• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Aqidah Akhlak

F. Kerangka Teori

1. Pembelajaran Aqidah Akhlak

a. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak

Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spritual seseorang agar mau belajar dengan kehendak sendiri. Menurut Nasution pembelajaran merupakan “suatu aktivitas mengorganisasi dan mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar.”29

Dari penjelasan tersebut bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi yang dimana bagaimana menghubungkan antara lingkungan dengan peserta didik.Oemar khamalik menjelaskan pengertian pembelajaran yakni“suatu proses penyampaian pengetahuan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode imposisi dengan cara menuangkan pengetahuan kepada siswa.”30

Dari penjelasan tersebut pembelajaran ialah suatu proses yang melibatkan intraksi antar pendidik dengan peserta didik di dalam kelas dengan tujuan tertentu yakni tujuan pembelajaran atau diebut dengan proses tranfer ilmu. Mata pelajaran akidah akhlak adalah sub mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar sampai menengah yang membahas ajaran agama islam dalam segi akidah dan akhlak.

29Muhammad Fathurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm.

6.

30Oemar Khamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung; PT Remaja Rosdakraya, 2009). hlm. 25.

Kata “Aqidah” berasal dari kata “al aqdu” yang dari segi bahasa berarti mengikat, membuhul, menjajikan.sedangkan aqidah menurut istilah ialah keyakinan atau kepercayaan yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun. Sedangkan kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu jama’ dari kata “khuluqun” yang secara bahasa diartikan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat, tata krama, sopan santun, adab, dan tindakan. Kata

akhlak” juga berasal dari kata “khalaqa” atau “khalqun”, yang artinya menciptakan, tindakan atau perbuatan, sebagaimana terdapat kata “al-khaliq”, artinya pencipta dan “makhluq”, artinya yang diciptakan.

Dengan demikian yang dimaksud dengan akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran dalam pendidikan agama islam untuk menanamkan kepercayaan serta keimanan kepada peserta didik terhadap Allah sehingga membentuk perilaku siswa yang sesuai dengan tuntunan Islam.

Sedangkan menurut istilah, pengertian akhlak adalah sifat yang tertannam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Definisi yang tidak jauh beda juga dikemukakan oleh Imam Alghazali bahwa akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam

perbuatan dengan gamblang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.31

Akidah Akhlak merupakan mata pelajaran yang mengajarkan tentang hubungan-hubugan baik sifatnya vertikal(antara hamba dan pencipta) maupun yang sifatnya horizontal(sesama makhluk).

b. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak

Pembelajaran akidah akhlak merupakan pembelajaran tentang nilai-nilai akidah atau keyakinan dan juga mengandung nilai-nilai akhlak.

brahi menjelaskan tujuan pembelajaran tujuan akidah akhlak yaitu;

”Pembelajaran akidah akhlak di madarasah tsanwiyah bertujuan untuk mengatahui petunjuk hidup yang benar dan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman peserta didik tentang akidah dan kahlak islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat berbangsa dan bernegara serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.”32

Dengan demikan pembelajaran akidah akhlak juga bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik yang mencakup wilayah ketuhanan secara khusus dan mencakup kehidupan bersosial secara umum atau disebut dengan Hablumminallah Wahablumminanas.

31Beni Ahmad Saebani, Ilmu Akhlak, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2012), hlm. 14.

32T. Ibrahim dan H. Darsono, Membangun Akidah Dan Akhlak, (Solo; Pt Tiga Serangkai, 2008). hlm. 5.

Tujuan dari pendidikan akidah akhlak yakni; “pada dasarnya merupakan tujuan utama dari pendidikan islam, sebab pada dasarnya tujuan dari pendidikan secara umum adalah pembentukan akhlak”.33 Dari setiap pendidikan yang umum maupun yang husus lebih-lebihnya tentu mengharapakan perbaikan akhlak atau perilaku dari peserta didik yang merupakan tujuan dari pendidikan tersebut.

Dalam keterangan yang lain diantara tujuan pembelajaran akidah akhlak sebagai berikut:

a. Memperkenalkan kepada murid keyaninan atau kepercayaan yang benar, yang menyelamatkan mereka dari azab Allah. Juga diajarakan tentang iman dan islam.

b. Menanamkan keimanan kepada anak untuk berkeyakinan serta mengimani Allah dan rasulnya, pera malaikat Nya, kitab-kitab Allah, dan tentang hari kiamat.

c. Membentuk keimanan seseorang supaya menjadi benar.

d. Membantu siswa agar mereka memahami berbagai hakikat, seperti;

1.) Allah berkuasa dan mengetahui segala sesuatu

2.) Percaya dengan keadilan Allah, baik di dunia maupun yang di akhirat.

33Afriantoni, Perinsip-Perinsip Pendidikan Akhlak Generasi Muda Percikan Pemikiran Ulama Sufi Turki Beduzzaman Said Nursi, (yogyakarta; CV Budi Utama, 2015. hlm 18.

3.) Membersihjiwa dan fikiran dari kesyirikan baik yang sifatnya samar maupun terang-terangan.34

Menurut barmawi umari bahwa secara umum tujuan tujuan pengajaran akhlak meliputi:

a.)Supaya terbiasa melakukan hal yang baik, terpuji serta menghindari akhlak tercela dan hina.

b.)Supaya menjaga hubungan baik sesama hamba dengan pencipta ataupun sesama makhluk.35

Jadi kesimpulan dari tujuan akidah akhlak untuk menjadikan anak menjadi peribadi yang islami, yang tercermin dalam perilakunya sehari-hari berupa akhlak yang mulia yang sesuai dengan al qur’an dan hadist serta memiliki keimanan untuk mengamalkan perbuatan yang baik dan meninggalkan perbuatan yang buruk serta selalu berupaya mendekatan diri kepada Allah guna memperoleh kerida’an Nya.

c. Metode Pembelajaran Aqidah Akhlak

Dalam pembelajaran tentu tidak bisadilepaskan dengan metode yang di pakai oleh pendidik. Sebab metode merupakan komponen dalam proses mengajar mengajar. Dalam pengertian metode yakni;

Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu metha dan hodos. Meta berarti melewati atau melalui dan hodos berarti jalan atau cara . Metode

34Samilah Mahmud Gharib, Membekali Anak Dengan Akidah,( Jakarat: Magfirah Pustaka, 2006), hlm. 116

35Muhammad Qadir Ahmad, Metodologi Pengaran pendidikan Agama islam,(jakarta:

IAIN Jakarta, 1985), hlm. 113

berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.

Metode pemebelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok.36

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran bergantung pada karakteristik pendekatan atau startegi yang dipilih, misalnya metode tanya jawab, cerama, diskusi, dan lain sebagainya. Mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu bagian dari pendidikan islam dan tentunya metode-metode pembelajarannya harus disesuaikan dengan pendidikan islam. Abdurrahman An nahlawi mengemukakan bahwa Diantara metode yang dipergunakan dalam pendidikan islam, yaitu sebagai berikut :

1. Pendidikan dengan Hiwar Qur’ani dan Nabawi

Hiwar atau dialog ialah percakapan silih berganti antara dua pihak atau lebih melalui tanya jawab mengenai suatu topik yang mengarah pada suatu tujuan. Hiwar Qur’ani merupakan dialog yang berlangsung antara Allah dan hamba-Nya. Sedangkan Hiwar Nabawi adalah dialog yang digunakan oleh nabi dalam mendidik sahabatnya.

2. Pendidikan dengan Kisah Qur’ani dan Nabawi

Dalam pendidikan islam, kisah mempunyai fungsi edukatf yang tidak dapat diganti dengan bentuk penyampaian lain dari bahasa. Hal ini disebabkan kisah Qur’ani dan Nabawi memiliki beberapa keistimewaan yang membuatnya mempunyai efek psikologis dan edukatif yang sempurna, rapi, dan jauh jangkauannya seiring dengan perjalanan zaman.

36Ibid, hlm. 49.

3. Pendidikan dengan perumpamaan

Pendidikan dengan perumpamaan merupakan yaitu pendidkan dengan memberikan permisalan-permisalan yang sudah diketahui secara umum.

Misalnya perumpamaan orang musyrik yang mejadikan pelindung selain Allah di perupamakan seperti laba-laba yang membuat rumahnya.

4. Pendidikan dengan Latihan dan Pengamalan

Salah satu metode pendidikan yang digunakan Rasulullah dalam mendidik para sahabtnya adalah dengan latihan, yaitu memberikan kesempatan para sahabat untuk mempraktikan cara-cara ibadah secara berulang kali. Metode seperti ini diperlukan pendidik untuk memberikan pemahaman dan membemtuk ketrampilan peserta didik.

5. Pendidikan dengan Teladan

Pendidikan dengan keteladanan dapat dilakukan oleh pendidik dengan menampilkan perilaku yang yang mecerminkan akhlak yang mulia di depan peserta didik. Pendidikan dengan teladan tentunya menuntut pendidik menjadi model yang layak di contoh oleh peserta didik baik dari segi ucapan maupun tingkah laku.

6. Pendidikan Ibrah Dan Mau’izah

Pendidikan dengan ibrah dilakukan oleh pendidik dengan mengajak peserta didik mengetahui inti sari dari suatu perkara yang disaksikan, diperhatikan, ditimbang-timbang, di ukur, dan putuskan secara nalar sehingga menghasilkan kesimpulan yang yang dijadikan bahan pelajaran dan renungan. Sedangkan pendidikan dengan mau’izhah adalah pemberian nasihat dan peringatan yang baik akan kebaikan dan keburukan dengan cara yang menyentuh hati.

7. Pendidikan dengan Tarhib dan Targhib.

Targhib adalah janji yang disertai dengan bujukan serta pemberian kabar gembira dari balasan dari perbuatan-baik yang dilakukan oleh seseoran.

Sedangkan tarhib pendidkan dengan menggambarkan ancaman siksaan yang akan diperoleh dari perbuatan tidak baik.37

Metode merupakan bagian dari komponen pembelajarn yang harus digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Dan metode pembelajaran jenisnya beragam seperti yang disebutkan di atas dan salah satunya adalah metode diskusi. Diskusi dalam pembelajran akidah

37Bukhari umar, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta : amzah, 2011), hlm. 189.

pembelajaran akidah tentunya punya efektivitas tersendiri sesuai materi yang sifatnnya penghayatan dan pengamalan sehari-hari.

Dokumen terkait