Dias Ayu Amelia 142230104 EA-G
Resume Kuliah Praktisi
Pembicara: Rolly Indra, S.E., M.Acc.
BLU adalah agen pemerintah untuk meberikan layanan yang available, affordable, dan suistainable dalam rangka mendukung terwujudnya kecerdasan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.
Visi: Bersama Indonesia maju, menuju Indonesia Emas 2045, diwujudukan oleh pemerintah melalui:
● Satker sektor keamanan pertahanan kehakiman penyususnan regulasi,
● BLU, dan
● Privat (BUMN)
Perwujudan tersebut juga dibantu oleh pihak swasta melalui manufaktur dan jasa.
KARAKTERISTIK BLU
● BLU fokus utamanya tidak mencari keuntungan, dikelola otonom, flleksibel
● Kekayaan BLU tidak dipisahkan jadi tetap kekayaan negara
● Pengelolaan Otonom
● Regulasi umum, regulator pemerintah seperti kementerian keuangan
● Porsi APBN Alokasi rupiah murni dan dari pendapatan BLU
● Tarif, Pendapatan digunakan langsung tetapi tetap melapor ke menkeu
● Terdapat pengembangan usaha
● Surplus dapat dikelola tahun depan
● Perpajakan, bukan subjek pajak
● Menghasilkan barang/jasa yang seluruh/sebagian dijual kepada masyarakat BLU?
Badan layanan umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan keuntungan dan didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
KONSEP DASAR DAN PERAN BLU
● Pengelolaan BLU oleh instansi pemerintah harus mengedepankan kualitas pelayanan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat umum. (Presiden Joko Widodo pada BLU Expo 2021)
● BLU adalah best service agency yang totally owned by government tetapi act totally professional agar mampu menciptakan kepuasan layanan publik yang sejajar atau bahkan melebihi layanan yang disediakan oleh korporasi menurut Sri Mulyani selaku menteri Keuangan pada RAKOR 2023.
1. Public Service Reform
○ Prinsip customer and outcome orientedyang kuat
○ Instansi pemerintah yang modern 2. Agent of Development
○ Pemenuhan kebutuhan dasar
3. BLU sebagai kontributor perekonomian karena apabila sektor swasta down peran BLU dapat membantu perekonomian negara.
4. Kontributor Fiskal
○ Kontribusi PDB & PNBP Nasional BLU 2024
Jumlah BLU ada 338 yang terdiri dari:
● Pendidikan
Universitas, UIN, Politeknik, sekolah tinggi, dan IAIN
● Kesehatan
Rumah sakit dan balai besar laboratorium kesehatan
● Barang Jasa Lainnya
BP kereta api ringan Sumsel, bandara, museum, dan cagar budaya
● Pengelola Kawasan
BPKPB Batam, PPK GBK, BP otorita Borobudur
● Pengelola Dana
Pusat investasi pemerintah dan LPDB KUMKM TUJUAN
Tujuan BLU adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.
ASAS BLU
1. Unit kerja K/L untuk tujuan pemberian layanan umum berdasarkan kewenangan yang didelegasikannya.
2. KL tetap bertanggung jawab atas pelaksanaan kewenangan yang didelegasikan.
3. Bagian perangkat pencapaian tujuan K/L/Pemda sehingga status hukum BLU tidak terpisah dari K/L/Pemda.
4. Menteri/pimpinan bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum yang didelegasikan kepada BLU dari segi manfaat layanan.
5. Layanan BLU dapat diarahkan untuk menghasilkan manfaat yang mendukung stabilitas ekonomi dan fiscal
6. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikannya.
7. Tanpa mengutamakan mencari keuntungan.
8. RKA serta LK dan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RKA serta LK K/L
9. Sejalan dengan praktek bisnis yang sehat
10. Meningkatkan efisiensi & Produktivitastik bisnis yang sehat.
FLEKSIBILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
Dengan pola pengelolaan keuangan BLU, fleksibilitas diberikan dalam rangka pelaksanaan anggaran. Sebagai pengimbang, BLU dikendalikan secara ketat dalam perencanaan dan penganggarannya, serta dalam pertanggungjawabannya (PP 23/2005)
● Pendapatan BLU
Dapat digunakan langsung, namun harus tetap melakukan pengesahan ke KPPN
● Tarif Layanan
Tarif ditetapkan Menkeu dan dapat didelegasikan kepada Pemimpin BLU
● Sumber Daya Manusia
SDM blu dapat berasal dari PNS dan profesional non PNS
● Flexible Budgeting
Belanja dapat melebihi pagu dalam atau di atas ambang batas
● Remunerasi BLU
Remunerasi pejabat/pegawai dapat lebih tinggi dari satker non BLU dan dapat direvisi melalui KMK
● Investasi Jangka Pendek
BLU dapat melakukan investasi jangka pendek dalam rangka pengelolaan kas
● Utang
BLU dapat melakukan utang jangka pendek untuk membiayai operasional layanan
● Piutang
BLU dapat memberikan piutang usaha
● Pengadaan Barang/Jasa
PBJ BLU dikecualikan dari ketentuan PBJ umum
● Surplus BLU
Surplus dapat digunakan pada TA berikutnya
Keseimbangan Fleksibilitas dan Kreativitas denganGovernance
Pengelolaan BLU untuk menjaga governance tetapi jangan sampai menghilangkan fleksibilitas serta mengekang kreativitas dalam menciptakan inovasi untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan BLU.
KONTRIBUSI BLU
BLU sebagai agen pemerintah berkontribusi untuk meningkatkan layanan hulu sampai hilir.
● Peningkatan Kesehatan
yang pertama peningkatan kesehatan (106 BLU) melalui RS umum,TNI, Polri, Balkes, Balabkes dengan melayani lebih dari 80% pasien BPJS.
● Ketahanan pangan atau fisik
Penguatan swasembada pangan melalui inseminasi semen ternak dan produksi vaksin melalui BBIB dan Pusvetma.
● Pengembangan kawasan dan infrastruktur
Mengembangkan kawasan ekonomi dengan kemudahan berusaha kemudian mengelola daerah pariwisata dan layanan khusus serta optimalisasi aset negara serta mendukung infrastruktur PSN melalui PPK GBK, PPK Kemayoran, Batam, Sabang, Pariwisata, LMAN.
● Infrastruktur IT nasional
Menyiapkan jaringan komunikasi pada daerah 3T
● Peningkatan pendidikan melalui PTN, PT agama, Poltekkes,
1. Memberikan 108rb beasiswa untuk masyarakat yang tak mampu.
2. Beasiswa LPDP 25.326, on going 6.843.
3. Mendidik 1,52 juta mahasiswa formal & vokasi 95Rb.
4. Menghasilkan 30.629 riset, 5.768 HAKI, dan 8.607pengabdian masyarakat.
5. Mendidik 246rb peserta diklat bersertifikasi.
● Pengentasan kemiskinan
melalui penyaluran pembiayaan kepada Ultramikro, UMKM, nelayan, petani hutan, MBR.
Target nawacita: program 1jt rumah, pertambahan 1jt wirausaha baru, pertumbuhan produktivitas UMKN 5%-7%
● Ketahanan energi dan lingkungan
Penguatan optimalisasi sumber energi tambang/alam & hayati, serta upaya kelestarian lingkungan dan isu iklim.
● Hubungan Internasional
Meningkatkan hubungan bilateral dengan pemberian hibah kepada negara lain.
UNSUR PENGELOLA BLU – DEWAN PENGAWAS
Bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada pejabat pengelola BLU dalam menjalankan pengelolaan BLU. Dalam rangka pelaksanaan pembinaan dapat dibentuk Dewan Pengawas dilakukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan.
Syarat Pembentukan Dewas
Dewas dibentuk bila BLU memenuhi syarat minimum nilai omzet dan nilai aset
• Syarat minimum nilai omzet tahunan menurut LRA tahun terakhir Rp 15 miliar s.d Rp 50 miliar (3 anggota Dewas),
apabila diatas Rp 50 miliar (5 anggota Dewas); atau bila nilai aset neraca tahun terakhir Rp 75 miliar. s.d Rp 200 miliar
(3 anggota Dewas), dan niali asset diatas Rp 200 miliar (5 anggota Dewas)
• Dewas diangkat dan diberhentikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/Ketua Dewan Kawasan atas persetujuan
Menteri Keuangan
• Masa jabatan dewas ditetapkan selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk maksimal 1 kali masa jabatan
Pentingnya Dewas
Fleksibilitas dan kepercayaan yang tinggi membawa konsekuensi tanggung jawab yang lebih besar bagi BLU
• Dewas memberikan masukan untuk penerapan tata kelola organisasi yang baik sesuai best practice (good corporate governance).
• Menjaga potensi penyimpangan/kecurangan termasuk korupsi, suap dan gratifikasi. Serta upaya pencegahan sedari awal/preventif.
Peningkatan Kinerja Layanan, Kinerja Keuangan, GCG
● Anggota Dewas Unsur K/L: memberi masukan kebijakan teknis untuk BLU
● Anggota Dewas Unsur Kemenkeu: memberi masukan kebijakan keuangan
● Anggota Dewas Tenaga Profesional: memberikan masukan kebijakan teknis Landasan Hukum Pembentukan BLU & BLUD
● UU 1/2024 Pasal 68 & 69 Tentang Perbendaharaan Negara
○ PP 23/2005 & PP 74/2012 tentang pengelolaan keuangan BLU
■ PMK 08/PMK.02/2006 tentang pengadaan barang /jasa pada BLU
■ PMK 77/PMK.05/2009 - PMK 42/PMK.05/2018 tentang Pengelolaan Pinjaman pada BLU
■ PMK 217/PMK.05/2009 tentang pemberian bonus BLU RS Eks
■ PMK 230/PMK.05/2009 tentang penghapusan Piutang BLU
■ PMK 92/PMK.05/2011 tentang RBA & Pelaksanaan Anggaran BLU
● UU 17/2003 Pasal 6 tentang Keuangan Negara
● UU 23/2014 Pasal 293 & 330 tentang Pemerintahan Daerah
○ PP 12/2019 tentang pengelolaan keuangan daerah
■ Permendagri 79/2018 tentang BLUD