PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan isu-isu yang ada, maka pertanyaan penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi Strategi Manajemen Risiko Padaijarah Multilayanan pada Kantor Cabang Bank Syariah Kotabumi Bandar Lampung?”.
Penelitian Relevan
- Penerapan Manajemen Risiko
- Faktor Penentu Risiko Strategi dan Mitigasinya
Penelitian Helmi Adam berjudul “Strategi Manajemen Risiko Pada Pembiayaan UKM di BMT Al Munawwarah & BMT Berkah Madani”. Sehingga dengan strategi manajemen risiko BMT Al Munawwarah & BMT Berkah Madani agar risiko tidak terulang kembali dilakukan dengan tetap memperhatikan karakter klien peminjam. 12Helmi Adam “Strategi Manajemen Risiko Pendanaan UKM di BMT Al Munawwarah & BMT Berkah Madani”, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah), 2010.
Manajemen risiko stratejik merupakan suatu cara penentuan ukuran dalam pemetaan berbagai masalah yang kemungkinan akan berdampak negatif dari ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan stratejik dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.3. Manajemen risiko stratejik adalah cara mengantisipasi risiko yang antara lain disebabkan oleh penetapan dan pelaksanaan strategi perbankan yang tidak tepat, pengambilan keputusan yang tidak tepat, atau bank tidak mematuhi/tidak melaksanakan perubahan undang-undang dan ketentuan lain yang berlaku. Keempat pilar tersebut menjelaskan bahwa manajemen risiko tentunya harus dilaksanakan dengan baik sejalan dengan apa yang dihadapi oleh Bank Syariah.
Penerapan manajemen risiko harus dilakukan oleh bank syariah, melalui pengawasan aktif dewan komisaris, direksi dan DPS dalam menghadapi risiko stratejik. B. Manajemen risiko stratejik juga sangat diperlukan ketika bank tidak tepat dalam memilih strategi, sehingga risiko yang timbul dapat diminimalisir dengan mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mendapat pengawasan langsung dari direksi.
Ijarah Multijasa
- Pengertian Ijarah Multijasa
- Dasar Hukum Ijarah Multijasa
- Ketentuan Fatwa MUI
Bank dapat menggunakan akad Ijarah untuk transaksi multijasa dalam jasa keuangan, antara lain dalam bentuk jasa pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan pariwisata; Ketika membiayai nasabah menggunakan akad ijarah untuk transaksi multijasa, bank dapat membebankan biaya jasa (ujrah) atau biaya. Besarnya ujrah atau honorarium harus disepakati terlebih dahulu dan dinyatakan dalam bentuk nominal, bukan persentase.
Bank syariah manapun dapat menggunakan akad ijarah untuk transaksi multijasa dimana bank syariah menerima fee atas layanan yang diberikan. Dalam hal LKS yang menggunakan akad ijarah, maka harus mengikuti semua ketentuan dalam Fatwa Ijarah. Dalam hal LKS yang menggunakan akad Kafalah, maka harus mengikuti semua ketentuan dalam Fatwa Kafalah.
Besarnya fee atau biaya harus disepakati terlebih dahulu dan dinyatakan dalam bentuk nominal, bukan dalam bentuk persentase. Sangat jelas bahwa pembiayaan multijasa diperbolehkan menggunakan akad ijarah atau kafalah, dimana dalam pembiayaan multijasa Lembaga Keuangan Syariah mendapatkan imbalan berupa fee.
Bank Syariah
- Definisi Bank Syariah
- Fungsi dan Peran Bank Syariah
- Tujuan Bank Syariah
- Prinsip-prinsip Bank Syariah
- Produk-produk Bank Syariah
21 Tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah, termasuk kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam menjalankan kegiatan usahanya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada Bab 1 Pasal 1 dan Ayat 7 disebutkan bahwa bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan dibentuk berdasarkan prinsip syariah. menurut jenisnya dari Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah syariah adalah lembaga keuangan yang terutama bergerak dalam penyediaan kredit dan jasa lainnya dalam pembayaran dan peredaran uang yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah. Dengan kata lain, bank syariah adalah lembaga yang menghimpun uang dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat sesuai dengan prinsip syariah.
Oleh karena itu, bank syariah tidak menggunakan sistem bunga, melainkan sistem bagi hasil, dimana pembagiannya disesuaikan dengan keuntungan yang diperoleh. Fungsi dan peran bank syariah antara lain tertuang dalam pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (Akuntansi Sebagai penyedia jasa transaksi pembayaran dan jasa lainnya, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah; dan 36.
Dengan adanya kegiatan bank syariah akan dapat menghindari terjadinya overheating ekonomi akibat inflasi dan menghindari persaingan tidak sehat antar lembaga keuangan. Dalam implementasi operasional sistem perbankan syariah, prinsip ekonomi syariah akan tercermin dalam bentuk nilai-nilai yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua perspektif, yaitu mikro dan makro. Dalam penyelenggaraan bank syariah, setidaknya ada tiga prinsip yang berbeda dengan bank konvensional, khususnya dalam pelayanan nasabah, yang harus dijaga oleh bankir, yaitu: (1) prinsip keadilan, yaitu imbalan berdasarkan bagi hasil dan marjin keuntungan. disepakati antara bank dan nasabah, (2) prinsip kesetaraan, yaitu bahwa investor, pengguna dana dan bank memiliki hak, kewajiban, risiko dan keuntungan yang seimbang, dan (3) prinsip perdamaian, bahwa produk bank syariah mengikuti prinsip muamalah Islam (tidak ada riba) dan menggunakan dana zakat).
Produk pembiayaan perbankan syariah ditujukan untuk menghimpun dan menginvestasikan simpanan bagi pembangunan ekonomi secara berkeadilan sehingga dapat terjamin keuntungan yang adil bagi semua pihak. 44Muhammad, Permasalahan dan Peluang Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), hal 1) Pembiayaan pay as you go, yaitu suatu bentuk pembiayaan yang menguntungkan secara komersial apabila pemilik modal bersedia menanggung resiko kerugian dan nasabah sekaligus memberikan keuntungan. Produk pembiayaan perbankan syariah dapat menggunakan empat pola yang berbeda. a) Pola bagi hasil, untuk pembiayaan investasi.
Bank syariah membeli barang-barang yang dibutuhkan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah tersebut sebesar harga beli ditambah margin keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah. Produk layanan di bank syariah tidak hanya untuk tujuan keuntungan tetapi memberikan kemudahan kepada nasabah. Produk-produk yang ada tentunya bertujuan untuk meningkatkan loyalitas nasabah terhadap bank syariah.
METODE PENELITIAN
Sumber Data
Sumber data primer adalah sumber data yang menyediakan data secara langsung ke kumpulan data.4 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala cabang, manajer operasional, dan legal officer pada Bank Syariah Kotabumi cabang Bandar Lampung. Sumber data sekunder biasanya disusun dalam bentuk dokumen, misalnya data kondisi demografi suatu daerah, data produktivitas suatu perguruan tinggi, ketersediaan pangan di suatu daerah, dll. dalam bentuk PDF, data nasabah Bank Syariah. Kantor Cabang Kotabumi Bandar Lampung yang dicabut sertifikasinya dan dari beberapa buku terkait penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
2 Bapak Iwan Setiawan, Pemimpin Cabang Bank Syariah Kotabumi KC Bandar Lampung, Wawancara Tanggal 09 Juni 2018 Pukul 09.30 WIB. Setelah cabang Bank Syariah Kotabumi Bandar Lampung resmi berdiri, pimpinan cabang di bank ini adalah Bapak Iwan Setiawan. 5 Bapak Iwan Setiawan, Pemimpin Cabang Bank Syariah Kotabumi KC Bandar Lampung, Wawancara Tanggal 03 April 2018 Pukul 10.30 WIB.
Kantor cabang Bank Syariah Kotabumi Bandar Lampung merupakan perusahaan daerah yang setiap kegiatan operasionalnya berpedoman pada izin dari peraturan daerah. Nasabah menyiapkan persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Syariah Kotabumi kantor cabang Bandar Lampung. Setiap bank memiliki prosedur tersendiri untuk mengajukan pembiayaan, seperti Bank Syariah Kotabumi, kantor cabang Bandar Lampung memiliki prosedur untuk mengajukan pembiayaan akad ijarah multijasa.
8 Ny. Octa Liestari Pratiwi, Operations Manager Bank Syariah Kotabumi Kantor Cabang Bandar Lampung, Wawancara tanggal 3 April 2018 pukul 11.30 WIB. Permohonan pengajuan pembiayaan dalam akad Ijarah Multijasa di kantor cabang Bank Syariah Kotabumi Bandar Lampung. Permohonan pengajuan pembiayaan dalam akad ijarah multijasa di Bank Syariah Kotabumi kantor cabang Bandar Lampung bagi calon nasabah non Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Permohonan penyerahan pembiayaan dalam akad ijarah multijasa di Bank Syariah Kotabumi Kantor Cabang Bandar Lampung bagi nasabah calon guru pegawai negeri sipil (PNS). Analisis Penerapan Manajemen Risiko Pada Ijarah Multijasa Kantor Cabang Bank Syariah Kotabumi Bandar Lampung. Namun Bank Syariah KC Kotabumi Bandar Lampung tentu tidak sembarangan menawarkan ACC untuk pembiayaan akad ijarah multijasa.
Jaminan yang digunakan untuk mengajukan pembiayaan ijarah akad multijasa di Bank Syariah Kotabumi cabang Bandar Lampung bagi calon nasabah Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah sebagai berikut:16. Berdasarkan hasil penelitian Implementasi Strategic Risk Management Pada Ijarah Multijasa Kantor Cabang Bank Syariah Kotabumi Bandar Lampung dapat disimpulkan belum sepenuhnya diimplementasikan sesuai dengan teori. Kedua, menggunakan dana cadangan, Bank Syariah Kotabumi cabang Bandar Lampung melakukannya tanpa sepengetahuan nasabah.
Bank Syariah Kotabumi KC Bandar Lampung menilai risiko strategi fokus pada guru pegawai negeri sipil (PNS) sangat kecil. Apa saja syarat pengajuan pembiayaan akad ijarah multijasa di kantor cabang Bank Syariah Kotabumi Bandar Lampung. Langkah apa yang akan diambil Bank Kotabumi Syariah KC Bandar Lampung jika sertifikasi guru yang menggunakan akad ijarah multijasa dicabut sertifikasinya oleh pemerintah?
Manajemen risiko strategis apa yang diterapkan Bank Kotabumi Syariah cabang Bandar Lampung untuk menangani guru yang dicabut ijazahnya.
Teknik Analisa Data
