Berdasarkan visi dan misi Desa Kutoarjo, penanggulangan permukiman kumuh melalui Program Kotaku di Desa Kutoarjo merupakan bagian dari upaya Kabupaten Purworejo dan Pemerintah Desa Kutoarjo dalam mewujudkan Kabupaten Purworejo yang semakin sejahtera dengan menitik beratkan pada aspek lingkungan hidup. Penataan kawasan kumuh merupakan salah satu bentuk optimalisasi pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat Desa Kutoarjo sesuai dengan misi diatas. Struktur organisasi Desa Kutoarjo menganut sistem kelembagaan pemerintahan desa dengan pola minimal, yang bertujuan untuk menciptakan efisiensi birokrasi.
Sesuai tugas pokok dan fungsi yang telah dijelaskan di atas, pihak yang bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program Kotaku di kecamatan Kutoarjo adalah dinas pembangunan yaitu Bpk. Walujo karena bagian pembangunan menangani Kotaku sebagai program pengelolaan kawasan kumuh yang inti pelaksanaannya adalah pembangunan dan peningkatan infrastruktur yang ada di kawasan kumuh. Jarak desa Kutoarjo dari pusat pemerintahan Purworejo sekitar 12 km sedangkan dari pusat pemerintahan kabupaten Kutoarjo berjarak sekitar 1 km. Hal ini merupakan hasil nyata keberhasilan program Kotaku di Desa Kutoarjo dalam meningkatkan kondisi lingkungan sekitar dan kondisi fasilitas umum.
Secara umum Desa Kutoarjo merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 23 meter di atas permukaan laut. Keadaan hidrologi Desa Kutoarjo patut diperhatikan tersendiri, karena merupakan aspek penting dalam menunjang berbagai kegiatan, seperti Potensi sumber daya air di Desa Kutoarjo terbagi menjadi dua jenis, yaitu air tanah dan air permukaan.
Air tanah banyak terdapat pada endapan permukaan dengan kandungan batuan yang minim, sehingga cocok untuk wilayah Desa Kutoarjo yang didominasi oleh tanah aluvial sehingga mudah menyerap air.
Kondisi Demografi
Selarik, RW 11 Gang Tegal, RW 12 Kampung Senepo Blimbingan dengan selisih jumlah penduduk laki-laki sebanyak 5.552 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 5.771 jiwa serta kepadatan penduduk mencapai 5.225/Km². Mayoritas penduduk Kecamatan Kutoarjo menganut agama Islam dengan jumlah penduduk beragama Islam sebanyak 10.555 jiwa, disusul penduduk Protestan sebanyak 1.002 jiwa, penduduk Katolik sebanyak 815 jiwa, penduduk Budha sebanyak 49 orang, dan penduduk Hindu sebanyak 2 orang. Dari Tabel 2.1 diatas terlihat bahwa Kecamatan Kutoarjo merupakan kecamatan yang mempunyai kepadatan penduduk yang cukup tinggi yaitu sebesar 4.751 jiwa/Km² atau dalam satuan hektar sebesar 47 jiwa/ha.
Hal ini dibuktikan dengan jumlah penduduk Desa Kutoarjo yang berjumlah 11.309 jiwa dibagi dengan seluruh wilayah Desa Kutoarjo yaitu 238 Ha. Hal ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap munculnya permukiman kumuh, karena salah satu faktor terjadinya permukiman kumuh adalah tingginya jumlah penduduk.
Kelembagaan Kelurahan Kutoarjo yang berpartisipasi dalam Implementasi Program Kota Tanpa Kumuh
Lembaga Pemerintahan
LKM “Karya Mandiri” Kelurahan Kutoarjo
Kepengurusan LSM tersebut dipimpin oleh seorang koordinator yang dipilih langsung oleh warga Desa Kutoarjo. Jangka waktu kepengurusan LKM adalah setiap 3 (tiga) tahun sekali yang dipilih oleh masyarakat, misalnya pemilu. Lembaga Kemandirian Masyarakat (LKM) di Desa Kutoarjo bernama LKM Karya Mandiri yang didirikan pada tahun 2008.
Pengurus utama Yayasan Kemandirian Desa (LKM) Kutoarjo terdiri dari seorang koordinator, seorang sekretaris dan beberapa unit administrasi. Kecamatan Kutoarjo merupakan unit pengelolaan lingkungan hidup (UPL), unit pengelolaan keuangan (UPK), unit pembangunan (UP) dan unit pengelolaan sosial (UPS). Setiap orang mempunyai tugas dan peran masing-masing dalam menjalankan program Kotaku di Desa Kutoarjo.
Peran LKM Karya Mandiri Desa Kutoarjo dalam mendorong program permukiman kumuh di Desa Kutoarjo antara lain menerima dan mengelola dana BPM dari pemerintah pusat, yang kemudian disalurkan ke lembaga masyarakat lainnya yaitu lembaga kemasyarakatan. Kelompok Swadaya (KSM). Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) merupakan organisasi masyarakat yang dibentuk sebagai panitia pelaksana program yang akan dilaksanakan di Desa Kutoarjo. LSM Karya Mandiri juga mempunyai tanggung jawab untuk menyalurkan arahan pemerintah kepada KSM sebagai penggerak program.
Kelompok Swadaya Masyarakat (LKM) Karya Mandiri Kecamatan Kutoarjo telah membentuk 3 (tiga) Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berperan sebagai penggerak dan pelaksana pembangunan dalam program Kotaku. Dalam melaksanakan tugasnya, masing-masing KSM menangani beberapa kegiatan sesuai permasalahan di wilayahnya yang termasuk dalam program Kotaku dengan dibina oleh LKM Karya Mandiri Desa Kutoarjo. Dalam pelaksanaannya, KSM masih berada di bawah tanggung jawab LKM Karya Mandiri, sehingga LKM bertugas melakukan pemantauan pelaksanaan program oleh masing-masing KSM di Desa Kutoarjo.
Lembaga Kemandirian Masyarakat Karya Mandiri sebagai lembaga mitra masyarakat dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada masyarakat Desa Kutoarjo yang ditunjukkan oleh. Rapat Warga Tahunan Desa Kutoarjo Tahun 2019 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Januari 2019 pukul 20.00 di Kantor Desa Kutoarjo. Inti acara RWT adalah membahas pertanggungjawaban LKM Karya Mandiri Kecamatan Kutoarjo selama satu tahun masa kerja yang terdiri dari penggunaan anggaran BPM dalam program Kotaku tahun 2019.
Profil Permukiman Kumuh Kelurahan Kutoarjo
- Aspek Fisik
Hal ini dapat menjadi acuan bagi pelaksana program dalam membuat skala prioritas pemilihan wilayah pelaksanaan Program Kotaku di desa Kutoarjo. Dari tabel 2.7 terlihat bahwa kawasan kumuh desa Kutoarjo termasuk dalam kategori permukiman kumuh yaitu kawasan miskin yang mempunyai skor kekumuhan antara 16-37, sedangkan wilayah RT 06 dan RT 07 di RW 05 termasuk dalam kategori permukiman kumuh. tidak termasuk dalam kawasan kumuh karena mempunyai nilai kekumuhan kurang dari 16 yaitu RT 06 dengan nilai 8 dan RT 07 dengan nilai 12. Aspek fisik meliputi beberapa hal yang dapat dilihat secara langsung wujud fisiknya oleh masyarakat. , terdiri dari bangunan tempat tinggal, jalan lingkungan, air minum, drainase lingkungan, saluran pembuangan limbah, limbah dan proteksi kebakaran.
Setiap aspek fisik mempunyai kriteria tersendiri yang digunakan untuk menggambarkan jumlah permukiman kumuh di setiap kawasan di Desa Kutoarjo (Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR, Bangunan Perumahan). Desa Kutoarjo mempunyai bangunan yang tidak teratur sebanyak terdapat bangunan yang tidak memenuhi persyaratan teknis yaitu sebanyak 75 unit atau 7% dan luas lahan yang kepadatannya tidak memenuhi ketentuan adalah 0 Ha (0%) ( BPS Kabupaten Purworejo, 2020).
Jalan Lingkungan
Ada tiga kriteria yang digunakan untuk menilai kekumuhan suatu kawasan dengan aspek bangunan tempat tinggal, yaitu ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan, dan ketidaksesuaian bangunan dengan persyaratan teknis.
Air Minum
Drainase Lingkungan
Dari segi ketidakmampuan mengalirkan limpasan, Desa Kutoarjo mempunyai wilayah terdampak banjir sebesar 1%, dari segi kurangnya drainase, Desa Kutoarjo mempunyai panjang saluran drainase yang ideal adalah 35.376 meter dan panjang saluran drainase eksisting adalah 27.708 meter. Dalam hal belum terhubung dengan sistem drainase perkotaan, Desa Kutoarjo mempunyai panjang saluran akses ke sistem kota sebesar 2734 meter atau 8%. Kemudian dari segi drainase yang tidak terawat, Desa Kutoarjo mempunyai panjang saluran drainase yang tidak terawat yaitu sepanjang 20.630 meter atau 58% dengan tingkat kumuh 3, sedangkan dari segi kualitas konstruksi drainase, Desa Kutoarjo terdapat saluran drainase yang rusak dengan panjang saluran drainase yang rusak. 5967 meter atau 17%.
Sanitasi
Sampah
Proteksi Kebakaran
Aspek Non Fisik
Legalitas
Kepadatan Penduduk
Ada tujuh kriteria yang digunakan untuk menilai permukiman kumuh di suatu daerah dengan aspek penghidupan, yaitu pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan atau nelayan, pertambangan atau penggalian, industri atau pabrik, konstruksi atau bangunan, perdagangan atau jasa seperti guru, tenaga kesehatan. . , hotel dan sebagainya dan terakhir, pegawai pemerintah masing-masing. Dari segi pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, Desa Kutoarjo mempunyai jumlah penduduk dengan mata pencaharian tersebut 42 orang atau 3,8%, kemudian dari segi industri atau pabrik ada 8 orang atau 0,7%, dari segi konstruksi atau pembangunan ada. . 36 orang atau 3,3%, perdagangan atau jasa sebanyak 839 orang atau 81,9% dan pegawai pemerintah sebanyak 112 orang atau 10,3% (Profil Penduduk Kabupaten Purworejo, 2021).
Fasilitas Kesehatan
Jumlah penduduk yang berobat di puskesmas sebanyak 465 KK atau 42,6%, berobat tradisional sebanyak 4 KK dan berobat ke bidan sebanyak 29 KK atau 2,7%.
Fasilitas Pendidikan