• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

44/DSN-MUI/VII/2004 tanggal 11 Agustus 2004 tentang pembiayaan multijasa 10 Pembiayaan ijarah multijasa pada perbankan syariah juga tidak terlepas dari pembiayaan bermasalah. Berdasarkan hasil survei yang diperoleh dari BPRS Rajasa Bandar Jaya diperoleh informasi bahwa produk ijarah multijasa mengalami peningkatan pembiayaan bermasalah.

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Fokus penelitian yang dipaparkan dalam tesis ini adalah penyebab pembiayaan macet adalah ketidaktepatan petugas pembiayaan atau bank dalam menganalisis prinsip-prinsip pemberian pembiayaan kepada calon nasabah dan data terkait pembiayaan nasabah tidak terdokumentasi dengan baik. bahwa objek penelitian yang peneliti lakukan berbeda dengan peneliti sebelumnya. Penelitian yang dikaji oleh peneliti dalam penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor penyebab bermasalahnya pembiayaan ijarah multijasa yang dilakukan oleh BPRS Rajasa Bandar Jaya Lampung Tengah.

LANDASAN TEORI

Pembiayaan Bermasalah

  • Pengertian Pembiayaan Bermaslaah
  • Produk-produk Pembiayaan
  • Prinsip-prinsip Pembiayaan
  • Kualitas Pembiayaan
  • Faktor-faktor Terjadinya Risiko Pembiayaan
  • Penyebab dan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan pembiayaan bermasalah pada produk ijarah multijasa. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mendalami dan membahasnya dalam penelitian yang berjudul: “Faktor-Faktor Pembiayaan Bermasalah Pada Produk Ijarah Multijasa Pada BPRS Rajasa Lampung Tengah”.

Ijarah

  • Ijarah Multijasa

Namun jika Lembaga Keuangan Syariah menggunakan akad Ijarah, maka harus mengikuti semua ketentuan yang terdapat dalam Fatwa Ijarah. Multijasa Ijarah adalah pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah untuk memperoleh manfaat dari suatu jasa, misalnya jasa berupa jasa pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan pariwisata. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan ijarah multijasa adalah pembiayaan dalam bentuk penyewaan manfaat jasa (bukan berupa barang/aset berwujud) yang diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah kepada nasabahnya dalam pertukaran jasa. dalam bentuk biaya yang disepakati di awal.

Menurut fatwa tersebut, pembiayaan multijasa adalah pembiayaan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan syariah (LKI) kepada nasabah pada saat penerimaannya. 44/DSN-MUI/VIII/2004 tentang pembiayaan multijasa, terdapat beberapa ketentuan yaitu salah satu bentuk jasa keuangan yang dibutuhkan masyarakat adalah pembiayaan multijasa, yaitu pembiayaan yang diberikan oleh lembaga dari Lembaga Keuangan Syariah (LKS) untuk pelanggan dalam memperoleh keuntungan. dari sebuah layanan.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

  • Pengertian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
  • Tujuan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
  • Kegiatan Usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Pegawai bank yang dijadikan sumber data utama dalam penelitian ini adalah 1 Legal Officer, 1 Adm. Pembiayaan, 1 Kepala Seksi Pembiayaan BPRS Rajasa Bandar Jaya dan 5 nasabah melakukan pembiayaan multijasa. Penyebab pembiayaan macet ini tidak bisa dihindari oleh lembaga keuangan seperti BPRS Rajasa Bandar Jaya. Pembiayaan dan nasabah BPRS Rajasa melakukan pembiayaan produk Ijarah Multijasa untuk mengetahui faktor penyebab pembiayaan bermasalah di BPRS Rajasa Bandar Jaya.

Ada juga faktor karena nasabah yang melakukan pembiayaan ijarah multijasa di BPRS Rajasa telah melakukan ketidakjujuran, karena bekerja sama dengan bendahara keuangan membuat slip gaji yang tidak sesuai dengan gaji nasabah. Faktor yang paling dominan terjadi di BPRS Rajasa Lampung Tengah adalah faktor internal karena pihak bank harus lebih banyak menginvestigasi nasabah yang akan melakukan multiservice financing meskipun 5C diterapkan.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian dengan judul Faktor-Faktor Terjadinya Pembiayaan Bermasalah Pada Produk Ijarah Multijasa Pada Bank Pembiayaan Rakyat (BPRS) Rajasa Bandar Jaya Syariah dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang dan situasi terkini serta interaksi lingkungan. yang terjadi dalam suatu unit sosial.1. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian tentang status kelompok manusia, objek dan kondisi, sistem pemikiran atau kelas peristiwa di masa sekarang.2. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan mengungkap gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar belakang alam, dengan menggunakan peneliti sendiri sebagai instrumen kunci.

Penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang kreatif dan mendalam serta memperlihatkan ciri-ciri naturalistik yang sarat otentisitas. Penelitian deskriptif dengan menggunakan paradigma penelitian kualitatif digunakan untuk menggambarkan suatu fakta dari bagaimana peneliti menanyakan kepada Pejabat Hukum dan nasabah BPRS Rajasa Bandar Jaya Lampung Tengah, kemudian menjelaskan faktor-faktor terjadinya pembiayaan bermasalah pada produk ijarah multijasa.

Sumber Data

Sumber data primer adalah sumber data yang secara langsung menyediakan data untuk pengumpulan data 5 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah pegawai bank dan masyarakat sekitar yang telah menjadi nasabah bank tersebut. Dalam penelitian ini pelanggan sebagai sumber data primer ditentukan secara sengaja (berdasarkan kriteria tertentu) sesuai dengan kebutuhan penelitian. Buku-buku sebagai sumber data sekunder yang berkaitan dengan penelitian ini adalah buku-buku yang ditulis oleh M.

Nur Yasin tentang Hukum Ekonomi Islam, Gita Danupranata tentang Manajemen Perbankan Syariah, Zubairi Hasan tentang Hukum Perbankan Syariah, Warkum Sumitro tentang Prinsip-Prinsip Perbankan Syariah, Veitzal Rivai dan Arviyan Arifin Ch.

Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan informasi diatas, maka dalam analisis data peneliti menggunakan data yang diperoleh kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan cara berpikir induktif yang menyimpang dari informasi mengenai faktor-faktor terjadinya pembiayaan bermasalah pada produk ijarah multijasa. di BPRS Rajasa Lampung Tengah. Hasil wawancara dengan Ibu Yeniati selaku kepala bagian pembiayaan BPRS Rajasa bandar jaya menyampaikan bahwa produk yang diberikan oleh bank adalah pembiayaan murabahah, pembiayaan qardh dan pembiayaan multijasa. Namun hingga saat ini, nasabah yang melakukan pembiayaan multijasa di BPRS Rajasa menjadi salah satu pembiayaan yang paling diminati masyarakat untuk melakukan pembiayaan multijasa karena prosesnya lebih cepat dan biayanya kecil.

Hasil wawancara dengan Bpk. SY Bandar Jaya Timur, nasabah BPRS Rajasa sejak tahun 2015, pegawai salah satu sekolah di TB melakukan pembiayaan multijasa. Hasil wawancara dengan Ibu JM, beliau telah menjadi nasabah BPRS Rajasa selama 17 bulan, beliau adalah seorang guru yang telah melakukan multiservice financing untuk membiayai pendidikan anaknya.

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Wilayah Penelitian

  • Sejarah Berdirinya Bank Pembiayaan Rakya/t Syariah
  • Visi dan Misi Bank Pembiayaan Rakya/t Syariah Rajasa
  • Struktur Organisasi Bank Pembiayaan Rakya/t Syariah
  • Produk-produk Bank Pembiayaan Rakya/t Syariah Rajasa
  • Mekanisme Layanan Bank pembiayaan Rakyat Syariah

BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah diresmikan pada tanggal 31 Juli 2008 oleh Bupati Lampung Tengah H. Mudiyanto Thoyib berdasarkan izin BI pada tanggal 26 Juni 2008. 32 . masyarakat Lampung Tengah yang mengutamakan amanah, kejujuran dan kehati-hatian serta profesionalisme terhadap masyarakat madani. Syariah Rajasa pada hari kerja Aman karena dijamin oleh Pemerintah/LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) Setoran awal sebesar Rp. 50.000,- dan untuk setoran selanjutnya minimal Rp.

Hal tersebut telah memenuhi syarat sah menjadi nasabah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Rajasa Lampung Tengah. Survey, pada tahap ini dilakukan survey terhadap Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Rajasa untuk mengetahui kemungkinan nasabah potensial.

Faktor-Faktor Terjadinya Pembiayaan Bermasalah

Sumber kemacetan yang timbul adalah karena nasabah itu sendiri, jika nasabah adalah guru di suatu sekolah kemudian nasabah pindah ke sekolah lain, maka secara otomatis pembiayaan yang dilakukan nasabah bisa bermasalah karena gaji yang biasanya dipotong dari sertifikasi ini tidak termasuk dalam layanan baru, harus dibuat MoU dengan layanan baru agar gaji dapat dipotong untuk angsuran pembiayaan yang telah dilakukan klien di BPRS Rajasa. Menurutnya, pelayanan di bank yang baik dan ujroh yang rendah membuat nasabah tersebut sering menggunakan pembiayaan multijasa. Sebenarnya Ibu JM mengetahui multiservice finance dari salah satu pegawai bank karena BPRS Rajasa membuka tabungan di sekolahnya.

Dia mau naik haji, dia tahu BPRS rajasa punya produk talangan haji, dia daftar dan ikuti persyaratannya. Hasil wawancara dengan Bapak YS yang juga merupakan nasabah pembiayaan multijasa di BPRS Rajasa sudah lama dalam pembiayaan multijasa atau sudah melakukan pembiayaan multijasa atau refinancing sebanyak dua kali.

Cara Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Terhadap Produk

73 Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dengan Bapak. Ys, ada kebakaran di tokonya, jadi dia tidak bisa membayar makanannya. Dalam hal terjadi pembiayaan bermasalah, bank melakukan beberapa langkah untuk meminimalisir terjadinya pembiayaan bermasalah. Dalam hal ini, nasabah diberikan keringanan terhadap jangka waktu pembiayaan, misalnya perpanjangan jangka waktu pembiayaan dari 6 bulan menjadi satu tahun, sehingga nasabah memiliki waktu pengembalian yang lebih lama.

Dalam hal ini jangka waktu angsuran pembiayaan diperpanjang misalnya dari 36 kali menjadi 48 kali, dan tentunya jumlah angsuran mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya jumlah angsuran. Dalam hal penundaan pembayaran ujroh sampai waktu tertentu, artinya hanya margin yang dapat ditunda, sedangkan pokok pinjaman tetap harus dibayar seperti biasa.

Analisis Faktor-faktor Pembiayaan Bermasalah di Bank Rakyat

Berdasarkan hasil penelitian, pihak bank kurang optimal dalam pengawasan dan pengendalian nasabah yang melakukan pembiayaan ijarah multijasa, sehingga pihak bank tidak mengetahui apakah usaha yang dijalankan nasabah berjalan lancar atau tidak. Faktor ekstrinsik dalam pembiayaan nasabah distress memiliki faktor dari pihak nasabah yang dapat menyebabkan pembiayaan distress, seperti nasabah dengan sengaja gagal membayar cicilan pembiayaan atau gagal mendanai praperjanjian karena nasabah gagal. Nasabah yang memiliki multiservice financing menggunakan dana tersebut untuk membiayai kelanjutan pendidikan tinggi anaknya.

Selain itu, faktor dari klien yang dapat menyebabkan pembiayaan bermasalah yaitu klien dengan sengaja tidak membayar angsuran pembiayaan, dan juga pembiayaan sisa gaji yang berdasarkan kerjasama antara klien dengan bendahara, dimana bendahara memiliki mengubah slip gaji sisa gaji nasabah yang akan memberikan pembiayaan serta faktor bencana Bencana alam seperti kematian dan kebakaran merupakan faktor penyebab gagalnya pembiayaan. Bagi manajemen BPRS Rajasa Bandar Jaya khususnya account manager atau finance officer agar lebih teliti dan cermat dalam menganalisa calon nasabah yang akan dibiayai dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya kredit macet atau kredit bermasalah.

PENUTUP

Kesimpulan

Pembiayaan ijarah multijasa, yaitu akad pembiayaan dimana bank memberikan jasa kepada nasabah untuk memperoleh manfaat dari suatu jasa. Faktor penyebab pembiayaan bermasalah pada produk ijarah multijasa di BPRS Rajasa adalah ketidaktepatan bank dalam menganalisa prinsip pemberian pembiayaan kepada calon nasabah, data pembiayaan nasabah tidak terdokumentasi dengan baik dan keterlambatan pencairan dana juga menjadi faktor penyebab pembiayaan bermasalah. Bank juga perlu terus memantau perkembangan usaha yang dimiliki nasabah yang melakukan multiservice finance agar dapat melihat bagaimana perkembangan usaha nasabah, untuk mengetahui apakah ada kendala dalam usahanya atau tidak.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel diatas terlihat peningkatan nasabah/mitra yang melakukan wanprestasi dalam pembiayaan murabahah penyebab terjadinya pembiayaan murabahah bermasalah di KSU