• Tidak ada hasil yang ditemukan

keefektifan permainan sambung katadalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "keefektifan permainan sambung katadalam"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Efektivitas permainan kata kombinasi dalam pembelajaran menulis pantun pada siswa VII. kelas di SMPN 2 Sungguminas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keefektifan permainan asosiasi kata dalam pembelajaran menulis pantun bagi siswa VII. kelas di SMP Negeri 2 Sungguminas. Artinya, hasil penelitian membuktikan bahwa permainan mencocokkan kata efektif dalam pembelajaran menulis pantun bagi siswa VII. kelas di SMP Negeri 2 Sungguminas.

Rumusan Masalah

Selain itu, nilai pembelajaran bahasa Indonesia siswa berdasarkan hasil ulangan harian hanya mendapat nilai 75 pada skala 10 sampai 100, sedangkan KKM yang ditetapkan pihak sekolah adalah 80. Berdasarkan beberapa permasalahan, penulis memilih judul Permainan Kata Linking Keefektifan pembelajaran menulis pantun pada VII. kepada SMA Negeri Sungguminas kelas 2 karena penulis ingin mengetahui keberhasilan pelaksanaan pembelajaran kelompok pada kelas bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis pantun. Penulis ingin mengetahui apakah penggunaan metode Word Connect Game dapat memberikan dampak positif atau meningkatkan secara signifikan pembelajaran intensif berima di kalangan siswa.

Tujuan Penelitian

  • Penelitian Relevan
  • Sastra
  • Pengertian Menulis Pantun
  • Ciri dan Syarat Pantun
  • Metode Pembelajaran Permainan Sambung Kata
  • Langkah-langkah Metode Permainan Sambung Kata

Proses pembelajaran menulis pantun dengan menggunakan media kartu pantun digunakan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun. Hasil Belajar Setelah proses pembelajaran menulis pantun dengan menggunakan kartu pantun, siswa diberikan pertanyaan post-test. Pada siklus I terdapat 24 siswa atau 77% siswa yang kondusif dalam proses pembelajaran menulis pantun dan.

Pada Siklus I, pada saat diskusi kelompok dan proses pembelajaran menulis pantun, suasana kelas relatif kondusif. Dengan demikian pembelajaran menulis pantun dengan model make a match mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II, siklus III.

Kerangka Pikir

Siswa yang menerima kertas dari temannya diminta membaca kata atau kalimat pertama yang tertulis di kertas tersebut. Kemudian setiap siswa diminta melanjutkan (melanjutkan) kata atau kalimat tersebut dengan menambahkan beberapa kata atau kalimat lagi. Setelah siswa kedua melanjutkan beberapa kata atau kalimat hingga membentuk rima, kertas kembali digerakkan searah jarum jam hingga batas waktu yang ditentukan oleh guru.

Setelah kegiatan permainan mencocokkan kata selesai, masing-masing perwakilan kelompok siswa diminta mengembalikan kertas tersebut kepada guru. Setelah itu terdapat temuan apakah metode Word Connect Game efektif atau tidak efektif dalam pembelajaran menulis pantun pada siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Sungguminasa.

Hipotesis Penelitian

Kemudian, kelompok eksperimen diberi perlakuan menggunakan metode permainan sambung kata dalam pembelajaran menulis pantun, sedangkan kelompok kontrol hanya menggunakan metode pengajaran. Populasi penelitian ini terdiri dari seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sungguminasa yang berjumlah 275 orang, yang terbagi dalam sebelas kelas. Sifat dan karakteristik populasi penelitian ini adalah sama (homogen) karena siswa pada pembelajaran VII diajar oleh guru yang sama, metode yang sama, dan materi yang sama.

Dengan demikian, sampel penelitian ini ditentukan kelas VII.4 dengan 25 subjek sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.5 dengan 25 subjek sebagai kelas kontrol.

Tabel 3.1 Nonrandomised Pretest-Posttest Control Group Design 1 Kelompok  Tes Awal  Perlakuan (x)  Tes Akhir
Tabel 3.1 Nonrandomised Pretest-Posttest Control Group Design 1 Kelompok Tes Awal Perlakuan (x) Tes Akhir

Definisi Operasional Variabel

Instrumen Penelitian

Nilai tes akan dibandingkan untuk mengetahui perbedaan skor atau kemampuan menulis dan berima siswa yang menggunakan metode match word game dan tidak menggunakan metode match word game. Dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini berupa karya tulis siswa pada kegiatan pembelajaran menulis pantun.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kelompok kontrol adalah kelas yang diberi pembelajaran menulis
  • Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pemberian postest pembelajaran menulis pantun pada kelompok
  • Perbandingan Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
  • Pengujian Prasyarat AnalisisData
  • Pengujian Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan permainan sambung kata dalam pembelajaran menulis pantun pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil penelitian tentang permainan kata sambung yang efektif dalam pembelajaran menulis pantun bagi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sungguminasa. Karena data pretest dinyatakan normal dan homogen maka peneliti dapat menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang melaksanakan pembelajaran menulis pantun dengan menggunakan metode permainan mencocokkan kata, dan kelompok kontrol merupakan kelompok yang melaksanakan pembelajaran menulis pantun tanpa menggunakan metode permainan mencocokkan kata. Setelah kedua kelompok diberi perlakuan, peneliti mengajukan pertanyaan post-test kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada pertemuan berikutnya. Deskripsi data pretest kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok kontrol merupakan kelas yang diajari menulis. Kelompok kontrol merupakan kelas yang mendapat pembelajaran menulis pantun tanpa menggunakan metode permainan mencocokkan kata.

Kelompok eksperimen merupakan kelas yang diajarkan menulis pantun dengan metode ejaan sambung kata. Rangkuman Data Statistik Nilai Pretes Keterampilan Menulis Pantun Kelompok Kontrol dan Eksperimen No Kelompok Nilai N. Deskripsi data postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Memberikan post-test cara belajar menulis pantun kepada kelompok. Pemberian post-test cara belajar menulis pantun pada kelompok eksperimen dimaksudkan untuk melihat hasil belajar menulis pantun dengan metode word connected spelling.

Hal ini menunjukkan bahwa skor pretest kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan skor kelompok kontrol.

Tabel  di  atas  pun  menyajikan  data  posttest.  Posttest  kelompok  eksperimen  memperoleh  nilai  tertinggi  97,  sedangkan  posttest  kelompok  kontrol  mendapatkan  nilai  tertinggi  87
Tabel di atas pun menyajikan data posttest. Posttest kelompok eksperimen memperoleh nilai tertinggi 97, sedangkan posttest kelompok kontrol mendapatkan nilai tertinggi 87

Pembahasan Hasil Penelitian

Hal ini juga ditunjukkan dengan hasil uji t pretest-posttest pembelajaran menulis pantun pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan antara kemampuan awal dan kemampuan akhir menulis pantun. Dalam pembelajaran menulis pantun, kelompok eksperimen diberi perlakuan menggunakan metode permainan asosiasi kata, sedangkan kelompok kontrol tidak.

Metode menghubungkan kata pada materi pantun sangat cocok digunakan dalam pembelajaran menulis pantun. Selain melatih otak berpikir dan melatih konsentrasi siswa, metode permainan Word Connect juga meningkatkan semangat belajar siswa. Sedangkan penelitian dengan metode Word Connect Game juga efektif dalam pembelajaran menulis pantun bagi siswa VII. kelas di SMP Negeri 2 Sungguminas yang dapat dilihat pada saat proses berlangsung.

Untuk perlakuan pertama pada kelas eksperimen, siswa diberikan perlakuan dengan memberikan pengetahuan tentang pantun dan menjelaskan langkah-langkah menyambung kata untuk belajar menulis pantun. Sedangkan perlakuan kedua pada kelompok kontrol hampir sama dengan kelompok eksperimen dalam penyampaian materinya, hanya saja pada kelompok kontrol tidak menggunakan metode permainan word connect. Dari perlakuan yang diberikan peneliti kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dengan metode ejaan sambung kata mampu membantu siswa dalam menulis dan melatih kecerdasan siswa untuk belajar menulis pantun.

Berbeda dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan metode permainan asosiasi kata, siswa pada kelompok ini terlihat kurang antusias dan bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar.

KeterbatasanPenelitian

Namun diantara kedua kelompok tersebut ada siswa yang pandai membuat pantun, namun ada juga siswa yang lemah sehingga membutuhkan motivasi lebih dalam belajar. Posttest diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan menulis pantun pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan. Namun, kelompok eksperimen mencapai rata-rata posttest lebih tinggi dibandingkan rata-rata posttest kelompok kontrol.

Peneliti tidak mampu mengkondisikan kelas ketika proses pembelajaran pantun dilakukan dengan metode permainan sambung kata. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa metode permainan kata sambung efektif dalam pembelajaran menulis pantun siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sungguminasa. Hal ini terlihat dari perbandingan rata-rata hasil pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Sedangkan rata-rata pretest yang diperoleh kelas kontrol sebesar 58,96, rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 84,76, dan rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 72,36. Begitu pula berdasarkan hasil perhitungan uji-t terhadap skor data post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan taraf signifikansi 0,05% diperoleh thitung (5,774) > ttabel.

Saran

Sekolah diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan metode permainan kata linking dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menulis rima siswa khususnya pada kelas VII dan juga sekolah hendaknya lebih memberikan pengawasan dan perhatian kepada siswa dan guru agar mencapai keberhasilan. pelajaran. objektif. Peneliti sebagai agen ilmu mengembangkan keterampilan berima siswa dengan menggunakan metode permainan kata. Permainan Kata Tautkan Akan Asah Keterampilan Berbahasa Indonesia Anda, (online), (https://dailysocial.id/post/game- .sambung-kata-will-sharpen-your-Indonesia-lingual-abilities/, diakses pada 14 Desember, 2019).

Jenis-Jenis Seni Sastra dan Pengertiannya, (online),. https://ilmuseni.com/seni-sastra/jen-jen-seni-sastra, diakses 5 Januari 2020). Efektivitas penggunaan media kartu pantun dalam pembelajaran menulis patun, (daring). https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-pgsd/article/view/21557, diakses 14 Desember 2019). Efektivitas Penggunaan Konjungsi Dalam Esai Siswa, (online), (http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/29868, diakses 14 Desember 2019).

Pengembangan Bahan Ajar Menulis Pantun Bermuatan Budaya Lokal dengan Strategi Pohon Kata untuk Siswa Kelas VII, (online), (http://karya- .Ilmu.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/ 62404 , diakses 9 Januari 2020). Meningkatkan Keterampilan Menulis Pantun melalui Model Pembelajaran Think Pair Share Berbantuan Media Student Powerpoint, (online), (https://lib.unnes.ac.id/17556/, diakses 14 Desember 2019). Efektivitas model pembelajaran brain gym terhadap kemampuan menulis pantun siswa, (online), (http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/23604, diakses 14 Desember 2019).

Peningkatan kemampuan menulis pantun dengan metode penulisan sekuensial Study eksperimen pada siswa. online), (https://journal.institutpendidikan.ac.id.

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

Walaupun sampiran tidak berkaitan langsung dengan isi, namun ada baiknya jika kata-kata pada sampiran merupakan cerminan dari isi yang ingin disampaikan). Pantun ini biasanya bermakna perkenalan, hubungan romantis dan rumah tangga, perasaan (kasih sayang, kasihan, iri hati, dll) dan takdir. Pantun Nasihat yaitu pantun yang berisi nasehat yang bertujuan untuk mendidik dengan memberikan nasehat tentang akhlak, budi pekerti dan lain-lain.

PantunTeka-Teki yaitu pantun yang mengandung teka-teki dan biasanya pendengar atau pembaca diberi kesempatan untuk menebak teka-teki pantun tersebut. Sajak kiasan, pantun yang mengandung kiasan yang biasanya dimaksudkan untuk menyampaikan sesuatu secara tersirat.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

TUJUAN PEMBELAJARAN

METODE PEMBELAJARAN

STRATEGI PEMBELAJARAN

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU 4 x 45menit

PENILAIAN

Pantun merupakan puisi melayu kuno yang berasal dari Indonesia dan terdiri dari isi rima sampiran dan a-b-a-b. berasal dari bahasa jawa kuno yaitu tuntun yang artinya menyusun atau menyusun.Pantun merupakan sebuah karya yang tidak hanya mempunyai rima dan irama yang indah, namun juga mempunyai makna yang penting. Sajak teka-teki, yaitu pantun yang mengandung teka-teki, dan biasanya pendengar atau pembaca mempunyai kesempatan untuk menebak teka-teki pantun tersebut. Apabila siswa telah menyelesaikan suatu kata atau kalimat, maka ia harus memindahkan (menyerahkan) kertas yang berisi kata atau kalimat tersebut kepada teman di sebelah kanannya.

Kemudian setiap siswa diminta untuk melanjutkan (menghubungkan) kata atau kalimat tersebut dengan kata atau kalimat lainnya.

Gambar

Tabel 3.1 Nonrandomised Pretest-Posttest Control Group Design 1 Kelompok  Tes Awal  Perlakuan (x)  Tes Akhir
Tabel 3.2 keadaan populasi penelitian
Tabel  di  atas  pun  menyajikan  data  posttest.  Posttest  kelompok  eksperimen  memperoleh  nilai  tertinggi  97,  sedangkan  posttest  kelompok  kontrol  mendapatkan  nilai  tertinggi  87
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Pretest
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sindh Institute of Urology and Transplantation Karachi.2011 to 2014  Working as trainee physiotherapist in intensive care units and medical wards, from June 2011 to June 2012 