• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK PASIEN SKIZOFRENIA RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DADI MAKASSAR TAHUN 2022 - Repository Universitas Hasanuddin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KARAKTERISTIK PASIEN SKIZOFRENIA RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DADI MAKASSAR TAHUN 2022 - Repository Universitas Hasanuddin"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Karakteristik Pasien Skizofrenia Rawat Jalan di RS Khusus Daerah Dadi Makassar Tahun 2022”. Tujuan: Untuk melihat karakteristik pasien skizofrenia rawat jalan di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Makassar pada tahun 2022. Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien skizofrenia rawat jalan di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Makassar.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2023 di bagian rekam medis Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Makassar. Kesimpulan: Karakteristik pasien skizofrenia rawat jalan di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Makassar pada tahun 2022 antara lain pasien lebih cenderung menderita jenis kelamin laki-laki, rentan berusia 35 tahun ke atas, berlatar belakang etnis Makassar, dan sebagian besar diantaranya adalah menetap atau bertempat tinggal di Makassar. Pasien skizofrenia rawat jalan di RS Khusus Daerah Dadi Makassar juga sebagian besar menderita skizofrenia tidak terklasifikasi (F20.9) dan sebagian besar belum menikah meskipun telah mencapai usia dewasa hingga lanjut usia.

Objective: To find out the characteristic of schizophrenic outpatients in Dadi Makassar Special Hospital in 2022. The study data is secondary data obtained from the medical records of schizophrenic patients in Dadi Makassar Special Hospital. The study was conducted in the medical records department of Dadi Makassar Special Hospital in March 2023.

Kesimpulan: Karakteristik pasien skizofrenia RSUD Dadi Makassar pada tahun 2022 lebih banyak menderita dibandingkan pasien laki-laki, rentan berusia 35 tahun ke atas, berlatar belakang etnis Makassar dan sebagian besar berdomisili di Makassar. Pasien skizofrenia rawat jalan di RS Khusus Dadi Makassar sebagian besar juga menderita skizofrenia tidak spesifik (F20.9) dan sebagian besar belum menikah meskipun telah mencapai usia dewasa. Adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan skizofrenia baik faktor internal maupun eksternal membuat saya sebagai peneliti tertarik untuk melihat karakteristik pasien skizofrenia di RS Khusus Daerah Dadi Makassar.

Rumusan Masalah

Tujuan khusus

Data di atas menunjukkan bahwa Indonesia masih kurang efektif dalam pengobatan gangguan jiwa, khususnya skizofrenia yang memiliki jumlah penderita terbanyak. Untuk mengetahui karakteristik gender pasien skizofrenia di RS Khusus Daerah Dadi Makasar tahun 2022. Untuk mengetahui karakteristik status perkawinan pasien skizofrenia di RS Khusus Daerah Dadi Makasar tahun 2022.

Mengetahui karakteristik pekerjaan pasien rawat jalan penderita skizofrenia di RS Khusus Daerah Dadi Makassar pada tahun 2022. Mengetahui karakteristik rawat inap pasien skizofrenia rawat jalan di RS Khusus Daerah Dadi Makassar pada tahun 2022. Mengetahui karakteristik jenis skizofrenia yang diderita pasien skizofrenia rawat jalan pasien di RS Khusus Wilayah Dadi Makassar pada tahun 2022.

Manfaat Penelitian

Manfaat bagi peneliti

Manfaat bagi instansi

Manfat bagi masyarakat

Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani schizo yang berarti terbelah dan phren yang berarti pikiran, sehingga berdasarkan etimologi skizofrenia merupakan suatu pikiran yang terpisah (Hany, Rehman, Azhar, & Chapman., 2022). Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang ditandai dengan distorsi dalam pemikiran, persepsi, emosi, bahasa dan perilaku, yang sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari seseorang (Organisasi Kesehatan Dunia, 2022).

Epidemiologi Skizofrenia

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami gangguan akibat gejala negatif dibandingkan perempuan, dan bahwa perempuan memiliki keterampilan fungsi sosial yang lebih baik dibandingkan laki-laki sebelum timbulnya penyakit (Sadlock & Sadlock, 2014). Beberapa penelitian menyatakan bahwa perkembangan skizofrenia diawali dengan kelainan pada neurotransmitter seperti hiperaktif dopamin, serotonin, noradrenalin dan hipoaktivitas asam gamma-aminobutyric yang disingkat GABA (Charlotte Wells, 2020). Mereka mendalilkan bahwa stres yang dialami oleh anggota kelompok sosial ekonomi lemah berperan dalam berkembangnya skizofrenia (PARANDANGI, 2021).

Hal ini juga memiliki pengaruh lebih besar pada mereka yang memiliki faktor risiko lain (Sadlock & Sadlock, 2014).

Manifestasi Klinis Skizofrenia

Di negara maju, sebagian besar pasien skizofrenia berada pada kelompok sosio-ekonomi lemah. Delusi: Delusi adalah suatu kondisi di mana seseorang percaya bahwa ada sesuatu yang salah meskipun banyak bukti yang mengatakan bahwa pemikirannya salah. Gangguan perilaku: Perilaku unik atau aneh yang terlihat seperti gerakan tubuh tidak menentu dan tertawa, perilaku ritualistik, tidak masuk akal dan agresif, serta perilaku seksual yang tidak pantas.

Fase ini ditandai dengan timbulnya kelainan fungsional yang diduga terjadi akibat penyakit tertentu. Faktor lain mungkin termasuk sifat pemalu dan penyendiri, hubungan sosial yang buruk, dan menunjukkan perilaku antisosial (Chand, Kuckel, & Huecker, 2022). Gejala halusinasi biasanya muncul pada fase ini, dengan permulaan bervariasi dari berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan lebih dari satu tahun sebelum psikosis menjadi nyata.

Pada fase aktif penderita skizofrenia mengalami halusinasi, gangguan afektif, berbagai jenis delusi dengan intensitas yang tidak terkendali. Tahap ini merupakan tahap terakhir dan paling parah dari skizofrenia, dimana penderita merasa mendengar suara-suara negatif yang mendorongnya melakukan tindakan yang tidak diinginkan seperti menyakiti diri sendiri atau bunuh diri (Chand, Kuckel, & Huecker, 2022).

Jenis Skizofrenia

Dalam beberapa kasus, kami juga menemukan pasien yang tidak mau berbicara sama sekali atau menjadi bisu (Jain & Mitra, 2022). Pasien yang menderita skizofrenia jenis ini akan mengalami halusinasi, delusi, dan gejala psikosis aktif yang menonjol seperti kebingungan dan/atau inkoherensi atau memenuhi kriteria skizofrenia tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai depresi paranoid, katatonik, hebefrenik, residu, dan pasca skizofrenia (Jain & Mitra, 2022). Skizofrenia biasanya tidak menunjukkan gejala umum seperti skizofrenia jenis lain, seperti delusi, halusinasi, bicara dan perilaku tidak teratur.

Skizofrenia jenis ini biasanya hanya dapat didiagnosis jika terdapat setidaknya satu episode psikotik yang jelas dan gejala yang berkembang ke arah negatif menonjol. Skizofrenia jenis ini mempunyai gambaran klinis berupa delusi, halusinasi, inkoherensi atau tingkat kebingungan yang cukup jelas untuk dikenali.

Pedoman Diagnostik Skizofrenia

Pemeriksaan Penunjang Skizofrenia

Obat dapat diberikan secara oral atau melalui suntikan, namun obat yang disuntikkan mempunyai efek yang lebih cepat. Lalu ada obat antipsikotik seperti haloperidol yang dapat diberikan dengan dosis 5 mg/injeksi intramuskular, setiap setengah jam, dengan dosis maksimal 20 mg/hari (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). ).

Referensi

Dokumen terkait

Penjelasan saat pasien akan mendaftar sebagai pasien BPJS rawat jalan Yang pertama, saat anda datang ke rumah sakit untuk berobat rawat jalan, anda harus mengambil nomor antrian