• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BERITA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 9 PADANG Rahmi Septia Nisa1, Afnita2

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Padang

nisarahmiseptia@gmail.com, afnita@fbs.unp.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan hal sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan keterampilan membaca pemahaman teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang. Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang. Ketiga, menganalisis korelasi keterampilan membaca pemahaman teks berita dengan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif..Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan (desain) penelitian korelasional. Jumlah populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang sebanyak 256 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu proposional random sampling, sebesar 25% yaitu 64 siswa. Hasil penelitian ini, Pertama Keterampilan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang berada pada kualifikasi baik (B) Keterampilan membaca pemahaman teks berita siswa untuk indikator struktur teks baik (B) dengan rata-rata 80,04 . Kedua, keterampilan menulis teks berita siswa kelas VII SMP Negeri 9 Padang berada pada kualifikasi baik (B) dengan rata-rata 80,50 . Ketiga, terdapat korelasi yang signifikan anatara keterampilan memmbaca pemahaman dengan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang pada derajat kebebasan n-1 pada taraf signifikan 95%. Nilai ¿

thitung¿ 5,08) lebih besar daripada Nilai ttabel (1,67).

Kata Kunci : Korelasi, Keterampilan Membaca Pemahaman, Keterampilan Menulis Teks Berita.

PENDAHULUAN

Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara langsung dan secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan kemampuan intelektual siswa. Dengan menulis, siswa dapat mengembangkan daya pikirnya. Selain itu, melalui menulis, siswa dapat mengembangkan daya berpikir dan kreativitasnya melalui bahasa tulis yang tersusun logis dan sistematis. Oleh sebab itu siswa diharapkan mampu mengekspresikan berbagai pikiran.

Gagasan, pendapat dan perasaan sehingga tercipta tulisan yang menarik. Keterampilan menulis yang tidak diimbangi dengan latihan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

(2)

penulisan. Siswa harus dilatih untuk mengekspresikan ide, pemikiran, dan perasaan mereka secara tertulis.

Permasalahan menulis juga menjadi perhatian dunia internasional. Kemampuan menulis bukan merupakan kemampuan kemampuan bahasa yang bersifat bawaan melainkan kemampuan yang dimilki seseorang melalui proses belajar dan berlatih. Semakin sering seseorang berlatih menulis, tentunya semakin terampil ia menulis, dan kualitas tulisannya pun akan lebih baik.. Hal ini itulah yang mendasari peneliti dari beberapa negara, seperti Indonesia Sunden (2007), Malaysia (Tan, 2011) , Cina (Zhang, 2015), Australia (Desphande, 2014) yang melakukan penelitian tentang menulis. Beberapa peneliti tersebut mengkaji keterampilan menulis lebih sulit dikuasai daripada keterampilan berbahasa lain karena keterampilan menulis memerlukan penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi tulisan. Selain itu keterampilan juga diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk mengkomunikasikan dan mengespresikan ide-ide yang benar kepada pembaca.

Abbas (dalam Sartono 2015:69) mengemukakan menulis merupakan kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada orang lain dengan melalui bahasa tulis.Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad Rofiuddin dan Darmiyati Zuhri (dalam Sartono 2015:70) keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan mengunakan bahasa tulis. Sementara itu menurut Tarigan ( dalam Sartono 2015:70) menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain.

Salah satu faktor yang mempengaruhi menulis teks berita siswa adalah kemampuan membaca siswa khususnya membaca pemahaman. Korelasi yang positif yang terjadi pada kedua kemampuan tersebut adalah sama-sama memerlukan proses berfikir dan memahami sebuah bacaan. Dari hasil bacaan tersebut sesorang mampu menulis teks berita karena telah memahami isi bacaannya. Sebaliknya siwa yang tidak memilki kemampuan membaca yang baik akan sulit memahami tulisannya.

Ermanto (2016 : 20) mengemukakan, menulis teks berita merupakan bagian dari keterampilan menulis , menulis teks berita berarti menyampaikan fakta –fakta atau kejadian

(3)

di lapangan melalui tulisan, alatnya adalah bahasa yang terdiri dari kata, frasa, kalusa kalimat, paragraf, dan wacana.

Keterampilan menulis teks berita merupakan salah satu materi yang dipelajari dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya tingkat SMP. Oleh sebab itu, siswa diajarkan menulis teks berita tetapi hasilnya belum maksimal. Keterampilan menulis teks berita masih menjadi kendala bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang.

Keterampilan siswa dalam memahami dan menulis teks berita belum seluruhnya mencapai standar yang ditetapkan. Hal tersebut terlihat sebagian siswa belum mencapai KKM yaitu 75.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru PL Bahasa Indonesia kelas VIII SMP 9 Padang yaitu Asmaul Husna. Keterampilan menulis siswa SMP Negeri 9 Padang masih banyak ditemukan masalah. Pertama, siswa masih kesulitan dalam mengembangkan gagasan karena kurangnya kosa kata yang dimiliki siswa, Kedua, siswa belum mampu menuliskan struktur teks berita 5W+1H secara lengkap. Ketiga, siswa belum mampu memilih diksi yang tepat dalam penulisan teks berita. Keempat, masih banyak ditemukan kesalahan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dan penggunaan tanda baca pada teks berita yang dibuat oleh siswa.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Disebut penelitian kuantitatif ini karena data dalam penelitian berupa angka berupa skor yang diperoleh dari hasil tes keterampilan membaca pemahaman teks berita dan hasil tes keterampilan menulis teks berita.

Hasil tes akhir keterampilan menulis teks berita siswa dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus statistik. Hal ini sejalan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2018:8) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif yang dapat diartikan penelitian kuantitatif penelitian yang berlandaskan positivisme, digunakan untuk untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan (desain) penelitian korelasional. Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan korelasi keterampilan membaca pemahaman teks berita dan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VII SMP Negeri 9 Padang. Desain korelasional untuk mengungkapkan hubungan antara keterampilan membaca pemahaman

(4)

teks berita dengan keterampilan teks berita.Hal ini sesuai yang dikemukakan Natzir (dalam Rukayat penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan fenomena yang terjadi secara nyata,realistik, aktual dan nyata pada saat ini.

Populasi adalah subjek dari penelitian (Arikunto 2002:108), adapun populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2018/2019. Jumlah keseluruhan siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang sebanyak 256 orang. Jumlah populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 orang, maka perlu dilakukan teknik pengambilan sampel.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu proposional random sampling diambil berdasarkan jumlah siswa per kelas. Merujuk pada pendapat Arikunto (2002:112) apabila responden lebih dari 100, maka pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mengambil 20%-25% .Mengacu pada pendapat tersebut, maka pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 25% dari populasi yang ada, karena jumlah populasi lebih dari 100 yaitu 256 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 64 siswa.

Penelitian ini terdapat dua variabel. Pertama, keterampilan membaca teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang sebagai variabel bebas (X). Kedua, Keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang sebagai variabel terikat (Y). Data dalam penelitian ini berupa skor hasil keterampilan membaca pemahaman teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang dan skor hasil tes keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri Padang. Data tersebut dikumpulkan dalam dua bentuk tes yaitu, tes objektif keterampilan membaca pemahaman teks berita dan tes unjuk kerja untuk keterampilan siswa dalam menulis teks berita. Tes disususun berdasarkan indikator yang telah ditetapkan, yaitu (1) menentukan isi teks berita, (2) memahami struktur dan unsur teks berita, (3) memahami bahasa teks berita.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Padang

Keterampilan menulis berita adalah keterampilan yang berupaya mengungkapkan berbagai peristiwa-peristiwa atau kejadian yang aktual, faktual, atau yang hangat terjadi dalam bentuk teks berita secara tertulis sesuai dengan syarat-syarat berita. Indikator penilaian dalam keterampilan menulis berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang.

(5)

Pertama, siswa mampu menulis berita dengan tepat dan berurutan sesuai dengan struktur berita. Kedua, siswa mampu menulis berita sesuai dengan unsur berita 5W+1H. Ketiga, siswa mampu menulis berita sesuai dengan bahasa berita (lugas, singkat, dan netral) dan penggunaan EBI (huruf kapital, tanda titik, dan tanda koma) yang efektif. Cara mengukur keterampilan menulis berita adalah menggunakan tes unjuk kerja.

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu Baik Sekali, Baik, Lebih dari Cukup. Keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri, berada pada kualifikasi Baik (B) dengan rata-rata (M) 80,03. Analisis data keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang. Indikator yang dikuasai siswa adalah indikator menentukan bahasa teks dengan nilai rata-rata hitung sebesar 79,21 tergolong baik, karena M nya berada pada tingkat penguasaan 75%-85% pada skala 10.

Berdasarkan dari nilai rata-rata yang diperoleh dapat dikatakan sebagian siswa sudah mampu menentukan bahasa teks berita.

Penguasaan indikator unsur teks berita pada siswa, siswa juga berada pada indikator baik (B) dengan nilai rata-rata 92,40 ini merupakan kesalahan yang paling sedikit yang terdapat dalam menulis teks berita. Sebagian besar siswa sudah mampu menuliskan teks berita berdasarkan unsur teks berita secara lengkap. Unsur yang paling banyak muncul yaitu Apa (What) (apa peristiwa yang terjadi), dimana tempat peristiwa (Where) dan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut (Who).Hal ini juga sejalan yang dikemukakan Chaer (2010:17) berita memilki unsur yang terpenting yaitu 5W+IH yakni apa (what), siapa (who), kapan (when) , dimana (where), , mengapa (why), dan bagaimana (how). Unsur apa (what) berkaitan dengan fakta-fakta yang dilakukan oleh pelaku ataupun korban dari kejadian itu. Unsur dimana (where) berkenaan dengan tempat peristiwa terjadi. Unsur siapa (who) berkenaan dengan fakta-fakta yang berkaitan dengan pelaku yang terlibat di dalam kejadian.Unsur kenapa (why) berkenaan dengan fakta-fakta mengenai latar belakang dari suatu tindakan ataupun suatu kejadian yang diketahui unsur apa. Unsur bagaimana (how) berkenaan dengan proses kejadian yang diberitakan.

Diantara kelima unsur tesebut yang masih ditemui kesalahan pada penulisan teks berita oleh siswa yaitu Bagaimana (How). Siswa banyak menuliskan unsur tersebut secara tidak lengkap dan rinci. Kesalahan yang paling banyak yang dilakukan siswa terdapat pada

(6)

bahasa berita dengan nilai rata-rata 69,09.siswa masih belum mampu memberikan penjelasan terhadap ide yang akan dituangkan dalam bentuk tulisan dan siswa juga masih belum mampu menuliskan teks berita dengan singkat padat dan jelas.

2. Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, disimpulkan bahwa membaca pemahaman teks cerita berada pada kualifikasi baik (B). Keterampilan membaca pemahaman teks berita siswa untuk indikator struktur teks baik (B) karena M 80,04 nya berada pada tingkat penguasaan 76-85% pada skala 10. Dapat dikatakan sebagian siswa sudah mulai mampu memahami unsur teks yang disimak walaupun masih sebagian siswa belum mampu menuliskan teks berita dengan singkat padat dan jelas, dan sulit untuk menuangkan idenya secara terstruktur ke dalam bentuk tulisan. Hal ini merujuk pada pendapat Sumadiria (dalam Dewi 2019:59) yang mengungkapkan ciri bahasa berita yaitu padat,singkat dan jelas. Sedangkan dari segi struktur Kosasih mengemukakan, (2017:14) struktur teks berita terdiri dari tiga yaitu kepala berita (lead),tubuh berita,dan ekor berita dan dapat digambarkan dalam segitiga terbalik. Sependapat dengan penjelasan diatas Semi (1995:87-91) menyatakan struktur menulis teks berita lengkap, yaitu (1) judul berita, (2) baris tanggal , (3) teras berita, dan (4) tubuh berita

Terdapat tiga indikator yang dinilai dari teks berita karya siswa. Ketiga indikator yang dinilai tersebut yang paling tinggi yaitu memahami unsur teks berita dengan nilai rat- rata 92,40 berada di atas kualifikasi baik (B).

Indikator penguasaan struktur teks berita 70,01 berada dikualifikasi cukup (C).

Berdasarkan hal tersebut siswa masih sulit menentukan struktur berita yaitu, judul berita,teras berita, tubuh berita, dan baris tanggal.

Selanjutnya indikator peguasaan terendah terdapat pada memahami indikator kebahasaan teks siswa nilai rata-rata siswa untuk indikator memahami kebahasaan teks berita yaitu 63,24 dengan kualifikasi cukup. Berdasarkan nilai rata-rata siswa tersebut dapat dikatakan sebagian siswa sudah dapat menentukan kebahasaan teks berita yaitu lugas,padat, jelas. Teori mengenai bahasa berita ini mengacu pada pendapat Badudu (dalam Sarwoko 2003:3) yang mengatakan bahwa bahasa jurnalistik itu harus sederhana, mudah dipahami yang artinya menggunakan kata dan struuktur kalimat yang mudah dimengerti pemakai bahasa umum. Ermanto (2005:25-37) juga mengemukakan bahwa sifat-sifat khas dalam bahasa jurnalistik adalah lugas,singkat,padat, sederhana, lancar, menarik, dan netral.

(7)

Pertama, lugas artinya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan informasi langsung menuju sasaran yang hendak diberitakan. Kedua, singkat artinya agar pesan atau informasi yang ditangkap dengan mudah oleh pembaca. Ketiga,padat artinya seluruh fakta kunci dapat disajikan dengan bentuk penyajian yang padat . Keempat, sederhana, maksudnya penyampaikan informasi (berita) harus disampaikan dengan bahasa yang sederhana. Kelima, lancar, maksudnya sangat bergantung dengan kelancaran struktur berpikir wartawan yang yang menuliskan berita tersebut. Keenam,menarik artinya penyajian tulisannya tidak kaku.

Ketujuh, netral artinya bahasa yang digunakan cocok untuk semua orang, dan netral karena informasi yang akan disampaikan kepada semua orang yang berbeda latar belakang dan berbeda kedudukan sosialnya.

3. Hubungan Keterampilan Membaca Pemahaman Berita dengan Keterampilan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Padang.

Berdasarkan hasil pengkorelasian antara variabel keterampilan membaca pemahaman berita dan keterampilan menulis berita siswa kelas VII SMP Negeri 9 Padang. Diperoleh nilai r 0,634 derajat kebebasan n-1 pada taraf signifikan 95%. Nilai ¿

thitung¿ 5,08) lebih besar daripada Nilai ttabe l (1,67).

.Berdasarkan pengkorelasian tersebut, dapat disimpulkan bahwa antara menulis dan membaca mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal ini sesuai dengan pendapat keterampilan menulis teks berita membutuhkan keterampilan membaca pemahaman.

Sejalan dengan pendapat Tarigan (2008:4) menyatakan antara menulis dan membaca mempunyai hubungan yang erat . Jika membaca pemahaman siswa baik maka keterampilan menulis siswa juga akan baik.

Hubungan keterampilan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis pemahaman, untuk indikator unsur berita siswa mampu memahami unsur teks berita yang terdiri atas 5W+IH yakni apa (what), siapa (who), kapan (when) , dimana (where), , mengapa (why), dan bagaimana (how). Hal tersebut menyatakan bahwa siswa mampu menentukan tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa. Siswa mampu menentukan peristiwa apa yang terjadi. Siswa mampu menentukan tempat terjadinya peristiwa. Siswa juga mampu memahami kronologis peristiwa yang terjadi , bagaimana terjadinya peristiwa.

Hal ini dapat disimpulkan siswa memiliki tingkat pemahaman yang cukup tinggi terhadap unsur teks yang dibacanya.

(8)

Selanjutnya, hubungan keterampilan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang indikator struktur teks . Siswa cukup tinggi memilki pemahaman terhadap struktur teks berita. Siswa sudah cukup mampu mengaplikasikan pemahaman struktur teks berita ke dalam tulisan walaupun masih banyak kekurangan.

Hubungan keterampilan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang indikator bahasa teks berita. Siswa belum dapat memahami bahasa yang singkat, padat dan lugas. Selanjutnya apabiula dilihat dari indikator menulis teks berita indikator bahasa teks berita siswa terlihat siswa kurang mampu mengaplikasikan pemahamn terhadap berita yang dibacanya ke dlam bentuk tulisan.

Siswa masih kesulitan menggunakan bahasa singkat dan padat dan kurang tepat dalam pemakaian EBI.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan tiga hal berikut, Pertama Keterampilan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang berada pada kualifikasi baik (B). Kedua, keterampilan menulis teks berita siswa kelas VII SMP Negeri 9 Padang berada pada kualifikasi baik (B). Ketiga, terdapat korelasi yang signifikan anatara keterampilan memmbaca pemahaman dengan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang pada derajat kebebasan n-1 pada taraf signifikan 95%. Nilai

thitung¿ ¿ 5,08) lebih besar daripada Nilai ttabel (1,67).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi keterampilan membaca pemahaman siswa semakin tinggi pula tingkat keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak.

Pert bagi guru PL mata pelajaran Bahasa Indonesia, sebagai informasi atau masukan untuk merancang pembelajaran keterampilan membaca pemahaman teks berita dengan keterampilan menulis teks berita lebih baik serta dalam penerapannya setelah menjadi guru.

Kedua, bagi siswa SMP Negeri 9 Padang, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan dapat diberikan saran-saran sebagai berikut. Pertama, guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 9 Padang diharapkan mampu

(9)

memotivasi siswa untuk menngkatkan keterampilan membaca pemahaman dan keterampilan menulis teks berita. Hal ini dapat dilakukan dengan memberi banyak latihan menulis. Kedua, siswa SMP Negeri Padang harus banyak lagi berlatih di rumah dan serius mengikuti pembelajaran. Ketiga, bagi peneliti lain sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto,S. (2002) . Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktek (Revisi V).

Jakarta: Rineka Cipta.

Desphande, S.(2011). Teaching Writing Skill In English Involment Of Student In The Assessment And Correction Of Their Own Errors. International Jurnal of English Languange Teaching Vol 3, No.1 Diunduh 3 Maret 202019.

Dewi, P dan Afnita. Korelasi Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Vol 8, No.2 Juni 2019 (Online) Diunduh 24 Februari 2020.

Ermanto.(2010). Berita Dan Fotografi. (Buku Ajar). Padang:FBS UNP.

Fano. G.F dan Afnita. Korelasi Keterampilan Pemahaman Teks Berita Dengan Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol 8 No.1 Diunduh 20 Maret 2020 (Online)

Sugiyono.(2013). Metode Peneltian Pendidikan Kuntitatif ,Kualitatif ,dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Tarigan, H.G . (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa

Tan, B.H. (2011). Innovating Writing Centers And Online Writing Labs Outside North America. Asian EFL Journal Vol 13 No. 2. (Online). Diunduh 20 Maret

2020.

Sarwoko. 2005. Metodologi Penelitian .Yogyakarta:Pustaka Belajar

Sumadiria,As Harris.(2005).Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita Dan Future, Panduan Praktis Jurnalistik Profesional. Bandung :PT Rosdakarya

(10)

Semi, M.A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa

Yuni, Wirda dkk. Hubungan Keterampilan Membaca Pemahaman Berita Dengan Keterampilan Menulis Berita Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Padang. Jurnal Pendidikan Bahsa Dan Sastra Indonesia Vol 5, No.2 2016 (Online) Diunduh 21 Maret 2020.

Zhang, Cong Yan, Xun Liu, Xiangdong (2015).” The Development Writing instruction And Research In China: An Update From The International Conference O English

Language Teaching Journal Of Second Language Writing.Jurnal Of Second Language Writing”. International Journal of Inggris Vol 3, No.1.(Online). Diunduh 21 Maret 2020.

(11)

.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka, dapat disimpulkan bahwa: pertama, kemampuan membaca berita dengan menggunakan teknik inkuiri siswa kelas VIII SMP 28 Padang untuk