PENDAHULUAN
Penegasan Istilah
Data di atas menunjukkan adanya wujud feminisme berupa persamaan hak dalam bidang pendidikan. Kutipan di atas menunjukkan adanya salah satu bentuk feminisme berupa persamaan hak dalam mengemukakan pendapat, berdasarkan data. Data di atas menunjukkan adanya wujud feminisme berupa persamaan hak dalam bidang pendidikan.
Sesuai dengan pernyataan tersebut, analisis cerpen di atas secara tepat menunjukkan adanya bentuk persamaan pendapat. Data di atas menunjukkan adanya wujud feminisme berupa persamaan hak untuk mengemukakan pendapat. Sejalan dengan pernyataan tersebut, analisis cerpen di atas tepat menunjukkan adanya bentuk kekerasan karena.
Rumusan Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Feminisme
Feminisme adalah gerakan yang memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dalam bidang politik, ekonomi dan sosial; atau kegiatan terorganisir yang memperjuangkan hak dan kepentingan perempuan.
Stereotip
Cerita Pendek
Cara ini sering juga disebut dengan gerakan pembebasan perempuan yang disingkat dengan women's lib atau gerakan emansipasi perempuan yaitu gerakan pembebasan perempuan. Gerakan ini didorong oleh kesadaran bahwa hak-hak perempuan sama dengan laki-laki. 14 Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra, (Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa, 2016), hal. 195. . perempuan, perempuan lebih lemah dibandingkan laki-laki.
Menurut Tong, tujuan ini ditekankan karena masyarakat patriarki mengacaukan seks dan gender, serta hanya menganggap pekerjaan yang berhubungan dengan kepribadian feminin adalah pekerjaan yang layak bagi perempuan.16 Jadi feminisme liberal lebih fokus pada persamaan hak dalam pendidikan. Oleh karena itu, perhatian utama feminisme radikal adalah kampanye melawan kekerasan terhadap perempuan.17 Jadi feminisme radikal fokus pada akar permasalahan yang menyebabkan perempuan tertindas. Namun kesadaran akan kesetaraan yang dimiliki laki-laki dan perempuan dalam kedudukan yang sering mempengaruhi perempuan, baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat 19.
Wollstonecraft mengatakan baik perempuan maupun laki-laki memiliki kemampuan berpikir, sehingga perempuan dapat tumbuh menjadi manusia seutuhnya. Anggapan tersebut disebabkan oleh laki-laki yang mempunyai kekuasaan, sehingga melanggengkan pandangan yang salah terhadap keberadaan perempuan.33.
Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
Persamaan penelitian Rahmat Aziz Penggabean dengan penelitian penulis terletak pada pendekatan penelitiannya, keduanya sama-sama menganut pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan memberikan pandangan terhadap kajian feminisme. Bedanya dengan penelitian Rahmat Aziz Penggabean hanya melihat pada kajian feminisme, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan stereotip dan sumber data penelitiannya juga berbeda. Penelitian yang dilakukan Yenny Puspita (2019) dengan judul “Stereotip Perempuan dalam Novel Abidah El Khalieqy: Tinjauan Sastra Feminis” yang membahas tentang label-label negatif yang muncul dari keyakinan gender, antara lain label perempuan bodoh, label bodoh. , sebagai sumber kesalahan dan ketidaktahuan sopan santun.
Label negatif lainnya terhadap perempuan adalah perempuan membuat gaduh dan merusak nama baik keluarga oleh sang ayah. Stereotipe lain terhadap perempuan adalah anggapan bahwa perempuan adalah parasit dalam rumah tangga dan perempuan/istri selalu menjadi parasit bagi suaminya. Bentuk stereotip atau labeling negatif yang bersumber dari pandangan gender yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain memberi label pada perempuan sebagai orang bodoh, dicap bodoh, menjadi sumber kesalahan, dan tidak memiliki sopan santun.61.
61 Yenny Puspita, “Stereotip Perempuan dalam Novel Abidah El Khalieqy: Tinjauan Sastra Feminis,” Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra, vol. Persamaan penelitian ini terletak pada jenis penelitiannya yang sama-sama menggunakan kualitatif, hal ini bertujuan untuk mampu mendeskripsikan dan menawarkan pandangan mengenai stereotipe dalam kaitannya dengan kajian sastra feminis. Bedanya dengan penelitian ini hanya mengkaji stereotip saja, sedangkan penelitian yang akan dilakukan penulis membahas tentang citra perempuan dan objek penelitiannya berbeda.
Penelitian Hanif Ivo Khusri Wardani dan Rina Ratih (2020) berjudul “Citra Wanita Dalam Novel Kala Karya Stefani Bella dan Syahid Muhammad” membahas tentang (1) Citra fisik Lara sebagai wanita dewasa yang sederhana, apa adanya, dan apa adanya. tidak suka berdandan, (2) Citra psikologis Lara adalah wanita yang kuat, tangguh, bertanggung jawab dan mandiri, (3) Citra sosial Lara dalam keluarga adalah anak perempuan yang berpegang teguh pada orangtuanya yang berbakti, dan (4) Citra sosial Lara di masyarakat adalah wanita yang ramah dan santai. bersosialisasi dan aktif dalam beraktivitas. Ketidakadilan yang dialaminya karena gendernya tidak menjadikan perempuan lemah dan jompo, namun membangkitkan semangatnya untuk menjadi perempuan yang kuat, tangguh, religius dan mandiri.62. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada pendekatan penelitian yang sama-sama menggunakan kualitatif, hal ini bertujuan untuk dapat mendeskripsikan gambaran perempuan dalam kajian feminis dan memberikan pandangan.
62 Hanif Ivo Khusri Wardani dan Rina Ratih, “Citra Perempuan dalam Novel Kala Karya Stefani Bella dan Syahid Muhammad,” Jurnal Bahasa dan Pengajaran Sastra, vol.
Kerangka Berpikir
METODE PENELITIAN
Data dan Sumber Data
Menurut Moleong, sumber data penelitian kualitatif adalah tampilan berupa kata-kata lisan atau tertulis yang diamati peneliti dan objek yang diamati secara detail sehingga dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau objek tersebut. Sumber data dalam penelitian adalah kumpulan cerita pendek “Wanita Penakluk Ombak” karya Komunitas Penulis Rafflesia yang diterbitkan oleh JBS Publishers pada tahun 2018 di Yogyakarta. Data merupakan fakta empiris yang dikumpulkan peneliti dengan tujuan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. 69 Data dalam penelitian ini berupa teks yang terdapat pada kumpulan cerpen 'Wanita Penakaluk Ombak' karya Komunitas Penulis Rafflesia.
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah gambaran perempuan dalam cerpen dengan menggunakan kajian feminisme, stereotip dan pesan dalam kumpulan cerpen 'Perempuan Penakaluk Ombak' karya Komunitas Penulis Rafflesia.
Teknik Pengumpulan Data
Alasan peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dokumenter karena jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Sehingga untuk menggali dan mengumpulkan data dari sumber bacaan tentang permasalahan dalam penelitian ini. Tujuan wawancara adalah untuk memperkuat hasil data yang diperoleh dalam penelitian dengan pendapat para ahli.
Teknik Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data menggunakan data dengan cara mencari data, mengumpulkannya dan mendaftarkannya untuk diuji keaslian dan kebenarannya. Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan menganalisis dokumen menggunakan pendekatan feminis, stereotipe dan pesan yang terkandung dalam cerita. Peneliti akan memeriksa kembali data yang telah dianalisis untuk menjaga keakuratan dan keabsahan data.
Dimana dalam laporan penelitian, peneliti akan disertai kutipan dalam bentuk tulisan atau dokumen otentik, sehingga lebih dapat dipercaya. Dengan adanya kutipan-kutipan yang akan disajikan pada hasil penelitian dapat meyakinkan pembaca atau pihak lain.
Teknik Analisis Data
Analisa diatas didukung oleh pendapat Ibu Wenny Aulia Sari, MA. selaku dosen program studi pendidikan bahasa Indonesia UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Beliau menyatakan bahwa benar kutipan di atas menunjukkan adanya hak perempuan dalam mengutarakan pendapat/gagasannya, hal ini terlihat dari kata “Untukku”.82 Berdasarkan pernyataan tersebut, analisis cerpen di atas dengan tepat menunjukkan bahwa ada bentuknya Analisis di atas juga mendukung pendapat Ibu Wenny Aulia Sari, mag. selaku dosen program studi pendidikan bahasa Indonesia UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Sesuai dengan pernyataan tersebut, maka analisis cerpen di atas tepat menunjukkan adanya perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak ekonomi karena tokoh ibu mengambil alih pekerjaan laki-laki demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Data di atas menunjukkan adanya bentuk feminisme berupa perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak-hak sipil. Dalam data ini, karakter saya ingin memperjuangkan keadilan bagi dirinya dan anak-anaknya. Kutipan di atas menunjukkan adanya bentuk feminisme berupa persamaan hak untuk mengemukakan pendapat. Dalam data tersebut, karakter Aku ingin melanjutkan pendidikannya di kota.
Beliau menyatakan bahwa benar kutipan di atas menunjukkan adanya salah satu bentuk perjuangan perempuan dalam memperjuangkan hak-hak sipil, hal ini terlihat dari “Aku memilih kamu dan meninggalkan keluargaku” 133 Sesuai dengan pernyataan tersebut, analisa. Kisah di atas dengan tepat telah menunjukkan adanya suatu bentuk perang terhadap hak-hak sipil perempuan karena keputusan tersebut. Sesuai dengan pernyataan tersebut, analisis cerita di atas tepat menunjukkan bahwa ada wujud perjuangan perempuan di bidang pendidikan, karena Novi melihat Lestar mempunyai keinginan yang besar untuk belajar. Sesuai dengan pernyataan tersebut, analisis cerita di atas tepat menunjukkan adanya perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak ekonomi karena menurut Lisa, perempuan juga mempunyai hak yang sama untuk melakukan pekerjaan laki-laki.
Ia menyatakan, memang benar kutipan di atas menunjukkan bahwa perempuan berhak untuk bersatu/berkumpul, itu menunjukkan. Beliau menyatakan bahwa benar kutipan di atas telah menunjukkan adanya hak perempuan untuk menyampaikan pendapat/gagasannya, hal ini terlihat dari kalimat ‘Ibu tidak diperbolehkan’.172 Sejalan dengan pernyataan tersebut, analisis dari The Short Kisah di atas dengan tepat menunjukkan bahwa ada wujud persamaan hak dalam berpikir, karena memang demikian. Senada dengan pernyataan tersebut, maka analisa cerpen di atas tepat sekali menunjukkan eksistensi perjuangan perempuan di bidang pendidikan, karena berkat kegigihan karakter saya, ia berhasil mendapatkan beasiswa untuk menuntut ilmu.
Ia menyatakan, memang benar kutipan di atas menunjukkan bahwa perempuan dianggap lemah, hal ini terlihat dari ungkapannya. Ia menyatakan bahwa dalam kutipan tersebut dapat dikatakan bahwa perempuan harus berada di rumah, hal ini terlihat dari ungkapan “Di rumah saja”.193 Sesuai dengan pernyataan tersebut, analisis cerita di atas. Ia menyatakan benar kutipan di atas menunjukkan adanya kekerasan terhadap perempuan, hal.
Ia menyatakan, memang benar kutipan di atas menunjukkan adanya pelecehan terhadap perempuan, hal ini terlihat dari ungkapan “Saya tidak ingin punya anak sekarang”. 215 Sesuai dengan pernyataan tersebut, maka analisis cerpen di atas tepat menunjukkan adanya bentuk pelecehan yang dialami oleh tokoh tersebut. Dikatakannya, benar kutipan di atas menunjukkan adanya kekerasan terhadap perempuan, hal itu terlihat dari ungkapannya.