• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK DENGAN METODE DISKUSI SISWA MA MIFTAHUL HUDA BULUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK DENGAN METODE DISKUSI SISWA MA MIFTAHUL HUDA BULUNGAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK DENGAN METODE DISKUSI SISWA MA MIFTAHUL HUDA BULUNGAN

Muhammad Fahrul Aziz

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : azizfahrul@gmail.com

ABSTRAK

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kemudian menggunakan instrumen tes berupa pretest dan posttest, serta instrumen non tes berupa lembar wawancara, lembar observasi dan catatan lapangan. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas X IPS 1 MA Miftahul Huda Bulungan Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa sebanyak 23 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Akidah Akhlak di MA Miftahul Huda Bulungan dengan menggunakan Metode diskusi. Selanjutnya pada siklus I terdapat 10 siswa (42,00%) yang tuntas dan terdapat 13 siswa (58,00%) yang belum tuntas. Kemudian pada siklus II terdapat 23 siswa (100%) yang tuntas, dan tidak ada siswa yang tidak tuntas. Dari peningkatan hasil belajar tersebut peneliti tindakan kelas ini dihentikan di siklus II karena telah mencapai kriteria dan dinyatakan berhasil Maka, penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak materi hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada siswa X IPS 1 MA Miftahul Huda Bulungan Tahun Pelajaran 2022/2023.

Kata Kunci : Penelitian Tindakan Kelas, Metode Diskusi, Hasil Belajar Siswa

PENDAHULUAN

Untuk meningkatkan aktivitas dan semangat belajar diperlukan ketrampilan dan kreativitas guru dalam menyampaikan materi yaitu dengan cara penggunaan metode yang tepat dalam motivasi. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran akidah akhlak di MA Miftahul Huda Bulungan, metode merupakan unsur yang sangat penting dan tidak dapat dihilangkan dalam pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Di sini peneliti mengunakan metode diskusi sebagai penelitian dalam pembelajaran di MA

(2)

Miftahul Huda Bulungan. Karena dengan metode ini peneliti berharap dapat mengetahui bagaimana semangat peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Metode diskusi adalah sala satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang di hadapai, baik dua orang atau lebih yang masing- masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya (Pupuh Faturrohman & M. Sobry Sutikno, 2010).

Metode diskusi sering kali digunakan guru dalam mengajar untuk satu pokok bahasan. Metode diskusi juga merupakan suatu cara menyampaikan pelajaran dimana guru bersama-sama murid mencari jalan pemecahan atas persoalan yang dihadapi. Dari bermacam - macam kesimpulan dikemukakan satu jawaban yang logis dan tepat jawaban ini melalui mufakat dan mempunyai argumentasi yang kuat. Kebaikan metode diskusi antara lain dikemukakan oleh sutomo dalam Surachmad (1997: 15). Pertama; Siswa mendapat kesempatan mengemukakan ide - idenya atau pola pikirnya dan mempertahankannya dengan argumentasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Kedua; Dalam diskusi setiap anak mendapat kesempatan untuk mengembangkan gagasannya terhadap masalah yang dihadapinya. Tiga; Hasil belajar melalui diskusi fungsional, sebab corak dan sifat masalahnya.

Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan - kemampuan yang lain. Belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri siswa, namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena perubahan tingkah laku akibat belajar. Hasil belajar adalah kemampuan - kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004: 22). Menurut Horwart dalam Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1) Keterampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengarahan, (3) Sikap dan cita-cita. Hasil belajar murid dipengaruhi oleh kamampuan murid dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

Pentingnya melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas untuk menumbuhkan motivasi dalam diri peserta didik untuk belajar. Motivasi sangatlah diperlukan, sebab kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Dengan demikian, usaha meningkatkan motivasi belajar adalah sangat perlu dan penting, terutama motivasi yang berasal dari dalam diri peserta didik (motivasi

(3)

intrinsik) dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekad bulat dan selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar.

Peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mendorong perhatian dan minatnya terkonsentrasi pada hal-hal yang harus dipelajari, sehingga dapat mencapai tujuan belajar secara maksimal. Supaya pembelajaran di sekolah lebih bermakna bagi peserta didik sehingga mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, maka guru harus mampu memilih metode, model ataupun strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat aktif mengikuti pembelajaran dengan baik yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga lebih bermakna.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa di tuntut untuk menghubungkanya dengan kehidupan sehari-hari (Wina Sanjaya 2010 : 1)

Pembelajaran aqidah akhlak sebagai suatu proses pengembangan potensi kreativitas peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, cerdas terampil, memiliki etos kerja yang tinggi dan berbudi pekerti luhur yang tinggi pula, mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, bangsa, negara, dan agama (Armai, 2002: 3-8). Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran wajib sebagai salah satu komponen di tingkat satuan pendikan Madrasah Aliyah (MA) setingkat SMA. Pembelajaran Akidah Akhlak digunakan untuk membekali peserta didik dengan keyakinan terhadap kekuasaan Allah SWT dalam nantinya mengarungi kehidupan di masyarakat. Selain itu juga melatih pembiasaan peserta didik untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Sebagai pendidik dalam menanamkan pemahaman serta penerapan nilai-nilai Ketuhanan dan Perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kaitannya mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas dan kompetitif di tengah perkembangan zaman yang semakin maju.

Berdasarkan pengamatan terhadap hasil evaluasi pembelajaran peserta didik Kelas X IPS 1 MA Miftahul Huda Bulungan pada materi akhlak terpuji hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya adalah kurangnya motivasi belajar peserta didik

(4)

dan kurang memahami materi yang diajarkan guru sehingga nilai yang diperoleh rendah. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :

1. Penggunaan metode pembelajaran kurang menghasilkan pemahaman terhadap siswa.

2. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

3. Siswa tidak mampu memahami pelajaran yang dijelaskan oleh gurunya.

4. Guru hanya terpaku pada 1 metode saja ,yaitu metode ceramah.

5. Guru tidak bisa menyesuaikan metode pembelajaran yang ada.

Berikut ini adalah nilai kelas X IPS 1 sebelum peneliti melakukan penelitian.

Tabel 1.1 Nilai Kelas X IPS 1

No Nama KKM Nilai Ketuntasan

Tuntas Belum

1. Ahmad Farid Afandi 70 90 √

2. Anisatul Fitriyana 70 90 √

3. Asnan Awalludin 70 80 √

4. Defika Andreani 70 60 √

5. Eka Saputri 70 70 √

6. Febi Widia Wulandari 70 90 √

7. Intan Puji Astutik 70 60 √

8. Isfi Khusnayah 70 60 √

9. Khoirul Alfin 70 60 √

10 Linda Amelia 70 60 √

11 Mei Sofiana 70 90 √

12 Muhamad Zakiyyil Mutsana 70 60 √

13 Muhammad Febri Joko Utomo

70 60 √

14 Muhammad Indra Lukmana Saputra

70 60 √

15 Muhammad Misqi Khanami 70 60 √

16 Novi Putri Nur Laili 70 60 √

17 Nurul Mustofa 70 60 √

(5)

Dari data diatas, nilai evaluasi akhir BAB IV yakni Hormat dan Patuh Terhadap Orang Tua dan Guru peserta didik kelas X IPS 1 Semester Gasal, untuk pencapaian hasil belajar masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di MA Miftahul Huda Bulungan pada pelajaran Akidah Akhlak yakni 70. Dari daftar nilai diatas diperoleh data sebanyak 13 peserta didik belum mencapai KKM, nilai tertinggi 90, nilai terendah 60 dan rata– rata kelas 69,00.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan satu tindakan guru yang solutif dalam upaya mencari dan kemudian menerapkan sumber belajar lain yang sekiranya dapat meningkatkan pemahaman pada pembelajaran akidah akhlak di kelas X IPS 1. Peneliti mencoba memanfaatkan metode diskusi dengan strategi examples non examples dalam pembelajaran mata pelajaran Akidah akhlak dengan tujua untuk memudahkan peserta didik dalam belajar memahami materi pelajaran Akidah Akhlak dan menjadikan proses pembelajaran yang tidak membosankan, akan tetapi pembelajaran tersebut akan menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi peserta didik.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai (Surawan : 2019). Sedangkan menurut Mukhlis (2000:

5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku

18 Priska Ayu Ningrum 70 60 √

19 Salisah Nur Habibi 70 80 √

20 Willy Andika 70 80 √

21 Muhammad Zakiyul Wildan 70 70 √

22 Azzaria Nirmala 70 60 √

23 M. Akmal Agus Dwiyanto 70 80 √

Jumlah 1600

Rata-Rata 69

Kategori Baik

Jumlah Siswa 10 13

Persentase Belajar Klasikal 42 % 58 %

Persentase Daya Serap Individu 69 %

(6)

tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.Adapun tujuan utama dari PTK adalahuntuk memperbaiki/meningkatkan pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000: 5).

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan penggunaan media gambar pada pembelajaran Akidah Akhlak Kelas X IPS 1 MA Miftahul Huda Bulungan dengan model pembelajaran Problem Based Learning, yang merupakan suatu strategi dalam pembelajaran Akidah Akhlak.

Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting),

(3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting). (Zainal Aqib dkk. (2009 :21).

Secara keseluruhan, empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral seperti pada gambar dibawah ini

HASIL PENELITIAN

1. Ketuntasa Hasil Belajar Siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui Model pembelajaran Prolem based learning dengan menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ha ini dibuktikan dari skor siklus I terdapat 10 siswa

(7)

(42,00%) yang tuntas dan terdapat 13 siswa (58,00%) yang belum tuntas.

Kemudian pada siklus II terdapat 23 siswa (100%) yang tuntas, dan tidak ada siswa yang tidak tuntas. Dari peningkatan hasil belajar tersebut peneliti tindakan kelas ini dihentikan di siklus II karena telah mencapai kriteria dan dinyatakan berhasil. Maka, penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak materi hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada siswa X IPS 1 MA Miftahul Huda Bulungan Tahun Pelajaran 2022/2023.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model problem based learning dengan metode diskusi dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

3. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak pada materi hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru yang lumayan mendominasi adalah belajar dengan menggunakan berdiskusi, mengamati/memperhatikan penjelasan guru melalui media pembelajaran dan diskusi antar siswa dibimbing guru. Jadi dapat dikatakan aktifitas siswa dapat dikategorikan aktif.

Aktifitas guru selama melaksanakan pembelajaran telah menggunakan metode diskusi dan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul diantaranya membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan tugasnya, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana presentasi untuk aktivitas diatas cukup besar.

KESIMPULAN

Dari data yang telah diperoleh penulis, maka dapat disimpulkan beberapa hal dari paparan data yang ada, diantaranya adalah : Penerapan model pembelajaran problem based learning dengan menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran Akidah Ahkhlak di MA Miftahul Huda Bulungan adalah dengan cara pengelompokan peserta didik, karena dengan hal itu akan membiasakan peserta didik untuk dapat memecahkan masalah secara musyawarah yang nantinya akan mendapatkan jawaban yang memuaskan, dan hal itu (membagi kelompok) dapat menjadikan peserta didik yang mandiri dan kritis. Penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak ternyata dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman peserta didik khususnya peserta didik kelas X IPS 1 dapat dikatakan berhasil. Respon peserta didik

(8)

dalam pembelajaran akidah akhlak dengan menerapkan model problem based learning dengan metode diskusi sangat antusias dan bersemangat. Adapun bentuk motivasi yang digunakan oleh guru akidah akhlak untuk mempertahankan minat peserta didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan adalah dengan cara memberi angka atau pujian.

DAFTAR PUSTAKA

Muhibbin. S. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudjana. (2004). Penelitian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya

Dimyati dan Mudjiono. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta.

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam.

Jakarta: PT. Intermasa.

Pupuh Faturrohman & M. Sobry Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Surawan, 2019. "Pernikahan Dini; Ditinjau dari Aspek Psikologi". Jurnal Aqib Zainal, Dkk. (2016). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrahma Widia

Margono. (1997). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Nana Sudjana. (1988). Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Pustaka Martiana

Referensi

Dokumen terkait

There are two problems, which become the basis of the writing, namely the description of Julien Sorel, the main character of Stendhal's The Red and The Black and Julien's

Puji syukur alhamdulillah atas segala nikmat dan karunia Allah SWT sehingga atas ijin-Nya penulis dapat menyelesaik an tugas akhir berjudul ”Uji Aktivitas

Semoga buku cerita anak ini tidak hanya bermanfaat sebagai bahan bacaan bagi siswa dan ma- sya rakat untuk menumbuhkan budaya literasi melalui pro gram Gerakan Literasi

Akuntansi Keuangan 1, begitu pula sebaliknya semakin rendah intensitas belajar maka semakin rendah pula prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan 1. Variabel latar belakang

Dalam laporan Tugas Akhir ini membahas mengenai interpretasi komposisi yang ada di dalam Throw Sesar yang memiliki pesentase volume shale yang bervariasi, sehingga

Dalam proses pemecahan masalah, digunakan metode penelitian tindakan kelas (action research classroom). Dalam penelitian ini terdapat sumber data utama, yaitu siswa

Anak berkebutuhan khusus yang menjadi perhatian penulis adalah anak Down Syndrome atau trisomy 21 merupakan penderita yang mengalami keterlambatan dalam

C:\Users\user\Desktop\Revised Advertisement profarma_2016_2.doc 19... C:\Users\user\Desktop\Revised Advertisement profarma_2016_2.doc