• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEHARMONISAN KELUARGA POLIGAMI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM STUDY KASUS DESA TRI TUNGGAL JAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KEHARMONISAN KELUARGA POLIGAMI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM STUDY KASUS DESA TRI TUNGGAL JAYA "

Copied!
93
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan penelitian

Bagaimana keharmonisan keluarga poligami ditinjau dari hukum Islam (Studi Kasus Desa Tri Tunggal Jaya Kabupaten Penawartama)”. Sehingga menjadi hasil pembahasan keharmonisan keluarga poligami perspektif hukum Islam di desa Tri Tunggal Jaya kabupaten Penawartama melalui pemikiran induktif.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Bedanya, penelitian Nur Ifani Saputri menjelaskan aspek pembentukan keharmonisan keluarga secara lebih umum, yang meliputi banyak aspek pembentukan keharmonisan keluarga, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti hanya berfokus pada aspek poligami, faktor dan upaya rumah tangga dalam keluarga poligami dari sudut pandang hukum Islam. Novi Yuliana, mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Metro dengan judul penelitian “Dampak Poligami Terhadap Keharmonisan Keluarga (Studi Kasus di Desa Udik Surabaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur)”.

LANDASAN TEORI

Pengertian Keharmonisan Keluarga

Ciri-ciri Keharmonisan Keluarga

Keluarga bahagia berusaha mengutamakan komunikasi untuk menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan penting. Keluarga harmonis mempunyai kebiasaan saling memberikan masukan dan nasehat dengan tujuan melindungi orang yang dicintai dari kemungkinan mengambil keputusan yang merugikan. Terapkan kebiasaan terbuka antar pasangan untuk menciptakan keluarga yang harmonis tanpa saling curiga.

Namun membangun keluarga yang harmonis bukanlah perkara mudah, banyak kendala dalam menjalankan sebuah keluarga yang dapat menghalangi terciptanya keharmonisan keluarga. Tidak sedikit keluarga yang gagal atau gagal dalam upaya menjaga keutuhan, keharmonisan dan kebahagiaan dalam keluarga.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keharmonisan Keluarga 21

Tak terkecuali suasana rumah tangga dalam keluarga poligami, berbagai permasalahan dan pengaruh terhadap istri dan anak pasti akan muncul. Meski demikian bukan berarti harus selalu mencari masalah, sebisa mungkin suami istri harus menjaga keharmonisan keluarga, jika ada masalah sebaiknya dibicarakan dengan baik dan hati tenang. Jika baik suami maupun istri memenuhi dan beriman serta bertawakal kepada Tuhan, maka harus mempunyai hati untuk bersedia menyesuaikan diri dengan tujuan pernikahan.

Oleh karena itu, penting bagi suami dan istri untuk saling melengkapi dengan kemurahan hati dan pengampunan. Kekerasan hati dan keengganan kita untuk memaafkan adalah salah satu pembunuh terbesar persatuan dalam hubungan suami-istri.

Pengertian dan Dasar Hukum Poligami

Keadilan sebagai syarat terciptanya keharmonisan antar istri sangat sulit dicapai, oleh karena itu agama memperingatkan laki-laki untuk tidak melakukan poligami dan memilih satu istri saja. Namun ulama Syafi'iyah menyatakan bahwa hukum dasar Islam ada empat, yaitu Al-Quran, As-Sunnah, Ijma dan Qiyas (Faturrahman dan Mukhtar Yahya, 1989:34). Djazuli (2000: 23) mengatakan bahwa landasan hukum dalam Islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah, namun ijma sahabat dapat dijadikan landasan hukum, sedangkan qiyas dan lain-lain merupakan cara untuk menggali kandungan hukum yang terkandung di dalamnya. Al-Quran dan Al-Quran Hadits.

Ayat tersebut memberi pilihan kepada lelaki untuk mengahwini anak yatim kerana dikhuatiri tidak soleh kerana membujang, atau mengahwini wanita yang bahagia dengan jumlah isteri empat. Tetapi Islam tidak menyembunyikan kecenderungan lelaki untuk mempunyai ramai isteri seperti dahulu, dan Islam tidak menyembunyikan kemungkinan lelaki berpoligami.

Syarat Poligami

Jika istri sudah tua dan memasuki masa menopause (tidak haid) dan suami mampu menafkahi lebih dari istri. Faktor internal yang berasal dari dalam diri yang dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga terlihat dari sikap dan karakter seorang istri terhadap suaminya yang melakukan poligami, kondisi keuangan yang mendukung segala kebutuhan, poligami yang dilakukan secara terbuka dan tidak ditutup-tutupi, upaya . Sedangkan faktor luar yang berasal dari luar mempengaruhi keharmonisan rumah tangga, yaitu perbedaan pendapat masyarakat sekitar yang ditunjukkan kepada pelakunya, baik pendapat yang baik maupun pendapat yang buruk.

Faktor ekonomi akan mempengaruhi kebahagiaan rumah tangga jika berada pada tingkat yang sangat rendah. Apalagi pada rumah tangga poligami, kebutuhannya tentu saja berlipat ganda dan diperlukan kerja keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Dampak Poligami

Tanggung jawab orang tua dalam membimbing dan mendidik anaknya, karena anak yang tidak mendapat bimbingan dan pendidikan yang baik dari orang tuanya akan menyebabkan lemahnya perkembangan dan pertumbuhan psikis anak, anak menjadi malas dan kehilangan nafsu serta semangat untuk belajar. Salah satu dampak dari poligami adalah anak akan kurang mendapat kasih sayang, perhatian dan bimbingan dari orang tuanya, dalam artian ia tidak akan mendapat ruang dan perhatian seperti anak-anak lain yang orang tuanya selalu bersama. Namun perubahan karakter tersebut mulai terlihat ketika sang anak merasa dirinya dan ibunya “tercemar” karena ayahnya berpoligami.

Saat itulah jika anak muncul maka yang pertama kali merasakan dampaknya, karena yang diketahui anak hanyalah keluarga yang harmonis dan anak merasa ditipu sehingga timbul rasa tidak percaya pada dirinya sendiri dan bila hal ini dialami terus menerus maka anak akan merasa ditipu. merasa curiga dan tidak memiliki rasa percaya pada siapapun. Kalaupun tidak bercerai, tetap saja akan menimbulkan dampak negatif: anak trauma dengan pernikahan, anak sering melihat orang tuanya bertengkar, cekcok membuat anak takut.

Jenis dan Sifat Penelitian

Dari hasil observasi dalam penelitian ini mengamati secara langsung objek yang diteliti, dengan cara mengamati aktivitas keluarga poligami di desa Tri Tunggal Jaya kecamatan Penawartama. Desa Tri Tunggal Jaya terletak pada titik koordinat dengan luas 1.1138 Ha dan berbatasan dengan wilayah berikut. Praktik poligami yang terjadi di Desa Tri Tunggal Jaya, Kecamatan Penawartama, dilakukan secara terbuka dengan meminta persetujuan istri pertama dan merupakan perkawinan yang sah menurut agama dan hukum yang berlaku.

Dari wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa poligami yang terjadi di Desa Tri Tunggal Jaya merupakan kurangnya pemahaman terhadap poligami. Wawancara dengan istri kedua pelaku poligami. Studi kasus di Desa Tri Tunggal Jaya Kecamatan Penawartama.

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Pada mulanya Desa Tri Tunggal Jaya merupakan hutan belantara dan lahan para transmigran yang penduduknya berpindah atau berasal dari Kabupaten Lampung Tengah. Nama Desa Tri Tunggal Jaya diambil dari ketiga tokoh tersebut, Tri artinya tiga tokoh pionir, Tunggal artinya gagasan ketiga pionir menjadi satu (bersatu) dan Jaya artinya sejahtera, sejahtera dan damai. Data ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Desa Tri Tunggal Jaya beragama Islam, sedangkan masyarakat Tri Tunggal Jaya sebagian besar berprofesi sebagai petani.

Keharmonisan keluarga poligami dari sudut pandang hukum Islam di Desa Tri Tunggal Jaya Kecamatan Penawartama Kabupaten Tulang Bawang, peneliti melihat keharmonisan keluarga poligami menurut wawancara dan observasi peneliti mengenai rumah tangga Bapak. T dan Tn. P yang melakukan poligami hidup dalam satu atap berjalan dengan sangat baik karena mampu mewujudkan hal-hal yang dapat membuat keluarga menjadi harmonis, seperti kasih sayang antar keluarga, saling pengertian antar anggota keluarga, dialog dan komunikasi yang baik, serta kerjasama yang baik dalam keluarga. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti pada pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa keharmonisan keluarga poligami ditinjau dari hukum Islam di Desa Tri Tunggal Jaya Kecamatan Penawartama sangat baik karena mampu mengaktualisasikan hal. yang dapat membuat keluarga menjadi harmonis, seperti kasih sayang antar keluarga, saling pengertian antar anggota keluarga, dialog dan komunikasi yang baik serta kerjasama yang baik dalam keluarga.

Teknik Analisis Data

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Desa Tri Tunggl Jaya terletak di daerah dataran tinggi dengan 90% lahannya berupa dataran dan selebihnya berupa rawa, menggunakan lahan perkebunan seluas 945,3 Ha, pekarangan dan rumah warga seluas 116,75 Ha, perkantoran 1 Ha, Pemakaman umum 1 Ha Dan. Dengan jumlah 896 kepala keluarga, maka jumlah penduduk Desa Tri Tunggal Jaya yang tergolong keluarga sejahtera sebanyak 293 KK, 460 KK sejahtera dan 143,50 KK tergolong rumah tangga miskin (RTM). Pemahaman Pak P mengenai keharmonisan keluarga adalah dengan berpoligami ia bisa memperlakukan anak dan istrinya dengan adil.

Pemahaman Ibu K tentang keharmonisan keluarga adalah jika konsep keadilan telah tercapai dan ia telah menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu dengan baik 57. Muchlisin Riadi, Keharmonisan Keluarga (Aspek, Faktor Yang Mempengaruhi dan Cara Meningkatkannya) diakses pada 7 Agustus 2020 .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah singkat Desa Tri Tunggal Jaya Kecamatan

Pada tahun 1990, para pendatang ini mulai menetap dan desa ini sebelumnya dikenal dengan nama Sanghyang Suakarsa. Pada tahun 1993 desa ini telah menunjukkan perkembangan yang awalnya berupa gurun pasir dan akhirnya hidup kembali, dibangun akses jalan, tempat ibadah, sekolah dan prasarana yang diperlukan. Pada tahun 1993 dibentuk kepala desa (lurah) pertama yaitu Bapak. Sidak (Letnan).

Keadaan Umum Desa Tri Tunggal Jaya Kecamatan

Berdasarkan data administratif, total penduduk yang terdaftar sebanyak 2.716 jiwa, terdiri dari 1.427 jiwa laki-laki dan 1.289 jiwa perempuan.

Visi dan Misi Desa Tri Tunggal Jaya Kecamatan

Keharmonisan keluarga berarti situasi dan kondisi dalam keluarga yang tercipta kehidupan keagamaan yang kuat, suasana hangat, saling menghormati, saling peduli, saling pengertian, serta memberikan rasa aman dan tenteram bagi setiap anggota keluarga. Menurut pemahamannya tentang keharmonisan keluarga, laki-laki bisa berlaku adil tanpa membeda-bedakan satu sama lain, bahkan dalam mengasuh salah satu istri atau anaknya. Pemahamannya tentang keharmonisan keluarga adalah jika laki-laki telah berbuat adil baik lahir maupun batin.

Bentuk keharmonisan keluarga Pak P cukup baik dengan usia pernikahan yang cukup panjang hampir 15 tahun, keluarga dari pihak istri pertama tidak pernah menimbulkan masalah bagi keluarga istri kedua begitu pula sebaliknya. Bagi laki-laki yang hendak melakukan poligami sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu, karena pada umumnya poligami lebih banyak membawa dampak buruk terhadap keharmonisan keluarga.

Analisis Pratik Poligami diDesa Tri Tunggal Jaya Kecamatan

PENUTUP

Saran

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat keluarga poligami yang harmonis karena laki-laki memegang peranan yang sangat penting dan perempuan menerimanya. Abdul Lathif Al-Brigawi, “Fiqih Rahasia Keluarga Muslim Melestarikan Bahtera Rumah Tangga”, Jakarta: Sinar Grafis Offset, 2012. Baiq Ety Astriana, “Dampak Poligami Terhadap Keberlangsungan Pendidikan Anak di Desa Montong Terep Praya Kabupaten Lombok Tengah", (Mataram: El -Hikmah), Jilid 6, Nomor 2 Desember 2012 Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat, Bandung: CV Pustaka Setia Fiqh Munakahat, Bandung: CV Pustaka Setia, 2001.

Bungaran Antonius Simanjuntak, “Upaya Keluarga Harmonis Membangun Keluarga Harmonis”, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2013 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara. Pengalaman Suami Istri dalam Pernikahan Poligami Kajian Fenomena Dalam Keluarga Poligami, Tesis Diploma Fakultas Psikologi UI. Thalib, Pedoman Rumah Tangga Islam, Yogyakarta: Wacana Tizian, 2007 Ubhar Saharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Aksi Bandung.

Gambar

Tabel 4.1 Susunan Kepala Desa Dari Tahun ke Tahun
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Referensi

Dokumen terkait

The result of this research shows that The Apurva Kempinski Bali has fulfilled the requirements of the certification and has applied the green hotel practices