• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO "

Copied!
146
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi oleh para tokoh agama pada umumnya mengenai pentingnya keharmonisan keluarga dalam pembinaan akhlak. Hasil penelitian ini dijadikan masukan bagi masyarakat khususnya orang tua agar lebih sadar lingkungan dalam pembinaan akhlak.

Penelitian Relevan

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini dapat dilihat dari variabel terikat yang lebih difokuskan pada hasil belajar. Perbedaan lainnya juga dapat dilihat dari variabel dependen yang dalam penelitian ini adalah hasil belajar, sedangkan penelitian diatas adalah akhlak remaja yang secara teoritis kedua variabel tersebut memiliki konsep dan makna yang berbeda. Kemiripan penelitian di atas dengan penelitian ini dapat dilihat dari penelitian terhadap remaja, metode penelitian yang digunakan dan teknik pengumpulan data.

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini terlihat pada variabel bebas yang lebih fokus pada lingkungan masyarakat. Perbedaan lainnya juga dapat dilihat dari variabel bebas dalam penelitian ini yaitu keharmonisan keluarga, sedangkan penelitian di atas menyangkut lingkungan masyarakat yang secara teoritis kedua variabel tersebut memiliki konsep dan makna yang berbeda.

LANDASAN TEORI

Pengertian Akhlak Remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan anak-anak yang sedang menuju masa dewasa, atau dapat dikatakan bahwa masa remaja merupakan perpanjangan dari masa kanak-kanak sebelum mereka memasuki masa dewasa. Pengertian pemuda adalah: “Usia ketika individu berintegrasi ke dalam masyarakat orang dewasa, usia ketika anak-anak tidak merasa bahwa mereka berada di bawah level orang yang lebih tua, tetapi merasa setara atau setidak-tidaknya setara. Transformasi intelektual dari cara berpikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya berintegrasi ke dalam masyarakat orang dewasa.

Remaja ini berada di antara anak-anak dan orang dewasa, oleh karena itu remaja sering disebut sebagai tahap “pencarian jati diri”. Menurut Mappiare, batas usia remaja adalah antara usia 12-21 tahun untuk perempuan dan 13-22 tahun untuk laki-laki. WHO menetapkan batasan usia 10-20 tahun untuk remaja, WHO kemudian menyatakan bahwa meskipun definisi di atas didasarkan pada usia kesuburan wanita, batasan tersebut juga berlaku untuk dewasa muda.

WHO membagi periode usia ini menjadi 2 bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Berdasarkan pengertian para ahli di atas, penulis dapat memahami bahwa yang dimaksud dengan akhlak remaja dalam penelitian ini adalah akhlak atau budi pekerti yang dimiliki remaja yaitu keadaan jiwa yang sedang dilatih sehingga sifat-sifat itu benar-benar tertanam dalam jiwa, yang dengan mudah melahirkan perbuatan tanpa berpikir dan niat baik.

Macam-Macam Akhlak

Akhlak terpuji juga dapat diartikan sederhana dan lugas tanpa berlebihan, baik akhlaknya, rendah hati, berilmu, beramal, jujur, setia pada janji, amanah, gigih, berani, sabar, bersyukur, lemah lembut, saleh, pemalu, zuhud, bertaqwa kepada Allah, pemaaf dan toleran, penyayang, cinta kasih, jujur, baik dan mulia, perenungan terhadap ciptaan Allah, disiplin, menjaga lisan, jujur ​​dalam perkataan dan perbuatan, kebersihan, menimbang, qonaah, bijaksana, pelayanan, tanggung jawab, kedamaian, ketertiban, kebaikan, ketekunan, ketekunan, menghormati orang lain dan lain-lain.7. Akhlak terpuji juga dapat diartikan sebagai seseorang yang memiliki akhlak yang baik, yang dapat melambangkan kesehatan hati dan jiwanya. Akhlak yang memalukan dapat dikenal dengan sifat-sifat muhlikat, yaitu segala tingkah laku manusia yang dapat menimbulkan kehancuran dan kehancuran diri, yang tentu saja bertentangan dengan fitrahnya yang selalu mengarah pada kebaikan.

Tingkah laku tercela juga boleh diertikan sebagai sikap keterlaluan, kelakuan buruk, sombong, bodoh dan jahil, malas, berbohong, mungkir janji, khianat, tipu daya, lemah semangat, penakut terdesak, tidak bersyukur, tidak taat, tamak, sombong, pendendam, benci, penipu, tidak beranggapan, bermuka dua, memfitnah, suka bergaduh, boros, kejam, sombong, pengecut dan pengecut. 9. Sifat ini sudah ada sejak lahir baik perempuan mahupun lelaki yang tersemat dalam jiwa setiap insan. Akhlak manusia secara fitrahnya baik, tetapi boleh bertukar menjadi akhlak yang buruk apabila seseorang itu dilahirkan dalam keluarga yang buruk budi pekerti, persekitaran yang buruk, pendidikan yang buruk dan tabiat buruk yang mengakibatkan akhlak yang buruk.

Berdasarkan teori di atas, penulis dapat berpendapat bahwa akhlak yang seharusnya kita miliki adalah akhlak yang terpuji, karena akhlak yang terpuji ini dapat membuat hidup kita lebih damai, aman dan damai.

Bentuk-Bentuk Akhlak Remaja

Islam mengajar manusia untuk menunjukkan kasih sayang kepada semua makhluk, sama ada yang beriman, yang kafir mahupun haiwan peliharaan. Seorang muslim wajib berakhlak mulia dengan berganding bahu sesama saudara agar dicintai Allah". Perkara yang termasuk kasih sayang ialah memberi makan binatang, tidak menyentuh orang yang lemah dan kecil, dan memberi tempat duduk kepada orang tua di dalam kenderaan.

Menurut Sumartono, kasih sayang memperindah pikiran seseorang dan pikiran memancarkan pesona yang terampil. Kasih sayang dalam lingkungan keluarga adalah saling membantu dalam keluarga, saling mengingatkan dan saling menyayangi dalam keluarga. Kasih sayang lingkungan adalah saling membantu, saling menyapa, mau berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat (seperti gotong royong dan bakti sosial), dan selalu rukun, rukun, damai dengan tetangga.

Damai, adalah pribadi yang penuh welas asih dan dapat memancarkan sikap kegemaran akan kedamaian dan kebaikan. Menyambung tali silaturahmi, dengan sifat kasih sayang ini, seorang muslim tidak akan suka memutuskan tali silaturahmi.

Pembinaan Akhlak Dalam Kehidupan Remaja

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh keharmonisan keluarga terhadap moral remaja di Desa Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga Lampung Timur. Pendekatan kuantitatif dipilih untuk mengetahui pengaruh keharmonisan keluarga terhadap moral remaja di Desa Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga Lampung Timur. Orang tua dan pemuda di Desa Negeri Katon, Kecamatan Marga Tiga, Lampung Timur setelah dusun.

Kuesioner ini akan diperlihatkan kepada remaja di Desa Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga Lampung Timur untuk mengetahui keharmonisan keluarga terhadap akhlak remaja. Data Keharmonisan Keluarga Terhadap Moral Remaja Di Desa Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga Lampung Timur. Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada pengaruh keharmonisan keluarga terhadap akhlak remaja di Desa Negeri Katon atau tidak.

Dengan demikian membuktikan adanya pengaruh keharmonisan keluarga terhadap moral remaja di Desa Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga Lampung Timur dengan persentase sebesar 66,58%.

Tabel II  Kisi-kisi angket
Tabel II Kisi-kisi angket

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akhlak Remaja

Keharmonisan Keluarga

  • Pengertian Keharmonisan Keluarga

Kehidupan beragama dalam keluarga ditandai dengan tumbuhnya rasa aman dan kasih sayang antar anggota keluarga yang saling mencintai dan menyayangi. 29 Sri Lestari, Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Konflik dalam Keluarga (Jakarta: .. hal ini dapat membantu anggota keluarga menghadapi permasalahan yang ada. 30. Berdasarkan teori di atas, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi yang baik antar anggota keluarga dapat menciptakan keluarga yang harmonis, karena dengan komunikasi yang baik dalam sebuah keluarga, maka tidak akan ada lagi rasa sungkan untuk menceritakan permasalahan yang dihadapinya.

Dalam keluarga yang harmonis, setiap anggota keluarga berusaha menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan mencari jalan keluar dari setiap masalah. Hubungan dan ikatan yang erat antar anggota keluarga juga dapat menentukan keharmonisan rumah tangga, jika. Kedekatan antar keluarga ini dapat diwujudkan melalui kedekatan antara anak dan orang tua, kemudian antara saudara dan saudari yang dekat, antara anggota keluarga yang saling membantu ketika ada masalah, dan antara anggota keluarga yang saling menyayangi.

Berdasarkan teori di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan atau ikatan yang erat antar anggota keluarga yang dapat harmonis karena terjalinnya komunikasi yang erat antar anggota keluarga. Dalam hal ini keharmonisan antar anggota keluarga dapat diartikan sebagai kerukunan, keserasian atau keharmonisan antar anggota keluarga.35 Salah satu faktor yang mempengaruhi akhlak remaja adalah keharmonisan keluarga.

Rancangan Penelitian

Definisi Operasional Variabel

  • Variabel Bebas
  • Variabel Terikat

Akhlak remaja ialah tabiat atau sifat yang ada pada seseorang remaja iaitu keadaan jiwa yang telah dilatih sehingga jiwa itu benar-benar melekat pada sifat-sifat yang mudah melahirkan perbuatan tanpa berfikir dan keinginan. Petunjuk bagi pembolehubah bersandar (Y) adalah seperti berikut a) Kejujuran.. Baik hati c) Merendah diri d) Ketekalan e) Sabar.

Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel

  • Populasi
  • Sampel
  • Teknik Pengambilan Sampel

Adapun populasi penelitian ini adalah beberapa keluarga yang memiliki remaja (usia 12-20 tahun) dari Dusun 1 dan 5 Desa Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga Lampung Timur. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi.6 Selain itu, sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik populasi.”7 Sampel diambil dari populasi penelitian yang mencerminkan segala sesuatu yang ada dalam populasi dan diharapkan. untuk menyertakan semua anggota perwakilannya. 6 Nanang Martoto, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 81.

Berdasarkan pendapat di atas maka penelitian ini menggunakan cluster random sampling yaitu jumlah seluruh keluarga di desa 1 sampai dengan 5 Desa Negeri Katon yang berjumlah 331 keluarga. Dan jumlah remaja (umur 12-20) sebanyak 160 remaja yang berasal dari desa 1 sampai 5 di desa Negeri Katon kecamatan Marga Tiga Lampung Timur. Jadi, sampel yang akan diambil adalah 25% dari jumlah remaja di setiap desa, sehingga diambil total 40 remaja.

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random cluster sampling yaitu seluruh sampel diambil secara acak. Berdasarkan data yang peneliti buat, jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 160 pemuda dari desa 1 sampai 5.

Teknik Pengumpulan Data

  • Metode Angket
  • Metode Dokumentasi

Instrumen Penelitian

  • Rancangan Instrumen
  • Pengujian Instrumen

Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan penulis untuk mendapatkan data profil Desa Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga Lampung Timur.

Teknik Analisis Data

Setelah diperoleh nilai C atau KK dan nilai Cmax, selanjutnya nilai Cmax tersebut diinterpretasikan terhadap C atau KK untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel dengan menggunakan tabel.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Gambar

Tabel II  Kisi-kisi angket
Tabel 13  Hasil Angket Akhlak Remaja
Tabel Kerja Untuk Mengetahui Pengaruh Keharmonisan Keluarga  Terhadap Akhlak Remaja
Tabel Kerja Perhitungan Untuk Memperoleh Harga Chi Kuadrat
+3

Referensi

Dokumen terkait

Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis keempat yang menyatakan “Terdapat pengaruh positif kualitas