• Tidak ada hasil yang ditemukan

karakteristik transistor

N/A
N/A
Ali Rafi

Academic year: 2023

Membagikan "karakteristik transistor "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRATIKUM ELEKTRONIKA ANALOG

JOB 5

Dosen Pengampu : HAMDANI,M.Pd.T

Disusun oleh:

Irvan Fadillah (22130001) Ali Rafi Muhaimin (22130003)

PRODI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023

(2)

FT UNP LABSHEET

Jurusan Teknik Elektro Nomor : 5

Program Studi Teknik Elektro Indusri Topik : Karakteristik Transistor I. Tujuan Percobaan

1) Mengetahui cara menentukan kaki-kaki transistor menggunakan ohmmeter 2) Mengetahui dan mampu menggambarkan karakteristik transistor bipolar 3) Dapat menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar

II. Alat dan Bahan 1) Transistor

2) Resistor, resistor variabel

3) Breadboard dan kabel-kabel penghubung 4) Catu daya

5) Multimeter, Mikro Ampere 6) Miliampere

III. Teori singkat

Transistor adalah salah satu komponen elektronka aktif. Transistor dapat berfungsi sebagai penguat arus maupun tegangan. Di bawah ini adalah simbol transistor npn dan pnp.

Gambar 1.1. Simbol transistor npn pnp

Alpha DC

Perbandingan arus kolektor dengan arus emiter hampir sama, alpha dc sebagai perbandingan kedua arus tersebut.

Mencari Kaki Base

• Atur multimeter pada pengukuran ohmmeter

• Lakukan pengukuran seperti gambar di bawah ini.

Gambar 1.2. Cara menentukan kaki basis transistor

(3)

• Perhatikan penunjukkan pergerakan jarum. Apabila jarum bergerak ke kanan dengan posisi probe yang satu tetap pada kaki dan probe lainnya pada kaki atau kaki berarti kaki adalah beda transistor.

Jika probe positif yang berada pada kaki berarti transistor tersebut berjenis PNP, sebaliknya jika probe negatif berada pada kakiberarti transistor tersebutberjenis NPN.

Mencari kaki kolektor dan emitter

• Misal transistor berjenis NPN.

• Lakukan pengukuran seperti gambar di bawah ini.

• Perhatikan penunjukkan jarum, apabila jarum bergerak ke kanan maka kaki 1(pada probe positif) adalah emitter dan kaki 2(pada posisi probe negatif) adalah kolektor. Atau jika dipasang kebalikannya (probe positif pada kaki 2 dan probe negatif pada kaki 1) dan jarum tidak bergerak, maka kaki adalah emitter dan kaki adalah kolektor.

Gambar 1.3. Cara menentukan kaki emitter dan kolektor transistor

• Untuk transistor jenis PNP dapat dilakukan seperti di atas dan hasilnya kebalikan dari transistor jenis NPN.

IV. Rangkaian percobaan

Gambar 1.4. Rangkaian percobaan

V. Langkah percobaan

Sebelum melakukan percobaan tentukan terlebih dahulu kaki-kaki pada transistor yang akan digunakan.

Karakteristik Transistor bipolar

1. Susunlah rangkaian seperti gambar 1.4. di atas

2. Atur potensiometer sehingga bernilai nol kemudian hidupkan kedua power supply

(4)

3. Atur kembali nilai potensiometer sehingga nilai VBE sesuai dengan yang diminta pada tabel 1.

Tabel 1

No VBE (V) IB IC IE IC/IB IC/IE

1 1 135 mA 125 mA 0,005 mA 0,925mA 25.000mA

2 2 190 mA 200 mA 0,008 mA 1,052mA 25.000mA

3 3 190 mA 200 mA 0,013 mA 1,052mA 15.384mA

4 4 195 mA 200 mA 0,018 mA 1,025mA 11.111mA

5 5 180 mA 180 mA 0,023 mA 1mA 7.826mA

6 6 185 mA 180 mA 0,027 mA 0,972mA 6.666mA

VI. Analisis Data

➢ Diketahui: VBE =1 v IB =135 mA IC =125 mA IE =0,005 mA

Ditanya : IC/IB ? IC/IE ? Jawab :

1. IC/IB =125 mA/135 mA = 0,925mA

2. IC/IE =125 mA/0,005 mA = 25.000mA

➢ Diketahui: VBE =2 v IB =190 mA IC =200 mA IE =0,008 mA Ditanya : IC/IB ?

IC/IE ? Jawab :

3. IC/IB =200 mA /190 mA = 1,052mA

4. IC/IE =200 mA /0,005 mA

(5)

= 25.000Ma

➢ Diketahui: VBE =3 v IB =190 mA IC =200 mA IE =0,013 mA Ditanya : IC/IB ?

IC/IE ? Jawab :

5. IC/IB =200 mA /190 mA = 1,052mA

6. IC/IE =200 mA /0,013 mA = 15.384mA

➢ Diketahui: VBE =4v IB =195 mA IC =200 mA IE =0,018 mA Ditanya : IC/IB ?

IC/IE ? Jawab :

7. IC/IB =200 mA /195 mA = 1,052mA

8. IC/IE =200 mA /0,013 mA = 15.384mA

➢ Diketahui: VBE =5 v IB =180 mA IC =180 mA IE =0,023 mA Ditanya : IC/IB ?

IC/IE ? Jawab :

9. IC/IB =180 mA /180 mA = 1mA

10. IC/IE =180 mA /0,023 mA

(6)

= 7.826mA

➢ Diketahui: VBE =6 v IB =185 mA IC =180 mA IE =0,027 mA Ditanya : IC/IB ?

IC/IE ? Jawab :

11. IC/IB =180 mA /185 mA = 0,972mA

12. IC/IE =180 mA /0,027 mA = 6.666mA

Note : βdc = IC/IB αdc= IC/IE VII. Tugas

1. Jika ẞpc suatu transistor adalah 250, berapakah nilai arus emitter!

2. Sebutkan cara mengenali urutan kaki-kaki transistor selain menggunakan Ohmmeter?

Jawab :

1. Untuk mencari nilai arus emitter (IE), Anda dapat menggunakan rumus berikut:

IE=(βDC+1)⋅IB

Dalam kasus ini, nilai βDC (Beta DC) adalah 250, dan memiliki beberapa nilai IB. kita hitung IE untuk masing-masing nilai IB:

1. Untuk =135IB=135 mA IE=(250+1)⋅135 mA≈33.75 A 2. Untuk =190IB=190 mA

IE=(250+1)⋅190 mA≈47.75 A 3. Untuk =195IB=195 mA

IE=(250+1)⋅195 mA≈48.75 A 4. Untuk =180IB=180 mA

IE=(250+1)⋅180 mA≈45 A 5. Untuk =185IB=185 mA

IE=(250+1)⋅185 mA≈46.25 A

(7)

Jadi, dengan nilai βDC=250 dan berbagai nilai IB, arus emitter IE berkisar antara 33.75 A hingga 48.75 A.

2. Cara mengenali urutan kaki-kaki transistor selain menggunakan Ohmmeter adalah dengan melihat datasheet transistor tersebut. Datasheet akan memberikan informasi yang jelas mengenai pinout (urutan kaki) transistor beserta fungsinya. Dalam laporan ini, juga disediakan metode untuk menentukan kaki-kaki transistor menggunakan multimeter dengan mode pengukuran ohmmeter.

VIII. Kesimpulan

Praktikum ini bertujuan untuk memahami karakteristik dari transistor bipolar. Dalam praktikum ini, telah dilakukan langkah-langkah untuk menentukan kaki-kaki transistor menggunakan ohmmeter dan memahami karakteristik dari transistor bipolar.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan variasi VBE (Voltage Base-Emitter), terdapat perubahan signifikan pada arus kolektor (IC) dan arus basis (IB). Selain itu, perbandingan IC/IB dan IC/IE juga dianalisis untuk setiap variasi VBE.

IX. Saran

1. Pastikan untuk selalu mengatur potensiometer dengan hati-hati agar nilai-nilai yang diinginkan dapat tercapai dengan akurat.

2. Selalu periksa dan pastikan koneksi antar komponen, terutama pada breadboard dan kabel-kabel penghubung, untuk meminimalkan potensi kesalahan atau ketidakakuratan dalam percobaan.

3. Selalu catat hasil pengukuran dengan teliti dan rapi untuk mempermudah analisis data. Jika memungkinkan, disarankan untuk menggunakan alat pencatat data digital untuk mengurangi potensi kesalahan manusia.

4. Sebagai tambahan, dapat dilakukan analisis lebih lanjut terkait karakteristik transistor, seperti pengaruh suhu atau variasi tegangan lainnya terhadap kinerja transistor.

5. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil percobaan dengan nilai yang diharapkan, lakukan verifikasi ulang pada langkah-langkah eksperimen dan pastikan tidak terjadi kesalahan teknis.

(8)

Praktikum ini memberikan pemahaman yang baik mengenai karakteristik transistor bipolar dan penting untuk memahami aplikasi dalam rangkaian elektronika analog yang lebih kompleks. Dengan memahami karakteristik ini, dapat mempermudah dalam mendesain dan menganalisis rangkaian- rangkaian transistor dalam aplikasi praktis.

Referensi

Dokumen terkait