Karakteristik Air Baku dan Pengolahannya
Berdasarkan Permenkes No.2 Tahun 2023 dan Parameter Kualitas Air
Minum
Pentingnya Pengolahan Air Minum
• Dalam merencanakan instalasi pengolahan air minum, diperlukan data karakteristik air baku untuk menentukan parameter yang harus
direduksi agar memenuhi baku mutu air minum sesuai peraturan yang berlaku.
Permenkes No.2 Tahun 2023 menjadi acuan utama terkait parameter-parameter kualitas air.
Kekeruhan (Turbidity)
• Kekeruhan menggambarkan sifat optik air
yang ditentukan oleh partikel-partikel di dalam air.
• Sumber: Bahan organik/anorganik, plankton, mikroorganisme.
• Dampak:
• - Risiko kesehatan (penyakit pencernaan, mikroba patogen).
• - Mengganggu sistem pengolahan dan meningkatkan biaya operasi.
• Pengolahan:
• - Prasedimentasi, sedimentasi, filtrasi.
• - Koagulasi dan flokulasi.
Warna pada Air
• Warna air sering dikaitkan dengan senyawa aromatik dari pembusukan senyawa organik.
• Jenis Warna:
• - True color (senyawa terlarut, tidak hilang melalui filtrasi).
• - Apparent color (zat koloid, dapat dihilangkan dengan filtrasi).
• Pengolahan:
• - Koagulasi, adsorpsi (GAC, PAC), oksidasi (klorin, permanganat).
Besi (Fe)
• Kadar maksimum besi dalam air minum adalah 0,2 mg/L (Permenkes No.2 Tahun 2023).
• Sumber: Pelapukan batuan, tanah.
• Dampak:
• - Noda pada peralatan rumah tangga.
• - Risiko kesehatan (kerusakan organ, komplikasi).
• Pengolahan:
• - Oksidasi, presipitasi, aerasi, filtrasi, ion exchange, adsorpsi.
Mangan (Mn)
• Kadar maksimum mangan dalam air minum adalah 0,4 mg/L.
• Sumber: Mineral alami, aktivitas manusia.
• Dampak:
• - Gangguan neurologis ('manganisme'), noda pada peralatan.
• Pengolahan:
• - Aerasi-filtrasi, klorinasi-filtrasi, manganese greensand, pertukaran ion.