karya ilmiah perencanaan pembangunan daerah
international standard (Universitas Teknologi Indonesia)
karya ilmiah perencanaan pembangunan daerah
international standard (Universitas Teknologi Indonesia)
FUNGSI KOORDINAST T}ALAM HUBUNGANNYA DENGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
OtEH
DRS. WETSON Y. ROMPAS, MSI
UNIVERSITAS SAM RATUTANGI FAKUTTAS IIMU SOSIAL DAN POTITIK
MANADO
2009
a.
Nama
b.
JenisKelamin c. MP
d. Pangkat/Golongan Ruang
e. JabatanFungsional
f. Jurusan
g. Program Studi h. Judul Karya Ilmiatr
Drs. Welson Y. Rompas, MSi Laki-laki
131
851 628
Pembina Tld. I, IV/b
Lektor Kepala Ilmu Administasi
Administrasi Negara
:
Fungsi koordinasi dalam hubungannya dengan
perencan€umpembangunan
daerahIlmu Administrasi,
MSi..
1979031002.-
Welson Y.Rompas, Msi.- 196109241989031010.-
n
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
hanyadengan berkat dan penyertaanNya maka penulisan karya ilmiah ini dapat
selesai sebagaimana yang diharapkan.Karya llmiah
inidiberijudul : Fungsi
koordinasidalam
hubungannyadengan
perencanaan pembangunan daerah.Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini tentu masih jauh dari kesempurnaan
olehkarena itu melalui kesempatan ini penulis mengharapkan saran dan kritik demi
penyempumaannya.Semoga karya ilmiah
iniakan
dapat bermanfaat bagi merekayang
membutuhkannya.Penulis,
WR
lll'
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
A.
B.
C.
ttt
BABI.
PENDAHULUANBAEI
II.
TINJAUAN PUSTAKAKonsep
Koortdinasi.
Konsep
PererreemaanKonsep
Perencanaan Pembangunan
3
E
8 BAB III,
FUNGSI KOORDINASIDALAM
HUBUNGANhTYA DENGANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
A. Konsep Dasar tentang Perencanaan pembangunan
B- Pendekatan dalam Perencanaan pembangunan Daerah...
18c. Fungsi Koordiqasi dalam Perencanaan pembangunan Daeratr
19BAB IV.
KESIMPULANDAF'TAR PUSTAKA
22
23
BAB
I
PENDAIIULUAN
!Dalam GBHN 0998) telah
dinyatakan bahwacita-cita luhur
Bangsa Indonesiauntuk
mencapai suatu masyarakatadil
dan makmur, hanya dapat dicapaimelalui
pelaksanaan pembangunan nasionalyang
menyeluruh dan meliputi semua aspek kehidupan masyarakat baikpolitik,
ekonomi, sosial dan budaya maupun pertahanan keamanan, yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap yang dikenal dengan Pelita.Pembangunan
Nasional juga telah bertumpu pada
pembangunan daerah,dimana pembangunanDaerah
dan pedesaan masih tetap memperoleh perhatian besar.Hal ini tidak lain
karena disamping pembangrman daerah dan desaitu merupakan bagian integrai dari
pembangunannasionai yang
makinmendorong dan meningkatkan stabilitas,
pemerataan, pertumbuhan dan pengembangan daerah;juga dalam rangka untuk memacu
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan takyat, darn meningkatkan pendayagunaan potensi daerah optimal dan terpaduDalam implikasinva. pembangunan dilaksanakan bersama
oleh masyarakat dan pemerintah, dimana masyarakat diharapkan sebagai pelakuutamanya. sedangkan pemerintah berkewajiban untuk
mengarahkan,membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang.
Namun sebagaimana halnya di negara-negara berkembang lainnya" pemerintah beserta seluruh aparatnya masih memegang peranan penting dan bahkan dominandi
dalam proses pembangunan (Siagian, 2AA4.
Pembangunan sebenarnya mengandung makna suatu pros€s perubalran
yang berlangsrmg secara sadar, terencana, dengan sasaran
untuk kesejahteraanhidup
manusia.Oleh
sebabitu
pembangunan nasionalIndoresia
dilaksanakan dengantujuan unhrk
mewujudkan suatu masyarakatadil dan makmur merata material dan spiritual
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Secara teoritis diketahui bahwa keberhasilan peroncanaan pernbangunan dan program-programnya" antara
lain
ditentukanoleh
koordinasi yang baik antara badan-badan, instartsi-instansi sefiaaparutaparatp€rencanaan dalam halini
pemerintah pelaksana pembangunandi
semuatingkatan
pemerintah.Fungsi koordinasi menjadi sangat penting
oleh
karena sebagian besar dari pfogram-pfogram pembangunan, merupakan kegiatanyang bersifat
aatarsektor dan antar
lembaga/instansi.Dan seringkali hambatan
dalam perencanzurndan
pelaksanaanberbagai kegiatan usaha dan
program pembangunantersebut, disebabkankarena
koordinasi.BAB. II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
KonsepKoordinasi
Istilah Koordinasi berasal dari kata Inggris Coordination . Kata
koordinasi (coordination) berasal dari kata-kata: "cum" yang artinya berbeda- beda
dan "ordinare" yang berarti
penl,usunan atau penetapan sesuatu pada keharusannya.Dari kata-kata inilah sehingga muncul kata-kata
seperti:coordination. coordinating, dan sebagainya (Parista westera, 19s3).
Menurut George .R.Terry dalam N.Halim ,lg7z :25)
mengatakankoordinasi diartikan sebagai usaha sinkronisasi yang teratur untuk menyediakan
jumlah dan timming yang tepat dan
pengarahan pelaksanaan untuk menghasilkan sesuatu tindakan yang seragam dan harmonis terhadap sesuatu obyek yang telah ditentukan.Menurut Arifin Abdul
Rachman (1969:79\bahwa Koordinasi
adalah kegiatan unhrk menertibkan segenap kegiatan managemen maupun safu sarnalain tidak
simpangsiur
atau berlawananditujukan untuk
pencapaian tujuan secara efesien.Menurut
Handayaningrat,(1982) bahwa kordinasi
adalah salah satu usahakerja
sama,hal ini
disebabkan karenakerja
sama merupakan syarat mutlak terselenggaranya koordinasi dengan sebaik-baiknya;2. Koordinasi adalah proses yang terus menerus, artinya suatu proses yang bersifat kesinambungan dalam rangka
tercapaina tujuan
organisasi;- 3. Konsep kesatuan tindakan,hal ini
berarti bahwa pimpinan harus mengaturusaha-usahaltindakan-tindakan
dari setiap tindakan individu
sehingga diperoleh adanyakeserasian di dalam mencapai hasil bersama;4. Tujuan koordinasi adalah bersama;
Sutarto
(2001)
mendefinisikankoordinasi yang berarti
menyelaraskan, mengkoordinir. menyerasikan. Pengertiandi
atas adalah sebagai suatu usaha atau kegiatan mengatur serta mempersatukan orang-orang, bahanbahan, alat- alat untuk menuiu pada suatu tujuan secara terkoordinasi.Winardi (2003) mendefinisikan bahwa koordinasi dapat
dinyatakan sebagai suatu usaha secara teratur yang ditujukan untuk memberikan petunjuk- petunjuk pelaksanaan agar dengan demikian dapat dicapai tindakan-tindakan harmonis serta yane disatukan dalam rangka usaha mencapai obyek tertentu.Sedangkan S.P.Siagian (2002) mengartikan koordinasi adalah pengaturan tata hubunean dari usaha-usaha bersama untuk kesatuan tindakan dalam usaha mencapai tujuan bersama.
Dalam tahapan perencanaan. koordinasi
mutlak
dilaksanakan. MenurutDimock and Dimock
bahwa perencaniuln adalah menyatakantujuan
yang akan dicapai" dab langkah-langkahlogis
dan sistematisuntuk
mencapainva:tetapi tanpa koordinasi, setiap perencanaan pasti tidak berhasil.
Koordinasi
juga
merupakan penjabaranuntuk
mencapai fujuan, namun hares dilaksanakan secara integrasidan
sinkronisasi,yaitu
setiap kegiatanoperasional dari setiap organisasi dilaksanakan demikian
sehingga permasalahannya tidak dapat dipisahkan dari flurgsi koordinasi.Dikatakan bahwa
sinkronisasi menekanksnpada waktu dan
urutanpekerjaan atau prosedur kerja
sedangkanintegrasi
menekankan kepadateknik/metode yang digunakan. Dalam hubungannya dengan
tugas pelaksana/staf; maka koordinasi ditujukan kepada;-
mencegah adanyakonflik
dan kontradiksi; mencegah adanya persainganyang tidak
sehat; mencegah adanya kekosonganwaktu;
mencegah adanya pemborosan.untuk
mencapai semuaini
dipengaruhioleh tujuan tertentu yang
hendak dicapai oleh suatu organisasi, koordinasi dalam halini
hanya diperlukan dalamruang lingkup
organisasi saja misalnya suatu organisasi dimana koordinasi horizontal. koordinasivertikal.
koordinasi funssional dan koordinasi diagonal yang hanya dilaksanakan dalam organisasi.Handayaningrat
(1982:ll7)
memberikan pengertiankoordinasi
adalah sebagai usaha menyatukan kegiatan-kegiatandari
satuan-satuankerja (unir
unit) organisasi,sehingga organisasi bergerak sebagai kesatuan,vang bulat guna melaksanakan seluruh tugas organisasi.B. Konsep Perencanaan
Perencanaan berasal dari kata "rencana" atau "plan" yang berarti karangan.
rancangan atau
jika
ditambah awalan "pe" dan akhiran "an" berarti pembuatan karangan, membuat rancangan. Perencanaan merupakanfungsi
fundamentaldan utama dari
manajemen.Winardi (1974) bahwa
perencanaan/planning merupakan suatufungsi
fundamental daripada proses manajemen dapat jugadikatakan bahw'a
perencanaanmerupakan landasan bagi
fungsi-fungsi manajemenlainnya. Hal ini dapat dilihat dari fungsi
manajemen yangdikemukakan oleh para sariana Administrasi yang
berhubungan dengan perencanaan atau rencana. GeorgeTerry
yangdikutip oleh
Sondang Siagian(1975) adalah "PoACu planning
(perencanaa),organizing
(organisasi), Actualiting (penggerakan), dan Controling (pengawasan).Melihat
kedudukan Perencanaan sebagai kemampuan atau keterampilanuntuk
memperolehsuatu basil dalam rangka
pencapaiantujuan
melalui kegiatan oranglain,
bahan-bahan serta fasilitas yang tersedia, namun selalu5
terbatas tetapi kebutuhan manusia
tidak
terbatas, karenaitu anti
pentingnya perencanaan sangat diperlukan.Siagian (1975)
planning
sebagai keseluruhandari
proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakandi
masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang ditentukan.Disini
terlihat adanya serangkaian kegiatan yang akan dikerjakan sesuai dengan tujuan yang telah digariskan guna mencapai hasil dimasa mendatang. Pelaksanaannya.vaitu menetapkannyadalam
hubunganhubungandari berbagai hat arttzra
lain kenyataan, dan bayangan untuk menentukan tindakan.Menurut chureh dalam Manullang (1962)
bahwa pereneanaan adalah sebenarnya pelaksanaan pengertianmelihat kemudian hari dan
khususnyaterdiri dari
penetapan hubungan antara berbagai-bagaihal
sebelumhal
itu teqfadi.Untuk memberkan suatu keputusan terhadap apayang akan dikerjakan dimasa
yang
akan datang memerlukan dataifakta. Data-datami dipilih. dinilai
dandisaring serta
dihubungkanguna
membuat rencanatentang
masa dengan terhadap tujuan.Moekijat (1975) bahwa perencanaan adalah hal memilih
dan menghubungkanfakta fakta
sertahal
membuatdan
menggunakan dugaan- dugaan mengenai mass depan dalanthal
menggambarkandan
merumuskan kegiatan-kegiatanyang
diusulkan danyang
dianggapperlu untuk
mencapai hasil vang diinginkan.Setelah data/faktz diperoleh kemudian
mulai
disaring,diolah
untuk meramal masa depan dengan memilih alternatif terbaik sebagai satu kemungkinan untuk mengambil keputusan terhadap tujuan yang akan dicapai.Katz
dalamArwar
(1979) mengatakan bahwa perencanaan sebagai suatu kemampuan memilih satu kemungkinan (altematif) dari pelbagai kemungkinanyang
adadan
dipandangpaling tepat
dalam rangka mencapaitujuan
yang dipunyai.Dari
uraian tersebut diatas dapatlah dikatakan bahwa Perencanaan harus didasarkan pada kenyataan dat'a dan keterangan yangkonkrit
tentang apa dan bagaimana yang kita inginkan.- Perencanaan merupakan suatu tindakan mental yang memerlukan;
- Pemikiran. imajinasi dan kesanggupan untuk melihat kedepan:
-
Perencanaan adalah menentukan mesa depan yang tepat dan tindakan yang dapat dilakukanjika
ada rintangan-rintangan yang muncul sertatiba-tiba
atau adanya hambatanyang
mengganggu lancamya suatu proyek atau suatu usaha.oleh
karenaitu jika
dapatdikaji
secara mendalam, pada dasarnya mencakup tiga hal yang besar yaitu:I
Rencana sebagaisuatu proses tentang pemilihan daripada
beberapa alternatifdari tindakan yang baik untuk mencapai tujuan;2.
Reneana sebagai suatu fungsidi
mana pimpinan menggunakan wewenang untuk mengubah kegiatan dan tujuan organisasi;3. Rencana sebagai suatu keputusan apa yang akan dikerjakan pads waktu vang akan datang yaitu suatu rencana yang diproyeksikan dalam tindakan.
Selain
itu dari
ketigahal di
atas maka perencaRaanjuga
mencakup tiga dimensi waktu yaitu:-
Masa lalu-
Masa sekarang-
Masa yang akan datangOleh karena
itu
informasi. fakta, dan data serta kejadian yang kita peroleh dimasa lalu dan masa sekarang adalah bagaimana menggunakan informasi,fakta, dan
data sedangkan masayang
akan datang adalah kemampuan.
mengembangkan dan mengevaluasiinformasi,
data dan fakta untuk dapat menetapkan apa yang akan dicapai pada masa depan (sasaran tujuan yang diinginkan).C.
Konsep Perencanaan PembangunanPerencanaan pembangunan merupakan tugas
pokok
dalam administrasiatau
manajemen pembangunan. PerencarTazrfidiperlukan karena
kebutuhan pembangunanlebih besar dari pada sumber daya yang
tersedia.Melalui
perencaraaningin
dirumuskan kegiatan pembanguran yang secara efisien dan efektif dapat memberi hasil yang optimal dalam pemanfaatan sumber daya yang tersedia dan mengembangkan potensi yang ada (Kartasasmita,lggT).Pada dasarnva, perencanaan sebagai
fungsi
manajemen adalah proses pengarnbilan keputusandari
sejumlahpilihan, untuk
mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.Mengacu pada pengertian
di
atas,maka
perencanaan (rencana) harus mengandung unsur-unsur: (1) tujuan" (2) fakta-fakta, (3) perkiraan
harikemudian, dan (4)
serangkaian perbuatan-perbuatandan
aktivitas-aktivitas tertentuyang
berhubungan dengan upaya pencapaiantujuan
(Atmosudirdjo,1e80).
Berdasarkan pengertian
perencanaanpada umunnya
sebagaimana dikemukakandi
atas, maka perencanaan pembangunanjuga
merupakan salah satu fungsi organik/pentingdari
manajemen pembangunan (sugandha, 1986).Albert weterson (dalam Tjokroamidjojo, 19s4) memberikan
pengertiandengan terus mengikuti agar petaksanaannya tidak rnenyimpang dari tujuan.
,Dalam hubungan
ini, lokroamidjojo
(1984) lebihjauh
mengemtrkakanbahwa
perencanaanpmbangunan adalah suatu pengarahan
Penggunaan sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya,untuk
meacapai tujuan- tujuan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara lebih efisien dan efektif.Ditinjau dmi segi ruang/wilayah, maka pereilcaniuul pembangunan dibagi kedalam:
a.
Perencanaan Nasional, dengan bataswilayah
perenfiilrrummeliputi
batas wilayah suatu negara tertentu;b. Perencanaan daeralL
yaitu
perencaruum yang dikonsentrasikan dalarn suatu batas daerah tertentu. PerencanaaR daerahdibagi
atas: (1)
perencaflaan daerah perkotaan; dart{2)
perencaruum daera}r pedesaan, yang membatras lebih mendalam aspek-aspek yang adadi
des4 hubungan dan pengaruhnya terhadap sub-sistemlain dalam
suatu kerangka sistemyang lebih
luas (Sutami, dalam Firman dan Sirait, 1982).BAB. tII.
F'UNGSI
KOORDINASI DALAM IIUBTINGANNYA DENGAN PERENCAIYAu{N PEMBANGUNAN DAERAH
A.
Konsep Dasar Tentang Perencanaan Pembangunandi
Indonesia.1).
Penyusunan Perencanaan.Pembangunan dapat berarti pertumbuhan dan pemerataan- Pertumbuhan
yang
dimaksudkandisini adalah
perfumbuhanekonomi yang lebih
baik.Sedangkan perubahan sosial dapat diartikan lebih luas
,misalnyapemerataan,apakah
itu pemerataan
pendapatan,pemerataan hasil-hasil pembangunan,pemerataan keadilan dan sebagainya.Sebelum me$'usun dan menwsun Repelita ,maka setiap
unit
pelaksanadi
daerah ,misalnyaDinas atau
Jawatan,yangyang vertikal
maupun yang horisontaldidalam
setiap daerah harus membuat rancangan sementara darirencana
pembangunan.Tentu saja didalam
pelaksanaannya ,disamping memperhatikan faktor-faktor diatas"maka program-programrutin
bagi tingkatyang lebih tinggi yang
biasanya didasarkanpada hasil rapat
Koordinasi pembangunan Daerah(RAKORBANGDA) juga
perlu mendapatkan perhatian.Penyusunan rancangan tersebut dilaksanakan oleh organisasi yang lebih
tinggi tingkatnya dan begitu
seterusnyahingga
sampaitingkat
Departemen atau lembagalain di
tingkat Nasional. Selanjutnya rancangan-rancangan yang telah ditetapkan masihperlu
dirumuskandan
disinkronisasikan sehingga menjadi Rencana Departemenyang
biasanyadisebut
RencanaSektoral.
DitingkatPropinsi ,organisasi Perencanaan resmi adalah Badan
pereacanaanDasar
Propinsi
disusun.salah satunya,berasaldari
usulanyang
disampaikan oleh Bappeda.Setelah perumusan
Repelita Nasional
dilaksanakanyang
didasarkan pada Rencana-rencana Departemen/Dinas-Dinas serta Kebijaksanaan Dasar Propinsi,makaBadan
Perencanaan PembangunanNasional atau
Bappenasuntuk selanjutnya
mengusahakanadanya
Peraturan Perundang-undangan.Sesudah Rencana
Nasional itu dinyatakan
sebagaiberlaku untuk
seluruh Indonesia dalam bentuk Repelita Nasional,makadi
daerahj namanya disebut Repelita Daerah. (Soekartawi. 1 999).2). Anggaran
Pembangunan.Untuk tingkat Nasional ,pembiayaan program-program yang dituangkan dalam
Repelita
Nasional dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belania Negara(APBN)
. Biayaini
dipakaiuntuk
melaksanakan Repelita dari tahun ketahun selamakurun waktu Repelita
tersebut. Rencana anggaranini
disampaikan kepada DPR\DPRD,yakni empatbulan
sebelum anggaran tersebut berlakusecara efektif,jika DPR/DPRD menyetujui Rencana anggaran ini
maka anggarun Nasional tersebut menjadiIfU.
Anggaranini
akan dilaksanakan dandimulai
pada setiaptanggal 1 April tahun
berikutnya.Atas
besarkecilqra
anggaranini,maka tiap
Dinas/Departemendan
Lembaga-Lembaga lainnyamerumuskan program-program operasional
tahunannya.Biasanya
secara formal anggaranini
diberikan kepada Departemen atau DinasPropinsi
sebelum tanggal 1April
untuk setiap tahunnya. Pemberian anggaran pembangunanini
secara formal diserahkan oleh para Menteri-Menteri kepada Gubernur.
APBN
juga
mencakup sumber-sumber keuangan,baik dari dalam maupun dari luar negeri. Sumberdanayaftgberasaldari
luar negeri misalnya bantuan dalaml1
bunga
yang
sangat rendah.sumbangandan
sebagainl-a dipergunaLiin u"nrul membiayai program-program pembangunan.Ditingkat
Propinsi"rencana atau rancangan pembangunan harus mendaoari,iai persetujuandari DPRD .
Rencana tersebut dinamakan Rencana Daerah dan dapat diartikan bahwa anggarannya juga disetujui.3).
Pengawasan Pembangunan.Dalam menyusun anggaran untuk
merealisasikan rencana,maka Inspektur Pembangunan,Badan Pengawas Keuangan atau Bapeka,lnspektoratJenderal.Direktorat Jenderal Anggaran,Direktorat Jenderal
Pengar,vasanKeuangan Negara bertindak selaku
pengawastentang
penggunaan dana oembangunan.Selanjutnya
drlingkat
Propinsi,tugasdari
Organisasi-Organisasi atau Lembaga-lembagapengawas ditingkat pusat tersebut dilaksanakan
oleh Inspektorat Daerah ,yang tugasnya melakukan aktivitas-aktivitas pengawasanditingkat propinsi Perlu diketahui bahwa Inspektur
pembangunan akan mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya langsung kepada Presiden atauWakil
Presiden. Bapeka menyampaikan hasil kerjanya kepadaDpR
mengenai segalamacam kegiatan
pengawasan terhadap pelaksanaananggaran
atau keuangan negara.Kemudian hasil
pengawasan Bapekajuga datang
dari Inspektorat Jenderal. Inspektorat Jenderal mempertanggung jawabkan tugasnva kepada menteri Keuangan,sedangkan Inspektorat Daerah bertanggung jawab kepada Menteri Dalam Negeri.melalui Gubemur.B.
Pendekatan Dalam Perencanaan Pembangunan DaerahBiasanya dalam Pembangunan daerah
dikenal
adanya dua pendekatan- yaitu pendekatan lopdown dan pendekatan bottom-up, atan adayang menyebut dengan pola strategi dari atas ke bawah (top-downstrategt),
dan pola strategi dari bawah ke atas (bottom-up strategi). Dalam pendekatan top-down, program pembangunan daerah ditetapkandari
atas ataudari
pemerintah: sedangkandalam pola bottom-up, program-program
pembangunanditetapkan
atau direncanakan sendirioleh
masyarakat,baik
atas prakarsa masyarakat sendirimaupun atas
prakarsa pemerintah setempatmelalui
lembaga perencanaan pembangunan di tingkat daerah.Arsyad (1999) mengklasifikasikan perencanaan pembangunan kedalam enam aspek
:
Pertama. perencanaan berdasarkan jangka waktu. Berdasarkan jangka waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu perencanaan jangka panjang (perspektif), perencanaan jangka menengah dan perencaruurnjangka
pendek. PereRcanaanjangka
panjangoleh Sumidjo (1999)
disebut sebagai perencanaim strategis atau Restrayang
dapat disamakan denganb beberapa istilah dalam reverensi asing seperti long rLtngeplanning,
long termplanning,
comprehenship plannireg. Umumnya,jangka waktu
perencanaan jangka panjang antaral0
- 25 tahun. Tujuan pokok rencana perspektif menurutArsyad (1999) adalah untuk meletakkan
landasanbagi
rencana jangkamenengah dan jangka pendek, sehingga
masalah-masalahyalg
haresdiselesaikan dalam jangka waktu yang sangat panjang dapat dipertimbangkan dalam jangka menengah dan jangka pendek. Tinbergen dalam Arsyad (1999) mengemukakan bahwa dalam rencana perspektif dapat diungkapkan kekuatan- kekuatan
yang
dampaknyadapat diperkirakan
secarapasti
dalam jangkapanjang. Selanjutnya Steiner dan Miner (dalam Sumidjo. lg99)
mengemukakan beberapaciri
perencanaanjangka panjang, yaitu
bahwal3
perencanaan jangka panjang :
(1) bersangkutan dengan masa depan dari keputusan-keputusan sekarang;
(2) suatu proses yang dimulai dengan pengembangan sasaransasaran atau (objectives) usaha penentuan strategi dan kebijakan-kebijakan guna mencapai sasaran usaha
itu,
serta mengembangkan rencana-rencana yang terinci guna menjamin pelaksanaan strategi;(3)
suatu falsafah (wayof lfd; $)
suatu struklur dan rencana rencanaterpadu; dan ditambahkan lagi oleh Albert
Waterstone bahwa perencanaanjangka panjang bersifat (5) studi perkiraan atau proveksi perkiraan masa depan denganjangka
w-aktuyang cukup
panjang (perencanaanperspektif); dan (6) berupa suatu
perencanaan kebijaksanaanuntuk
mencapai tujuan-tujuan perkembangan dalam masvarakat yangbersifat
fundamental dan strukfural dalam jangka panjang.Perencanaan
jangka
menengah dalam pustaka bahasa Inggeris kurang-lebih sama dengan istilah-istilah : intermediate planning,
mecliumrangeplanning, Jan medium range programming (Sumodjo.
1999).Selanjutnya dijelaskan bahwa biasanya pereRcanaan jangka menengah hanya mencakup
fungsifungsi
utama dan dikuantifikasikan dalam bentukformulir- formulir yang
sederhana. Perencanaanjangka
menengahlebih
banyah digunakan dalam pemerintahan, terutama dalam pembangunan nasional dan dapat mencakup program-program dan sasaran sektoral yang terperinci.Tjokroamidjojo (1987) menjelaskan sebab-sebab sebagai berikut :
(1) cukup waktu untuk memperhitungkan tingkat
pematangan pelaksanaan pembangunan berbagai program dan proyek:(2)
(3) seringkali
dapat menyesuaikan dengan periodepemerintahn er
lembaga perwakilan; dan
(4) sering kali pula waktu jagka
menengah reilcana pembangumnperjanjian
Intemasional.Arsyad (1999)
mengemukakan bahwa perencanium jangka menengah biasanya mempunyai rentang waktu antara4 - 6 tahtrn. Dalam
perencanarmjangka
menengahini,
walaupun masihllmum,
sasaran dalam kelompok besar (sasaransektor4l) sudah dapat diproyeksikan dengan jelas.
RencaaaLima
Tahunan(REPELITA)
merupakan rencanaju"gka
menengah.Perencanaanja"gka
pendek
rentangwaktu
1- 2
tahun dan biasanya disebutjuga
rencana operasional tahunan(sumodjo, 1999
danArsyad,
1999). Dalam kepustakaan berbahasa Inggeris, perencanaanj*gku
pendek kurang lebih sama dengan
istilah-istilah:
short range planning, s.hort term planning, operational planning, technical planning dan annualplanning (sumidjo,
1999). Perencanaan jangka pendek pada dasamya dapat dibedakan dalam tiga macam :(a) pereocaftum tahunan (annual planning), yaitu dalam
rangka pentahapan, penterj emahan atau konkritisasi dari pererrcaruum jangkadengan penyesuaian-penyesuaian bila diperlukan;
(b)
perencaniur:Iunttrk
mernecahkan masalah-masalah mendesak (erashprogram) :
darr{c)
perencanaan kerja dalam pelaksanaan tugasrutin
yang dapat berupa perencarurantri wulan, bulanan, mingguan,
bahkanjuga
.harian terrnasuk prosedure kerja dan cara-care kerja.
15
Kedua.
Perencanaan berdasarkan sifatn,va- dapatdiL'asi ri:.enia;: ;-.
macam,
yaitu :
perencanaaR dengan komando @lunning6.i .:;'"-;.. q ;i-l
perencanaan
dengan
rangsangan(planning by
inducementt. Prcncu:i;rs- dengan komando biasanya dilaksanakandi
masyarakat sosialis sepeni rxu^i-reUni Soviet.
Perencanaandengan cara ini tidak
menghendaldadalra
liberalisme. Pada sistemini,
pemerintah pusat merencanakan, mengatur dan memerintahkan pelaksanaan rencana sesuai dengan sasaran dan prioritas 1'anutelah
ditetapkan sebelumnya. Perencanaan dengan rangsangan, merupakansistem
perencanaanyang
demokratis.Sistem ini dilakukan
dengan cara memanipulasi pasar,tidak ada
keharusan,tetapi ajakan. Ada
kebebasan berusaha" kebebasanberkonsumsi. dan
kebebasanberproduksi"
tetapi kebebasanini
tunduk pads pengendalian dan pengaturan pemerintah (Arsyad, 1999).Dalam
prakteknya, apakah suatu negaraharus
menerapkan suatu metode pereflcanaan dengan komando atau dengan rangsangan, tergantung sepenuhnya pads sistem pemenntahan yang ada. Negara dalam sistem sosialistentu akan
menerapkan perencanaan dengankomando dan
negara dalam sistemkapitalis tentu akan
menerapkan perencanaan dengan rangsangan.Nanrun demikian, kedua care perencafiaafi tersebut dapat dipadukan, karena keduanya saling melengkapi.
Ketiga,
perencanaan berdasarkanalokasi
sumberdaya
dapat dibagi menjadi dua macam,yaitu :
perencanaan keuangan dan perencanaan fisik.Perencanaan keuangan adalah
teknik
perencanaan dana (uang), sementara perencanaanfisik
berkenaan dengan pengalokasian sumber daya secarafisik.
misalnya manusia, bahan dan peralatan.
Keempat, perencanaan berdasarkan
tingkat
keluwesan,dapat
dibagiyaitu:
Kelima. perencanaim berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, dapat dibagi menjadi
tip
macam,yaittt :
perencanaan dalam sistemekonomi
kapitalisme! perencanaandalam
sistemekonomi
sosialisme. dan perencan:Bndalam
sistemekonomi
campuran. Perencanaandaiam
sistem kapitalis tidak didasarkan pada rencana terpusat (centralplan).
Dengan tidak adanya rencana pusat, maka alat-alat produksi bisadimiliki
secara pribadi danbiasanya proses produksi dilaksanakan oleh swasta. Harga
produksiditenhrkan oleh kekuatan pasar dan tidak ditetapkan oleh
pemerintah.Perencanaan
yang dilakukan oleh
pemerintah hanyadalam lingkup
yang terbatas,yaitu
untuk rnengekang pamrihpribadi
demi pelayanan masyarakat secara keseluruhaa, danuntuk
melengkapi sistem harp serta menjamin agarsistem ini bekerja secara efisien.
Perencanaandalam sistem
sosialis didasarkan pada rencana yang terpusat. Ada penguasa atau badan perencaftuln pusat yang meflrmuskan rencana bagi keseluruhan. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran tertentu yang telah ditetapkan dalam rencana selama jangkawakfu yang
ditetapkan pemenntah mengorganisasikandan
mengalokasikan sumber daya ekonomi dengan komando dan pengawasan secara terencana.Perencanaan
dalam
sistemekonomi
campuran adalah gabungan dua sistem ekonomi, kapitalismedan
sosialisme. Sistemini
merupakan sistemyang bebas dari kejelekan sistem kapitalisme dan sosialisme,
tetapimenyatupadukan segi-segi baiknya. Lewat perencanium,
kelebihan perekonomian sosialis dikembangkan dan kekurangan dalam kapitalis dicoba untuk diubah. Perencanaan dalam ekonomi campuran ini tidak bersifat bersifatmenyeluruh seperti pada
perencanaansosialis. Di dalam
perekonomian campuran ada sektor swasta dalam mana perorangan mengelola sendiri apa yang merekamiliki.
Dalam halini
pemerintah mengatur kelangsungan hidupsektor ini melalui upaya pembinaan, subsidi, fasilitas kredit,
bahan mentahtenaga murah, konsesi dan sebagainya.17
Keenam. perencanaan berdasarkan
cars
pelaksanaann)'a- perencanaan dibedakan menjadi dua macam,yaitu :
perencanaan sentralisttk(ceruruii-dt
atau perencanaan dari atas (top down
planning)
dan perencan.um desentralisrik (decentralized)atau
perencataafidari bawah (bottom up planning).
Pada perencanaan sentralistik, keseluruhan proses perencanaan suatu negara beradadibawah
perencaniurnpusat. Badan ini
merumuskan suatu rencana pusat, menetapkan tujuan, sasaran dan prioritas untuk setiap sektor perekonomian.Perencanaan desentralistik mengacu pada perenc aflaztt dzri
bawahft
ot tom up planning). Perencanaanini
drrmuskan oleh badan perencanaan pusat setelah berkonsultasi dengan berbagaiunit
administrasi negara. Rencanapusat ini
menggabungkan dengan rencana daerah/wila,yah.
Bryant
&
White (1987) mengemukakan perlunya mekanisme perencaRiurn pembangunandilakukan karena
adanya pertimbanganpertimbangan sebagai berikut(1) Melalui
mekanismebottom up,
masyarukat dapat memberi tanggapan"jawaban
atalufeed
back kepadapihak
atas (pemerintah) mengenai hal-hal yang menyangkut jawfuan, tanggapan, laporan, keluhan, dan lain-lain;(2) Melalui
mekanismebottom up,
masyarakat dapat mengemukakan dan menvalurkan aspirasi. permintaan atau tuntutannya kepada pemerintah;(3) Melalui
mekanisme top-down dan bottomup
dapat dilakukan komunikasi timbal balik antara masyarakat dengan pemerintah;(4) Melalui
mekanisme tersebut dapatterjadi
taw-ar menaw-ar, permufakatan, atau kompromi atau cooperation antara masyarakat dengan pemerintah;(5) Melalui
mekanismetersebut dapat terjadi proses "exchange"
arttara masyarakat dengan pemerintah.untuk mengefektifkan perencanaan pembangunan desa
Dalam Negeri meng€mbqlr
- fl
disebut "Perencanaan
Partisiptr lfir
disingkat P3MD.
Pada prinsipnya
P3MD
mempunyait1iua tEr
masyarakat
dan
kelembagaan desa sertamasyarakat
itu
sendiri. Dengan metode ataupendekah rrrrtf
perencaniurn pembangunan desa lebih berdayaguna (efisien)
0a trflA:
atau efektif @epdagri, 7996).
Kaitannya dengan perencanaan pembangunan, maka Pmgrr
pembangunan
tingkat
nasionaldikenal
denganistilah
Propenasberdasa*m
UU. No. 25 Tahun 2000 tentang Program
PembangunanNasional
yang selanjutnya dijabarkandalam bentuk Program
Pembangunan Daerah yang dikenal dengan istilah Propeda.C. Fungsi Koordinasi
Dalam Perencanaan PembangunanI)aerah
Sebagaimana
telah diuraikan bahwa koordinasi merupakan
fungsi manajemen yang pentingdi
dalam setiap usaha kerjasama manusia. Dengankata lain, setiap
kegiatanyang
mengikutsertakan beberapabanyak
orang!ataupun beberapa
unit
atau instansi sekaligus,fungsi
koordinasi memegangperanan penting. Hal tersebut terutama disebabkan karena
koordinasi mengandungmakna
adanya keteqpaduan(integrasi), dan
dilalcukan secara serasidan
sinkron/simultandalam
seluruhtindakan
-vang dijalankan dalam setiap usaha kerj asama.Dalam
kegiatan pembangunan, koordinasijuga
merupakan salah satu fungsi manajemen pembangunan daerah yang harus dilakukan guns menjamin kelancaran mekanismekerja
pembangunan dalam rangka tercapainya tujuan dan berbagai sasaran/targetyang
hendak dicapai.Dan fungsi
koordinasiini
l9
perlu dipersiapkan sejak tahap-tahap awal atau tahap
permulaan kegiataniprogramyang
bersangkutan.Koordinasi dimaksud lazint
disebut koordinasi dalam perencanaan atau coordination by planned (Westra" 19s3).Seperti yang telah dikemukakan bahwa perencaniurn pembangunan
itu
pada dasarnya berkisar pada pemilihanfujuan
dan sasaran-sasaran rencana pembangunan, serta pads kebijaksanaan dan cars untuk mencapai tujuan dan sasaran rencana dengan melihat penggunaan sumber-sumber daya yang ada.Dalam
penetapan tujuan/sasarandan terutama dalam penentuan
cara pencapaian tujuan/sasaran pembangunanitu.
maka salah satu unsur pentingdari
perencanaanyang meminta
perhatian adalah pelaksanaan koordinasi(Tiokroamidjojo,
1984). Dengandemikian. koordinasi
memegang peranan pentingdi
dalam perencanaan pembangunan, termasuk pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.Pentingnya koordinasi dalam pereRcanaan oleh karena pada hakekatnya koordinasi dapat mencegah hambatan-hambatan dan masalah yang
timbul
dan rencanaatau hasil
rencana pembangunanifu sentliri,
seperti: kekacauan, kekembaran/duplikasi, tumpang tindih. kemubasiran, dan lain-lain sebagainyayang
dapat menimbulkan ketidakefisiennyadan
tir1akefektifnya
rencana ataupun program pembangunan yang dilaksanakan. Dengan kata lain. makna perananfungsi koordinasi
dalam perencanaan pembangunan adalah untuk terciptan,va rencana ataupun program pembangunan yang terpadu, integrasi.serasi, dan sinkron atau simultan. Dengan adanya koordinasi yang penting di antara orang-orang ataupun pejabat-pejabat berbagai lembaga/instansi/dinas- dinas pemerintah yang melaksanakan perencanaan pembangunan, akan terjadi
interaksi
.yang harmonis"akan tercipta
keterpaduanantara
rencana dan program atau kegiatan, terhindarnyadari
ditetapkanlah mekanisme koordinasi perencaruurn pembangunan
baik
padatingkat nasional di bawah koordinasi Badan
Perencanaan PembangunanNasional, di tingkat Propinsi di bawah koordinasi Badan
Perencanaan Pembangunandi tingkat
Kabupaten/Kotamadyadi
bawah koordinasi Badan PerencanaanDaerah
Kabupaten/tr(ota"dan
seterusnyahingga ke
tingkat kecamatan dan desa.2t
BAB. Iv KESIMPULAN
p€rencanaan/planning merupakan
suatu fungsi
fundamental daripadaproses
manajemendapat juga dikatakan bahwa perencillffm
merupakan landasanbagi fungsi-fungsi
manajemenlainnya.
Sedangkan Perencanaan pembangunan merupakan tugaspokok dalam
administrasi atau manajemen pembangunan. Perencaniuln diperlukan karena kebutuhan pembangunan lebihbesar dari pada sumber daya yang tersedia. Melalui
perencanaanirgin
dirumuskan kegiatan pembangunanyang
secaraof sien dan efektif
dapat memberi basil yang optimal dalam pemanfaatan sumber dayayangtersedia dan mengembangkan potensi _tang ada.Sedangkan koordinasi
sebagai proses pemaduan sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan unit-unit (bagian-bagian atau bidang-bidang fungsional) yang terpisah pada sebuah organisasi agar dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien atau sebagai pencapaian usaha kelompok secara teratur dan kesatuan tindakan.Di
dalam mencapai tujuan bersama, dimana terkandung aspek-aspek tidak terjadinya kekacauan. percekcokkan, perkembaran atau kekosongan kerja.sebagai akibat daripada pekerjaan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya dalam suatu kerja sama yang diarahkan kepada pencapaian tujuan tertentu.
Untuk
terciptanya kerjasamayang
harmonis serta kesatuan tindakan"gerak dan program antara unit-unit organisasi ataupun
antara instansi/lembaga/Dinasdalam melaksanakan pembangunan di
Daerahdiperlukan koordinasi yang balh.
Dengan suatu sistem koordinasi dan
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, L,1999,
Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah.Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Atmosudirdjo, P,
2001" Dasar-Dasar Manajemendan Office
Managemen, /-:L^l:^ r-l^-^-:^ r^t-^*^\J I r.lt l4 -t_tltt\rllEJl4, J 4l\al ta.
Azrul,
A,
1995, Dasar-Das ar P erencanaan Bidang Kesehatan, Fakultas Kedokteran usJakaria,Dimock M.E dan G.O. Dimoct{,
1989,Administrasi
Negara, Terjemahan Endy Rukno, Erlangga. Jakarta.Kartasasmita, G,
1997, Administrasi Pembangunan (Perkembangan Pemikiran Dan PraktiknyaDi
Indonesia), Cetakan Pertama, LP3ES, Iakarta.Manulang,
1992, Dasar-Dasar Manajemen, Deli. Medan.Moekijat, 1995, Prinsip-Prinsip Manajemen Suatu Tanya Jawab, Jilid I
Alumni,
Bandung.Sondang. S.P, 2002, Filasafat Administrasi, Cetakan
Ke fV
Gunung Agung.Jakarta
,1978, Peranan Staf Dalam Manajemen, Gunung Agung, Jakarta.
Stoner
F.A.J dan C. Wankel,
1986, Manajemen, Terjemahan Bakowatuilil, Intermedia, Jakarta.Sugandha Dn 1998. Koordinasi. Alat Pemersatu Gerak
Administrasi"Intermedia, Jakarta.
Sumidjo, W,
1999, Strategi Perencanaan, BahanDiklat SPAMA,
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.Sutarto,
1981. Dasar-Dasar Organisasi, Cetakan KeIII.
Gajahmada Universit-v Press, Yogyakarta.Tjokroamidjojo, B.r,
1994, Perencanaan Pembangunan,Gunung
Agung,Jakarta.
L-)