• Tidak ada hasil yang ditemukan

KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG KEDATON

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG KEDATON "

Copied!
80
0
0

Teks penuh

PT BANK BRI Syariah KC Bandar Lampung Kedaton melakukan pembiayaan dengan akad murabahah untuk salah satu produknya yaitu KMJ (Multi Service Ownership) yaitu pembiayaan yang ditawarkan khusus kepada nasabah pensiunan untuk memenuhi kebutuhan barang atau jasa konsumtif. Berdasarkan hasil penelitian terhadap produk Multi Service Ownership (MSO) di PT Bank BRI Syariah Kc Bandar Lampung Kedaton, dalam melakukan pembiayaan nasabah harus menggunakan beberapa tahapan, antara lain nasabah datang melakukan pembiayaan, untuk melengkapi berkas. PT BANK BRI Syariah KC Kedaton Bandar Lampung memiliki berbagai macam produk, baik untuk penghimpunan dana maupun penyaluran dana.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul “Prosedur Kepemilikan Multi Jasa (KMJ) Dalam Akad Murabahah”. Bagaimana prosedur kepemilikan multijasa dalam akad murabahah di PT. BRI Syariah KC Bandar Lampung Kedaton. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui penerapan kepemilikan multijasa dalam akad murabahah.

Penulis Tugas Akhir ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan baru khususnya dalam penerapan kepemilikan multijasa dalam akad murabahah. Penelitian lapangan maksudnya peneliti melakukannya langsung di lokasi penelitian yaitu di PT BANK BRI Syariah KC Bandar Lampung Kedaton.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penulisan

Manfaat Penelitian

Metode Penelitian

Sistematika Pembahasan

LANDASAN TEORI

Pengertian Bank Syariah

Menurut Syafi'i Antonio, kata bank berasal dari kata bangue (Perancis) dari kata banco (Italia) yang berarti peti/lemari atau bangku. Peti/lemari dan bangku menjelaskan fungsi dasar bank umum, yaitu pertama menyediakan tempat menyimpan uang secara aman (fungsi penitipan), kedua menyediakan alat pembayaran untuk pembelian barang dan jasa (fungsi transaksi). Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya, bank syariah terdiri dari BUS (Bank Umum Syariah), UUS (Unit Usaha Syariah) dan BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) .

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bank syariah adalah bank yang melalui kegiatan operasionalnya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan melalui sistem bagi hasil berdasarkan ketentuan hukum Islam.

Dasar Hukum Bank Syariah

Fungsi dan Peran Bank Syariah

Penyedia jasa keuangan dan transaksi pembayaran perbankan syariah dapat menjalankan layanan perbankan seperti biasa.

Tujuan Bank Syariah

Produk-produk Bank Syariah

Product Funding (pembiayaan) adalah pembiayaan yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang direncanakan sendiri atau lembaga. Pembiayaan Konsumen, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk pembiayaan konsumen, seperti pembiayaan untuk membeli rumah, kendaraan bermotor dan pembiayaan pendidikan. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk membiayai sektor produktif, seperti pembiayaan modal kerja, pembiayaan pembelian barang modal dan lain-lain yang ditujukan untuk memperkuat sektor riil.

Salah satu fungsi utama perbankan adalah menyalurkan dana yang dihimpun dari masyarakat melalui pembiayaan kepada nasabah. Pembiayaan menurut prinsip jual beli dimaksudkan untuk pemilikan barang, dimana keuntungan bank telah ditentukan terlebih dahulu dan menjadi bagian dari harga barang atau jasa yang dijual. Pembiayaan dengan prinsip leasing dimaksudkan untuk perolehan jasa yang keuntungan bank telah ditentukan sebelumnya dan menjadi bagian dari harga barang atau jasa yang disewakan.

Ijarah adalah akad pemindahan hak pakai hasil atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan hak milik atas barang itu sendiri. Sedangkan ijarah Mundia Bit Tamlik adalah pengalihan hak pemakai atas barang dan jasa melalui pembayaran upah sewa, yang dilanjutkan dengan opsi pemindahan kepemilikan atas barang tersebut pada akhir masa akad. Pembiayaan bagi hasil digunakan untuk usaha patungan yang bertujuan untuk memperoleh barang dan jasa, dimana tingkat keuntungan bank ditentukan berdasarkan besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi hasil.

Akad tambahan meliputi hawalah (pengalihan hutang), rahn (hipotek), qardh (pinjaman uang), wakalah (agen), kafalah (jaminan bank). Selain berperan sebagai mediator (penghubung) antara masyarakat yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, bank syariah juga dapat memberikan berbagai layanan perbankan kepada nasabah dengan imbalan kompensasi berupa sewa atau keuntungan.

Murabahah

  • Pengertian Murabahah
  • Landasan Hukum Murabahah
  • Rukun dan Syarat Murabahah
  • Penerapan Murabahah pada Bank Syariah
  • Ketentuan Umum Murabahah
  • Manfaat dan Resiko Murabahah
  • Skema Aplikasi Pembiayaan Murabahah

Menurut Khotibul Umam, Murabahah diartikan sebagai suatu perjanjian antara bank dengan nasabah berupa pembiayaan untuk pembelian suatu barang yang dibutuhkan nasabah. Menurut Ismail, murabahah adalah akad jual beli barang tertentu dimana penjual menyebutkan harga beli barang tersebut kepada pembeli kemudian menjual kepada pembeli dengan syarat keuntungan yang diharapkan sesuai dengan jumlah tertentu. Berdasarkan pengertian murabahah di atas dapat disimpulkan bahwa murabahah adalah akad jual beli suatu barang dimana penjual menyatakan bahwa harga jual terdiri dari harga pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu atas barang tersebut dalam bentuk perjanjian yang disepakati antara bank dengan nasabah, dimana bank memberikan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya berupa barang-barang yang dibutuhkan nasabah, yang akan dikembalikan oleh anggota sebesar harga jual bank (harga beli + margin keuntungan) pada waktu dan mekanisme pembayaran yang telah ditentukan sebelumnya di awal.

Asas syariah yang digunakan dalam murabahah adalah asas kepada prinsip jual beli dengan sistem pembayaran bertangguh, Asas syariahnya ialah: 27. Keadaan mereka kerana mereka berkata (pendapat): Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Dari Suhaibar-Rumi r.a., bahawa Rasulullah saw bersabda: “Tiga perkara yang di dalamnya terdapat keberkatan: jual beli dengan nikmat, muqradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk jualan." (H.R. IbnuMajah).

Bank syariah telah mengembangkan dan menyetujui berbagai kontrak penjualan syariah untuk membantu membiayai pelanggan mereka. Penerapannya dalam perbankan syariah adalah nasabah mengajukan pembiayaan dengan sistem murabahah di bank syariah/syariah untuk membeli barang (produsen atau konsumen) yang diketahui sifat-sifatnya, dimana nasabah dan bank mengetahui barang tersebut secara riil dan pihak bank mengetahuinya. siap untuk membeli barang yang diperlukan. pelanggan. Kemudian dibuat kontrak atau kesepakatan antara bank dengan nasabah mengenai kesanggupan bank untuk membeli barang yang diinginkan dan kesanggupan nasabah untuk membeli barang tersebut.

Bank syariah mengadopsi murabahah untuk memberikan pembiayaan jangka pendek kepada pelanggan untuk membeli barang bahkan jika pelanggan tidak memiliki uang untuk membayar. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan untung atau rugi, ia tetap wajib melunasi utangnya dengan bank. Selain keuntungan, murabahah juga menimbulkan beberapa risiko bagi bank syariah dalam memberikan pembiayaan kepada nasabahnya.

Keuntungan yang diperoleh dari pembiayaan murabahah adalah keuntungan yang timbul dari selisih harga beli dari pemasok dan harga jual ke pemesan, selain itu sistem pengelolaan murabahah sangat sederhana sehingga mudah dalam penanganannya.

Multijasa

  • Pengertian Multijasa
  • Produk Multijasa
  • Ketentuan Umum Multijasa

Pembiayaan konsumen adalah pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan jasa dengan agunan berupa aktiva tetap atau kendaraan bermotor, sepanjang jasa dimaksud tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak termasuk dalam kategori yang dilarang. dari Syariah Islam. Pembiayaan multijasa adalah produk pembiayaan yang menjamin penyaluran dana dalam bentuk pemakaian barang siap pakai atau kebutuhan multiguna yang merupakan jasa/manfaat yang dibutuhkan oleh nasabah dengan akad kafalah atau ijhare.34 c. Pembiayaan haji dan umroh adalah beberapa layanan untuk membiayai kebutuhan nasabah guna mendapatkan manfaat atau yang lainnya.

Pembiayaan multijasa digunakan untuk biaya perjalanan haji, biaya umrah, biaya kesehatan, biaya. 3. Dalam hal LKS yang menggunakan akad ijarah harus mengikuti semua ketentuan dalam fatwa ijarah. Dalam hal LKS yang menggunakan akad kafalah harus mengikuti semua ketentuan dalam fatwa kafalah.

Besaran ujrah atau fee harus disepakati terlebih dahulu dan dinyatakan dalam bentuk nominal, bukan dalam bentuk persentase.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah PT.Bank BRI Syariah KC.Bandar Lampung Kedaton

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk. Dengan lahirnya BRI Syariah pertama, Bank BRI Syariah terus bergerak pesat dengan memperluas dan membuka cabang di beberapa kota di Indonesia yaitu Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Malang, Cirebon dan Lampung.

Visi dan Misi PT.Bank BRI Syariah KC.Bandar Lampung Kedaton 33

Tabungan Haji BRI Syariah IB merupakan tabungan yang dikhususkan bagi perorangan dengan tujuan menunaikan ibadah haji. Produk penyaluran dana yang ditawarkan oleh PT BANK BRI Syariah cabang Bandar Lampung adalah sebagai berikut. Produk keuangan Umrah BRI Syariah IB menggunakan prinsip akad jual beli manfaat atau jasa (Ijarah Multijasa).

Produk Multi Service Ownership (KMJ) di PT Bank BRI Syariah Kc Kedaton Bandar Lampung merupakan produk yang khusus diberikan kepada nasabah pensiunan untuk tujuan konsumsi. Dalam melakukan pembiayaan, nasabah melakukan pembayaran cicilan menggunakan dana pensiun yang akan diproses di PT Bank BRI Syariah Kc Bandar Lampung Kedaton. Dari hasil wawancara dengan Ny. Evi Valentina Maryanti selaku Account Officer PT Bank BRI Syariah Kc Bandar Lampung Kedaton mengatakan, produk Multi Service Ownership (KMJ) banyak diminati nasabah dengan jumlah nasabah yang dimiliki per Desember 2019. Sekitar 150 nasabah pensiun karena tidak ada jaminan dan mereka hanya menggunakan SK kerja.

Bank yang pada dasarnya melakukan pembiayaan Multi Service Ownership (KMJ) pada PT Bank BRI Syariah Kc Kedaton Bandar Lampung harus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan. 42 Wawancara dengan Ibu Eva Valentina Maryanti selaku (akuntan) di PT. Bank BRI Syariah Kc Bandar Lampung Kedaton, 27 Maret 2019. Dalam pelaksanaan pembiayaan Multi Service Ownership (KMJ) di PT. Bank BRI Syariah Kc Bandar Lampung Kedaton menggunakan akad murabahah dimana akad dilakukan dengan bank sebagai penyedia barang dan merupakan pemilik barang tanpa nasabah membutuhkan agennya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak. Andika Wisnu Bharata selaku Marketing di PT Bank BRI Syariah Kc Bandar Lampung Kedaton sebelum mengajukan pembiayaan Multi Service Ownership (KMJ), sebaiknya nasabah mengetahui ketentuan dan prosedur yang ada. 43 Wawancara dengan Bpk. Andika Wisnu Bharata sebagai (Marketing) di PT Bank BRI Syariah Kc Bandar Lampung Kedaton, 27 Maret 2019. pensiun dan sertifikat tanah. Dalam akad ini, pihak bank mengadakan perjanjian dengan nasabah mengenai besarnya pembiayaan, angsuran, agunan dan asuransi dari calon nasabah kepada PT Bank BRI Syariah Kc Bandar Lampung Kedaton.

Saran yang diajukan oleh peneliti adalah agar PT. Bank BRI Syariah Kc Kedaton Bandar Lampung mampu menjaga pelayanan nasabah dengan baik dan akan memberikan keuntungan bagi bank. Bagaimana penerapan pembiayaan ekuitas multijasa di PT Bank BRI Syariah Kc Bandar Lampung Kedaton. Mengapa banyak nasabah yang meminta produk multiservice equity financing dari PT Bank BRI Syariah Kc Bandar Lampung Kedaton?

Referensi

Dokumen terkait

guna (manfaat) suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan adanya pembayaran upah (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu