APLIKASI PROGRAM TRANSPORTASI
DISUSUN OLEH
NAMA : Muhammad Fauzan Dwinanda KELAS : MTJ 3.13
NOTAR : 2202225 NO.ABSEN : 15
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT INDONESIA PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN
TRANSPORTASI JALAN TP 2024/2025 REVIEW JURNAL
Kalibrasi dan Validasi Model Vissim untuk Mikrosimulasi Lalu Lintas pada Ruas Jalan Tol dengan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU)
A. Informasi Umum
Jurnal ini ditulis oleh Kornelius Jepriadi dan diterbitkan dalam Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan pada Desember 2022. Penelitian ini berfokus pada kalibrasi dan validasi model Vissim untuk menganalisis dampak dari pembangunan infrastruktur baru di Jalan Tol Jakarta – Cikampek, yang meliputi proyek Light Rail Transit (LRT) dan Kereta Cepat Jakarta – Bandung.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model kalibrasi yang dapat menggambarkan perilaku pengemudi di lapangan, terutama dalam konteks penggunaan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU) yang sering disalahgunakan oleh kendaraan non-bus. Dengan menggunakan simulasi lalu lintas, penulis ingin mengevaluasi kinerja jalan dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan kebijakan.
C. Metodologi
Metode penelitian mencakup:
Pengumpulan Data: Data primer dan sekunder dikumpulkan, termasuk data volume lalu lintas dan kecepatan kendaraan. Pengambilan data dilakukan di segmen jalan tol yang memiliki fasilitas LKAU.
Simulasi Menggunakan Vissim: Proses simulasi melibatkan pembuatan jaringan jalan, input data kecepatan, dan volume kendaraan berdasarkan hasil survei.
Kalibrasi dan Validasi: Kalibrasi dilakukan melalui penyesuaian parameter perilaku pengemudi, seperti following behavior dan lane change behavior. Validasi model dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi dengan data observasi menggunakan uji statistik GEH dan MAPE.
D. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Kapasitas lajur LKAU adalah 2369 smp/jam, sementara kapasitas lajur lainnya mencapai 7107 smp/jam.
Volume lalu lintas puncak mencapai 5645 kendaraan/jam dengan kecepatan rata-rata tertinggi pada mobil penumpang (80,61 km/jam) dan terendah pada truk 5 as (41,87 km/jam).
Proses kalibrasi menunjukkan bahwa model awal tidak dapat menggambarkan kondisi nyata dengan baik; penyesuaian parameter diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih akurat.
E. Diskusi
Jurnal ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya kalibrasi dalam simulasi lalu lintas. Dengan adanya proyek infrastruktur baru, dampak terhadap kemacetan di ruas jalan sangat signifikan. Penelitian ini juga menyoroti tantangan dalam penerapan kebijakan LKAU yang efektif, mengingat banyaknya kendaraan non-bus yang menggunakan jalur tersebut.
F. Kesimpulan
Penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa kalibrasi model Vissim sangat penting untuk mendapatkan representasi yang akurat dari kondisi lalu lintas di lapangan. Hasil simulasi dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan terkait kebijakan transportasi di masa depan, terutama dalam konteks pembangunan infrastruktur baru. Penulis merekomendasikan agar pemerintah memperkuat penegakan hukum terkait penggunaan LKAU untuk meningkatkan kinerja jalan tol serta mengurangi kemacetan.