213
JAUR
(Journal of Architecture and Urbanism Research)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur
Kajian Penerapan Konsep Arsitektur Hijau: Cluster Bahamas, Medan
Study of the Application of Green Architecture Concepts:
Clusters Bahamas, Medan
Venny1) & Tessa Eka Darmayanti2)
1) Program Studi Arsitektur, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Indonesia
2) Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Indonesia
*Coresponding Email: [email protected] Abstrak
Pesatnya pertumbuhan populasi penduduk Indonesia di era revolusi industri 4.0 ini mempengaruhi tingginya permintaan kebutuhan akan rumah tinggal dan tanpa disadari hal tersebut menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Penggunaan material yang ramah lingkungan merupakan salah satu aspek desain arsitektur berkelanjutan yang dinilai penting dan memiliki kontribusi dalam menahan laju pemanasan global sekarang ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi konsep arsitektur hijau dengan rumah tinggal di perumahan Citraland Gama City Medan, dan dampaknya pada lingkungan. Dengan memakai metode penelitian kualitatif, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan mendorong para arsitek di Indonesia agar dapat berkontribusi besar dalam merancang rumah tinggal yang berwawasan arsitektur hijau dengan pemanfaatan material yang ramah lingkungan.
Permintaan pasar terhadap rumah berkonsep hijau terjawab oleh pembangunan perumahan Citraland Gama City Medan oleh PT. Ciputra. Dari hasil penelitian salah satu rumah tinggal di perumahan tersebut didapatkan bahwa penggunaan material lokal, material daur ulang, dan material prefabrikasi dapat mengurangi biaya pembangunan dan mengurangi material yang berpotensi menjadi sampah sehingga berdampak baik pada isu pemanasan global serta berdampak baik pada sosial dan lingkungan.
Kata kunci: Ramah Lingkungan; Pemanasan Global; Arsitektur Berkelanjutan Abstract
The fast growing population of Indonesia in this 4.0 industry revolution influence the large demand of housing and without realizing caused negative impacts to the environment. The usage of eco-friendly materials is one of few aspect of sustainable architecture which is deemed important and could contribute in halting global warming. This research aims to get insights regarding the implementation of the green architecture concept in Citraland Gama City Medan residence, and its impact on the environment. With qualitative research method, this research is expected to broaden knowledge and push architechs in Indonesia to contribute in developing housing based on green technology with the use of eco-friendly materials. The demand of gree housing is answered by Citraland Gama City Medan of PT. Ciputra. From the research one of the houses in the area is using local, recycled, prefabricated materials that could cut down cost and reduce material that has the potential to become waste so that it can positively impact the global warming issue, also having good impact on social and environment
Keywords: Eco-Friendly; Global Warming; Sustainable Architecture
How to Cite : Venny & Darmayanti, T.E. (2023). Kajian Penerapan Konsep Arsitektur Hijau: Cluster BAHAMAS, Medan JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research). 6 (2): 213-224
214 PENDAHULUAN
Kerusakan lingkungan masih menjadi permasalahan dalam konteks arsitektural di era modern sekarang ini. Kepadatan penduduk yang dipengaruhi oleh angka natalitas yang sangat besar di Indonesia mempengaruhi tingginya permintaan akan kebutuhan rumah tinggal dan tanpa disadari hal tersebut menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan akibat pembangunan. Kerusakan lingkungan tersebut mendorong para arsitek untuk semakin peduli akan pembangunan dengan penerapan konsep green building. Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 tahun 2010, bangunan ramah lingkungan (green building) adalah suatu bangunan yang menerapkan prinsip lingkungan dalam perancangan, pembangunan, pengoperasian, dan pengelolaannya dalam aspek penting penanganan dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pemenuhan kriteria berdasarkan Green Building Council Indonesia (GBCI), ada enam indikator penilaian desain Greenship Homes (GBCI, 2014) yaitu : 1) Manajemen lingkungan bangunan, 2) Tepat guna lahan, 3) Konservasi air, 4) Efisiensi energi, 5) Sumber material, 6) Kesehatan dan kenyamanan ruang dalam.
Menurut Kunarsih (2018:12), konsep arsitektur berkelanjutan merupakan salah satu konsep yang dapat diaplikasikan pada bangunan dalam rangka meminimalkan dampak negatif konstruksi bangunan terhadap lingkungan dengan memanfaatkan material ramah lingkungan atau material daur ulang.
Selain itu, arsitektur berkelanjutan disebut juga bangunan yang ramah lingkungan, dimana didesain dan dibangun menggunakan teknologi bangunan berkelanjutan, sistem energi berkelanjutan, material bangunan berkelanjutan dan material bangunan berkelanjutan yang tidak membebani generasi mendatang dengan hutang lingkungan dan keuangan (Mangunwijaya, 1980). Dikarenakan kegiatan pembangunan membutuhkan berbagai sumber daya alam maupun sumber daya buatan dalam prosesnya, kita harus meminimalkan konsumsi sumber daya alam melalui pemanfaatan yang lebih efisien, sumber daya alam tidak terbarukan, tanah, air, dan bahan bangunan serta menggunakan bahan dan sumber daya lokal, seperti material bambu digunakan pada fasade bangunan. Apabila konsep ini diterapkan dengan baik dan benar, maka akan berdampak positif terhadap lingkungan, meningkatkan
215 kualitas hidup manusia dan juga mengurangi biaya pembangunan.
Menurut Green Building Council Indonesia, bangunan hijau adalah bangunan di mana di dalam perencanaan, pembangunan dan pengoperasian serta dalam pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu baik bangunan maupun kualitas udara di dalam ruangan, dan juga memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan. Dampak green building dibagi menjadi tiga macam yaitu: (1) Dampak terhadap ekonomi (mengurangi biaya pembangunan), (2) Dampak positif terhadap lingkungan, (3) Dampak terhadap sosial, dapat meningkatkan estetika, kesehatan dan kualitas hidup manusia, (Sucipto, dkk, 2014). Konsep hijau bangunan ramah lingkungan dapat ditempuh melalui aspek pemilihan material yang memiliki daur hidup yang panjang agar dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial, (Karuniastuti, 2018)
Arsitek juga perlu memperhatikan desain rumah tinggal yang mampu menekan penggunaan listrik seperti lampu untuk pencahayaan, air conditioner untuk
pendingin atau penghawaan dengan penerapan roaster ataupun kisi-kisi.
Perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 juga membantu proses pemilihan dan pengolahan material bangunan, pemilihan material bangunan yang dipakai harus memenuhi kriteria berikut:
Bisa didapatkan dengan mudah dan harga yang terjangkau serta dekat (tidak memerlukan ongkos yang besar dalam memindahkan material ke lokasi pembangunan)
Tidak mengandung racun
Dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat yang berbahaya bagi lingkungan
Dapat terurai dengan mudah secara alami ataupun dapat didaur uang.
Memiliki durabilitas yang tinggi (masa pakai dalam jangka waktu yang Panjang)
Dapat menghubungkan kita dengan alam (misalnya kayu mengingatkan kita pada hutan, bata mengingatkan kita pada tanah)
Selain itu, bangunan berkelanjutan harus memiliki respon terhadap sumber daya yang efisien di seluruh siklus hidup bangunan, di mulai dari penentuan tapak sampai desain, konstruksi, operasi,
216 pemeliharaan, renovasi, dan pembongkaran.
Menurut Ismail (tribun, 2019) bahwa Perumahan Citraland Gama City merupakan rumah premi berkualitas tinggi yang mengungsung konsep hunian Clean, Green, and Modern. Hal ini menjadikan perumahan ini sebagai studi kasus atau objek penelitian pada penelitian.
Perumahan Citraland Gama City Medan merupakan salah satu perumahan atau proyek pengembangan properti dari Ciputra Group yang bekerja sama dengan GamaLand, yang dikembangakan diatas lahan seluas 211.57 hektar. Citraland ini sendiri diharapkan dapat menjadi kota mandiri yang membawa atmosfer “The Singapore of Medan”. Untuk menghadirkan nuansa Singapore terdapat Orchard Road, Fountain of Wealth, Marlion Statue, dan Fullerton Gate. Perumahan Citraland ini terletak di Jalan Boulevard Barat Raya no. 1, Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara. Dilansir dari artikel Bisnis.com, perumahan milik pengembang properti Ciputra Group disebutkan menjadi perumahan dengan gaya hidup eco-living atau ramah lingkungan.
Melalui konsep hunian tersebut, Perumahan Citraland Gama City Medan ini menjawab permintaan pasar yang tinggi
terhadap rumah tinggal yang berkonsep arsitektur berkelanjutan atau ramah lingkungan dan berkaitan dalam mengatasi isu pemanasan global. Pada saat ini, di tengah persaingan ketat di bisnis properti di era modern, PT.Ciputra sedang mengkampanyekan proyek ‘Go Green’ yang mengacu pada kriteria greenship dari Green Building Council Indonesia (GBCI).
Gambar 1. Master Plan Perumahan Citraland Gama City Medan
Tujuan utama dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi konsep arsitektur berkelanjutan dan dampaknya terhadap lingkungan pada rumah tinggal di perumahan tersebut yang berfokus pada salah satu rumah di cluster Bahamas.
Diharapkan penelitian ini turut mendorong para arsitek di Indonesia agar dapat berkontribusi besar dalam merancang rumah tinggal yang berwawasan arsitektur hijau dengan pemanfaatan material yang ramah lingkungan serta dapat menjawab bagaimana konsep arsitektur hijau pada rumah tinggal tersebut diimplementasikan, dan bagaimana pengaruh dan dampak
217 konsep arsitektur hijau tersebut terhadap lingkungan maupun terhadap ekonomi dan sosial masyarakat.
METODE PENELITIAN
Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskritif kuantitatif, seperti yang dikemukakan Sugiyono (2017:8) bahwa metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk mengaju hipotensis yang telah ditetapkan serta cara pengumpulan data didapatkan dari berbagai sumber tertulis seperti buku, artikel, jurnal, skripsi, tesis ,catatan harian ,arsip foto dan literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang akan dibahas yang diakses dari internet atau pun diperpustakaan. Metode ini digunakan untuk mengamati penggunaan material ramah lingkungan pada rumah tinggal di perumahan Citraland, Medan, Sumatera Utara. Untuk lebih spesifik rumah yang akan diteliti adalah rumah yang terletak di quarter 1 cluster Bahamas Perumahan Citraland Gama City Medan.
Proses pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara daring kepada pemilik objek penelitian. Data yang didapatkan kemudian mengidentifikasi dan menganalisis penerapan material ramah lingkungan atau material daur ulang apa saja yang diterapkan pada elemen-elemen fisik arsitektural pada rumah tinggal.
Elemen fisik arsitektural yang digunakan adalah mengenai elemen pembentuk ruang (struktur, dinding pembatas, sudut-sudut dinding, pintu, jendela, atap, plafond, partisi, dan permukaan lantai) dan elemen pengisi ruang (berupa perabot-perabot, peralatan atau mesin, dan tanaman), (Ching, 2008).
PEMBAHASAN
Penelitian ini akan berfokus pada salah satu rumah tinggal di Cluster Bahamas, Citraland Gama City Medan. Tipe rumah ini memiliki luas tanah sebesar 168 m2 dan luas bangunan sebesar 108 m2. Rumah dengan dua lantai yang dilengkapi tiga kamar tidur ,dua kamar mandi, dan ruang tamu seperti yang terlihat pada Gambar 3. berikut. Rumah ini memiliki tampak samping atau fasad yang banyak menggunakan material alami seperti kayu dan olahan seperti conwood. Adapun material lainnya yang digunakan dalam pembangunan rumah tinggal ini antara lain
218 adalah material beton, kayu, kaca dan bambu.
Kayu merupakan salah satu material ramah lingkungan yang paling sering ditemukan di rumah tinggal ini karena merupakan material yang mudah didapat dan dapat didaur ulang, ditambah lagi harga yang masih terjangkau.
Gambar 2 . Tampak Rumah
Gambar 3. Denah Rumah
Penelitian terhadap penggunaan material ramah lingkungan lainnya pada rumah tipe ini bisa dilihat dari penerapan
material prefabrikasi dan material lokal lainnya. Material prefabrikasi adalah material yang dibuat atau diproduksi sesuai dengan kebutuhan secara detail di lapangan yang kemudian diangkut dari pabrik ke lokasi site untuk dirakit agar tidak memakan banyak waktu dan tenaga dalam pembangunannya. Dari hasil Penelitian Apartemen Surabaya yang menggunakan Prefabrikasi pada tahun 2016 disebutkan bahwa memang benar material prefabrikasi telah menjawab kebutuhan dan permasalahan masyarakat modern yang ingin merancang hunian efisien, meminimalkan sisa penggunaan material, waktu pengerjaan yang efektif serta fleksibel terhadap perubahan dimasa yang akan dating.
Pada Gambar 5. terlihat penggunaan baja ringan dan aluminium untuk kerangka atap rumah. Material yang digunakan memiliki keunggulan lebih kuat, anti karat dan rayap, mudah dipadang dan lebih ringan serta merupakan material prefabrikasi. Material Prefabrikasi juga tercatat sebagai salah satu kriteria sumber dan siklus material yang ramah lingkungan menurut GBCI (Green Building Council Indonesia).
219 Gambar 4. Foto material prefabrikasi diambil
pertengahan tahun 2019
Gambar 5. Foto rangka atap baja yang prefabrikasi diambil pertengahan tahun 2019
Dampak Terhadap Sosial dan Lingkungan
Penerapan material daur ulang sangat bermanfaat terhadap lingkungan dimana dapat meminimalisir polusi, melestarikan sumber daya dan mencegah kerusakan alam. Selain itu, manfaatnya terhadap sosial, penggunaan material daur ulang dapat memberikan pengetahuan kepada mayarakat dalam memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang unik dan menarik.
penggunaan material daur ulang mempunyai peran penting dalam memperpanjang daur hidup material dan mengurangi sampah konstruksi, sehingga
peran tersebut menjadi aspek utama dalam mencapai arsitektur hijau yang ramah terhadap lingkungan.
Adapun penerapan material bekas yang didaur ulang terlihat pada bagian teras yang terletak di halaman belakang rumah tersebut. Material kayu yang digunakan merupakan material bekas atau sisa yang dikumpulkan dari rumah lama pemilik rumah yang kemudian diolah dan dipoles menjadi finishing partisi dinding dan rangka atap teras tersebut. Hal tersebut tentu dapat mengurangi biaya pembangunan yang dikeluarkan. Tidak hanya itu, material yang dipakai pada finishing lantai teras adalah material conwood, (Kompas, 2015) material ini sendiri memiliki beberapa kelebihan seperti tampilan seperti kayu, daya tahan terhadap api dan cuaca, proses pemasangan yang cukup mudah dan ramah lingkungan dikarenakan terbuat dari campuran bahan semen dan fiber selulosa serta sudah terbukti bebas dari kandungan asbes maupun logam berat yang berbahaya bagi kesehatan keluarga maupun masyarakat setempat.
220 Gambar 6. Penerapan material kayu yang di daur
ulang pada partisi dinding dan rangka atap teras halaman belakang
Gambar 7. Penerapan material conwood pada lantai teras halaman belakang dan batu alam di
dinding
Material batu alam memiliki banyak kelebihan seperti memiliki kesan natural dan elegen, perawatan yang mudah sehingga terbebas dari lumut dan jamur, Material conwood juga dapat ditemukan pada bagian fasad rumah yang dilengkapi dengan pintu kayu serta jendela dengan kaca bekas yang diambil juga dari rumah lamanya.
Gambar 8. Penerapan conwood pada fasad rumah tinggal
Dampak Terhadap Ekonomi dan kesehatan
Menggabungkan desain hemat energi ke dalam bangunan dapat menciptakan lingkungan yang efisein dan nyaman.
Memanfaatkan elemen alam dan teknologi untuk melestarikan sumber daya dan meningkatkan produktifitas penghuni rumah sekaligus mengurangi biaya operasi dan pembangunan . Penerapan konsep arsitektur hijau yang dilakukan sebagai upaya dalam penghematan listrik juga dilakukan dalam rumah ini dimana terdapat bukaan sejenis roaster pada bagian atas pintu kamar yang berdampak baik bagi pencahayaan dan penghawaan alami pada kamar tidur. Hal ini juga dapat mengurangi pemakaian listrik khususnya pemakaian AC atau pendingin ruangan.
Bukaan ini (Gambar 9.) juga dinilai bagus bagi sirkulasi udara bagi pengguna ruangan. Meminimalisir penggunaan AC juga dapat berdampak baik bagi anggota keluarga sehingga bisa menikmati kualitas udara yang lebih baik guna meningkatkan kesehatan dan produktifitas penghuni serta menjaga lingkungan sekitar.
Pernyataan diatas didukung oleh Penelitian yang dilakukan oleh Teknik Elektro Universitas Islam Nusantara Bandung pada tahun 2019 dan Artikel dari Halo Sehat yang menyatakan bahwa penggunaan AC memiliki dampak negatif yaitu pemborosan bahan bakar dan energi
221 (dalam sekali pemakaian menghabiskan lebih dari 600 watt untuk ukuran terkecilnya), merusak lapisoan ozon (Senyawa Freon padad AC berbahaya bagi Kesehatan dan berdampak pada pemanasan global), serta penggunaan AC yang berlebih dapat menyebabkan kulit dan rambut kering.
Oleh karena itu, disarankan untuk meminimalisir penggunaan AC dan menambah bukaan yang besar agar udara dapat masuk, selain dapat menjaga lingkungan, kita juga dapat menghemat biaya pengeluaran keluarga.
Ditambah lagi, berdasarkan website Rumahku.com, tertulis bahwa pewarnaan desain interior tidak hanya hiasan semata, tetapi mempunyai tujuan lain yang penting, misalnya untuk meningkatkan efisiensi kerja, penyembuhan, dan mengundang selera atau menarik perhatian. Secara psikis warna cerah seperti putih, kream, warna pastel (soft), dapat memberikan efek ketenangan, rapi, dan bersih (Nuraida, 2008). Oleh karena itu, pada penelitian ini, pemilihan cat pada dinding interior dengan warna putih ataupun krim dinilai tepat, ditambah lagi warna putih dinilai dapat memantulkan cahaya yang masuk.
Gambar 9. Penerapan bukaan seperti roaster pada bagian atas dinding kamar.
Rumah ini juga menggunakan sensor saklar serta lampu yang digunakan adalah jenis pijar dan LED. Berdasarkan penelitian mengenai Karakteristik dan Efisiensi Lampu LED pada tahun 2020, lampu LED (Light Emiting Dioda) dinilai sebagai lampu hemat energi, tidak hanya itu jenis lampu ini diuji memiliki intensitas cahaya yang baik, tidak menghasilkan energi panas, ringan, tidak mahal serta memiliki daya tahan yang baik.
Pada siang hari, pemakaian jendela yang jumlahnya diperbanyak atau ukurannya diperbesar, juga penerapan bukaan seperti pada Gambar 10. sehingga elemen ini dapat menjalankan fungsinya sebagai sistem sirkulasi udara dan pencayahaan alami secara lebih optimal.
Hasilnya, konsumsi daya listrik bisa semakin dihemat.
222 Gambar 10. Penerapan Bukaan di dekat tangga
pada ruangan santai di rumah
Penerapaan Material Kayu pada Interior Rumah Tinggal
Pada bagian interior rumah, material kayu juga dapatditemukan di tangga menuju lantai 2 diambah lagi terdapat ornamen-ornamen yang juga berasal dari material kayu dilengkapi dengan kisi-kisi kayu pula (lattice). Sebagai penutup lantai, kayu adalah material yang nyaman, sejuk dan termasuk yang tahan lama (jika masih merupakan kayu solid). Dalam kaitannya dengan lingkungan, jelas bahwa kayu merupakan material natural yang berasal dari alam yang dapat diperbaharui.
Material parket kayu digunakan pada lantai rumah, selain material yang ramah lingkungan, Berdasarkan Buku Aplikasi Material (2014), kayu merupakan material yang dapat membuat suhu ruangan menjadi lebih hangat dan nyaman.
Berdasarkan survey, material kayu
merupakan material yang paling banyak digunakan dalam konstruksi maupun interior ruangan.
Gambar 11. Penerapan material kayu pada tangga rumah
Gambar 12. Penerapan material kayu pada kisi-kisi di pinggiran tangga
Gambar 13. Penerapan Lantai Parket
223 SIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan material daur ulang dalam desain rumah tinggal secara ekonomi mampu mengurangi biaya pembangunan, ramah terhadap lingkungan, karena mampu berperan mengurangi barang atau material yang berpotensi menjadi sampah, Material atau barang bekas tersebut dimanfaatkan sebagai detail-detail arsitektural yang unik dalam rumah tinggal tersebut. Dari segi aspek sosial, penggunaan material daur ulang ini dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat untuk memanfaatkan barang-barang bekas atau sampah-sampah yang dapat digunakan sebagai elemen- elemen arsitektur seperti pada rangka pergola di teras belakang rumah. Selain itu terdapat banyak penggunaan material kayu pada exterior maupun interior rumah.
Material kayu sendiri dinilai ramah lingkungan serta mudah didapat dengan harga yang masih terjangkau. Ditambah, banyaknya bukaan pada rumah membuat sirkulasi udara yang baik dengan pencahayaan dan penghawaan alami DAFTAR PUSTAKA
Abduh, (2017). Teknologi Green Pada Bangunan Berkelanjutan. Seminar Ilmiah Nasional Teknik Sipil Universitas Bosowa. SINALTSUB – I
Admin (2014, Jul 02). Teknik Penataan dan Pewarnaan Ruangan yang Mampu Pengaruhi Suasana Hati. Rumahku.com . Retrieved June
14, 2022, from
https://www.rumahku.com/artikel/read/te knik-penataan-dan-pewarnaan-ruangan- yang-mampu-pengaruhi-suasana-hati- 408401
Ahmad I., Vandri, Rahmi P,. Indrawata W. (2020).
Karakteristik dan Efisiensi Lampu LED sebagai Lampu Hemat Energi. E-Jurnal Pendidikan Fisika UIN Saifuddin Jambi Dwi E., Agung. (2021, Nov 16). Green Building, Salah
Satu Solusi Terbaik Atasi Pemanasan Global di Indonesia. Kompas.com . Retrieved April
20, 2022, from
https://www.kompas.com/properti/read/2 021/1 1/16/174000521/green-building- salahsatusolusi-terbaik-atasi-pemanasan- global-di
Group, Fajar. (2021, Jan 21). Mengenal Konsep Arsitektur Hijau dan Manfaatnya Untuk Lingkungan. Fajar Group Property. Retrieved
June 09, 2022, from
https://fajargroup.com/mengenal-konsep- arsitektur-hijau-dan-manfaatnya-untuk- lingkungan/
Haldi Widianto, M. (2019). Alat Pengukur Suhu Otomatis pada Ruangan. Teknik Elektro Universitar Islam Nusantara Bandung. E- Jurnal Vol.2 No.1 Hal 52
Ismail. (2019, Mei 30). Citraland Gama City, Rumah Premi Berkualitas Tinggi di Kota Medan.
Tribun Medan. Retrieved April 24, 2022, from https://medan.tribunnews.com/2019/05/3 0/citraland-gama-city-rumah-premium- berkualitas-tinggi-di-kota-medan?page=1 Jarot Bayu, Dimas. (2015, Mar 20). Bebas Asbes,
Material Pengganti Kayu ini Ramah Lingkungan. Kompas.com. Retrieved June 14,
2022, from
https://money.kompas.com/read/2015/03/
20/080000921/Bebas.Asbes.Material.Pengg anti.Kayu.Ini.Ramah.Lingkungan
Karuniastuti, (2018). Bangunan Ramah Lingkungan.
Forum Teknologi Vol. 05 No. 1 Hal. 8-15 Kunarsih, S. (2018). Evaluasi Tentang Penerapan Prinsip Arsitektur Berkelanjutan (Sustainable
Architecture) Studi Kasus : Gedung Engineering Center & Perpustakaan FTUI.
Jurnal Ilmiah Universitas Budi Luhur, 12-14.
M.Laurens, Joyce dan Daniel.(2016). Apartemen dengan Sistem Prefabrikasi di Surabaya.
Program Studi Arsitektur Universitas Kristen Petra. E-Journal Vol. IV No.2
Monica,Tia. (2022, Jan 06). Manfaat Arsitektur Hijau Untuk Lingkungan. Arsitek Indo Kontraktor.
Retrieved June 09, 2022, from https://aik.co.id/manfaat-arsitektur-hijau- untuk-lingkungan
224 Octa Ayu, Tri, Resti Luthfita, Onny D. 2014. Aplikasi
Material pada Dinding. Jakarta: TransMedia Pustaka
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Kriteria Dan Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan.
Prayoga, Iwan. (2013). Desain Berkelanjutan (Sustainable Design). E-Jurnal. Jurusan Arsitektur, Universitas Pandanaran.
Risa, O., Safarrudin, Lusia, M. (2022). Bangunan dengan Konsep Lingkungan Sebuah Konsep Berkelanjutan. Unbara Environment Enginnering. E-Journal Vol.02, No.02
Sehat, Halo (2019). Sembilan Efek Penggunaan AC Bagi Kesehatan dan Lingkungan.
HaloSehat.com. Retrieved June 14, 2022, from https://halosehat.com/gaya-
hidup/kebiasaan-buruk/efek-penggunaan- Sigit Redi (2019). Kajian Metode dan Konsep Bentuk ac Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Tinggal. E-
Jurnal. Jurusan Arsitektur. Institut Teknologi Bandung
Surajana dan Ardiansyah, (2013). Perancangan Arsitektur Ramah Lingkungan: Pencapaian Rating
Greenship GBCI. Jurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung. JA! No.3 Vol.2 Hal. 1-14.
Sucipto, Hatmoko, Sri Sumarni, dan Pujiastuti, (2014). Kajian Penerapan Green Building Pada Gedung Bank Indonesia Surakarta.
JIPTEK, Vol. VII No.2 Hal. 17-24
Tallasa City, Citraland. (2020, Des 12). Gambaran Nyata dari Grand, Green, Beautiful Sebagai Konsep Citraland City. Ciputra Group.
Retrieved May 05,
2022,fromhttps://www.propertypro.co.id/a rticle/494/gambarannyata-dari-grand- green-and-beautiful- sebagai konsep- citraland-tallasa-city.html