Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018
| 426
Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada KUD Sido Makmur Desa LabrukKecamatan Labruk
Novi Andriani 1
STIE Widya Gama Lumajang email : [email protected]
Neny Tri Indianasari 2 STIE Widya Gama Lumajang email : [email protected]
Soemartono 3 STIE Widya Gama Lumajang
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur Desa Labruk Kecamatan Labruk. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana penelitiannya meliputi analisa sistem penerimaan kas pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur Desa Labruk Kecamatan Labruk dari masalah- masalah berupa fakta yang terjadi di Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur Desa Labruk. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat ketidaksesuaian prosedur pada penyimpanan kas perusahaan, dimana seharusnya kas yang baik seharusnya disimpan di bank, tetapi disimpan di brankas perusahaan. Ada lagi yaitu pada nota pembelian tidak dicantumkan nama penanggungjawab dan tanda tangan pada transaksi penjualan pupuk. Hal ini dapat menimbulkan penyelewangan atau kecurangan dari pihak-pihak tertentu. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya meneliti bagaimana evaluasi penerimaan kas yang digunakan pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur Desa Labruk Kecamatan Labruk.
Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Penerimaan Kas.
Abstract
The purpose of this study is to find out how the cash accounting system in Village Village Cooperative (KUD) Sido Makmur Labruk Village Labruk. This research uses descriptive qualitative method where the research includes analysis of cash receipt system at Village Unit Cooperative (KUD) Sido Makmur Labruk Village Labruk Subdistrict of facts problems that occurred in Village Unit Cooperative (KUD) Sido Makmur Village Labruk The results of this study indicate that there is a non- compliance procedure in the company's cash storage, which should be a good cash should be stored in the bank, but stored in the company's safe. There is another on the memorandum of purchase does not include the name of the person in charge and signature on the sale transaction of fertilizer. This can lead to the fraud or fraud of certain parties.
Keyword : Accounting Information System, Cash Receipt.
PENDAHULUAN
Dalam sistem akuntansi yang baik harus memasukkan Sistem Pengendalian Intern untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi guna untuk meningkatkan efektivitas dan menegakkan kebijakan yang telah dibuat manajemen. Sistem akuntansi yang diterapkan pada perusahaan dengan pengerndalian internn yang baik diharapkan dapat menjamin kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan serta mampu menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
Salah satu aset perusahaan yang sangat rentan adalah kas, karena kas sangat mudah dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya sehingga mudah diselewengkan.
Oleh karena itu, perlu diadakan pengawasan melalui sistem pengendalian pada perusahaan untuk
Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018
| 427
menjaga keberadaan aset tersebut. Sistem yang berkaitan dengan aset perusahaan yaitu kas adalah Sistem akuntansi penerimaan kas, sistem penerimaan kas tersebut akan membantu melancarkan pengelolaan kegiatan perusahaan apabila semua komponennya berjalan sesuai dengan prosedur yang semestinya. Setiap perusahaan ataupun organisasi yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Pada perusahaan pasti menerapkan sistem akuntansi penerimaan kas dari setiap pendapatan yang diterima. Sama halnya pada koperasi unit desa sebagai wadah organisasi dan pengembangan berbagai kegiatan ekonomi diwilayahnya juga menerapkan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas untuk mengelola pendapatannya.KUD Sido Makmur merupakan organisasi yang kegiatan utamanya yaitu melayani kebutuhan masyarakat di unit simpan pinjam, unit perdagangan dan pelayanan jasa. Dalam unit simpan pinjam, menyediakan kredit untuk anggotanya baik kredit untuk usaha maupun kredit untuk melunasi pembelian pupuk dari unit perdagangan. Pada unit perdagangan melayani penjualan pakan ternak, pupuk dan obat-obatan secara tunai ataupun kredit. Sementara, dipelayanan jasa, menangani pembayaran rekening listrik yang dikelola oleh pihak ketiga. Dalam pelaksanaan penerimaan kas dari setiap pendapatan usaha tentunya.
Sistem akuntansi penerimaan kas digunakan agar informasi dari kegiatan penerimaan kas dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan manajemen. Sistem tersebut dinilai baik apabila sudah mampu menyediakan kebutuhan informasi bagi pihak manajemen dan fungsi yang terkait secara tepat waktu beserta kelengkapan informasi tersebut. Namun pada kenyataannya, pada KUD Sido Makmur, pihak manajemen belum mencatatkan informasi tentang pendapatan penjualan menurut jenis produk karena pencatatan penjualan dalam buku transaksi penjualan tidak diklasifikasikan sesuai jenis produk. Hal tersebut mengakibatkan petugas yang melakukan pengecekan mengalami kendala terhadap jumlah penerimaan kas dengan kuantitas jenis produk yang terjual.
Masalah lain yang terjadi pada KUD Sido Makmur yaitu pada bagian penjualan yang bertugas untuk menangani pesanan pelanggan dari penjualan kredit pupuk kadang kala melakukan kekeliruan dalam penghitungan jumlah kredit tersebut disebabkan oleh kurangnya informasi tentang masing-masing harga pupuk pada hal setiap jenis pupuk memiliki harga berbeda-beda sesuai produk tersebut bersubsidi atau non subsidi. Hal ini menyebabkan informasi tentang jumlah piutang dari penjualan kredit yang akan disampaikan kepada bagian simpan pinjam untuk dicatat ke dalam bukupiutang tidak diketahui kebenaran perhitungannya data tersebut.
Selain itu pada KUD Sido Makmur, sistem otorisasi yang dilakukan masih kurang baik, terkadang dalam penerimaan kas dari pelunasan piutang tidak ada nama petugas yang bertanggung jawab pada bukti transaksi yang telah dibuat sehingga pada saat terjadi kesalahan penulisan, misalnya salah menuliskan nominal sulit untuk dilakukan pengecekan nama petugas yang membuat pencatatan dalam penerimaan kas tersebut. Penelitian dengan judul Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas sudah banyak dilakukan yakni pada penelitian yanag dilakukan oleh Petricia Mamahid ( 2014 ) Melakukan Penelitian pada KUD Manando Kandao menghasilkan penelitian yang berisikan bahwa Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada KUD Manado Kandao telah memadai karena telah sesuai dan memenuhi unsur-unsur pokok suatu suatu sistem infornasi akuntansi yaknin Sumber Daya Manusia (SDM), Peralatan, catatan prosedur dan laporan.
KAJIAN PUSTAKA PENDAHULUAN
Dalam sistem akuntansi yang baik harus memasukkan Sistem Pengendalian Intern untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi guna untuk meningkatkan efektivitas dan menegakkan kebijakan yang telah dibuat manajemen. Sistem akuntansi yang diterapkan pada perusahaan dengan pengerndalian internn yang baik diharapkan dapat menjamin kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan serta mampu menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
Salah satu aset perusahaan yang sangat rentan adalah kas, karena kas sangat mudah dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya sehingga mudah diselewengkan.
Oleh karena itu, perlu diadakan pengawasan melalui sistem pengendalian pada perusahaan untuk menjaga keberadaan aset tersebut. Sistem yang berkaitan dengan aset perusahaan yaitu kas adalah Sistem akuntansi penerimaan kas, sistem penerimaan kas tersebut akan membantu melancarkan pengelolaan kegiatan perusahaan apabila semua komponennya berjalan sesuai dengan prosedur yang semestinya. Setiap perusahaan ataupun organisasi yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Pada perusahaan pasti menerapkan sistem akuntansi penerimaan kas dari setiap pendapatan yang diterima. Sama halnya pada koperasi unit desa sebagai wadah
Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018
| 428
organisasi dan pengembangan berbagai kegiatan ekonomi diwilayahnya juga menerapkan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas untuk mengelola pendapatannya.KUD Sido Makmur merupakan organisasi yang kegiatan utamanya yaitu melayani kebutuhan masyarakat di unit simpan pinjam, unit perdagangan dan pelayanan jasa. Dalam unit simpan pinjam, menyediakan kredit untuk anggotanya baik kredit untuk usaha maupun kredit untuk melunasi pembelian pupuk dari unit perdagangan. Pada unit perdagangan melayani penjualan pakan ternak, pupuk dan obat-obatan secara tunai ataupun kredit. Sementara, dipelayanan jasa, menangani pembayaran rekening listrik yang dikelola oleh pihak ketiga. Dalam pelaksanaan penerimaan kas dari setiap pendapatan usaha tentunya.
Sistem akuntansi penerimaan kas digunakan agar informasi dari kegiatan penerimaan kas dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan manajemen. Sistem tersebut dinilai baik apabila sudah mampu menyediakan kebutuhan informasi bagi pihak manajemen dan fungsi yang terkait secara tepat waktu beserta kelengkapan informasi tersebut. Namun pada kenyataannya, pada KUD Sido Makmur, pihak manajemen belum mencatatkan informasi tentang pendapatan penjualan menurut jenis produk karena pencatatan penjualan dalam buku transaksi penjualan tidak diklasifikasikan sesuai jenis produk. Hal tersebut mengakibatkan petugas yang melakukan pengecekan mengalami kendala terhadap jumlah penerimaan kas dengan kuantitas jenis produk yang terjual.
Masalah lain yang terjadi pada KUD Sido Makmur yaitu pada bagian penjualan yang bertugas untuk menangani pesanan pelanggan dari penjualan kredit pupuk kadang kala melakukan kekeliruan dalam penghitungan jumlah kredit tersebut disebabkan oleh kurangnya informasi tentang masing-masing harga pupuk pada hal setiap jenis pupuk memiliki harga berbeda-beda sesuai produk tersebut bersubsidi atau non subsidi. Hal ini menyebabkan informasi tentang jumlah piutang dari penjualan kredit yang akan disampaikan kepada bagian simpan pinjam untuk dicatat ke dalam buku piutang tidak diketahui kebenaran perhitungannya data tersebut.
Selain itu pada KUD Sido Makmur, sistem otorisasi yang dilakukan masih kurang baik, terkadang dalam penerimaan kas dari pelunasan piutang tidak ada nama petugas yang bertanggung jawab pada bukti transaksi yang telah dibuat sehingga pada saat terjadi kesalahan penulisan, misalnya salah menuliskan nominal sulit untuk dilakukan pengecekan nama petugas yang membuat pencatatan dalam penerimaan kas tersebut. Penelitian dengan judul Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas sudah banyak dilakukan yakni pada penelitian yanag dilakukan oleh Petricia Mamahid ( 2014 ) Melakukan Penelitian pada KUD Manando Kandao menghasilkan penelitian yang berisikan bahwa Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada KUD Manado Kandao telah memadai karena telah sesuai dan memenuhi unsur-unsur pokok suatu suatu sistem infornasi akuntansi yaknin Sumber Daya Manusia (SDM), Peralatan, catatan prosedur dan laporan.
KAJIAN PUSTAKA
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas memiliki peranan sistem dalam pengolahan data sangat penting yaitu untuk mendapatkan informasi yang dapat dipercaya dan diterima oleh masyarakat. Tujuan itu dapat terlaksanakan harus didukung dengan peralatan-peralatan yang menunjang dan mendukung yakni dengan menggunakan komputer, dengan adanya komputer, komputer dapat membantu manusia dalam memecahkan persoalan-persoalan yang rumit yang tidak dapat diselesaikan secara cepat oleh manusia. Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segara digunkan,yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, yang dapat menambah kas perusahaan. “sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai”. (Mulyadi, 2009:455). Sumber penerimaan kas terbesar yakni berasal dari kas karena kas merupakan aset yang dapat digunakan baik untuk pengolahan dana perusahaan maupun aktivitas perusahaan.
Pengertian Sistem
Berdasarkan pendapat dari Sutabri (2004:18) “Istilah sistem sering digunakan untuk menunjukkan pengertian metode atau cara dan sesuatu unsur yang bersatu”. Dengan kata lain sistem sama dengan sekelompok elemen-elemen yang terpadu dengan maksud yang sama untuk mencapai objek organisasi. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya yang bekerja menuju tercapainya sebuah target tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen.
Pengertian Informasi
Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018
| 429
Berdasarkan pendapat Krismaji (2009:8) “Suatu informasi data yang didapatkan dari sebuah data yang telah diolah dan telah disebarkan kepada masyarakat”. Meskipun kenyataannya tidak biasa kita dipisahkan bahwa hubungan antara teknologi dan informasi selalu berkaitan bahwa teknologi dapat memberikan informasi yang baik bagi para pengguna informasi , karena dengan perkembangan teknologi itu sendiri informasi juga berkembang dengan pesat, karena itu tepatlah bahwa perkembangan teknologi dan informasi ini membentuk sebuah era yaitu Era Informasi”.Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu organisasi terdiri dari metode dan catatan–catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi yang telah dibuat perusahaan.
Pengertian Sistem Informasi
Berdasarkan pendapat Halim (2004:67) “Sistem adalah suatu rangkaian kesatuan yang terdiri dari bagan-bagan yang saling terkait dan mempengaruhi, yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu”. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti yang menerimanya. Informasi berisikan dengan fakta, kejadian, simbol, angka dan huru-huruf yang menunjukan objek dan ide maupun kondisi yang digunakan untuk masa depan. Data yang diolah dalam informasi berguna untuk mrndapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya dimana nantinya dapat digunakan oleh pengguna informasi. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan, tepat, akurat dan lengkap.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Berdasarkan pendapat Jones dan Rama (2006:190), “ Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi”.
Makna Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yakni sebuah sistem informasi yang mengungkapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan pencatatan transaksi Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi penggunaan atau implementasi SIA (Sistem Informasi Akuntansi) pada sebuah organisasi antara lain:
1. Mengumpulkan dan meringkas data tentang keluar masuk transaksi perusahaan
2. Mengubah data menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan control secara tepat terdapat aset organisasi
Subsistem SIA (Sistem Informasi Akuntansi) memproses berbagai transaksi non- keuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. Subsistem SIA (Sistem Informasi Akuntasi) antara lain:
1. Sistem pemrosesan transaksi yang menyangkut proses operasi bisnis harian.
2. Sistem buku besar atau pelaporan keuangan.
3. Sistem penuntup dan pembalikan.
Digunakan laporan keuangan yang bertujuan untuk memenuhi bebrapa informasi untuk informasi kebutuhan yang berbeda. Dan dibutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah mereka harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
Pengertian Kas
Berdasarkan pendapat dari buku Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (2002:89) dijelaskan bahwa “Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum suatu perusahaan ”. Dari pengertian tersebut, kas itu terdiri atas yang berada pada perusahaan dan bank merupakan alat pembayaran untuk seluruh kegiatan perusahaan.
Pengertian Sistem Penerimaan Kas
Berdasarkan pendapat dari (Mulyadi, 2009:90) “Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu: Penerimaan kas dari Penjualan tunai dan penjualan kas kredit”.
Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segara digunkan,yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, yang dapat menambah kas perusahaan. “sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai”. (Mulyadi, 2009:455).
Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018
| 430
Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan TunaiPenjualan tunai dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli”. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualantunai kemudian dicatat oleh perusahaan definisi ini dikemukakan menurut pendapat dari (Mulyadi 2009:455). Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur berikut ini:
1. Penerimaan kas dari Over-the Counter Sale
Berdasarkan pendapat dari Mulyadi (2009:435) Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang keperusahaan, melalukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran kekasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Penerimaan kas dari over –the counter sales dilaksanakan melalui prosedur berikut ini: Pembeli memesan barang langsung kepada wiraniaga (sales person) di bagian Penjualan.
Bagian Kasir menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat berupa uang tunai, cek pribadi (personal check), atau kartu kredit.
Bagian Penjualan memerintahkan Bagian Pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli.
1. .Bagian Pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
2. .Bagian Kasir menyetorkan kas yang diterima ke bank.
3. Bagian Akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan.
Jika kas yang diterima berupa cek pribadi, bank penjual (bank yang penjual memiliki rekening giro di dalamnya) kemudian akan mengurus check clearing tersebut ke bank pembeli (bank yang pembeli memiliki rekening giro didalamnya). Jika kas yang diterima berupa kartu kredit menambah saldo rekening giro penjual setelah dikurangi dengan credit
2. Penerimaan kas dari COD Sales, Cash on Delevery Sales (COD Sales)
Berdasarkan pendapat dari (Mulyadi,2009:457) COD Sales ialah transaksi penjualan yang menggabungkan torpos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerderhanaan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD Sales merupakan sarana memberikan jaminan penyerahan barang bagi pembeli dan jaminan penermaan kas bagi perusahaan penjual.
Jika lokasi pembeli sama dengan lokasi perusahaan, penyerahan barang biasanya dilaksanakan sendiri oleh fungsi penerimaan perusahaan. COD sales melalui pos merupakan sistem penjualan yang umum berlaku di Indonesia.
3. Penerimaan kas dari Credit Card Sale.
Penerimaan kas dari Credit Card Sale,sebenarnya credit card bukan merupakan suatu tipe penjualan namun merupakan salah satu pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual. Credit Card adalah sarana bagi pembeli, baik dalam over the counter sales maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya dilaksanakan melalui jasa atau angkutan umum. Dalam over the counter sales, pembeli datang keperusahaan melakukan pembayaran kekasir dengan perusahaan penjual. Pembeli memberikan persetujuan tertulis penggunaan kartu kredit dalam pembayaran harga barang. Sehingga memungkinkan perusahaan melakukan penagihan kepada pihak bank atau perusahaan penerbit kartu kredit.
Sistem Penerimaan Kas dari Piutang
Salah satu sumber Penerimaan Kas suatu perusahaan biasanya berasal dari pelunasan piutang dari debitur. Penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui berbagai cara: (1) melalui penagih perusahaan, (2) melalui pos, dan (3) melalui lock- box collection plan”. Dan Yang digunakan dalam KUD ini adalah (1) Melalui Penagih Perusahaan dan (2) Melalui Pos. Definisi inimenurut pendapat dari para ahli Mulyadi (2009:493) “ Ada dua macam sistem penerimaan kas dari piutang yaitu :
1. Sistem Penerimaan Kas Dari Piutang Melalui Penagih Perusahaan 2. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos
Penelitian Terdahulu
Dalam mendukung penelitian, diperlukan referensi penelitian terdahulu sebagai bahan pendukung penelitian ini Beberapa referensi penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan sistem dan prosedur penerimaan kas telah dipilih sebagai acuan dalam penelitian ini.
Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018
| 431
Vendy Michael K (2010) dengan penelitian berjudul “Evaluasi Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada PT Catur Sentosa Manado”. Penelitian ini bertujuan untuk manganalisis kelemahan dan kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas PT Catur Sentosa Manado untuk diberikan usulan perbaikan, rancangan Sistem Informasi Akuntansi yang dapat memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan. Hasil penelitian dari Vendy Michael K (2010) menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas yang diterapkan di PT Catur Sentosa Manado sekarang masih memiliki prosedur yang cukup.Titi W idyaningsih (2015) dengan penelitian berjudul “Evaluasi Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada Hotel Bukit Asri Semarang”. Tujuan penelitian untuk menganalisa sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengendalian internal pedapatan. Hasil penelitian Titi W idyaningsih (2015) menyatakan bahwa setelah menganalisa sistem informasi akuntansi disudah memadai dan berperan secara efektif dan efisien dalam meningkatkan pengendalian internal pada pendapatan.
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana penelitiannya
meliputi analisa sistem penerimaan kas pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur Desa Labruk Kecamatan Labruk dari masalah- masalah berupa fakta yang terjadi di Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur Desa Labruk.
Objek Penelitian
Objek dalam penelitiannya adalah sistem akuntansi penerimaan kas pada KUD Sido Makmur.
Sumber Data Dan Jenis Data Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data internal dan data eksternal.
Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yang digunakan adalah teknik wawancara,teknik pengamatan/observasi dan dokumentasi
Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif yaitu Analisis data yang dalam pengajuannya dalam bentuk keterangan dan pembahasan teoritis yang bertujuan menganalisa hal- hal yang dapat di analisa bukan dengan angka tapi dengan teori-teori yang dibuktikan dengan kenyataan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana penelitiannya meliputi analisa sistem penerimaan kas pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur Desa Labruk Kecamatan Labruk dari masalah- masalah berupa fakta yang terjadi di Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur Desa Labruk
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi masalah yang ada di dalam KUD Sido Makmur berkaitan dengan sistem penjualan dan penerimaan kas dan jika ada permasalahan yang timbul harus secepatnya diselesaikan agar tidak mengganggu aktivitasnya, karena jika terjadi kesalahan dibiarkan berlarut- larut akan menimbulkan kesalahan yang fatal, dan seharusnya jika memang harus ada yang dibenahi dalam prosedur maupun dalam pencatatan transaksi keuangan penerimaan kas sebaiknya harus segera diperbaiki dan segera dilaporkan, sehingga tidak akan menimbulkan penyelewangan dan mengurangi kecurangan oleh pihak-pihak tertentu, dan dimana di dalam hasil analisis yang dilakukan telah membahas penerimaan kas dan hasilnya menunjukkan bahwa sistem akuntansi penerimaaan kas pada KUD Sido Makmur masih harus diperbaiki, karena ada beberapa transaksi penerimaan kas yang tidak sesuai dengan prosedur penerimaan kas.
Sistem Penerimaan Kas Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur telah dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari prosedur penerimaan uang yang melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar transaksi penerimaan kas tidak berpusat pada satu
Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018
| 432
bagian saja. Keberadaan kas sangat rawan serta membutuhkan perhatian lebih karena kas sangat riskan terhadap terjadinya penyelewengan, dengan adanya pembagian fungsi penerimaan uang akan dapat di minimalkan akan hal terjadinya kecurangan, ataupun penyelewengan terhadap uang perusahaan.Pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur untuk menghindari kecurangan maka dilakukan pengecekan setiap sepuluh hari sekali manajer koperasi melakukan pengecekan antara dokumen- dokumen penerimaan kas dengan jumlah uang yang ada pada saat itu juga. Apakah jumlah uang yang ada sesuai atau tidak, jika telah sesuai maka manajer koperasi akan membubuhkan tanda tangan pada setiap dokumen yang telah diperiksa.
Pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur untuk penyimpanan kas perusahaan tidak berjalan sesuai prosedur yang dicantumkan pada teori. Pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur untuk penyimpanan kas perusahaan tidak berjalan sesuai prosedur yang dicantumkan pada teori. Pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur penerimaan kas yang setiap harinya diterima tidak disetorkan ke bank, melainkan disimpan di brankas perusahaan. Hal ini sangat beresiko adanya pencurian atau penyelewengan karena jumlah kas yang dimiliki Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur tidak sedikit. Selain itu pengecekannya akan sulit dilakukan dan membutuhkan banyak waktu serta rentan terjadinya kesalahan penghitungan.
Demi keamanan keberadaan kas perusahaan akan lebih baik jika penyimpanan kas dilakukan di bank. Selain keamanan kas terjamin dalam pengecekan kas juga tidak sulit dan tidak memakan banyak waktu.
Gambar 1. Flowchart penerimaan kas KUD Sido Makmur
Sistem Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai
Penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi 3 prosedur yaitu : 1) Penerimaan kas dari over-the-counter-sales
2) Penerimaan Kas Dari COD Sales 3) Penerimaan Kas Credit Card Sales
Dari hasil pengumpulan data di atas dapat dilihat jika sistem penerimaan kas yang digunakan pada koperasi unit desa adalah : 1. Prosedur Penerimaan Kas dari over-the-counter- sales dan 2. Prosedur Penerimaan Kas dari Credit Card Sales. Prosedur Penerimaan Kas COD Sales tidak digunakan di unit ini karena perusahaan yang diteliti adalah perusahaan koperasi, bukan perusahaan manufaktur.
Secara garis besar sistem penerimaan kas dari penjualan tunai yang dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur sudah baik karena dalam penerimaan kas pencatatannya sudah lengkap
Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018
| 433
serta disertai bukti-bukti penerimaan kas yang mendukung. Kalaupun terdapat beberapa perbedaaan antara teori dengan penerapannya hal ini dikarenakan perbedaan jenis perusahaan.Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
Secara teori penerimaan kas dari piutang dilakukan melalui berbagai cara : 1) Melalui penagih perusahaan, 2) melalui pos, 3) melalui lock-box collection plan. Dalam sistem penerimaan kas dari penjualan kredit cara yang digunakan adalah melalui pembayaran hasil panen gabah selama 1 tahun. Cara yang digunakan sangat efektif karena meminimkan kecurangan yang dilakukan. Karena yang melakukan kredit pupuk hanya anggota koperasi dan pihak luar pun bisa mengajukan kredit pupuk dengan mendaftar sebagai anggota koperasi dan membayar biaya anggota koperasi sebesar Rp. 20.000,. Penjualan kredit di Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur dicatat dan dimasukkan di dalam daftar piutang.
Sistem Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai melalui Kartu Debet Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Secara teoritis Sistem Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai melalui Kartu Debet Bank Rakyat Indonesia (BRI) sudah dilakukan dengan aturan yang ada. Sistem ini melibatkan pihak bank untuk memastikan bahwa uang yang sudah diterima sudah diterima melalui pembayaran pelanggan ke bank, dengan cara pihak bank mengirimkan kepada pihak koperasi dengan menunjukkan rekening koran.
Pembayaran melalui kartu debet Bank BRI ini memberikan kemudahan bagi pembeli dalam melakukan pembayaran, karena pembeli tidak harus direpotkan dengan membawa uang tunai dalam jumlah besar, serta tidak direpotkan dalam pengecekannya karena proses pembayaran dilakukan secara komputerisasi
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur telah dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari prosedur penerimaan uang yang melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar transaksi penerimaan kas tidak berpusat pada satu bagian saja.
Keberadaan kas sangat rawan serta membutuhkan perhatian lebih karena kas sangat riskan terhadap terjadinya penyelewengan, dengan adanya pembagian fungsi penerimaan uang akan dapat di minimalkan akan hal terjadinya kecurangan, ataupun penyelewengan terhadap uang perusahaan, akan tetapi ada beberapa yang tidak sesuai dengan pernyataan didalam teori yang telah dikemukakan antara lain Penyimpanan kas tidak dilakukan di bank melainkan hany
a
sebatas di brankas koperasi, penerimaan kas di bank langsung di ambil oleh pihak KUD, uang yang telah diterima di bank langsung di ambil dan langsung disimpan di brankas KUD. Demi keamanan keberadaan kas perusahaan akan lebih baik jika penyimpanan kas dilakukan di bank. Selain keamanan kas terjamin dalam pengecekan kas juga tidak sulit dan tidak memakan banyak waktu.Saran
a. Bagi KUD Sido Makmur
1. Demi keamanan kas perusahaan dan kelancaran administrasi perusahaan akan lebih baik jika kas yang dimiliki disimpan di bank.
2. Dalam Nota penjualan sebaiknya nama penanggung jawab pada saat pembelian seharusnya dicantumkan dan dibubuhi tanda tangan, jadi pada saat pengecekan dimudahkan jika terjadi kesalahan.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan kas dan Pengeluaran Kas Pada KUD Sido Makmur Desa Labruk
DAFTAR PUSTAKA (Arial, 10, Bold)
Accounting Pricible Board Accounting Principle Board (APB). 2001. Statement of cashreceipts procedure. Amerika Serikat.
Bodnar. 2004. Desain Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Davis, B Gordon.
2001. Sistem Akuntansi . Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT.GRAMEDIA ILMU.
Halim. 2004. Sistem informasi Akuntansi Penerimaan Kas. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Progress Conference Vol. 1, No. 1, Agustus 2018
| 434
Hall, A James. 2001. Sistem informasi akuntansi edisi keempat. Salemba Empat: JakartaHusein. 2001. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) no. 10, tentang Sistem informasi Akuntansi Penerimaan Kas. Jakarta: Salemba Empat
Jogiyanto, H.M. 2002. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI. Jogiyanto, H.M. 2005 . Pengenalan Sistem Informasi: Yogyakarta, ANDI. Krismaji. 2001. Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta: BPFE.
Mulyadi. 2003. Sistem Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta.
. 2005. Sistem Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta.
. 2008. Sistem Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta.
. 2009. Sistem Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta.
. 2010. Sistem Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta.
. 2012. Sistem Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta.
Pitri, Nur. 2015. “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Dari Pendapatan Pengiriman Paket Pos Indonesia Wonogiri “. e-jurnal Riset Akuntansi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Porina. 2017. Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) no. 10, tentang Sistem informasi Akuntansi Penerimaan Kas. Jakarta: Salemba Empat
Raikhan, Zaya.2006. Sistem Akuntansi. Erlangga: Bandung
Rama, Jones. 2006. Sistem Informasi Akuntansi edisi kedua. Jakarta: Salemba Empat Richard, F. 2005. Sistem informasi Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta.
Romney. 2004. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sutabri, Tata. 2004. Sistem Informasi Akuntansi ( Edisi pertama ). Penerbit Andi: Yogyakarta.
Widyaningsih, Titi. 2015. “Evaluasi Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada Hotel Bukit Asri
Semarang”. e-jurnal Riset Akuntansi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Widrajayta. 2018. “Evaluasi Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada Kebun Raya Surabaya”.
e-jurnal Riset Akuntansi. Fakultas Ekonomi