaian tersebut.
Faktor Penghambat Penerapan Perjanjian Borongan di
Material yang datang terlambat menyebabkan pekerjaan yang dilakukan menjadi tertunda karena material merupakan komponen utama yang akan diproses atau dikerjakan oleh kontraktor.
Analisis Faktor-Faktor Penghambat Penerapan Perjanjian
Pelaksanaan perjanjian adalah perwujudan atau pemenuhan hak dan kewajiban yang disepakati oleh para pihak dalam perjanjian, sehingga perjanjian itu mencapai tujuannya atau dengan kata lain prestasi yang harus dipenuhi dalam suatu perjanjian. Dalam hal ini capaian yang dicapai kontraktor di desa Astomulyo adalah penyelesaian pekerjaan harus sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati dalam perjanjian awal. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, peneliti menyampaikan beberapa saran mengenai pengaturan kontrak.
Pelaksanaan perjanjian kontrak kerja antara Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumbar, Sumbar dan CV. dalam www.pelaksanaan_perjuangan_pekerjaan_pekerjaan_antara_dinas_education_youth.pdf. Wanprestasi dalam kontrak kontrak pekerjaan konstruksi/jasa Studi Kasus Perjanjian pemeliharaan jalan dan jembatan di Merauke”. Perjanjian Kontrak Pembangunan Sarana Olahraga Kolam Renang Baturaja Kajian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu. dalam www.kripsi_pembahasan_perjuangan_sarana_.
PENUTUP
Kesimpulan
Dimana penyebab keterlambatan dalam melaksanakan pekerjaan adalah karena hujan sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik, karena jika dipaksakan hasilnya akan buruk dan kurang memuaskan. Apalagi faktor lain yang menjadi penyebabnya adalah kesalahan kontraktor baik sengaja maupun lalai. Ini adalah faktor pekerja yang buruk, yang tidak masuk kerja tanpa izin, serta kesalahan dalam proses kerja yang mengarah pada pembangunan kembali.
Faktor pencegah ini termasuk kegagalan membayar karena disebabkan oleh kelalaian kontraktor, sehingga dapat dituntut ganti rugi.
Saran
Perjuangan Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia. dalam http://syariah.iain-padangsidimpuan.ac.id/perjuangan-Hukum-eko nomisyariah-di-indonesia/. Al-Quran dan terjemahannya.