Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran prinsip-prinsip moral di MI Nurul Huda Kota Bengkulu merupakan karya asli karya atau penelitian saya dan tidak menjiplak karya orang lain. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) merencanakan pendekatan saintifik pada topik Akidah Akhlak MI Nurul Huda Kota Bengkulu tahun ajaran 2020/2021.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
5 Implementasi pendekatan saintifik pada MI Nurul Huda masih belum optimal khususnya pada topik Aqidah Akhlak. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian penerapan metode pembelajaran ini dengan judul “Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Nurul Huda Kota Bengkulu”.
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan manfaat Penelitian 1. Tujuan
Apa kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam mengajarkan prinsip-prinsip moral di MI Nurul Huda Kota Bengkulu. Memberikan informasi bagaimana penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Akidah Akhlak di MI Nurul Huda Kota Bengkulu.
Landasan Teori
- Tinjauan Tentang Scientific Approach
- Kajian Penelitian yang Relevan
- Kerangka berpikir
Tujuan mata pelajaran Aqidah dan Etika adalah untuk membentuk pelajar yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Dengan pernyataan masalah (1) Bagaimanakah minat pelajar untuk mempelajari akidah akhlak di MA Manongkoki Kab. Takalar?, (3) Bagaimanakah penerapan pendekatan saintifik mempengaruhi peningkatan minat pelajar untuk mempelajari akidah akhlak di MA Daerah Manongkoki.
35Nur Alfiah Rasyid, Pengaruh pendekatan saintifik terhadap peningkatan minat belajar siswa pada pembelajaran Akidah Akhlak di MA Manongkoki Kab.
Jenis Penelitian
Setting Penelitian
Pada tanggal 21 September 2020 saya melakukan wawancara lagi, masih cukup banyak pertanyaan yang tidak ditanyakan kepada para guru. Tanggal 22 dan 23 September, agenda hari ini menambah dokumentasi dan data observasi terhadap masalah pembelajaran tematik yang dianggap guru cukup sulit. Dari 7 hingga 11 Oktober, saya menganalisis hasil survei yang saya terima dari kepala sekolah, guru, dan siswa.
Pada tanggal 15 Oktober 2020, hari ini adalah hari terakhir saya melakukan penelitian, karena data yang saya terima sudah cukup, akhirnya saya menghadap kepala sekolah bahwa penelitian yang saya lakukan sudah selesai, saya mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah dan guru-guru atas memungkinkan saya untuk melakukan penelitian di sekolah.
Subjek dan Informan
Tujuan dari bagian metode pengumpulan data adalah menjelaskan kapan, bagaimana, dimana, dan berapa lama penelitian akan dilakukan. Hal senada juga diungkapkan Sugiyono, teknik pengumpulan data merupakan langkah terpenting dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah untuk memperoleh data. Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting, karena dari pengumpulan data seseorang dapat mengetahui dan mendapatkan data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Untuk memperoleh data yang valid, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sesuai dengan jenis penelitiannya. Pengamatan partisipan dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu partisipan pasif, partisipan sedang, partisipan aktif, dan partisipan lengkap. Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak, yang dilakukan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penelitian.
Teknik Keabsahan Data
Peneliti akan memilih data yang sama dengan data yang berbeda untuk selanjutnya dianalisis oleh peneliti dengan menggunakan triangulasi sumber. Uji transferabilitas dilakukan agar orang lain memahami hasil penelitian kualitatif, bahwa ada kemungkinan untuk menggunakan hasil penelitian tersebut, sehingga penelitian tersebut memberikan gambaran yang rinci, jelas dan sistematis serta dapat dipercaya sehingga dapat digunakan di tempat lain. . Triangulasi teknis artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang sama seperti pada Gambar 3.1, sedangkan triangulasi sumber artinya memperoleh data dari sumber yang berbeda dengan menggunakan teknik yang sama seperti pada Gambar 3.2.
Keikutsertaan peneliti memungkinkan untuk meningkatkan derajat kepercayaan terhadap data yang terkumpul, dengan alasan peneliti dapat menguji kebenaran informasi yang berasal dari diri sendiri atau jawaban, serta membangun kepercayaan subjek.
Tehnik Analisis Data
Analisis deskriptif kualitatif adalah teknik yang mendeskripsikan, menguraikan dan menginterpretasikan makna dari data yang terkumpul dengan memperhatikan dan mencatat sebanyak mungkin aspek dari situasi yang diamati, sehingga diperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan wawancara dengan peneliti. Tahap perencanaan pembelajaran Akidah Akhlak meliputi kalender akademik, jadwal pembelajaran, pembuatan program tahunan, program semester, pengembangan kurikulum dan silabus.
Tahap pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak meliputi langkah-langkah pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, pengelolaan kelas, sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran. Tahap evaluasi pembelajaran Aqidah Akhlak meliputi bagaimana mengevaluasi apa yang dilakukan guru dan tugas yang diberikan kepada siswa. Penyajian data berupa teks naratif berisi informasi tentang data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi tentang pelaksanaan pembelajaran akhlak aqidah dalam pengembangan kepribadian siswa.
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan dari data yang ada dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten, sehingga kesimpulan yang dicapai konsisten dengan rumusan masalah sejak awal. Tegasnya, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi merupakan jalinan sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang biasa disebut analisis. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran akhlak akidah dalam pengembangan kepribadian siswa di MI Nurul Huda kota Bengkulu.
Deskripsi wilayah
Dalam kegiatan proses pembelajaran diperlukan adanya tenaga profesional di bidang yang relevan, agar peserta didik yang diajar menerima pelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan. Data tersebut memuat jumlah siswa MI Nurul Huda Kota Bengkulu tahun pelajaran 2020/2021.
Penyajian Hasil Penelitian
- Bagaiamana Perencanaan Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akidah Akhlak di MI Nurul Huda Kota Bengkulu
- Bagaiamana Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akidah Akhlak di MI Nurul Huda Kota Bengkulu
- Kendala yang Dihadapi Guru Akidah Akhlak dan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Akidah Akhlak di Mi Nurul Huda Kota
Hal senada diungkapkan oleh seorang mahasiswa dari Ustadz Agus bernama El Najwa Audi Rachyiel, 'Saya dan teman-teman sering disuruh membentuk kelompok dan mengerjakan tugas sastra'. Menurut apa yang dikatakan oleh seorang mahasiswa bernama Auliatul Hasanah mengatakan bahwa ''. Misalnya, di kelas IV pada mata pelajaran Aqidah Akhlak, siswa harus memahami indahnya akhlak terpuji dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Hal senada diungkapkan oleh salah seorang santri dari ustadz Agus bernama Rayka Raditya, “Kadang kami belajar diskusi di luar kelas, agar suasananya santai. Hal ini diungkapkan oleh santri dari Ustadzah Alvi yang bernama Rayka Raditya, “Biasanya kami diminta untuk mempresentasikan meneruskan atau menunjukkan hasil. Hambatan Akhlak Aqidah Yang Dihadapi Guru Dan Siswa Dalam Mengajar Akhlak Aqidah Di Kota Mi Nurul Huda Dalam Mengajar Akhlak Aqidah Di Mi Nurul Huda Kota Bengkulu.
Guru mata pelajaran IV Aqidah Akhlak masih kesulitan menemukan strategi pembelajaran, karena dalam pembelajaran kurikulum 2013 khususnya pendekatan saintifik bukan lagi guru yang aktif mengajar, tetapi siswa yang aktif dalam pembelajaran. sedang belajar. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan seorang mahasiswa bernama El Najwa, “Selama mengikuti mata kuliah Aqidah Akhlak, Ustadz Agus biasanya menggunakan metode ceramah, cerita dan diskusi.” Lebih lanjut peneliti menjelaskan tentang pernyataan seorang siswa bernama El Najwa, beliau menyatakan bahwa “Saat mengikuti kelas.
Pembahasan
Pada saat guru mengamati, guru melakukan apersepsi kepada siswanya dengan cara mengamati gambar atau ceramah yang ada di buku, setelah mengamati gambar siswa menanggapi apersepsi sesuai dengan pengamatannya. Mengenai kegiatan bertanya, jika dikaitkan dengan teori di atas, peneliti melihat bahwa kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di kelas menunjukkan standar kegiatan bertanya, yaitu mempertanyakan informasi dalam literatur terkait pengamatan siswa yang kurang jelas tentang pendidik dan teman. Namun, hal ini tidak terlihat pada kegiatan bertanya, siswa cenderung mengajukan pertanyaan yang sebenarnya sudah ada jawabannya di buku.
Pernyataan tersebut sesuai dengan aktivitas siswa yang sibuk dan aktif dalam mencari jawaban dan mengumpulkan informasi sesuai dengan materi yang diberikan. Dalam kegiatan ini, siswa diminta bergiliran membaca literatur dengan suara lantang dan nyaring. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan aktivitas siswa yang sibuk dan aktif dalam mencari jawaban dan mengumpulkan informasi sesuai dengan materi yang diberikan.
Disini peneliti melihat keberanian siswa yang berani berdiri dengan mempresentasikan hasil diskusinya, dan saya juga melihat kelompok lain memperhatikan presentasi temannya. Selain itu masih ada siswa yang ribut dan bermain dengan temannya sehingga pembelajaran di kelas tidak berjalan dengan baik. Namun tidak semua siswa di kelas itu berisik, ada beberapa siswa yang benar-benar pendiam.
Kesimpulan
Dari kegiatan observasi, pendidik memberikan instruksi kepada siswanya untuk mengamati gambar atau bacaan dalam literatur, kemudian menjelaskan kepada siswanya terkait dengan materi dan memberikan motivasi kepada siswanya agar antusias mengikuti pembelajaran. Dalam kegiatan inkuiri yang dilakukan, siswa melakukan tanya jawab tentang gambar atau video dan bacaan dalam teks buku. Dalam kegiatan mengumpulkan informasi, guru memberikan petunjuk tambahan kepada siswa untuk mengumpulkan informasi terkait materi yang disampaikan, sehingga guru akan mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah dijelaskan.
Dalam kegiatan ini, siswa dapat menganalisis pekerjaan yang dilakukan dan membandingkannya dengan pekerjaan rekan lainnya. Kegiatan pedagog komunikasi memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan karyanya baik secara lisan maupun tulisan, seperti membacakan hasil karyanya/bagiannya, menuliskan hasil diskusinya, menuliskan hasil karyanya di papan tulis, mengomentari hasil karyanya. kinerja atau karya siswa lain dan menempelkan atau menunjukkan hasil karyanya.. Kendala yang dihadapi guru Akidah Akhlak dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Akidah Akhlak di MI Nurul Huda Bengkulu yaitu lebih 1) Waktu yang terlalu singkat , membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan tahapan-tahapan tersebut saat melakukan pendekatan saintifik, 2) Beberapa siswa terlihat mengantuk.
Saran
Sentiasa berkomunikasi dengan guru mata pelajaran akidah akhlak khususnya dalam menyelesaikan masalah dalam mata pelajaran akidah akhlak. Bagi guru pegangan moral, diharapkan dapat meningkatkan pendekatan pembelajaran saintifik dengan lebih baik dan sentiasa memberikan inovasi agar pembelajaran menjadi lebih menarik. Terus membina dan membimbing pelajar dalam mempelajari dan memahami pelajaran akhlak agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan seharian.
Selalu semangat belajar dalam proses pembelajaran agar ilmu yang didapat bisa bermanfaat dunia dan akhirat. Nurul, Mulyaningsih, Evaluasi Implementasi Ajaran Iman dan Akhlak Islam dengan Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013 di SMA Kota Yogyakarta. Pengaruh Pendekatan Saintifik Mata Pelajaran Fiqh Terhadap Hasil Belajar Siswa MTS Sultan Agung Jabalsari.
Die effek van Akhlak Aqidah-leer op studentegedrag by East Kampar State Madrasah Aliyah, Pekanbaru Journal: Riau University.