MEGAWATY, SE., MHRM
CESKAKUSUMADEWI B, SE., BA.MM
KAJIAN PENTINGNYA KEPRIBADIAN
LOCUS OF CONTROL PADA MANAJER
Pendahuluan
Kepribadian serta perilaku dari para pemimpin dapat memberikan efek energi kinerja bagi bawahannya.
Salah satu bidang sehubungan dengan kepribadian yang penting bagi para pemimpin ataupun manajer dalam memimpin adalah locus of control (lokus
kontrol).
Dimensi locus of control: LoC Internal dan LoC Eksternal
Kontribusi LoC yang besar dalam meningkatkan skill pemimpin/manajer
dalam memberikan ouput yang maksimal.
Metode Penelitian
Penelitian Kepustakaan
Sumber Data
Sekunder
Hasil & Pembahasan
Kepribadian locus of control merupakan kepribadian utama dalam perilaku organisasi.
Peran penting kepribadian pemimpin bagi perusahaan.
Perbedaan kepribadian internal locus of control dengan
kepribadian external locus of control.
Hasil & Pembahasan (Continue…)
Hasil & Pembahasan (Continue…)
Perbedaan kepribadian manajer internal locus of
control dengan kepribadian manajer external locus of control.
-> Teori: Chatfield dan Wooten (2012)
Implikasi kepribadian manajer internal locus of control dengan kepribadian manajer external locus of control bagi kinerja bawahan (karyawan).
-> Teori: Yukl (1994), Burke dan Nelson (2002),
Hasil & Pembahasan (Continue…)
Internal Locus Of Control External Locus Of Control
Lebih baik dalam mengerjakan pekerjaan jika mereka sendiri yang menentukan target waktunya.
Laki-laki cenderung lebih internal dibandingkan wanita.
Semakin berumur seseorang semakin lebih cenderung internal.
Semakin tinggi jenjang karir seseorang semakin lebih cenderung internal.
Memiliki gaya manajemen yang lebih partisipatif.
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Selalu berusaha untuk memperbaiki situasi jika terjadi masalah.
Berusaha untuk mempengaruhi (memotivasi) orang lain.
Aktif dalam mencari tahu informasi dan
Cenderung mengerjakan pekerjaan yang hanya dibebankannya.
Membutuhkan target waktu yang ditentukan oleh orang lain dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Merasa menjadi korban penyakit dan stress.
Cenderung berprasangka buruk (berpikiran negatif).
Mudah menyerah padahal belum mengerahkan semua usaha dan kemampuannya.
Mudah terpengaruhi oleh orang lain atau lingkungan sosial sekitarnya.
Menyakini keberhasilan atau kegagalan berasal dari faktor keberuntungan, takdir atau kesempatan hidup.