• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Publik Berbicara kebijakan publik tidak terlepas dari masalah publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kebijakan Publik Berbicara kebijakan publik tidak terlepas dari masalah publik"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

Dengan cara ini, resistensi warga negara terhadap suatu kebijakan yang ditentukan oleh pejabat publik akan berkurang, bahkan warga negara akan menunjukkan partisipasi aktif dalam implementasi suatu kebijakan publik. Sementara itu, Harold D Laswell dan Abraham Kaplan (1970) mendefinisikan kebijakan publik sebagai “Kebijakan publik adalah program yang diproyeksikan dari tujuan, nilai, dan praktik.” Anderson mengatakan, “Kebijakan publik adalah kebijakan yang dibuat oleh lembaga dan pejabat pemerintah.” Kebijakan publik adalah kebijakan yang dikembangkan oleh badan publik dan pejabat pemerintah.

Menurut Bintoro Tjokroamidjojo dan Mustofaadidjaja AR, sistem kebijakan publik adalah model kelembagaan umum dalam pengambilan kebijakan publik, yang masing-masing mencakup hubungan antara 4 unsur. Kebijakan publik merupakan suatu arah atau pola tindakan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dan bukan merupakan keputusan yang berdiri sendiri. Menurut Anderson dalam Budi Winarno, hakikat kebijakan publik sebagai suatu rangkaian tindakan dapat dikategorikan dalam beberapa hal, seperti

Keputusan kebijakan adalah keputusan yang dibuat oleh pejabat pemerintah yang menegaskan atau memberikan arah dan isi tindakan kebijakan publik. Ia juga menjelaskan bahwa kebijakan publik secara umum meliputi tahapan perumusan masalah kebijakan, implementasi kebijakan, dan evaluasi kebijakan. Riant Nugroho mengatakan kebijakan publik ada dengan tujuan tertentu, yaitu mengatur kehidupan bersama dalam negara untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama.

Pemerintahan yang mendapat amanah dari rakyat untuk melaksanakan pemerintahan dalam merumuskan kebijakan publik harus berpedoman pada tujuan negara tersebut di atas.

Implementasi Kebijakan Publik

Ia juga menegaskan, agar kebijakan dapat terfokus pada tujuan yang telah ditentukan, maka pengambilan kebijakan harus didasarkan pada lingkaran tahapan kebijakan yang meliputi perencanaan dan evaluasi. Untuk mewujudkan kebijakan yang tepat sasaran dan membuahkan hasil yang memuaskan, maka perlu dilakukan analisis kebijakan pada setiap tahapan kebijakan, dan khususnya dalam implementasi kebijakan, analisis implementasi kebijakan harus dilakukan oleh pihak-pihak di luar pengambil kebijakan. . guna mencapai hasil yang sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga dapat dicapai sebagai acuan pengambilan kebijakan selanjutnya. Interpretasi berkaitan dengan penerjemahan bahasa atau istilah program ke dalam rencana dan instruksi yang dapat diterima dan dilaksanakan.

William N Dunn mengartikan implementasi kebijakan sebagai pelaksanaan pengendalian tindakan kebijakan dalam jangka waktu tertentu. Lester dan Joseph Stewart menyebut implementasi kebijakan sebagai suatu proses dan hasil, keberhasilan suatu implementasi kebijakan dapat diukur atau dilihat dari proses dan tercapainya hasil akhir (output), yaitu tercapai atau tidaknya tujuan yang ingin dicapai. bukan. . Sutopo dan Sugiyanto berpendapat bahwa tugas implementasi adalah mengembangkan struktur hubungan antara tujuan kebijakan publik yang telah ditetapkan dan tindakan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut dalam bentuk hasil kebijakan.

Yeremias T Keban menemukan bahwa dalam implementasi kebijakan terdapat berbagai kendala yaitu kendala internal seperti ketersediaan dan kualitas input yang digunakan seperti sumber daya manusia, dana, struktur organisasi, informasi, sarana dan fasilitas yang dimiliki, serta aturan, sistem. dan prosedur. Dari luar kita membedakan semua kekuatan yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap proses implementasi itu sendiri, seperti peraturan atau kebijakan pemerintah, kelompok sasaran, tren ekonomi, kebijakan dan kondisi sosial budaya. Hambatan-hambatan tersebut di atas mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan implementasi kebijakan, dan untuk mengungkap faktor-faktor tersebut dalam implementasi kebijakan diperlukan analisis kebijakan. Analisis kebijakan merupakan suatu bentuk analisis yang menyajikan dan menghasilkan informasi sedemikian rupa sehingga dapat memberikan dasar bagi pengambil kebijakan untuk mengambil keputusan (E S Quade dalam William Dunn.

Penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi

Proses penelitian, pengkajian kebijakan dilakukan melalui multi disiplin ilmu

Bagaimana cara kebijakan di implementasikan ?

Siapa saja yang dilibatkan dalam proses implementasi tersebut ?

Bagaimana tanggapan target group terhadap kebijakan tersebut ?

Sampai saat ini belum ada teori yang dapat digunakan untuk menyelidiki implementasi kebijakan (Budi Winarno. Oleh karena itu, untuk memahami implementasi kebijakan hanya dapat digunakan melalui pendekatan prosedur kebijakan yang bersifat top-down dan bottom-up. Hakikat dari Pendekatan top down adalah sejauh mana tindakan para pelaksana (administrator dan birokrat) sesuai dengan prosedur dan tujuan yang digariskan oleh pengambil kebijakan di tingkat pusat (Leo Agustino.

Penulis hanya mengemukakan dua (dua) model pendekatan implementasi kebijakan publik yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu Brian W.

Untuk pelaksanaan program tersedia waktu dan sumber-sumber yang cukup memadai

Perpaduan sumber-sumber yang diperlukan benar-benar tersedia

Kebijakan yang akan diimplementasikan didasari oleh suatu hubungan kausalitas yang andal

Hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai penghubungnya

Hubungan saling ketergantungan harus kecil

Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan

Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat

Komunikasi dan koordinasi yang sempurna

Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna

Sumber-Sumber

Kecenderungan-kecenderungan

Struktur birokrasi

Good Governance Dalam Kebijakan Publik

Sekitar tahun 1990-an, sebelum reformasi politik di Indonesia, beberapa lembaga internasional seperti UNDP dan Bank Dunia memperkenalkan terminologi baru yang disebut administrasi publik yang baik atau good governance (Samodra Wibawa. Reformasi yang dimulai pada tahun 1998, membawa konsep good public governance diterapkan. oleh pemangku kepentingan.birokrat dalam melaksanakan tugasnya Arti good governance tidak ada dalam kamus standar bahasa indonesia dan kamus standar bahasa inggris.

Pemerintahan dalam bahasa Indonesia disebut pemerintahan yang berarti tindakan, fakta, pola kegiatan atau penyelenggaraan pemerintahan (Ashari dan Fernanda. Istilah pemerintahan telah berkembang dan populer dengan sebutan pemerintahan, sedangkan praktik terbaik disebut pemerintahan yang baik atau good governance (Ashari dan Fernanda Kata good governance atau pemerintahan yang baik seolah menegaskan bahwa tidak ada iklim pemerintahan yang baik di negeri ini.

Kata good governance dapat ditemukan dalam peraturan perundang-undangan, termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Dalam artikel tentang good governance yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri tanggal 6 Juli 2006 disebutkan bahwa pengertian good governance menurut Bank Dunia adalah penyelenggaraan manajemen pembangunan yang sehat dan bertanggung jawab, yang sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi. dan demokrasi dan pasar yang efisien, menghindari kesalahan alokasi dana investasi, mencegah korupsi secara baik, politis dan administratif, menerapkan disiplin anggaran dan menciptakan kerangka hukum dan politik bagi pertumbuhan kegiatan usaha. Lembaga Administrasi Negara (2000), mengindonesiakan Good Governance sebagai good governance dan mengartikan Good Governance sebagai penyelenggaraan negara yang kokoh dan akuntabel, serta efisien dan efektif, menjaga interaksi sinergis yang konstruktif antara bidang negara, swasta, dan masyarakat.

Ciri-ciri tata kelola pemerintahan yang baik sebagai sebuah asas tertuang dalam rencana strategis Lembaga Administrasi Negara tahun 2000-an. Tahun 2004, dimana disebutkan perlunya pendekatan baru dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan, yang ditujukan pada terwujudnya good governance, yaitu proses penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, profesional, mendukung supremasi hukum dan kemanusiaan. hak, desentralisasi, partisipatif. , transparan, adil, bersih dan bertanggung jawab, serta efisien, sukses dan bertujuan untuk meningkatkan daya saing bangsa. Baik atau buruknya suatu pemerintahan dapat dinilai apabila bersinggungan dengan seluruh unsur prinsip-prinsip good governance.

United Nations Development Program (1997) menyatakan bahwa ciri-ciri atau prinsip yang harus diperhatikan dan dikembangkan dalam praktik good governance antara lain:

Partisipasi ( Participation )

Aturan Hukum ( Rule Of Law )

Daya Tanggap ( Responsiveness )

Berorientasi Konsensus ( Consensus Orientation )

Berkeadilan ( Equity )

Efektifitas dan Efisiensi (Effectiveness and Efficiency )

Bervisi Strategis ( Strategic Vision )

Proyek e-KTP dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional di Indonesia yang memungkinkan seseorang memiliki lebih dari satu KTP. Selain itu, KTP-el dilindungi dengan keamanan pencetakan seperti teks timbul, teks mikro, gambar filter, tinta tidak terlihat dan warna yang berpendar di bawah sinar ultraviolet, serta desain anti penyalinan (www.ktp-el.com). 24 Tahun 2013 menyebutkan bahwa e-KTP memuat gambar lambang Garuda Pancasila dan peta wilayah negara kesatuan Republik Indonesia yang memuat informasi kependudukan yaitu NIK, nama,.

Sidik jari dilakukan terhadap 10 sidik jari tangan yang tersimpan di database dan dua sidik jari tangan yaitu jari telunjuk kanan dan kiri pada chip kartu (www.ktp-el.com). Chip di dalam kartu juga mampu menandatangani secara digital dan menghasilkan kunci kriptografi (www.ktp-el.com). Pada tahun 2007, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi menandatangani perjanjian yang mengizinkan warga negaranya menggunakan kartu identitas elektronik warganya untuk melakukan perjalanan antara kedua negara melalui darat, laut, dan udara (www.ktp-el.com).

Kartu identitas elektronik ini dirancang mudah dan murah untuk dibuat, serta mudah, aman dan tahan lama untuk digunakan (www.ktp-el.com). Pada pengujian sampel e-KTP tahun 2009, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Administrasi Sipil bekerja sama dengan BPPT, ITB, LSN dan APTIKOM memberikan pelatihan dan bantuan teknis untuk kegiatan survei sidik jari. Saat ini petugas kecamatan sudah mampu melakukan dengan baik dan mandiri kegiatan sidik jari, pengiriman sidik jari untuk identifikasi 1:N, dan pencatatan data dalam chip serta verifikasi sidik jari 1:1 hingga penyerahan e-KTP kepada warga ( www .ktp-el.com).

Pengenalan awal KTP berbasis NIK yang dilengkapi sidik jari dan chip atau e-KTP merupakan langkah strategis menuju tertib pengelolaan. KTP-el atau KTP elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem pengamanan/pengendalian baik dari segi administrasi maupun teknologi informasi yang berbasis pada basis data kependudukan nasional (UU No. 24 Tahun 2013). Nomor NIK pada e-KTP akan digunakan sebagai dasar penerbitan paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), polis asuransi, sertifikat hak atas tanah, dan penerbitan dokumen pribadi lainnya (Pasal 13 UU). TIDAK. 24 tahun 2013).

Penggunaan sidik jari e-KTP sudah lebih canggih dibandingkan sebelumnya yang digunakan untuk Surat Izin Mengemudi. 24 Tahun 2013, data kependudukan yang dimasukkan dalam e-KTP disajikan dalam kerangka sebagai berikut: Untuk memperoleh data penduduk di atas, KTP harus mengisi formulir jenis F1.01. 24 Tahun 2013, struktur e-KTP terdiri dari sembilan lapisan, yang akan meningkatkan keamanan KTP konvensional.

Per 24 September 2013, e-KTP dilindungi oleh perlindungan cetak seperti teks timbul, mikroteks, filter gambar, tinta tak kasat mata dan warna yang berpendar di bawah sinar ultraviolet, serta desain anti copy. Sedangkan sistem yang digunakan di India untuk mengelola data kependudukan adalah sistem UID (identifikasi unik), yang di india disebut NIK (Nomor Induk Kependudukan) (www.ktp-el.com).

Gambar 4. Perbedaan KTP Lama, KTP Nasional dan   KTP Elektronik (KTP-el)
Gambar 4. Perbedaan KTP Lama, KTP Nasional dan KTP Elektronik (KTP-el)

Gambar

Gambar 4. Perbedaan KTP Lama, KTP Nasional dan   KTP Elektronik (KTP-el)

Referensi

Dokumen terkait

Box 344, Bisha 61922, Saudi Arabia iPhysics Department, Faculty of Science, Al-Azhar University, Assiut 71524, Egypt jDepartment of Applied Physics and Astronomy, University of