• Tidak ada hasil yang ditemukan

AWAL MULA PERENCANAAN PEMBANGUNAN (INTRODUCING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AWAL MULA PERENCANAAN PEMBANGUNAN (INTRODUCING"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

AWAL MULA PERENCANAAN PEMBANGUNAN (INTRODUCING)

Dahulu, perencanaan pembangunan lebih dikenal sebagai perencanaan ekonomi. Karena dulu pembangunan lebih berpusat ke sektor ekonomi saja. Namun berubah menjadi perencanaan pembangunan karena arti dari pembangunan disini lebih bersifat umum, tidak mengkhususkan pada satu aspek saja.

Untuk pertama-kalinya, ilmu perencanaan pembangunan muncul di negara yang menganut paham sosialis. Pada negara yang menganut sosialis-komunis, menganut Pernecanaan

Pembangunan Terpusat. Kemudian, berkembang pesat pada saat pasca Perang Dunia II, bagi dua kubu, yaitu kubu Negara yang kalah dalam perang seperti Jerman, Italia, dan Jepang. Dan kubu negara yang baru merdeka, yang sebagian besar terdapat di wilayah Asia dan Afrika, termasuk pula Indonesia.

Beberapa Definisi Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan merupakan cara atau teknik untuk mencapai tujuan pembangunan secara tepat, terarah, dan efisien sesuai dengan kondisi negara atau daerah bersangkutan.

Tujuan pembangunan yaitu untuk mendorong proses pembangunan secara lebih cepat guna mewujudkan masyarakat yang maju, makmur, dan sejahtera.

Menurut Arthur W. Lewis (1965), Perencanaan pembangunan sebagai suatu kumpulan kebijaksanaan dan program pembangunan unutk merangsang masyarakat dan seasta untuk menggunakan sumberdaya yang tersedia secara lebih produktif.

Menurut M. L. Jhingan (1984), menyatakan bahwa Perencanaan pembangunan pada dasarnya merupakan pengendalian dan pengaturan perekonomian dengan sengaja oleh suatu penguasa (pemerintah) pusat untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan tertentu di dalam jangka waktu tertentu pula.

Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah suatu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan jangka panjang, jangka menegah dan tahunan, yang dilaksanakan oleh unsure peyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.

(2)

Ada Lima TUjPOKSI (Tujuan Pokok dan Fungsi) dari Perencanaan Pembangunan yaitu:

 Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan

 Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, waktu dan fungsi

pemerintah, baik pusat maupun daerah.

 Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan

dan pengawasan.

 Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan.  Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, dan adil.

Ada empat tahapan dalam proses perencanaan pembangunan yaitu:

ü Tahap Penyusunan Rencana

ü Tahap Penetapan Rencana

ü Tahap Pengendalian Pelaksanaan Rencana

ü Tahap Evaluasi Keberhasilan Pelaksanaan Rencana

Siklus perencanaan pembangunan ada sepuluh yaitu:

1. Penilaian keadaan saat ini

2. Penilaian arah pembangunan masa datang

3. Formulasi tujuan dan sasaran pembangunan

4. Mengkaji alternatif strategi pembangunan

5. Menetapkan prioritas pembangunan

1. Merumuskan kebijakan pembangunan

2. Identifikasi program dan kegiatan

(3)

4. Menetapkan indikator kerja

5. Penyusunan rencana tindak

Jenis perencanaan pembangunan dapat dilihat dari berbagai sisi yaitu:

NO. SIFAT JENIS

1.

Menurut Jangka Waktunya

 Perencanaan Jangka Panjang  Perencanaan Jangka Menengah  Perencanaan Jangka Pendek

2.

Menurut Sifat. v Perencanaan dengan Komando

v Perencanaan dengan Rangsangan

3.

Menurut Sumber Daya. ü Perencanaan Keuangan

ü Perencanaan Fisik

4.

Menurut Tingkat Keleluasaan

 Perencanaan Indikatif  Perencanaan Imperatif

5.

Menurut Sistem Ekonomi

 Perencanaan pembangunan dalam

sistem kapitalis

 Perencanaan pembangunan dalam

sistem komunis

 Perencanaan pembangunan dalam

sistem campuran

6.

Menurut Cara Pelaksanaan

(4)

 Perencanaan Desentralistik

Ciri-ciri perencanaan yang dipersiapkan dengan baik yaitu sebagai berikut:

– Tersusun secara lengkap termasuk sektor swasta

– Memasukkan evaluasi perekonomian masa lalu

– Merinci tujuan dan prioritas pebangunan

– Menterjemahkan tujuan kedalam target pembangunan

– Strategi dan kebijakan bersifat spesifik

– Berisikan perencanaan kebutuhan investasi

– Memuat perkiraan atau proyeksi selama periode perencanaan

– Mempunyai kaitan yang jelas dengan perencanaan pembangunan lainnya.

Unsur Pokok Perencanaan Pembangunan

Dalam melakukan pembangunan, harus memiliki perencanaan yang matang dan mantap, agar pembangunan dapat berdaya guna dan berhasil guna. Dalam perencanaan pembangunan, tentunya ada unsure-unsur pokok yang harus dimiliki yaitu seperti sebagai berikut:

v Mengetahui Locus: mengerti, mengetahui, dan memahami kondisi umum daerah yang dijadikan sasaran pembangunan.

v Memiliki visi dan misi pembangunan: pelaksanaan pembangunan harus tetap fokus, sehingga harus bersandar pada visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya, mengenai untuk apa, siapa, dan mengapa pembangunan itu harus dilaksanakan.

v Mempunyai sasaran dan target pembangunan: mengetahui tindakan nyata yang akan dilakukan serta jangka waktu yang dibutuhkan dari tujuan yang ingin dicapai.

(5)

merupakan contoh strategi pembangunan seperti, strategi menyeluruh dan strategi parsial, strategi fokus dan strategi campuran.

v Adanya prioritas pembangunan: hal ini bertujuan agar tercipta pengoptimalisasian terhadap pencapaian sasaran pembangunan dengan dana dan sumberdaya yang terbatas.

v Memiliki program dan kegiatan pembangunan yang jelas: sebagai bentuk intervensi dari pemerintah dengan menggunakan sejumlah sumberdaya, termasuk dana dan tenaga dalam rangka melaksanakan kebijakan pembangunan.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah.

Dalam melakukan pembangunan, Indonesia mengenal suatu sistem yang mengatur pembangunan di Indonesia, dengan ruang lingkup nasional maupun daerah yaitu, SPPN (Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional). SPPN ini tercantum dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004. Dalam rangka realisasi Sistem Perencanaan Pembangunan dan Daerah ini, maka sudah sepatutnya memiliki sasaran pokok yang ingin dicapai SPPN, jenis dokumen beserta mekanisme

pelaksanaannya dan pastinya juga ada permasalahan yang dihadapi. SPPN 2004 ini, dikeluarkan pemerintah untuk memperbaiki berbagai kelemahan perencanaan pembangunan yang dirasakan di masa lalu.

Permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam melakukan perencanaan pembangunan yaitu diantaranya adanya egosektoral antara para aparat pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, yang menyebabkan sulitnya koordinasi dalam penyusunan rencana dan

pelaksanaan pembangunan, dan juga dapat memunculkan kurang optimalnya pelaksanaan proses pembangunan, serta tidak tepat sasaran yang ingin dituju. Permasalahan lainnya seperti

kurangnya sinkronisasi antara perencanaan dan pengawasan sehingga menimbulkan

ketidakselarasan antara apa yang dilaksanakan dengan apa yang diharapkan, dengan waktu dan dana yang habis digunakan secara sia-sia, dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan dalam mewujudkan perencanaan pembangunan di Indonesia.

Berikutnya, hal yang peru diperhatikan dalam merealisasikan SPPN, yaitu berupa sasaran pokok. Sasaran pokok ini terdiri dari lima hal yaitu:

– Meningkatkan keterpaduan dan sinergitas perencanaan antara pusat dan daerah serta antar daerah.

– Meningkatkan koordinasi antar pelaku pembangunan sehingga hasil yang diharapkan menjadi lebih optimal

(6)

– Mengoptimalkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam penyusunan dan pelaksanaan perencanaan pembangunan.

– Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, dan adil.

Dalam proses perwujudan SPPN, terdapat lima dokumen yang dijadikan sebagai bukti nyata dari hasil kegiatan perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Lima dokumen perencanaan tersebut yaitu,

F RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang)

F RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Mengengah)

F Renstra (Rencana Strategis)

F RKP (Rencana Kerja Pemerintah)

F Renja (Rencana Kerja Institusi).

Proses dan mekanisme penyusunan rencana pembangunan ada dua yaitu ada rencana

pembangunan nasional dan juga rencana pembangunan daerah. Pada dasarnya, mekanisme atau alur penyusunan rencana pembangunan nasional dengan daerah sama, dan perbedaannya hanya terletak di lembaga yang terlibat pada setiap tahapan perencanaan.

Berikut merupakan alur penyusunan rencana pembangunan yaitu:

 Menteri perencanaan pembangunan nasional dibantu oleh BAPPENAS menyiapkan

rancangan berupa konsep awal RPJP Nasional, dan Kepala BAPPEDA menyiapkan rancangan RPJP untuk daerahnya masing-masing.

 Rancangan RPJP Nasional dan RPJP Daerah kemudian dijadikan bahan utama bagi

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) jangka panjang. (dalam Musrenbang diikutsertakan pemuka, tokoh masyarakat, pemuka adat, cerdik pandai, LSM, dll) hal ini untuk menyerap aspirasi masyarakat dalam memberikan masukan.

 Kemudian, rincian prosedur pelaksanaan Musrenbang ini diatur lebih lanjut dalam surat

edaran Mendagri dan Menteri Perencanaan Pembangunan.

Perencanaan Pembangunan Daerah dalam Era Otonomi.

(7)

efisien. Reorientasi tersebut berupa arah perencanaan, sistem, kegiatan, serta kelembagaan perencanaan daerah.

Dalam reorientasi ini, sudah pastinya membutuhkan lembaga perencanaan darah yang lebih bagus, kuat dan berkualitas. Karena tuntutan kewenangan daerah dalam mengelola kegiatan pembangunan daerah sudah semakin besar. Dan keberhasilan reorientasi tersebut bergantung pada kemampuan dan kualitas dari BAPPEDA (Badan Perencanaan Pemerintah Daerah). Oleh karena itu peranan BAPPEDA dalam hal ini, sangatlah penting.

Berikut merupakan upaya perbaikan perencanaan pembangunan:

 Meningkatkan keterpaduan dan sinergi pembangunan.  Perencanaan wilayah dan perencanaan industri.  Koordinasi dan penyerapan partisipasi masyarakat.  Mengoptimalkan peran rencana tahunan.

 Keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran

Perencanaan Pembangunan Wilayah

Perencanaan wilayah adalah perencanaan penggunaan ruang wilayah dan perencanaan aktivitas pada ruang wilayah tersebut. Perencanaan ruang wilayah tercakup dalam kegiatan perencanaa tata ruang, sedangkan perencanaan aktivitas pada ruang wilayah (terutama aktivitas ekonomi) tercakup dalam kegiatan perencanaan pembangunan wilayah, baik jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek. Perencanaan wilayah sebaga langkah dalam menciptakan kehidupan yang efisien, nyaman, serta lestari. Pada akhirnya, menghasilkan rencana yang menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang direncanakan, baik pihak pemerintah maupun pihak swasta.

(8)

lain karena perencanaan pembangunan wilayah tidak bisa terlepas dariperencanaan penggunaan wilayah jika ingin berjalan terpadu. Oleh sebab itu, di dalam buku ini juga terdapat bab yang membahas prinsip dasar atau petunjuk umum yang harusdiperhatikan dalam perencanaan tata ruang wilayah.

Ilmu perencanaa pada umumnya terdiri atas tiga kategori atau subbidang pengetahuan, yaitu substance, methods, dan tools. Substance menyangkut isi atau materi permasalahan. Methods menyangkut proses atau prosedur mengatasi permasalahan. Sedangkan tools adalah alat analisis yang diperlukan dalam mendalami materi maupun proses atau prosedur mengatasi masalah tersebut. Isi buku ini juga dicoba dikelompokkan seperti subbidang pebgetahuan yang telah disebutkan sebelumnya. Semestinya urutan pembahasan adalah dimulai dengan substance , menyusl methods, kemudian tools. Akan tetapi mengingat judulnya mengenai perencanaan maka susunannya diubah menjadi methods, substance, dan tools. Bab 1-3 yang terdiri dari Arti dan Ruang Lingkup Perencanaan Wilayah; Pendekatan Sektoral dan Regional dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah; dan Dasar-dasar Perencanaan Ruang Wilayah mengenai methods. Bab 4-6 yang terdiri dari Berbagai Teori Lokasi; Ruang dan Perwilayahan; dan Kota dan Daerah

Belakangnya mengenai substance. Bab 7-9 yang terdiri dari Model Gravitasi; Proyeksi

Penduduk; dan Pengenalan Linear Programming mengenai tools. Sedangkan bab 10 (Dasar-dasar Evaluasi Proyek) merupakan alat analisis yang dibutuhkan untuk menyeleksi proyek mana yang perlu diberi prioritas, ditinjau dari sudut pandang sosial-ekonomi.

Buku ini dilihat sekilas memang kurang menarik, namun mengingat isi dari buku ini penting dan bermanfaat bagi orang yang memerlukan informasi mengenai bidang penataan ruang, membuat buku ini menjadi berbobot dan layak untuk dibaca.

Pembangunan mempunyai makna suatu perubahan besar yang meliputi fisik wilayah, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang didukung oleh perubahan dan penerapan teknologi, perubahan struktur perekonomian, konsumsi dan sistem tata nilai dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan pembangunan merupakan upaya manusia dalam mendayagunakan sumber daya alam dan lingkungan serta wilayahnya. (Soetaryono 1998)

Pembangunan wilayah ditujukan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur memiliki tingkat kesejahteraan yang dapat dipertahankan dari waktu ke waktu. Pembangunan berkelanjtuan merupakan kebijakan pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan dan aspirasi generasi sekarang maupun masa depan secara harmonis.

(9)

pengaturan, pengendalian dan pelestarian. Pembangunan berkelanjutan di Indonesia dapat diarahkan untuk terjaminnya:

1, keberlanjutan ekologi (ecological sustainability) 2. keberlanjutan ekonomi (economical sustainability)

3. keberlanjutan sumber daya dan lingkungan (resources and environment sustainability) 4. keberlanjutan sistem managemen (managemen sustainability)

5 . k e b e r l a n j u t a n t e k n o l o g i ( t e c h n o l o g i c a l s u s t a i n a b i l i t y )

Pembangunan wilayah ditinjau dari aspek spasial dan sektoral di Indonesai perlu memperhatikan zona potensi geografis yang merupakan pendekatan spasial ekologikal untuk menuju kesejahteraan rakyat. Pemecahan masalah pembangunan dan upaya memajukan rakyat dapat dikelompokkan atas 5 (lima) topologi wilayah pembangunan geografis yaitu:

1. Wilayah dengan sumberdaya alam melimpah (kaya) dan sumberdaya manusia yang banyak seperti Pulau Jawa dan Bali.

2. Wilayah dengan sumberdaya alam melimpah dan sumberdaya manusia seidkiy seperti Pulau Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya, Sulawesi.

3. Wilayah dengan sumberdaya alam sedikit dan sumberdaya manusia terlalu banyak seperti Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

4. Wilayah dengan sumberdaya alam sedikit dan sumberdaya manusia sedikit seperti Nusa Tenggara dan Maluku.

5. Wilayah dengan sumberdaya alam yang belum diketahui potensinya dan belum ada manusianya seperti pulau-pulau kecil yang belum dihuni.

Dengan potensi geografis, maka pembangunan sektoral dapat diarahkan terutama untuk pembangunan di kawasan tertinggal seperti zona Maluku dan Nusa Tenggara.penglolaan sumberdaya alam dan lingkungan dapat diarahkan agar resiko kerusakan lingkungan dan bencana alam di setiap zona tersebut dapat dikendalikan.

Beberapa langkah strategis di bidang pengelolaan potensi geografis yang perlu diperhatikan di Indonesia adalah:

1. Mengutamakan pengelolaan sumberdaya yang dapat diperbaharui

2. Penghematan dan pelestarian sumberdaya alam beserta lingkungannya

3. Penerapan dan pengembangan rencana penggunaan lahan dan penataan pembangunan wilayah

(10)

5. Merehabilitasi berbagai kerusakan sumberdaya alam dan ekosistem

6. Mereklamasi lahan yang rusak oleh akibat kegiatan manusia dibidang non pertanian seperti pertambangan

7. Mengelola sumberdaya alam berbasis spasial dan berwawasan lingkungan serta kebencanaan alam

8. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya wilayah geografis secara berkelanjutan

9. Menguatkan kelembagaan dan kerjasama kemitraan dalam pengelolaan potensi geografris untuk ekonomi masyarakat

10. Menerapkan konsep pengelolaan sumberdaya wilayah terintgrasi atas dasar cirri fisikal, biotis, social-kultular dengan basis community based development.

11. Mempolakan pembangunan spasial-ekologikal dan sosio kultur di setiap kawasan fungsional.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 25 Tahun 2004, Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan

Berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Urusan Perencanaan Pembangunan merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah adalah satu kesatuan tatacara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang (RPJPD), jangka menengah

Jika kita berbicara tentang pembangunan di Indonesia pada umumnya, maka sejak dikeluarkannya UU no 25 Tahun 2004 Tentang Sistem perencanaan pembangunan nasional (SPPN 2004),

Sesuai Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 25 Tahun 2004, Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan

25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana

Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah tata cara untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang