• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan metode diskusi pada mata pelajaran akidah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan metode diskusi pada mata pelajaran akidah"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENERAPAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS VII MTS AL KHAIR. Mengingat pentingnya metode diskusi, maka sudah selayaknya metode ini diupayakan diterapkan oleh guru dalam mengajar, khususnya dalam proses belajar mengajar akhlak akidah.

Tabel 2.1. Jumlah keseluruhan guru yang mengajar dan mata pelajaran yang  diajarkam
Tabel 2.1. Jumlah keseluruhan guru yang mengajar dan mata pelajaran yang diajarkam

Rumusan Masalah

Untuk itu peneliti dari latar belakang tersebut tertarik untuk meneliti tantangan: “Menggunakan metode diskusi pada mata pelajaran Aqidah Akhlak untuk siswa kelas VII MT. Bagaimana langkah-langkah penerapan metode diskusi dalam pembelajaran Aqidah Akhlak untuk siswa kelas VII di MT.

Tujuan Penelitian 1. Tujuan Peneliti

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian

Telaah Pustaka

Bedanya dengan penelitian ini adalah berkaitan dengan penerapan metode diskusi pada topik prinsip-prinsip moral yang mengacu pada langkah-langkah penerapan metode diskusi. Bedanya dengan penelitian ini adalah berkaitan dengan penerapan metode diskusi pada topik prinsip-prinsip moral yang mengacu pada langkah-langkah penerapan metode diskusi.

Kerangka Teori

Pengertian Metode Diskusi

Menurut Rostiyah NK, metode diskusi adalah “salah satu teknik belajar mengajar yang diterapkan seorang guru di sekolah. Menurut Syah, metode diskusi dalam pembelajaran” adalah metode diskusi yang erat hubungannya dengan belajar bagaimana memecahkan masalah (problem solving). ), metode ini disebut juga diskusi kelompok (group discussion) dan pengajian kolektif (socialized resitation). 16.

Langkah-Langkah Diskusi

Diskusi sering diperlukan dan siswa mencoba lagi untuk mendapatkan ketangkasan kelompok yang lebih baik untuk diselesaikan.

Tujuan Dan Manfaat Diskusi

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan tanpa strategi berarti kegiatan tersebut dilakukan tanpa pedoman dan arah yang jelas, sehingga dapat menimbulkan penyimpangan dan akibatnya tidak tercapainya tujuan yang diharapkan. untuk memelihara tradisi intelektual, seseorang harus dilatih untuk berpikir dan berargumen, dan tentu saja metode diskusi memungkinkan kita untuk membangun tradisi berpikir kritis. b.) membuat keputusan dan menarik kesimpulan.. keputusan adalah kegiatan intelektual yang mengakui atau menyangkal suatu masalah atau kenyataan. dan dalam bentuk diskusi para peserta sama-sama merumuskan keputusan, menggunakan keputusan tersebut sebagai penunjang pemecahan masalah. c.) ekspresi rasa hormat, persepsi dan visi.. secara alami masalah muncul dalam diskusi yang ingin Anda temukan titik temu, yang menjadi peluang untuk menyelesaikan masalah. d.) sarana komunikasi dan konsultasi. Dari uraian di atas, manfaat diskusi adalah untuk meningkatkan rasa keterhubungan antara guru dan siswa serta untuk meningkatkan pemikiran rasional dan rasional sehingga muncul motivasi terhadap materi yang akan dipelajari.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi

Beberapa kelebihan dan kekurangan penggunaan metode diskusi sebagai metode pembelajaran di kelas sebagaimana tersebut di atas dapat dijadikan sebagai acuan penerapan metode diskusi di kelas sehingga pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kekurangan dan kekurangannya. supervisi yang dilakukan oleh guru.

Pembelajaran Aqidah Akhlak

Jadi yang dimaksud akhlak akidah adalah salah satu mata pelajaran dalam pendidikan agama Islam untuk menanamkan keimanan dan keimanan siswa terhadap Allah, membentuk perilaku siswa yang sesuai dengan tuntunan Islam. Aqidah Akhlak merupakan mata pelajaran yang mengajarkan tentang hubungan, baik vertikal (antara hamba dan pencipta) maupun horizontal (tetangga). Mempelajari aqidah Akhlak adalah mempelajari tentang nilai-nilai aqidah atau keyakinan dan juga mengandung nilai-nilai akhlak.

Matlamat pembelajaran akidah akhlak di madrasah tsanwiyah adalah untuk mengetahui tuntunan hidup yang sebenar-benarnya serta dapat membezakan antara yang hak dan yang batil dengan memberikan dan memupuk pengetahuan, penghormatan dan pengalaman pelajar tentang akidah dan akhlak Islam sehingga menjadi muslim. yang terus tumbuh dan meningkat keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, tetapi juga berakhlak mulia dalam kehidupan peribadi, berbangsa dan bernegara, serta dapat meneruskan pendidikan ke peringkat yang lebih tinggi.”32. Justeru, matlamat pembelajaran akidah akhlak juga adalah untuk memperkembangkan potensi pelajar yang merangkumi khususnya alam ketuhanan dan merangkumi kehidupan sosial secara amnya atau disebut Hablumminallah Wahablumminanas. Tujuan pendidikan akhlak ialah; “Pada dasarnya inilah tujuan utama pendidikan Islam, kerana pada dasarnya tujuan pendidikan secara umum ialah pembentukan akhlak”.33 Setiap pendidikan baik umum maupun khusus diharapkan dapat memperbaiki akhlak atau tingkah laku peserta didik, yaitu tujuan pendidikan.

Kesimpulan tujuan akidah akhlak adalah untuk menjadikan anak sebagai pribadi yang Islami, yang tercermin dalam perilaku sehari-harinya berupa akhlak mulia yang sesuai dengan al-Qur’an dan hadits serta beriman untuk berbuat baik. mengamalkan amal soleh dan meninggalkan kemungkaran serta sentiasa berusaha mendekatkan diri kepada Allah untuk mendapatkan keredhaan-Nya.

Metode Penelitian

Hubungan yang baik ini diharapkan dapat menciptakan keakraban, saling pengertian dan kepercayaan pada peneliti, yang semuanya itu dilakukan agar peneliti dapat memperoleh data yang akurat, lengkap dan sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian ini. Informasi yang ingin diperoleh dari sumber data tersebut adalah terkait dengan cara penggunaan metode diskusi dan langkah-langkah penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam memahami berbagai data yang diperoleh dari hasil penelitian.

Untuk mendapatkan reliabilitas dan validitas data, peneliti melakukan berbagai teknik pemeriksaan yang berkaitan dengan pengumpulan data yang diperoleh. Untuk mendapatkan temuan dan informasi yang valid, teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan triangulasi. Triangulasi digunakan pada tahap ini apabila informasi atau data yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan.

Masing-masing metode tersebut menghasilkan bukti atau data yang berbeda yang juga akan memberikan gambaran yang berbeda terhadap fenomena yang diteliti.

Sistimatika Pembahasan

  • Identitas Madrasah
  • Struktur organisai MTs. Al khair
  • Data Guru dan Siswa MTs Al khair 1. Data Guru 1.Data Guru
  • Sarana dan Pra Sarana Madrasah Tabel3 Tabel3

Al Khair merupakan lembaga formal yang didirikan atas ide seorang tokoh masyarakat dan pengurus yayasan Pondok Pesantren Al Khair pada tanggal 18 Oktober 2006. Al Khair akan mengatasi banyaknya santri yang putus sekolah karena kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan. Al Khair mendapat rekomendasi dari dinas terkait mengenai persetujuan pendirian Madrasah Swasta Tsanawiyah dan berhak menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di Lingkungan Daerah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dan ada juga guru yang mengajar dengan pendidikan terakhir SMA yaitu Bu Raehani dan ada juga yang berperan ganda yaitu Pak Asmuni sebagai guru pengajar dan sekaligus sebagai kepala sekolah. Jadi di kelas VII ada 11 anak laki-laki dan 8 anak perempuan jadi jumlah kelas VIII ada 19 orang. Kelas tersebut berkesimpulan bahwa jumlah siswa masih sedikit, yaitu kelas VII sebanyak 27 siswa, kemudian kelas VIII sebanyak 19 siswa, kemudian kelas IX sebanyak 37 siswa.

Dari pemaparan data mengenai fasilitas madrasah Tsanawiyah Al Khair, fasilitas madrasah relatif masih baik namun belum lengkap karena ada beberapa bagian yang belum ada seperti lab.ipa dan lab.

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran Akidah akhlak kelas VII MTs Al Khair Masbagik Timur

Berdasarkan hasil observasi kelas, peneliti menemukan data ketika guru aqidah akhlak membahas tentang akhlak tercela yaitu ria' dan nifaq, sesuai dengan materi dalam silabus pembelajaran akhlak aqidah kelas VII. Setiap kelompok berdiskusi dengan anggota kelompoknya, setelah itu guru akhlak aqidah menugaskan salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas bersama perwakilan anggota kelompok lainnya. Setelah masing-masing anggota kelompok mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya, kegiatan terakhir guru adalah menyampaikan kesimpulan berdasarkan kesimpulan perwakilan dari masing-masing kelompok.

Saat peneliti mewawancarai dua siswa kelas VII terkait pelaksanaan diskusi oleh guru akhlak aqidah dengan membentuk kelompok diskusi, mempresentasikan tema diskusi tiap kelompok, melakukan diskusi dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok mempresentasikan kelas dan guru menyampaikan kesimpulan Dari hasil diskusi sesuai dengan yang disampaikan oleh masing-masing kelompok, diakui bahwa mereka merasa senang untuk mengikutinya. Tiga siswa lainnya ketika diwawancarai oleh peneliti pada dasarnya mengatakan bahwa mereka senang untuk berpartisipasi dalam pembelajaran ketika guru prinsip moral menerapkan metode diskusi. Guru akhlak aqidah sebagai pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi saat wawancara peneliti mengatakan bahwa “kami mencoba menerapkan metode diskusi sesuai dengan langkah-langkah pelaksanaan, namun terkadang kami merasa bingung antara langkah-langkah pelaksanaan metode diskusi. dan penerapan metode penugasan, karena selama kita menerapkan metode diskusi maka langkah – langkah yang kita lakukan adalah diawali dengan membentuk kelompok diskusi yang terdiri dari lima kelompok setelah itu kita membagi siswa menjadi lima kelompok yang anggota kelompoknya berjumlah 4 orang. siswa, kemudian kami memberikan tema diskusi kepada masing-masing kelompok langkah selanjutnya adalah setiap anggota kelompok dalam kelompok mengadakan diskusi sesuai dengan tema yang kami berikan, kemudian kami memiliki satu orang dari setiap kelompok yang ditunjuk untuk mewakili kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi diskusi kelompok di depan kelas.

Pada saat peneliti melakukan observasi atau observasi tentang langkah-langkah penerapan metode diskusi dalam pembelajaran prinsip moral siswa kelas VII MT Al Khair Masbagik Timur, ternyata kelima langkah yang peneliti dapatkan datanya melalui wawancara juga sama dengan hasil pengamatan yang sebenarnya diawali dengan pembentukan.

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Diskusi Pada pembelajaran Akidah Akhlak kelas VII MTs Al Khair Masbagik Timur

Kelompok gabungan: Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 93-5 orang) Setiap kelompok melakukan tugas belajar tertentu/guru menjelaskan masalahnya. Dalam pelaksanaan metode diskusi tentunya guru harus memainkan perannya dengan baik agar metode yang digunakan dalam pembelajaran berjalan sesuai dengan yang direncanakan, diantaranya peran guru dalam menggunakan metode diskusi masing-masing; Selain itu, guru memberikan kesempatan kepada anggota yang pendiam dan pemalu untuk mengemukakan pendapatnya, dan guru mengatur alur diskusi secara tertib yang memberikan kesempatan kepada anggota untuk berbicara secara bergantian.

Dan yang perlu ditekankan adalah guru tidak perlu menjawab pertanyaan, tetapi memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pemikirannya. Metode Khusus Pendidikan Agama dilengkapi dengan sistem modul dan permainan simulasi, (Surabaya-Indonesia: upaya nasional, 1983), hal. 91-92. Langkah-langkah penerapan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran siswa kelas VII MT Al Khair Masbagik.

Langkah-Langkah Penerapan Metode Diskusi Pada Kegiatan Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas VII MTs Al Khair Masbagik

PENUTUP

SARAN

  • Penilaian

Ini menunjukkan keaslian tanda-tanda keagungan Allah melalui sifat-Nya dalam 10 asmaul husna (EL AZIZ, El barii'uu, Al barr, El gaffar, Al mani', El Fattah, Al adl, El Qoyyum). Menyebutkan pembuktian keaslian tanda-tanda keagungan Allah melalui sifat-Nya dalam 10 Esmaul Husna dari lingkungan sekitar. 2. Dapat menjelaskan kebenaran tanda-tanda Tuhan melalui sifat-Nya dalam 10 Esmaul husna (EL AZIZ, El barii'uu, Al barr, El gaffar, El mani', El Fattah, Al adl, El Qoyyum).

Dapat menyimpulkan kebenaran tanda-tanda kebesaran Allah dengan sifat-Nya dalam 10 Asmaul husna (AL AZIZ, Al barii'uu, Al barr, Al gaffar, Al mani', Al fattah, Al adl, Al Qoyyum). Penjelasan maksud kebenaran tanda-tanda Allah menurut sifat-Nya dalam 10 Asmaul husna (AL AZIZ, Al barii'uu, Al barr, Al gaffar, Al mani', Al fattah, Al adl, Al Qoyyum). Sebutkan bukti kebenaran tanda-tanda Allah dengan sifat-Nya dalam 10 Asmaul Husna dari daerah tersebut.

Sebutkan bukti kebenaran tanda-tanda kebesaran Allah melalui sifat-sifat-Nya dalam 10 Asmaul husna daripada ciptaan-Nya.

Identitas Diri

Riwayat Pendidikan Pendidikan formal

Gambar

Tabel 2.1. Jumlah keseluruhan guru yang mengajar dan mata pelajaran yang  diajarkam

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan peneliti dengan Bapak Zaini Ghani., selaku guru Akidah Akhlak kelas VII beliau menyampaikan bahwa: Penerapan nilai religius pada siswa