• Tidak ada hasil yang ditemukan

pembelajaran akidah tentunya punya efektivitas tersendiri sesuai materi yang sifatnnya penghayatan dan pengamalan sehari-hari.

instrumen kunci yang berusaha menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada di lapangan, serta berusaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan informasi kunci yang terkait dengan penelitian.

Hubungan baik tersebut diharapkan dapat menimbulkan keakraban, saling pengertian dan adanya kepercayaan terhadap peneliti, semua itu dilakukan agar peneliti dapat memperoleh data-data yang akurat, lengkap dan sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian ini.

3. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini bertempatdi MTs. Al Khair Masbagik Timur. Adapun yang diteliti adalah terkait dengan penerapan metode diskusi dalam pembelajaran Akidah Akhlak.Peneliti memilih lokasi ini karena dalam pembelajaran akidah akhlak penerapan metode diskusi belum dapat diterapkan dengan sempurna sesuai langkah-langkah penerapan metode doskusi berdasarkan landasan teori.

4. Sumber data

Dalam penelitian adalah “subyek darimana data dapat diperoleh.”40 Adapun yang menjadi subyek penelitian atau sumber data di sini yaitu:Guru bidang studi Aqidah Akhlak, Kepala sekolah madrasah dan wakil kepala madrasah. Adapun data yang ingin diperoleh dari sumber data tersebut yakni yang berkaitan dengan bagaimana penerapan metode diskusi dan langkah-langkah penerapan metode diskusi pada Pembelajaran akidah akhlak

40Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 172.

5. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, sehingga yang diperlukan adalah data dan informasi yang lengkap, objektif, dan bisa dipertanggungjawabkan sehingga dapat diperoleh dan disajikan menjadi gambaran atau pandangan yang benar. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah “percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”41Dilihat dari jenisnya wawancara terbagi menjiadi beberapa jenis yaitu

1.) Wawancara tidak terstruktur, yaitu acuan dalam wawancara yang termuat di dalamnya hanya garis-garis besar dari pertanyaan yang ingin ditanyakan. Dalam wawancara tidak terstruktur ini kreatifitas pewawancara tentunya sangat diperlukan karena pewawancara sebagai seorang pengemudi terhadap jawaban responden.

2.) Wawancara terstruktur, yaitu pedoman pedoman wawancara yang tersusun secara berturut-turut atau terperinci sehingga menyerupai chek list, di sini pewawancara membutuhkan tanda pada bagian atau nomor yang sudah tersedia.Wawancara berstruktur digunakan

41Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya 2013),hlm.186.

sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh.42

3.) Wawancara semi struktur, yaitu bentuk wawancara ini yaitu interviewer awalnya menanyakan sederatan atau serentetan beberapa pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalami guna untuk mengorek atau mencari keterangan- keterangan yang lebih lanjut. Dengan demikian maka keterangan- keterangan yang diperoleh dan didapatkan bisa meliputi variable denagan keterangan lengkap dan mendalam.43

Dari jenis-jenis wawancara di atas , dalam penelitian ini diterapkan jenis wawancara terstruktur untuk mendapatkan data tentang penerapan metode diskusi pada kegiatan pembelajaran Akidah akhlak dan kendala-kendala yang dihadapi guru akidah akhlak ketika menerapkan metode diskusi pada kegiatan pembelajaran.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan “suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”44. Dalam metode observasi Terdapat beberapa jenis observasi.Adapun metode observasi

42Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 190.

43Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, (jakarta: rineka cipta, 2002) hlm. 202

44Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2011) hlm. 220.

diklasifikasikan menjadi dua macam yakni, “observasi partisipasi pasif atau non partisifasi dan observasi terus terang atau tersamar.”45

Dari jenis observasi di atas pada penelitian ini diterapkan jenis observasi non partisipasi guna untuk mendapatkan data terkait dengan penerapan metode diskusi pada pembelajaran akidah akhlak dan kendala yang yang dihadapi guru akidah akhlak ketika menerapkan metode diskusi pada kegiatan pembelajaran.

c. Dokumetasi

Dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lenggar, agenda dan sebagainya”46. Dalam penelitian ini tidak terlepas dari catatan-catatan yang didokumentasikan berkaitan dengan gambaran umum lokasi penelitian, keadaan guru dan siswa serta struktur organisasi MTs Al Khair Masbagik Timur.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan “analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti melalui perangkat metodologi tertentu.”47 Langkah yang penting di dalam menganalisis data adalah memverifikasi data yang telah terkumpul didalam data yang telah masuk dengan memeriksa kembali secara teliti yang relevansi dengan yang diteliti.

45Sugiyono, Memahami…, hlm. 64-66.

46Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 274.

47Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 196.

Menurut Miles dan Huberman ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu :

a. Reduksi Data

Reduksi data merujuk pada pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis.48 Reduksi data dilakukan setelah mengumpulkan berbagai data mentah, baik itu hasil wawancara, observasi ataupun dokumentasi. Hal ini dilakukan dengan cara memilah atau mengelompokkan data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Hal ini dilakukan untuk mempermudah memahami berbagai data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan.

b. Model Data (Data Display)

Langkah kedua dari kegiatan analisis data adalah “model data. “Model”

sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan.”49 Setelah mengelompokkan data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, berikutnya peneliti mendeskripsikan data-data yang telah dikelompokkan berdasarkan rumusan masalah dan menyusunnya agar menjadi kalimat yang baik dan mudah difahami serta memadukannya dengan berbagai teori tentang pendidikan penguatan karakter religius.

c. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan

48Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 129.

49Ibid, hlm. 131.

Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah “penarikan atau verifikasi kesimpulan.”50 Setelah mengelompokkan dan mendeskripsikan data yang telah diperoleh serta menganalisis data-data tersebut, maka langkah terahir yang peneliti lakukan adalah mengambil kesimpulan dari paparan data dan pembahasan yang telah dibuat sebelumnya.

7. Pengecekan Keabsahan Data.

Untuk mendapatkan reabilitas dan validitas data, maka peneliti melakukan beberapa tehnik pemeriksaan terkait dengan pengumpulan data yang telah didapatkan. Untuk memperoleh temuan-temuan dan informasi yang absah, adapun teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketekunan pengamatan dan triangulasi.

“Ketekunan pengamatan dilakukan dengan pengamatan secara lebih cermat, hal ini dilakukan dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi yang berkaitan dengan temuan yang diteliti.”51 Sedangkan Tringulasi merupakan “teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu yang diluar data tersebut sebagai pembanding atau pengecek terhadap data itu. Tringulasi juga dpat berarti pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu.”52

Terdapat beberapa dari jenis-jenis tringulasi diantaranya yaitu;

a. Tringulasi metode, yaitu dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara berbeda. Cara ini digunakan untuk memeperoleh kebenaranan informasi yang handal dan gamabaran utuh mengenai

50Ibid ,hlm. 133.

51Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan,,., hlm. 370.

52Ibid, hlm. 170.

informasi tertentu. Tringulasi tahap ini digunakan jika informasi atau data yang sudah didapatkan dari subjek atau informan informan penelititin diragukan kebenarannya.

b. Tringulasi data, yaitu menggali kebenaran informasi melalui berbagai metode dan perolehan sumber data, misalnya selain wawancara dan observasi, bisa juga digunakan dokumen tertulis, arsif, gambar atau foto, dan lain sebagainya. Masing-masing cara tersebut menghasilkan bukti atau data yang berbeda yang akan memberikan pandangan yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti.

c. Tringulasi teori, yaitu hasil akhir dari penelitian kualitatif yang berupa sebuah rumusan informasi atau thesis statment. Sealnjutnya informasi tersbut dibandingkan dengan pandangan sebuah teori yang relevan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau kesimpulan dari yang sudah dihasilkan. Selain itu tringulasi teori dapat dapat meningkatkan kedalaman pemahaman bila peneliti mampu menggali pengetahuan teoretik secara mendalam atas hasil analisa data yang sudah didapatkan. 53

d. Tringulasi penyelidikan yaitu, dengan cara memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Contohnya, membandingkan hasil analisis seorang dengan analisis lainnya.

53Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif... 330

Dari beberapara jenis tringulasi di atas dalam penelitian ini digunakan tringulasi data, tringulasi metode dan tringulasi teori.

Dokumen terkait